Episode.2

Setibanya di depan gerbang sekolah,suasana terlihat sangat sepi dan gerbang pun telah tertutup.

"Wahhh..jangan-jangan kita beneran telat Hana..!" ujar Heni sambil membuka pintu mobil.

Hana dan Heni pun bergegas turun dari mobilnya,dan berlari menuju gerbang sekolah.Heni mengintip ke dalam sekolah melalui sela-sela yang ada di gerbang.Suasana di dalam sekolah pun terlihat sangat sepi tidak ada satu siswa pun yang berkeliaran di di halaman.

"Hana! Kita benar-benar terlambat" ucap Heni dengan tatapan tajam kepada Hana.

"Apa..?! Aduh kakak aku gak mau dihukum karena terlambat...!" balas Hana.

"Ini semua salah lo Hana!" sontak Heni menggunakan nada suara tinggi dan menunjuk muka Hana.

"Kok aku sih kak yang di salahkan!" balas Hana dengan nada kesal.

"Siapa lagi kalau bukan lo Hana! Lo yang bangun kesiangan,gw udah bangunin lo dari pagi! Tapi lo ga bangun-bangun!" sontak Heni.

"Yaudah oke gw ngaku gw yang salah! Puas lo!" balas Hana lalu memalingkan mukanya.

"Ya emang lo yang salah!" sontak Heni

Hana pun memilih diam dan tidak bicara lagi karena dia malas ribut dengan kakanya itu.

"Terus kita harus gimana Hana?" tanya Heni kepada Hana.

"Kita pulang aja yuk kak! Daripada kita dihukum,aku ngak mau ditertawakan oleh teman-temanku kalau dia tau aku dihukum" jawab Hana dengan nada lemas.

"Enak saja pulang! Kita tu harus sekolah Hana! Lo ga kasihan sama Papa dan Mama yang udah banting tulang dan cari uang supaya kita bisa sekolah! Apa lo gak mikirin itu Hana?!" sontak Heni dengan menatap mata Hana tajam-tajam.

"Aduh kakak..uang Papa kan banyak cabang perusahaan Papa juga banyak! Jadi buat apa kita seperti itu.Lagian biaya sekolah kita pun tidak menghabiskan setengah uang papa!" balas Hana dengan sombongnya.

"Hentikan ucapanmu itu Hana! Setidaknya hargai sedikit perjuangan Mama dan Papa!" sontak Heni dengan perasaan sangat kesal kepada Hana.

Hana pun terdiam setelah mendengarkan ucapan Heni tadi.

Sementara di dalam sekolah ada seorang guru yang sedang keliling di halaman sekolah dan tidak sengaja mendegarkan suara ribut dari luar gerbang sekolah,tidak lain lagi itu adalah suara Hana dan Heni.

"Sepertinya ada suara orang ribut di luar..." ujar guru itu yang beranama Pak Ahmad "Sebaiknya aku cek!" sambung Pak Ahmad.

Pak Ahmad pun berjalan menuju arah gerbang.Sesampainya di depan gerbang Pak Ahmad mengintip melalui sela-sela gerbang,dan Pak Ahmad melihat dua anak memakai seragam sekolah yang sedang berdiri di luar gerbang sambil tengok kanan kiri.

Sepertinya itu Hana dan Heni! Mengapa mereka diluar? batin pak Ahmad

Pak Ahmad pun membuka pintu gerbang dan berteriak memanggi Hana dan Heni.

"Hana! Heni!" sontak Pak Ahmad.

Hana dan Heni kaget mendengar suara orang yang berteriak memanggil namanya dan mereka pun langsung memalingkan mukanya menuju suara orang yang memanggilnya.

Saat mereka menoleh Pak Ahmad sudah berdiri tepat di depan Hana dan Heni.Meraka pun sangat kaget setelah melihat ada Pak Ahmad ada di depannya.

"Pak Ahmad!" ujar Heni

"Sedang apa kalian disini? Bukannya jam pelajaran sudah di mulai? Ngapain kalian masih diluar masih bawa tas lagi!" ujar Pak Ahmad bertanya-tanya kepada Hana dan Heni.

"Jangan-jangan kalian terlambat!" sambung Pak Ahmad.

Aduh bagaimana ini aku gamau dihukum!...kata Hana dalam hati.

"Maafkan kami pak tadi terjebak macet di jalan pak!" ujar Hana dan berusaha menutup-nutupi kejadian yang sebenarnya terjadi.

Aduh kenapa Hana berbohong si! kata Heni dalam hati.

"Silahkan kalian masuk!" ujar Pak Ahmad.

Hana pun lega karena dia merasa Pak Ahmad tidak akan memberi hukuman kepadanya.Merekapun berjalan masuk manuju ruang kelasnya dan diikuti Pak Ahmad dibelakangnya.

"Ehhh...Hana,Heni kalian mau kemana?" tanya Pak Ahmad dan berusaha menghentikan langah kaki Hana dan Heni.

"Mau ke kelas lah pak!" balas Hana

"Enak saja mau ke kelas!" sontak Pak Ahmad

"Kalian harus pertanggung jawabkan perbuatan kalian!" sambung Pak Ahmad.

"Lho pak bukannya bapak suruh kami masuk?!" sahut Hana.

"Iya kan saya tidak meyuruh kalian masuk ke dalam sekolah bukan masuk ke dalam kelas!" sahut Pak Ahmad.

"Kalian harus menerima konsekuensinya karena kalian terlambat!" sambung Pak Ahmad.

"Bapak tau kan kita anak siapa?!" ujar Hana.

"Saya tidak peduli kamu anak siapa! Aturan tetap akan berlaku kepada semua warga sekolah yang ada disini!" sontak Pak Ahmad.

Ah..kukira aku gaakan dihukum! batin Hana dengan perasaan kesal sembari menghembuskan nafas.

Pak Ahmad melangkahkan kan kakinya dan berjalan menuju ke Tiang Bendera.

"Kak jangan-jangan kita disuruh Hormat Bendera lagi!" ujar Hana.

"Sudah diam saja Hana kita nurut aja apa kata Pak Ahmad,Berani berbuat harus berani tanggung jawab!" balas Hana.

"Tapi kak...A..."

"Sudahlah diam"sahut Heni yang menyelah pembicaraan Hana.

Huffft....Hana menghembuskan nafas.

Aduh mau ditaro mana muka ku ini apalagi kalau Fazo melihatku dihukum! Aduh..malu sekali aku.Kata Hana bicara dalam Hati.

Sementara Heni hanya berdiri dan diam saja sambil matanya melirik kanan kiri melihat lingkungan sekitar.

"Hana,Heni kemari kalian.." Pak Ahmad memanggil Hana dan Heni

Merekapun melangkahkan kakinya dan berjalan menuju Pak Ahmad yang sedang ada di Samping Tiang Bendera.

"Ada apa pak?" kata Hana

"Kalian berdua harus mempertanggungjawabkan perbuatan kalian! Jadi silahkan kalian hormat kepada Bedera sampai jam pertama selesai!" ujar Pak Ahmad.

"Aduhh Pak...gada hukuman lain apa? Nanti kulit saya bisa hitam terpapar sinar matahari!" bantah Hana.

"Tidak usah manja kamu Hana! apa kamu mau membersikan toilet saja?"ujar Pak Ahmad.

"Hah..tidak Pak tidak!" Hana menolak

"Silahkan kalian hormat Bendera jangan turunkan tangan kalian sebelum jam pertama selesai!" sontak Pak Ahmad.

"Baik pak!" kata Heni

Hana dan Heni pun hormat ke Bendera,sementara Pak Ahmad melangkahkan kakinya dan berjalan meninggalkan Hana dan Heni.

(5 menit kemudian)

Hana menurunkan tangannya karena dia merasa sangat capek,sedangakan Heni tetap hormat kepada Bendera.

"Aduh panas sekali!" keluh Hana.

"Sudahlah Hana! Jangan banyak mengeluh angkat tanganmu kembali!" ujar Heni

"Aku capek kak! Panas pula!" sahut Hana dengan nada kesal sambil mengusap keringat yang mulai menetes di jidatnya.

Hana pun kembali mengangkat tangannya.

Sementara itu teman-teman Hana sedang melaksanakan pembelajaran di kelasnya.

"Eh nay..lo tau gak Hana kemana?" kata Nisa.

"Gw gatau! Dia ga kabari gw kalo ga masuk sekolah hari ini!" balas Nayla.

Nisa dan Nayla adalah sahabat Hana dari kecil.Mereka selalu bersama-sama,bahkan sekolah mereka pun sama dari dulu.

Sementara itu Fazo pun ada di kelas.

"Bu saya mau izin ke toilet sebentar!" ujar Fazo yang minta izin kepada gurunya.

"Iya silahkan!" balas guru itu.

Fazo pun bergegas berjalan menuju kamar mandi dan meninggalkan kelasnya.

Semetara Hana dan Heni masih menjalankan hukumannya itu.Hana pun tidak mengeluh lagi dia hanya diam saja sambil matanya melirik kanan kiri memperhatikan sekeliling,berharap tidak ada seorang pun yang melihatnya dihukum.

Saat itu mata Hana tertuju ke toilet cowok,dia melihat ada laki-laki yang berjalan menuju toilet.Tak lain lagi itu adalah Fazo,Hana pun panik karena takut Fazo melihat Hana yang sedang di hukum.

Aduh itukan Fazo! Ujar Hana dalam hatinya dan Hana berusaha untuk menutupi mukanya agar tidak dikenali Fazo.

Heni pun melihat tingkah Hana yang aneh itu.

"Hana?" kata Heni.

"Hey Hana!" Heni berusaha memanggil Hana

"Hallo Hana lo kenapa si..!?" sontak Heni yang membuat Hana kaget.

"Ihh...apasi lo kak! Gw gak budek kali!" sahut Hana.

"Abisnya lo gw panggil ga respon! Lo kenapa si aneh banget?!" ujar Heni.

"Diemlah kak!" sontak Hana.

Heni melihat Hana yang terus memperhatikan toilet cowok,Heni pun ikut memperhatikan karena dia kepo apa yang sebenarnya di perhatikan Hana sehingga Hana menjadi aneh.

Lalu ada cowok yang keluar dari toilet itu,tak lain adalah Fazo cowok yang disukai Hana.

"Ohhh...gw paham!" sontak Heni dengan nada tinggi hingga membuat Hana kaget dan Fazo pun mendengar suara Heni itu.

"Bisa diam ga si lo kak!" sahut Hana sambil terus memperhatikan Fazo dan terus berharap agar Fazo tidak melihatnya.

"Upzz maaf...lo pasti lagi memperhatikan Fazo kan cowok yang lo suka! iyakan Hana?!" ujar Heni.

"Sok tau lo kak!" sontak Hana.

Sementara itu setelah Fazo mendengar teriakkan Heni,Fazo pun memperhatikan siapa dua cewek cantik yang ada di tengah lapangan itu.

Seperti kenal! tapi siapa ya? Kata Fazo dalam Hati,dia berusaha mengingat nama dua cewek yang ada di tengah lapangan tersebut.

"Owhhh...Iya gw baru inget itu kan Hana dan Heni! ngapain ya mereka disana?" tanya Fazo kepada diri sendiri.

Hana masih belum sadar kalau Fazo sudah megetahui dirinya yang ada di tengah lapangan.

"Hana...?" teriak Fazo.

Hana yang mendengar suara itu jantungnya langsung berdetak lebih cepat dari biasanya.

Aduh gawat! Fazo tau kalo gw ada disini! Mau taro dimana ni muka gw?! Ujar Hana dalam Hati,lalu Hana pun menoleh ke arah Fazo.

"Ehhh..kamu Zo!" ujar Hana.

"Ngapain lo berjemur disitu?" tanya Fazo.

"Eee...eee..ee..engakk,gw ga ngapa-ngapain!" balas Hana.

"Btw lo ngapain ke toilet?" tanya Hana dia berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Yeee..pake nanya lagi lo! kalo gw ga lagi kebelet ni gw gaakan juga kali kesini!" jawab Fazo.

"Hehe..iya juga ya.." sahut Hana dengan senyum malu sabil menundukkan kepalanya.

"Lo dihukum ya Han?!" sontak Fazo

"Ehh...eng.." jawab Hana gugup.

"Iya kami dihukum! Kami telat berangkatnya!" sahut Heni yang menyela pembicaraan Hana.

Aduh kenapa si Kak Heni malah jujur ke Fazo gw kan jadi malu! Hana merasa kesal.

"Aduhhh...makannya kalo bangun jangan siang-siang!" ujar Fazo.

"Bukan gw yang bangun siang tapi Hana!" sontak Heni sambil melirik ke muka Hana.

Ihhh...kak Heni malah bikin aku tambah malu depan Fazo...Gini banget si kakak gw! kata Hana dalam Hati.

Fazo hanya tersenyum tipis dan mengalihkan pandangannya lalu berjalan menuju ruang kelasnya.

Hana sangat merasa kesal kepada Heni karena Heni telah mempermalukan Hana di depan cowok yang dia suka.

"Lo kok bikin malu gw si kak?!" sontak Hana

"Apasih! Gw kan ngomong jujur ke Fazo"balas Heni.

"Lo sadar gasih?! Lo udah bikin gw malu di depan Fazo!" sontak Hana dia merasa sangat kesal kepada Heni.

"Yamaap sengaja!" ujar Heni yang semakin membuat Hana kesal.

"Punya kakak gini amat!" ujar Hana sambil menghembuskan nafas panjang.

"Apalo bilang?!" sahut Heni yang mendengar ucapan Hana.

"Ngak gapapa!" balas Hana.

Bel yang menunjukkan waktu jam pertama habis pun berbunyi.

Hana dan Heni merasa sangat lega.

Mau tau kelanjutannya??Jangan lupa di Vote dan Comment dulu ya kakak:*

Follow IG:@Lya_089

Terpopuler

Comments

Tamie

Tamie

like like 👍 like
lanjut thor..

2020-10-20

0

Sri Banyu Bening

Sri Banyu Bening

Hadir, lanjut kakak

2020-10-20

0

May

May

like kk
smngat terus feedback akak

2020-10-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!