Setelah bel berbunyi, mereka pun segera masuk ke dalam kelas. Kinoy terus saja mengusik Kinanti. Saat pelajaran sains biologi. Ibu menyuruh semua murid untuk menjawab soal latihan.
"Ayo, anak-anak jawab soal latihan sekarang juga!" perintah Ibu guru.
"Iya, bu" ucap semua murid.
"Sstt..Kinan..Kinan" panggil Kinoy berbisik.
Namun Kinanti tidak menghiraukannya. Kinanti terus saja fokus menjawab soal yang di berikan oleh ibu guru.
"Sstt..Kinanti!" panggil Kinoy sekali lagi.
Namun, Ibu guru melihat dan langsung menegurnya.
"Kinoy, apa yang kamu lakukan di situ? kamu menyontek, ya?" tanya Bu guru.
"Enggak, bu! enggak. Saya tidak menyontek hanya saja ingin meminjam pulpen saja sama Kinanti," ujar Kinoy.
"Alah..modus tuh bu!" kata salah satu teman di kelasnya.
"Yang lain diam! Ibu hanya bertanya pada Kinoy dan Kinanti saja," bentak Ibu guru
"Benar, Kinan, Kinoy hanya ingin minjam pulpen kamu?" tanya Ibu guru seakan tak percaya.
"I..iya, Bu" jawab Kinanti
"Ya, sudah! kerjakan lagi soal latihannya" lanjut Ibu guru.
Semua murid pun mengerjakan tugas dengan tertib tanpa ada yang ribut. Lalu Ibu guru menyuruh mengumpulkan tugas di depan kelas. Setelah tugas semuanya terkumpul, Ibu pun keluar membawa tugas itu ke kantor.
"Baiklah, anak-anak. pelajaran hari ini sudah selesai! selamat siang" Ibu guru mengakhiri pelajaran hari ini.
"Iya, bu! selamat siang bu," ucap semua murid.
Ibu guru pun mulai meninggalkan kelas itu. tiba-tiba Kinoy menghampiri Kinanti dan menagih janji tadi pagi, saat di lapangan.
"Hei, Kinanti. bagaimana dengan kekalahanmu tadi?" ucap Kinoy.
"Iya, deh kamu memang menang. Dan aku menerima kekalahanku!" ungkap Kinanti dengan tersenyum.
"Lalu, bagaimana dengan syarat yang tadi?" tanya Kinoy menagih janji Kinanti.
Kinanti pun terdiam sejenak. kemudian ia akhirnya mengatakan.
"Iya, aku mau" kata Kinanti.
"Mau apa? coba katakan sekali lagi?" ucap Kinoy sambil bercanda kepada Kinanti.
"I..ih kamu nih" desis Kinanti sambil mencubit Kinoy.
"Katakanlah, tadi tidak mendengarnya," ucap Kinoy.
Dan Kinanti, pun mengatakannya dengan perasaan malu. Kinanti mengatakan bahwa dia mau menjadi pacarnya Kinoy.
"Iya, aku mau kok menjadi pacar kamu, Kinoy?" balas Kinanti.
Akhirnya mereka resmi berpacaran. Tiba-tiba salah satu murid berkata mengejutkan semuanya.
"Waah, kaya nya ini giliran pelajaran matematika, namun gurunya tidak masuk!" ungkap salah satu murid lainnya.
"Berarti, ini jam pelajaran kosong dong?" tanya yang lain.
Saat Kinoy mengetahui jam pelajaran ini kosong, Kinoy pun langsung mendekati Kinanti kembali.
"Jadi, mulai sekarang kita udah jadian, nih!" tanya Kinoy meyakinkan pernyataan dari Kinanti tadi.
Kinanti hanya menganggukkan kepalanya, tanpa berkata-kata. Kinoy pun duduk di sebelah kursi Kinanti. Kinoy langsung menggandeng tangan Kinanti. Mereka penuh dengan cinta. Mereka bercanda berdua.
Satu jam pun berlalu, tiba-tiba bel tanda istirahat pun berbunyi. Kinoy menggandeng tangan Kinanti. Kinoy mengajaknya untuk makan di kantin.
Saat itu juga, Vita tak henti-hentinya berusaha untuk mencari kesempatan mendapatkan simpati dari Kinoy. Dia hendak mengajak Kinoy. Belum berkata mengajak Kinoy untuk istirahat bersama, Kinoy malah menggandeng tangan Kinanti si cewek kampungan itu. Kinoy dan Kinanti hanya sekedar lewat di depannya
dengan sangat mesra, tanpa berkata permisi padanya.
"Tuh, Vit lagi-lagi kamu di selip sama Kinanti,si cewek kampungan itu!" ucap Amel menghasut Vita.
"Iya, Vit. Masa kamu kalah saing sih sama anak kampung itu," Dina mengasut Vita.
"Diam! aku pastiin, Kinanti akan kehilangan Kinoy, dan Kinoy akan menjadi milikku!" ujar Vita dengan penuh emosi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments