Bab 6 Perdebatan

Perdebatan antara Elang dan Devina tidak dapat dielakkan. Elang terus saja memaksa Devina untuk memberikan penjelasan kedekatannya dengan Gilang. Sementara Devina tidak bisa mengatakan yang sebenarnya pada pria itu.

"Katakan Nana! Aku butuh kejelasan dari kamu."

"Kejelasan apa? Kita tidak ada hubungan apa-apa lagi. Aku tidak punya kewajiban menjelaskan apapun padamu, seperti dulu. Ingat, aku bukan siapa-siapa kamu, Lang!" Devina terpaksa sedikit membentak pria yang dicintainya itu. Dan juga orang yang tidak sadar telah menyakitinya.

"Kita saudara Na. Kamu itu saudaraku, apa kamu lupa itu?" Devina terdiam mendengar kata saudara yang Elang gaungkan.

"Sebagai saudara aku punya tanggung jawab untuk menjaga kamu. Aku punya hak untuk tahu siapa saja pria yang dekat dengan kamu. Aku juga tidak akan melarang kamu dekat dengan siapapun, selagi itu baik. Yang penting bukan suami orang!" Elang balas membentak, bahkan urat lehernya sampai terlihat.

Devina sampai ketakutan melihatnya. Elang tidak pernah semarah ini. Bahkan saat Devina mengundurkan diri dari asisten Elang, pria itu tidak sampai marah seperti ini. Dia hanya kecewa dengan keputusan sepihak Devina. Dan kekecewaan itu reda saat ayah Dewa yang memberikan pengertian pada Elang.

"Kamu sudah bertunangan Elang. Tidak baik jika Devina masih jadi asisten kamu," ucap ayah Dewa, waktu itu.

Keributan keduanya terdengar oleh Eki yang mencari keberadaan Devina. Dia mendekat setelah yakin suara yang dia dengar adalah suara Devina.

"Devina, kamu baik-baik saja?" Eki bertanya seperti itu, karena dia melihat mata Devina yang berkaca-kaca.

"Ada apa ini?" Kini Eki bertanya pada Elang.

"Perdebatan antara saudara. Bukan apa-apa," jawab Elang. Lalu pria itu berjalan mendekati Devina dan menarik mantan asistennya itu masuk kedalam pelukannya.

"Maaf," bisik Elang. "Aku hanya tidak ingin kamu salah melangkah Na. Aku menyayangimu kamu lebih dari diriku sendiri."

Ungkapan sayang Elang inilah yang membuat Devina salah menafsirkan perasaan pria itu. Salahkah Devina, jika ungkapan sayang, perhatian, serta kebaikan Elang selama ini, membuat dia jatuh cinta. Tidak salah. Devina hanya tidak berkaca. Siapa dia, dan siapa Elang? Harusnya Devina tahu diri, sebelum dia membuka hati untuk mencintai Elang.

Devina terisak dalam pelukan Elang. Sekian lama waktu berlalu, kini dia merasakan kembali pelukan orang yang selalu memberikan perhatian padanya. Dulu, sebelum pria itu mengenal Wina.

Tanpa mereka sadari, ada yang merekam kedekatan antara Elang dan Devina. "Dapat kau," ucap orang itu.

"Devina, sebentar lagi pertemuannya dimulai," ucap Eki.

Mendengar ucapan Eki, Elang mengurai pelukannya. Tangannya reflek mengusap air mata Devina. "Jangan menangis lagi. Nanti kita bicara lagi di rumah kita."

Devina menggeleng. Dia tidak akan menginjakkan kakinya ke rumah yang penuh kenangan itu. Sebuah rumah yang Elang beli untuk mereka berdua. Elang bahkan menyerahkan Devina yang mengatur dan menentukan interiornya. Sampai disini, apa Devina salah jika dia mengira rumah yang Elang beli itu adalah rumah masa depan mereka?

Elang yang tidak ingin mereka kembali berdebat, memilih mengalah. Dia pun membiarkan Devina pergi terlebih dulu ke ruang pertemuan dengan Eki.

"Saya baru tahu, kalau kamu dan Elang itu saudara. Kenapa kamu tidak jadi artis juga? Kamu punya modal dengan kecantikan yang kamu miliki," ucap Eki.

Bukan Devina tidak pernah bermimpi, suatu saat dia juga akan menjadi selebriti seperti Elang. Bukankah banyak sekali asisten artis yang akhirnya ikut terkenal, karena diajak bermain di sinetron atau ikut mengisi acara di televisi.

Tapi Elang selalu saja menghalanginya. "Dunia artis itu kejam," ucapnya. Elang tidak mau Devina mendapat hujatan, seperti yang sering dia dapatkan. Apalagi keputusan Elang itu didukung oleh ayah Dewa. Jadilah Devina mengurungkan niatnya untuk menjadi seorang artis.

Setelah Devina tidak lagi menjadi asisten Elang, barulah Devina merasa bersyukur dia tidak terjun ke dunia keartisan. Hidupnya jauh lebih teratur dan disiplin di dunia perkantoran. Walau kadang terasa jenuh. Tapi di Cakrawala Company, Devina bertemu teman baru yang memang tulus dalam pertemanan mereka. Bukan teman yang mau berteman karena ada maksud tertentu, lalu menusuknya dari belakang.

"Dia bukan saudara, Pak. Kami hanya dekat saja sejak kecil. Kebetulan mamanya Elang itu bersahabat dengan bunda saya. Sebelum bekerja di Cakrawala Company, dulu Saya bekerja sebagai asistennya Elang," jawab Devina.

"Pantas saja dekat. Tapi kenapa berhenti?"

Devina tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Eki. Namun sayang, mereka sudah tiba di ruang pertemuan. Devina harus menahan jawabannya, karena terlalu banyak orang ditempat itu. Produser film mengundang media untuk meliput pertemuan hari ini. Itulah alasan mengapa Gilang tidak ikut hadir, dan mewakilkannya pada Eki. Dia tidak terlalu suka di sorot media. Apalagi jika terlihat bersama Sandra.

Selama pertemuan, sikap Sandra tidak ramah seperti biasnya pada Devina. Dia bahkan menunjukkan permusuhan. Itu karena Devina menolak membantu Sandra menjebak Gilang tidur bersamanya. Devina tidak bodoh. Bukan nama baik Gilang saja yang akan tercoreng, tapi juga nama baiknya. Bahkan Cakrawala Company bisa hancur karena hal tersebut.

Sekilas Devina melihat Sandra tersenyum sinis padanya. Istri Gilang itu juga terlihat berbisik pada Wina, yang pagi ini menemani Elang. Devina berusaha bersikap seperti biasa saja. Mengabaikan sikap permusuhan Sandra dan Wina.

Selesai pertemuan Devina dan Eki kembali ke Cakrawala Company. Tiba di lobby, Devina merasa tatapan karyawan Cakrawala Company tidak seperti biasanya. Mereka yang biasa ramah dan tersenyum kini menunjukkan tatapan seolah Devina itu adalah musuh.

Eki ikut menyadari tatapan para karyawan berbeda saat melihat Devina. Dia berencana akan menyelidiki masalah ini setelah kembali ke ruangannya.

"Devina ayo cepat ke ruangan kamu," ucap Salma, sahabat Devina sejak bekerja di Cakrawala Company. Gadis itu menghampiri asisten dan sekretaris Gilang itu. Dia segera menarik Devina untuk masuk ke dalam lift.

Eki yang penasaran mengekor di belakang Devina dan Salma.

"Kamu tidak melihat berita di group?" Tanya Salma setelah mereka berada di lift.

"Berita apa?" tanya Devina. Dia belum sempat membuka smartphone miliknya. Dia sibuk berbincang dengan Eki, selama perjalanan pulang.

"Ternyata berita ini," ucap Eki yang langsung memeriksa pesan group karyawan.

"Berita apa Pak Eki?" tanya Devina.

"Foto kamu dan Elang," jawab Eki sambil menunjukkan foto Devina yang berada dalam pelukan Elang.

"Apa yang salah dari foto ini?" ucap Eki lagi.

Bagi Eki yang tahu kejadiannya memang tidak ada yang salah. Tapi Eki lupa, Jika Elang itu seorang selebriti. Berita seperti ini, tentu saja akan jadi pembahasan. Karena itu, cepat sekali beritanya menyebar, biarpun kejadiannya baru beberapa jam yang lalu.

"Fotonya tidak salah Pak Eki. Tapi keterangan yang menyertai foto itu yang membuat orang jadi berpandangan buruk terhadap Devina," jawab Salma.

"Kamu benar Salma. Ini tidak bisa dibiarkan. Pak Gilang pasti marah besar. Berani-beraninya mereka membuat gosip untuk orang yang ... maksud Saya gosip untuk sekretarisnya," ucap Eki. Hampir saja dia salah bicara. Bisa-bisa dia kena semprot bosnya, karena membongkar rahasia.

Keluar pintu lift, Devina kembali menjadi pusat perhatian. Berbeda dengan karyawan yang ada di lobby, mereka menatap Devina dengan tatapan sedih.

"Devina, kamu jangan sedih. Kami tidak percaya berita murahan seperti itu," ucap Desta.

Devina tersenyum, karena masih ada orang yang peduli padanya. "Terima kasih," balas Devina.

"Devina, Saya pinjam komputer kamu. Kita lihat, siapa yang pertama kali mengunggah foto tersebut. Ini jelas fitnah. Saya ada di sana. Saya sebagai saksinya. Saya juga yang tahu persis apa yang sebenarnya terjadi. Sembarangan saja mereka bicara." Eki terlihat sangat marah dan geram saat dia bicara.

"Orangnya pasti menggunakan akun palsu, atau akun yang baru, Pak Eki," ujar Devina.

"Kamu benar Devina. Karena itu, Saya akan menyelidikinya."

Devina lupa, jika asisten pimpinan Cakrawala Company itu seorang ahli informatika. Jadi dia membiarkan Eki membantunya mencari tahu, siapa orang yang berani memfitnah dia. Walau sebenarnya Devina sudah menyimpan satu nama yang dia curigai.

Terpopuler

Comments

Ummi Yatusholiha

Ummi Yatusholiha

sukur deh dibalik kejadian yg menimpa devina,msh ada yg respect sama devina.
ternyata antara gilang dan eki ada rahasia juga 😊😊

2025-01-01

0

Yani

Yani

Pasti kerjaannta si Wina sama si Sandra

2025-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Permintaan
2 Bab 2 Terima Saja
3 Bab 3 Bersedia
4 Bab 4 Rumor Tentang Devina
5 Bab 5 Menolak
6 Bab 6 Perdebatan
7 Bab 7 Ketenangan Devina
8 Bab 8 Konferensi Pers
9 Bab 9 Ingin Dekat
10 Bab 10 Menemui Ayah Dewa
11 Bab 11 Lima Belas Tahun
12 Bab 12 Pengalihan Issue
13 Bab 13 Bicara
14 Bab 14 Sekarang Terkenal
15 Bab 15 Sesuatu Terjadi
16 Bab 16 Salah Target
17 Bab 17 Perasaan Sandra
18 Bab 18 Bukan Keturunan Cakrawala
19 Bab 19 Tidak Ada Yang Tahu
20 Bab 20 Sudah Waktunya
21 Bab 21 Gosip Terbaru
22 Bab 22 Penjelasan Gilang
23 Bab 23 Seburuk Itu
24 Bab 24 Semakin Dekat
25 Bab 25 Tuan B
26 Bab 26 Devina Tahu
27 Bab 27 Kesetiaan
28 28. Kemarahan Lala
29 Bab 29 Rindu dan Benci
30 Bab 30 Ada Ego
31 Bab 31 Gombal
32 Bab 32 Kedatangan Wina
33 Bab 33 Kembali Menjadi Sorotan
34 Bab 34 Akhirnya Bertemu
35 Bab 35 Berita Pernikahan
36 Bab 36 Acara Penting
37 Bab 37 Bintang Utama
38 Bab 38 Gedung B
39 Bab 39. Kejadian Hari Itu
40 Bab 40 Ternyata
41 Bab 41 Pulang ke Kampung
42 Bab 42 Tangisan Bahagia
43 Bab 43 Mengharu Biru
44 Bab 44 Benar
45 Bab 45 Mundur Dari Jabatan
46 Bab 46 Om Bukan Abang
47 Bab 47 Masalah Kecil
48 Bab 48 Rahasia Danu
49 Bab 49 Ditinggalkan
50 Bab 50 Tidak Masuk Akal
51 Bab 51 Tanda Tangan Kontrak
52 Bab 52 Tidak Pernah Membenci
53 Bab 53 Jangan Asal Menghina
54 Bab 54 Tika Sebenarnya
55 Bab 55 Hukuman Yang Setimpal
56 Bab 56 Syuting
57 Bab 57 Dalang
58 Bab 58 Memancing Kemarahan
59 Bab 59 Masalah Yang Belum Selesai
60 Bab 60 Benang Merah Masalah
61 Bab 61 Menjelang Akad
62 Bab 62 Berita Buruk
63 Bab 63 Sah
64 Bab 64 Hubungan Baik
65 Bab 65 Hilang
66 Bab 66 Drama
67 Bab 67 Menua Bersama
68 Bab 68 Pulang ke Tanah Air
69 Bab 69 Akhir dari Tante Intan
70 Bab 70 Kehilangan
71 Bab 71 Sakit Karena Kamu
72 Bab 72 Kumpul Keluarga
73 Bab 73 Menunggu jawaban
74 Bab 74 Bahagia
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 1 Permintaan
2
Bab 2 Terima Saja
3
Bab 3 Bersedia
4
Bab 4 Rumor Tentang Devina
5
Bab 5 Menolak
6
Bab 6 Perdebatan
7
Bab 7 Ketenangan Devina
8
Bab 8 Konferensi Pers
9
Bab 9 Ingin Dekat
10
Bab 10 Menemui Ayah Dewa
11
Bab 11 Lima Belas Tahun
12
Bab 12 Pengalihan Issue
13
Bab 13 Bicara
14
Bab 14 Sekarang Terkenal
15
Bab 15 Sesuatu Terjadi
16
Bab 16 Salah Target
17
Bab 17 Perasaan Sandra
18
Bab 18 Bukan Keturunan Cakrawala
19
Bab 19 Tidak Ada Yang Tahu
20
Bab 20 Sudah Waktunya
21
Bab 21 Gosip Terbaru
22
Bab 22 Penjelasan Gilang
23
Bab 23 Seburuk Itu
24
Bab 24 Semakin Dekat
25
Bab 25 Tuan B
26
Bab 26 Devina Tahu
27
Bab 27 Kesetiaan
28
28. Kemarahan Lala
29
Bab 29 Rindu dan Benci
30
Bab 30 Ada Ego
31
Bab 31 Gombal
32
Bab 32 Kedatangan Wina
33
Bab 33 Kembali Menjadi Sorotan
34
Bab 34 Akhirnya Bertemu
35
Bab 35 Berita Pernikahan
36
Bab 36 Acara Penting
37
Bab 37 Bintang Utama
38
Bab 38 Gedung B
39
Bab 39. Kejadian Hari Itu
40
Bab 40 Ternyata
41
Bab 41 Pulang ke Kampung
42
Bab 42 Tangisan Bahagia
43
Bab 43 Mengharu Biru
44
Bab 44 Benar
45
Bab 45 Mundur Dari Jabatan
46
Bab 46 Om Bukan Abang
47
Bab 47 Masalah Kecil
48
Bab 48 Rahasia Danu
49
Bab 49 Ditinggalkan
50
Bab 50 Tidak Masuk Akal
51
Bab 51 Tanda Tangan Kontrak
52
Bab 52 Tidak Pernah Membenci
53
Bab 53 Jangan Asal Menghina
54
Bab 54 Tika Sebenarnya
55
Bab 55 Hukuman Yang Setimpal
56
Bab 56 Syuting
57
Bab 57 Dalang
58
Bab 58 Memancing Kemarahan
59
Bab 59 Masalah Yang Belum Selesai
60
Bab 60 Benang Merah Masalah
61
Bab 61 Menjelang Akad
62
Bab 62 Berita Buruk
63
Bab 63 Sah
64
Bab 64 Hubungan Baik
65
Bab 65 Hilang
66
Bab 66 Drama
67
Bab 67 Menua Bersama
68
Bab 68 Pulang ke Tanah Air
69
Bab 69 Akhir dari Tante Intan
70
Bab 70 Kehilangan
71
Bab 71 Sakit Karena Kamu
72
Bab 72 Kumpul Keluarga
73
Bab 73 Menunggu jawaban
74
Bab 74 Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!