Bab 3 Bersedia

Setelah melewati drama yang dilakukan Elang, akhirnya Devina dan Gilang bisa pergi meninggalkan kediaman orang tua Devina.

Seperti biasa, tidak ada yang bicara selama dalam perjalanan. Bagi Devina itu membosankan. Tapi mau bagaimana lagi, bosnya bukan orang yang suka banyak bicara. Bagaimana dia bisa menggoda pria yang pribadinya sedingin kutub selatan ini.

Untung saja jalanan yang mereka lalui tidak terlalu padat. Sehingga mereka bisa cepat sampai di hotel yang akan jadi tempat pertemuan pagi ini. Seharusnya Eki yang ikut bersama Gilang, entah mengapa pagi ini, tiba-tiba saja Gilang memintanya untuk menemani pria itu.

Gilang turun dari mobil diikuti Devina. Sekarang mereka berdua berada di lobby hotel. Bersiap untuk masuk ke aula yang sudah di siapkan untuk pertemuan pagi ini.

"Gilang," sapa seseorang yang Devina kenal sebagai produser film. Pria yang mengundang Cakrawala Company untuk ikut dalam pertemuan pagi ini.

Tidak hanya Cakrawala Company saja. Ada beberapa perusahaan lainnya yang juga ikut hadir dalam pertemuan pagi ini. Acara pertemuan pagi ini untuk mengajak Cakrawala Company dan beberapa perusahaan lainnya ikut andil dalam pembuatan sebuah film.

Salah satu pemeran dalam film tersebut adalah Elang. Karena itulah Elang datang pagi-pagi sekali ke rumah orang tua Devina. Maksud hati ingin menjemput mantan asistennya itu. karena dia mengetahui, bahwa pagi ini akan ada jadwal pertemuan dengan sekretaris Cakrawala Company yang akan menemani pimpinannya.

Elang tidak menyangka, jika pimpinan Cakrawala sendiri yang menjemput mantan asistennya itu. Jadilah dia sedikit berulah. Elang tidak suka saja melihat kedekatan Devina dengan Gilang. Dia juga sudah mengingatkan Devina, bahwa Gilang adalah suami Sandra.

Bukan karena Gilang, Devina menolak satu mobil dengan Elang. Tapi dia ingat pesan Wina, untuk menjauh dari Elang. Devina terlanjur berjanji untuk menjauh. Nyatanya, Elang sendiri yang masih suka menghubunginya.

Devina melihat Sandra yang datang bersama asistennya. Dia baru tahu, jika pertemuan pagi ini dihadiri Sandra. Devina heran sendiri, mengapa suami istri itu tidak datang bersama saja? Gilang justru menjemputnya. Sementara Sandra datang dengan asistennya. Seorang wanita, tapi gagah seperti pria. Di mata Devina, terlihat lebih ke seperti bodyguard dari pada asisten.

"Pak, tidak mau menyapa mbak Sandra?" tanya Devina.

"Tidak perlu," jawab Gilang. Pria itu kembali ke mode dingin dan tidak banyak bicara. Devina hanya menyarankan yang baik untuk pasangan itu. Terlepas dari masalah mereka. Jika tidak mau ya sudah.

Hingga pertemuan berakhir, Gilang justru mengajak Devina segera kembali ke perusahaan. Mengabaikan istrinya. Untungnya Sandra datang mendekat dan langsung memeluk suaminya. Memperlihatkan, seolah hubungan mereka baik-baik saja.

Tapi Devina yakin, ada yang Gilang dan Sandra sembunyikan dari hubungan mereka. Ditambah permintaan aneh Sandra, yang memintanya menggoda Gilang. Lalu Gilang yang terkesan memaksanya untuk menerima tawaran Sandra.

Sandra jadi penasaran, dia pun memutuskan akan menerima tawaran Sandra untuk menggoda Gilang. Hanya menerima, seperti yang Gilang katakan pada Devina saat perjalan pulang mereka ke perusahaan.

"Devina, Saya hanya minta kamu terima tawaran Sandra. Selanjutnya biar Saya yang mengatur semuanya. Kamu juga tidak perlu benar-benar menggoda Saya,"

Devina baru saja tiba di rumah. Sore ini, ayah Dewa yang menjemputnya ke perusahaan. Gilang yang sebelumnya akan mengajak Devina makan malam, sekaligus menagih jawaban gadis itu, tidak bisa menahan Devina. Tidak mungkin dia membiarkan apa yang dilakukan ayah Devina sia-sia.

Jadilah malam ini Gilang menelpon Devina untuk meminta jawaban. "Bagaimana Vivi?" tanyanya.

"Vivi?" ulang Devina panggilan yang baru saja Gilang sematkan untuknya. Atau Gilang salah sambung. Yang dia hubungi seharusnya Vivi, tapi justru menelpon dia.

"Bagus Vivi dari pada Nana," ujar Gilang.

Devina menyipitkan matanya. "Ada apa dengan bosnya ini?" Devina membatin. Tidak mungkin kan pria ini cemburu dengan Elang yang memanggilnya Nana.

"Itu nama yang akan Saya gunakan untuk memanggil kamu, di depan Sandra. Biar dia percaya Saya tergoda sama kamu," ucap Gilang menjelaskan.

Menarik napas panjang, Devina mengisi rongga dadanya dengan udara. Bersiap untuk memberikan jawaban. Dia sudah memikirkan matang-matang. Memikirkan baik dan buruknya.

"Bismillah," ucap Devina dalam hati.

"Saya bersedia bantu Bapak," jawab Devina. Gadis itu murni akan membantu Gilang, untuk mencari tahu tujuan Sandra memintanya menggoda Gilang.

Keesokan harinya Gilang kembali menjemput Devina. Hanya saja, pagi ini dia tidak ikut sarapan seperti kemarin. Dia hanya menunggu Devina di teras, sambil ngobrol dengan bunda Helen.

"Kamu sudah mengabarkan Sandra?" tanya Gilang.

Mereka sudah berada dalam kendaraan yang dikemudikan pak Bambang. Tidak ada pertemuan di luar kantor sebenarnya, Gilang hanya sengaja menjemput Devina saja. Entah mengapa, dia merasa tenang saat berada di dekat Devina. Berbeda jauh auranya dengan Sandra.

"Belum," jawab Devina jujur.

"Kenapa? Bukankah kamu sudah bersedia."

"Saya menunggu mbak Sandra bertanya. Setidaknya biar dia tahu, Saya keberatan dengan permintaanya. Ya, biar terlihat seperti terpaksa saja," jawab Devina.

Gilang tersenyum. Sayang sekali Devina melewatkannya. "Good," balas Gilang. Tangannya terulur menepuk-nepuk pucuk kepala Devina.

Devina merasakan darahnya berdesir, jantungnya berpacu sedikit lebih cepat, atas perlakuan Gilang barusan. "Ada apa denganku? Mengapa jadi aku yang tergoda?" batin Devina.

"Pak, mengapa Bapak mau Saya menerima permintaan mbak Sandra?" tanya devina penasaran.

"Nanti juga kamu akan tahu," jawab Gilang.

"Mulai hari ini kamu kekasih Saya, Devina. Pak Bambang saksinya," ucap Gilang.

"Kekasih pura-pura kan, pak?" tanya Devina untuk memastikan. Jangan sampai dia salah mengartikan kata kekasih menurut Gilang. Mereka hanya akan berakting di depan Sandra saja. Tidak dengan yang lain.

"Apa kamu ingin sungguhan?"

Devina langsung mengibaskan telapak tangganya dihadapan Gilang, "Bukan begitu maksud Saya," jawabnya.

"Sungguhan juga tidak apa-apa," balas Gilang.

"Pak! Tolong jangan bercanda," sahut Devina.

"Siapa yang bercanda?"

"Bapak."

"Den sudah sampai," ucap pak Bambang, menyela perdebatan antara bos dan sekretaris itu. Atau antara pasangan kekasih?

Tiba di meja kerjanya, Devina kembali disibukkan dengan pekerjaan. Jika sudah begini, Devina akan sedikit lupa dengan dunia nyata. Apalagi untuk membuka pesan yang dia terima.

Sandra yang menghubungi Devina merasa kesal. Karena sekretaris suaminya itu tidak juga mengangkat panggilannya.

"Temui saja dia di Cakrawala," ucap asisten Sandra, yang bernama Dita itu menyarankan.

Maka, disinilah sekarang Sandra berada, di depan meja kerja Devina yang kosong. "Kemana anak itu?" ujar Sandra.

"Eki, kamu tahu dimana Devina?" tanya Sandra, begitu melihat asisten suaminya.

"Ada diruangan pak Gilang," jawab Eki.

Sandra bergegas masuk ke dalam ruangan Gilang. Dan dia terkejut, saat melihat ada kedua orang tuanya di ruangan suaminya itu.

"Ma, Pa," ucapnya terkejut.

"Silakan di minum Bu, Pak," ucap Devina.

Sekretaris Gilang itu meninggalkan meja kerjanya karena diminta Gilang untuk menyiapkan minuman. Sandra sempat salah sangka, mengira Devina berduaan dengan Gilang. Mengapa dia harus marah mendengar Devina berada di ruangan GIlang, dan berduaan dengan pria itu. Bukankah dia yang meminta Devina untuk menggoda Gilang? Apa sebenarnya yang Sandra inginkan?

Orang tua Sandra menemui Gilang untuk meminta pria itu melarang Sandra bekerja. Mereka ingin putri mereka segera hamil. Ketakutan terbesar mereka, Gilang meninggalkan Sandra karena tidak bisa memiliki anak.

"Aku tidak mau berhenti bekerja, Ma." Sandra langsung membentak ibunya.

Bisa gila dia jika hanya di rumah saja. Hidupnya akan terkekang. Apa lagi jika sampai memiliki anak. Sandra tidak suka di kekang. Dia ingin bebas.

Devina yang masih berada di ruangan Gilang terkejut melihat Sandra yang berani terhadap orang tua. Apa lagi pada seorang ibu. Dia melihat Gilang. Pria itu tampak biasa saja. Memasang wajah dingin.

Terpopuler

Comments

Ummi Yatusholiha

Ummi Yatusholiha

apa sandra selingkuh yaa,makanya sengaja nyuruh devina jadi pelakor utk menutupi kelakuannya sendiri

2025-01-01

0

Yani

Yani

Kayanya hubungan rumah tangga Sandra udah ga harmonis

2025-01-08

0

Ila Lee

Ila Lee

mungkin Sandra dan hubungan dengan Asisiten nya siapa tau

2024-12-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Permintaan
2 Bab 2 Terima Saja
3 Bab 3 Bersedia
4 Bab 4 Rumor Tentang Devina
5 Bab 5 Menolak
6 Bab 6 Perdebatan
7 Bab 7 Ketenangan Devina
8 Bab 8 Konferensi Pers
9 Bab 9 Ingin Dekat
10 Bab 10 Menemui Ayah Dewa
11 Bab 11 Lima Belas Tahun
12 Bab 12 Pengalihan Issue
13 Bab 13 Bicara
14 Bab 14 Sekarang Terkenal
15 Bab 15 Sesuatu Terjadi
16 Bab 16 Salah Target
17 Bab 17 Perasaan Sandra
18 Bab 18 Bukan Keturunan Cakrawala
19 Bab 19 Tidak Ada Yang Tahu
20 Bab 20 Sudah Waktunya
21 Bab 21 Gosip Terbaru
22 Bab 22 Penjelasan Gilang
23 Bab 23 Seburuk Itu
24 Bab 24 Semakin Dekat
25 Bab 25 Tuan B
26 Bab 26 Devina Tahu
27 Bab 27 Kesetiaan
28 28. Kemarahan Lala
29 Bab 29 Rindu dan Benci
30 Bab 30 Ada Ego
31 Bab 31 Gombal
32 Bab 32 Kedatangan Wina
33 Bab 33 Kembali Menjadi Sorotan
34 Bab 34 Akhirnya Bertemu
35 Bab 35 Berita Pernikahan
36 Bab 36 Acara Penting
37 Bab 37 Bintang Utama
38 Bab 38 Gedung B
39 Bab 39. Kejadian Hari Itu
40 Bab 40 Ternyata
41 Bab 41 Pulang ke Kampung
42 Bab 42 Tangisan Bahagia
43 Bab 43 Mengharu Biru
44 Bab 44 Benar
45 Bab 45 Mundur Dari Jabatan
46 Bab 46 Om Bukan Abang
47 Bab 47 Masalah Kecil
48 Bab 48 Rahasia Danu
49 Bab 49 Ditinggalkan
50 Bab 50 Tidak Masuk Akal
51 Bab 51 Tanda Tangan Kontrak
52 Bab 52 Tidak Pernah Membenci
53 Bab 53 Jangan Asal Menghina
54 Bab 54 Tika Sebenarnya
55 Bab 55 Hukuman Yang Setimpal
56 Bab 56 Syuting
57 Bab 57 Dalang
58 Bab 58 Memancing Kemarahan
59 Bab 59 Masalah Yang Belum Selesai
60 Bab 60 Benang Merah Masalah
61 Bab 61 Menjelang Akad
62 Bab 62 Berita Buruk
63 Bab 63 Sah
64 Bab 64 Hubungan Baik
65 Bab 65 Hilang
66 Bab 66 Drama
67 Bab 67 Menua Bersama
68 Bab 68 Pulang ke Tanah Air
69 Bab 69 Akhir dari Tante Intan
70 Bab 70 Kehilangan
71 Bab 71 Sakit Karena Kamu
72 Bab 72 Kumpul Keluarga
73 Bab 73 Menunggu jawaban
74 Bab 74 Bahagia
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 1 Permintaan
2
Bab 2 Terima Saja
3
Bab 3 Bersedia
4
Bab 4 Rumor Tentang Devina
5
Bab 5 Menolak
6
Bab 6 Perdebatan
7
Bab 7 Ketenangan Devina
8
Bab 8 Konferensi Pers
9
Bab 9 Ingin Dekat
10
Bab 10 Menemui Ayah Dewa
11
Bab 11 Lima Belas Tahun
12
Bab 12 Pengalihan Issue
13
Bab 13 Bicara
14
Bab 14 Sekarang Terkenal
15
Bab 15 Sesuatu Terjadi
16
Bab 16 Salah Target
17
Bab 17 Perasaan Sandra
18
Bab 18 Bukan Keturunan Cakrawala
19
Bab 19 Tidak Ada Yang Tahu
20
Bab 20 Sudah Waktunya
21
Bab 21 Gosip Terbaru
22
Bab 22 Penjelasan Gilang
23
Bab 23 Seburuk Itu
24
Bab 24 Semakin Dekat
25
Bab 25 Tuan B
26
Bab 26 Devina Tahu
27
Bab 27 Kesetiaan
28
28. Kemarahan Lala
29
Bab 29 Rindu dan Benci
30
Bab 30 Ada Ego
31
Bab 31 Gombal
32
Bab 32 Kedatangan Wina
33
Bab 33 Kembali Menjadi Sorotan
34
Bab 34 Akhirnya Bertemu
35
Bab 35 Berita Pernikahan
36
Bab 36 Acara Penting
37
Bab 37 Bintang Utama
38
Bab 38 Gedung B
39
Bab 39. Kejadian Hari Itu
40
Bab 40 Ternyata
41
Bab 41 Pulang ke Kampung
42
Bab 42 Tangisan Bahagia
43
Bab 43 Mengharu Biru
44
Bab 44 Benar
45
Bab 45 Mundur Dari Jabatan
46
Bab 46 Om Bukan Abang
47
Bab 47 Masalah Kecil
48
Bab 48 Rahasia Danu
49
Bab 49 Ditinggalkan
50
Bab 50 Tidak Masuk Akal
51
Bab 51 Tanda Tangan Kontrak
52
Bab 52 Tidak Pernah Membenci
53
Bab 53 Jangan Asal Menghina
54
Bab 54 Tika Sebenarnya
55
Bab 55 Hukuman Yang Setimpal
56
Bab 56 Syuting
57
Bab 57 Dalang
58
Bab 58 Memancing Kemarahan
59
Bab 59 Masalah Yang Belum Selesai
60
Bab 60 Benang Merah Masalah
61
Bab 61 Menjelang Akad
62
Bab 62 Berita Buruk
63
Bab 63 Sah
64
Bab 64 Hubungan Baik
65
Bab 65 Hilang
66
Bab 66 Drama
67
Bab 67 Menua Bersama
68
Bab 68 Pulang ke Tanah Air
69
Bab 69 Akhir dari Tante Intan
70
Bab 70 Kehilangan
71
Bab 71 Sakit Karena Kamu
72
Bab 72 Kumpul Keluarga
73
Bab 73 Menunggu jawaban
74
Bab 74 Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!