*****
Kinoy pun keluar dari ruangan dimana, Neneknya dirawat. Ia meminta izin kepada Neneknya, untuk keluar mencari makan kebetulan perutnya terasa lapar.
"Nek, Kinoy izin pergi keluar dulu ya, Kinoy laper nih! mau cari makan dulu! nanti Kinoy kembali lagi, di sini menemani Nenek" ucap Kinoy sambil memeluk Neneknya.
"Iya, hati-hati ya" sahut Neneknya.
"Iya, Nenekku sayang.." sahut Kinoy sambil pamit untuk keluar.
Lalu saat Kinoy keluar dari rumah sakit. Ia mengambil handphone nya untuk memberitahukan Kinanti bahwa keadaan Neneknya sudah mulai membaik. Tapi saat menyalakan handphone nya, Kinoy mendapatkan pesan. Lalu ia membuka pesan itu. Ternyata itu pesan dari Vita. Vita mengirimkan sebuah foto, dimana foto itu memperlihatkan Kinanti sedang berpelukan dengan seorang laki-laki.
Ia pun langsung emosi saat melihat dan membaca isi pesan tersebut. Lalu ia menghubungi Ayahnya, ia tidak bisa berlama-lama di Jakarta. Ia ingin pulang ke Banjarmasin.
"Ayah, Kinoy minta maaf ya, karena Kinoy nggak bisa lama-lama di Jakarta. Kinoy ingin pulang ke Banjarmasin. Kinoy kangen sama teman-teman di sekolah baru, ayah" ujar Kinoy sambil menelpon ayahnya.
"Iya, baiklah Nak. Kamu bisa berangkat ke bandara sendirian kan? karena Ayah dan Ibu masih menjenguk Neneknya di sini, nanti Ayah sampaikan kepada Neneknya" ucap Ayahnya.
"Iya, terima kasih Ayah" sahut Kinoy dengan gembira mendapatkan izin untuk pulang ke Banjarmasin.
Lalu ia pun langsung membeli tiket pesawat. Dan pergi sekitar tiga jam lagi, ia pun berberes. Setelah beres-beres ia pun segera pergi ke bandara, karena jam keberangkatannya tinggal setengah jam lagi. Ia pun bergegas masuk.
Setibanya di Banjarmasin, ia pun pulang ke rumah, yang ia tempati bersama orang tuanya. Ia pun langsung menelpon Kinanti. Namun beberapa kali tidak mendapatkan jawaban.
"Ayo, Kinanti angkat telponnya!" keluh Kinoy tak sabar ingin bertemu dengan Kinanti.
Kinanti sedang sibuk di toko oleh-oleh milik Neneknya. Kinanti sedang melayani pembeli di toko milik Neneknya. Ia tidak tahu ada telpon dari Kinoy. Saat toko mulai sepi, ia mencoba membuka handphone, ternyata ada 10 panggilan tak terjawab. Ia pun mulai menghubungi Kinoy kembali.
"Halo, Kinoy ada apa ya? nih aku lagi di toko. Maaf, tadi sedang banyak pembeli, jadi aku nggak tau kalau ada telpon dari kamu" jawab Kinanti.
"Aku, cuma pingin bertemu sama kamu" balas Kinoy.
"Iya, jemput aku di depan toko Neneknya, ya" sahut Kinanti.
Lalu Kinanti pun mulai bersiap, ia menyuruh pegawai toko yang lain untuk bekerja menggantikannya. Lalu saat Kinoy sampai di depan toko. Kinoy pun langsung membawa Kinanti ke taman kota. Di situlah ia ingin menanyakan sesuatu perihal foto itu.
Sesampainya di taman kota.
"Kinanti, sayang aku mau menanyakan sesuatu padamu" kata Kinoy sambil memegang tangan Kinanti.
"Iya, katakanlah" sahut Kinanti.
"Apa, wanita yang di dalam foto ini, benar-benar kamu?" Kinoy mulai bertanya dan memperlihatkan foto itu.
"Loh, inikan..foto yang kemarin!" ketus Kinanti sambil terkejut melihat foto itu.
Lalu Kinoy mulai marah. Ia menyangka bahwa Kinanti mengkhianatinya. Terjadilah pertengkaran hebat antara Kinoy dan Kinanti. Kinanti pun merasa terpojokkan. Kinanti mulai menangis saat Kinoy menyebutnya penghianat. Ia mencoba untuk menjelaskannya. Dan ia menyerahkan handphone nya kepada Kinoy, agar menggeledah isi handphonenya.
Kinoy pun menggeledah semua isi handphone Kinanti. Namun tidak ada bukti bahwa Kinanti benar-benar mengkhianatinya.
~💖BERSAMBUNG💖~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments