Cinta FitRi 4

Flashback

Saat itu, Fitri sedang membuat kue untuk suaminya, Rio yang sudah berhari-hari lembur bekerja. Ia ingin sekali menghampirinya dan memberi kejutan dengan kehadirannya secara tiba-tiba.

“Suamiku sudah lelah bekerja keras. Inilah hadiah untuknya. Semoga Mas Rio suka ya.” Gumamnya sendiri.

Tring!

Sebuah notifikasi chat muncul, menginterupsi pekerjaan serunya. Ia pun mengelap tangannya yang sedikit basah lalu meraih hpnya.

“Sayang….. aku lapar habis meeting nih☹️ Aku kangen masakanmu.”

Ternyata itu chat dari Rio. Pria itu sangat ingin memakan masakan homemade istrinya, yang padahal ia menikmatinya setiap hari.

Ya, sejak sudah menikah dengan Fitri, Rio hanya ingin memakan masakannya. Pria itu yang dulunya sering menghabiskan uangnya untuk makan di restoran, kini sudah tidak lagi. Masakan Fitri adalah makanan terbaik menurutnya.

Sang istri hanya senyum-senyum sendiri membaca chat manja suaminya. Kini ia membayangkan bagaimana ekspresi wajah Rio yang menggemaskan.

“Ga usah dibalas! Ya, aku akan langsung pergi ke sana.”

Fitri memang tidak pernah mengunjungi tempat kerja Rio. Alasannya, ia merasa tidak nyaman. Namun, untuk mengejutkan suaminya, ia akan kesana.

Sejam kemudian, wanita itu sudah siap untuk pergi mengunjungi suaminya sekaligus menemaninya meskipun sebentar.

Sepanjang perjalanan, hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga yang bermekaran dan kupu-kupu yang beterbangan. Pikirannya penuh dengan senyuman suaminya. Tak sabar sekali, ingin melihat bagaimana suaminya bereaksi.

Tak terasa, mobil yang ia tumpangi telah sampai ke tempat tujuan. Ia pun langsung membayar ongkos kemudian keluar dari mobil dengan tergesa-gesa. Senyumannya tidak luntur dari wajah ayunya, menunjukkan betapa bahagianya ia hari ini.

Namun sayang…..

Kebahagiaan itu terjadi hanya sesaat. Karena…

“Ngapain kau disini?!” Kata seorang wanita paruh baya. Fitri yang awalnya berjalan santai, tiba-tiba saja berhenti. Badannya menegang dari atas sampai bawah mendengar suara itu. Ia tau betul pemilik suara merdu itu.

Vanessa, ibunya Rio atau ibu mertuanya yang sangat menentang keras hubungan Fitri dan Rio. Hal itu dikarenakan perbedaan kasta.

Tak tak tak!

Suara heels 5cm semakin mendekat ke arahnya, Fitri benar-benar tidak bergerak saat itu. Badannya membeku, bahkan ia tidak berani melihat wajah ibu mertuanya.

“Mau apa kau hah?! Siapa yang membolehkan kau datang ke tempat ini?!” Bentaknya sambil menunjuk-nunjuk wajahnya. Fitri semakin tertunduk ketakutan. Badannya bergetar hebat karena mendengar bentakan itu, bersamaan dengan bayangan masa lalunya kembali muncul.

“Heh! Kau bisu ya?!”

“Ma-maaf, Ma..” ujarnya terbata-bata.

“Ma? Kau panggil saya Mama?!”

PLAK!

Sebuah tamparan keras melayang ke arah wajahnya. Fitri terhuyung namun, kedua kakinya bisa menahan tubuhnya.

“Heh! Asal kau tau ya! Saya tak pernah menganggap kau sebagai menantu saya! Gara-gara kau! anak saya, Rio menjauhi keluarganya! Dasar pembawa sial!”

Setelah membentaknya, wanita paruh baya yang masih berdiri tegak itu, merebut tas berisi bekal yang Fitri buat untuk suaminya lalu dengan tega menghempaskan nya.

Fitri melihat semuanya dengan tatapan sendu, air matanya semakin mengalir deras, hatinya hancur. Semua yang ia buat dengan sepenuh hati, sia-sia. Ia pun akhirnya pergi dari tempat itu dan memutuskan untuk tidak akan menginjakkan kakinya ke tempat itu lagi.

Flashback off

“I-itu kan mobilnya Bu Vanessa. Gimana nih? Masuk gak ya? Atau… ku titipkan ke– Jangan ah! Kasihan suamiku tapi…. Gimana ya? Aku gak mau bikin rusuh di kantornya. Nanti suamiku malu.” Gumamnya.

Srak srak!

Saking ketakutannya, ia sampai tak sadar jari-jarinya mencakar lengannya.

Puk! Puk!

“Permisi, mba. Mba siapa ya? Ngapain sembunyi di sini?” Kata satpam yang melihat Fitri duduk di atas batu sambil mengintip.

“Hah?! Eh ma-maaf ya, Pak. Saya cuma mau… i-itu… eemmm… ketemu sama suami saya, Mas Rio.” Jawabnya terbata-bata. Satpam itu tersenyum sinis merendahkannya.

“Maksud Mba, mba ini istrinya Tuan Satrio Maheswari?” Tanyanya lagi dengan pandangan merendahkan. Fitri mengangguk pelan, tak peduli dengan tatapannya.

“Hahahaha! mau bohongi saya? Jangan kira saya gak tau siapa istrinya Tuan Satrio. Istrinya bukan yang–”

“Hei! Kenapa kau tidak mempersilahkannya masuk?” Kata rekan kerjanya berteriak menghampirinya. Mereka pun berbisik kemudian rekannya menunjukkan sesuatu di handphonenya.

“Masuk! Makanya mba, tingkahnya gak usah aneh-aneh. Kan saya jadi–”

“Diam! Kau mau kehilangan pekerjaan?” Kata rekannya memperingatkan. Fitri pun berterimakasih kemudian masuk dengan perasaan separuh lega separuh khawatir.

Wanita berpenampilan sederhana itupun masuk ke dalam tanpa ada yang menghalanginya lagi. Ketika berpapasan dengan para karyawan, Fitri tersenyum tipis. Ia berusaha untuk bertingkah normal padahal, ia melupakan sesuatu.

Lengan yang ia cakar tadi terlihat. Terlebih kulitnya putih, pastinya terlihat jelas sekali.

Dengan langkah yang yakin, ia terus berjalan menuju ruang kerja suaminya. Pikirannya tentang kehadiran sosok ibu mertua, berusaha ia alihkan.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Dan kini, Fitri telah berdiri di depan benda persegi panjang bewarna coklat tua itu. Ingin sekali mengetuk pintunya namun ragu dan takut. Ia benar-benar takut akan bertemu lagi dengan Bu Vanessa.

Ceklek!

Pintu itu terbuka dari dalam, Fitri ingin kabur namun kedua kakinya membeku. Keluarlah sosok pria paruh baya berbadan tinggi namun tidak setinggi suaminya. Ia tau betul siapa sosok itu.

“Se-selamat pagi, tuan.” Sapanya dengan wajah tertunduk. Pria paruh baya itu hanya mengangguk pelan kemudian menyunggingkan senyuman tipis.

“Mau ketemu anak saya, ya?” Ucapnya ramah. Fitri terkejut mendengarnya, ia pikir akan dimarahi namun tidak. Pria itu malah mengajaknya bicara dengan ramah.

“Papa, duh! Kok pintunya– sayang ku!”

Rio yang heran kenapa ayahnya berlama-lama berdiri di depan ruangannya dengan keadaan pintu yang terbuka, terkejut dengan kedatangan istrinya yang tiba-tiba. Ia pun langsung menarik tangan istrinya supaya cepat masuk kedalam, kemudian mengunci ruangan kerjanya.

“Hahahha! Dasar anak muda.”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!