Ketika dia masuk ke kelas bersama dengan Kinoy, tiba-tiba Vita beserta kedua temannya datang. Vita menyuruh Kinanti untuk menjauh dari Kinoy.
"Kinan..bisakah kamu ke pinggir sebentar?" tanya Vita.
"Iya,ke pinggir, sana-sana! huss!" usir kedua teman Vita.
"Eh, ada Kinoy. Si cowok ganteng. Nanti istirahat, bisakan aku ngajak kamu makan siang di kantin?" tanya Vita.
"Maaf ya..cewek cewek cantik. Aku tidak bisa . Aku udah ada janji dengan Kinanti" ucap Kinoy.
"Tap...tapi"
Namun Kinoy menolaknya dan pergi bersama Kinanti dengan menggandeng tangan Kinanti.
"Ayo Kinanti, kita pergi keluar" ajak Kinoy sambil memegang tangan Kinanti layaknya seorang kekasih. Penolakan itu membuat Vita dan teman temannya marah dan dendam terhadap Kinanti.
"Awas! kamu Kinanti. Akan ku balas nanti . Karena kamu sudah merebut Kinoy dari aku. Rasakan nanti akibatnya!" ucap Vita dengan penuh dendam.
Vita merasa sangat kesal dan marah. Dia sangat membenci Kinanti. Ingin rasanya dia memberi pelajaran kepada Kinanti, karena dia berani beraninya merebut Kinoy darinya. Dia beberapa kali mencegah Kinanti dan ingin memarahinya. Namun rencananya itu selalu gagal. Kinoy selalu saja datang bagaikan pahlawan di siang bolong.
"Aduh..kapan ya, waktu yang tepat untuk ngerjain tuh Kinanti si cewek kampung itu" desis Vita sambil marah .
"Vit, kaya nya ya..Kinoy itu bisa baca pikiran jahat kita deh! sebab kita mempunyai rencana jahat kepada Kinanti, selalu keduluan dia datang untuk menyelamatkan Kinanti" ucap kedua temannya Vita.
"Aduh...kalian tuh apa apaan sih! bukannya bantuin mikir, malah ngomong gitu!" bentak Vita sambil marah marah kepada teman temannya.
"Seharusnya kalian tuh, bantuin aku mikir gimana caranya menjauhkan Kinoy dari Kinanti. Agar kita bisa leluasa untuk ngerjain Kinanti" ujar Vita.
"Iya, tetapi bagaimana caranya?" tanya kedua temannya Vita.
"Ya..ya, aku tidak mau tau. Pokoknya kita harus bisa memisahkan Kinoy dari Kinanti!" cetus vita dengan emosi.
Saat Kinoy memegang tangannya dan membawanya pergi ke luar kelas. Tiba tiba Kinanti melepaskan tangan Kinoy yang memegang tangannya.
"Kamu kenapa, Kinanti?" tanya Kinoy.
Namun Kinanti belum menjawab pertanyaan dari Kinoy. Kinanti pergi ke kantin dengan sendirian tanpa Kinoy. Kemudian Kinoy datang dan membujuknya, Namun Kinanti selalu menghindar. Sesampainya Kinanti di kantin, Kinoy menghalangi jalannya.
"Kamu nih, kenapa sih? kok dari kemarin kamu selalu menghindari aku terus? apa salahku?" tanya Kinoy bertanya pada Kinanti.
Namun Kinanti selalu diam.
sampai Kinoy menaruh kedua tangannya di atas pundaknya Kinanti dan kembali bertanya.
"Ada apa denganmu?
kamu tidak mau ya berteman denganku lagi?" ungkap Kinoy.
"Bukannya, aku tidak mau berteman dengan kamu! tap..tapi.." kata Kinanti memulai pembicaraan dengan Kinoy.
"Tetapi kenapa?" Kinoy kembali bertanya lagi.
"Tetapi, Vita menyukaimu. Dan aku tidak mau mencari masalah dengannya. Aku tak mau sampai bermusuhan dengan Vita, hanya karena dia mengira aku merebut kamu dari dia!" ungkap Kinanti.
"Apa! Vita mengira kamu merebut aku dari dia?" kata Kinoy.
"Aduh, Kinan..Kinan, aku sama vita tuh tidak ada hubungan apa apa. Aku sama dia pun baru kenal, dan aku itu masih belum punya pacar" Kinoy jujur pada Kinanti.
"Tetapi..kata dia, aku merebut kamu dari dia!" ucap Kinanti.
"Itukan dari ucapan dia, kan? bukan dari aku!" ucap Kinoy.
"Kinan, ku tegas kan sekali lagi ya, bahwa aku masih belum punya pacar sama sekali. Dan satu satunya teman cewek aku punya saat ini, itu hanyalah kamu. Jadi jangan dengerin apa kata Vita, ya? karena itu nggak benar!" ujar Kinoy sambil membujuk Kinanti.
Akhirnya Kinoy dan Kinanti pun kembali berteman lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments