19.Lou Sekarat

Malam semakin larut, angin berhembus begitu kencang. Langit yang bertabur bintang dengan cahaya bulan yang bersinar terang, mendadak berubah redup. Perlahan-lahan awan hitam mendekat. Dan menutup cahayanya, dalam kegelapan yang pekat itulah....tangan Lou yang lepas meraih rerumputan, terperosok ke bawah.

Untung saja, dia berhasil menjauhi bibir jurang yang curam. Dia ingin naik ke atas, berharap ada orang lewat dan menolong nya. Namun, nasib baik belum berpihak padanya. Rerumputan yang dia pegang, tidak sanggup menopang berat badannya. Dan akhirnya, braaaak....badan Lou jatuh ke bawah dan terguling-guling semakin dalam. Hingga membuatnya tak sadarkan diri.

Luka di tubuhnya pun semakin parah akibat gesekan ranting maupun bebatuan yang ada saat dia terjatuh dan terguling dari ketinggian. Namun dia masih bernasib baik, meskipun sedikit. Setidaknya, tubuhnya tidak jatuh ke jurang. Di mana, awal dia siuman tadi.

Lou semakin parah keadaannya. Rasa lapar, haus, dan kesakitan sudah tak dia rasakan. Dia terbaring seperti orang mati. Keesokan harinya, seorang kakek bersama cucu perempuannya sedang berkebun di sekitar tempat Lou terbaring pingsan. Sang cucu berteriak histeris, antara kaget dan ketakutan saat menemukan tubuh Lou dalam keadaan nggak karuhan.

"Kakeeeek!!! Ada mayaaat!!!"

Akibat jeritan keras sang cucu, Si Kakek pun berlari dengan gesit meskipun usianya tampak tua. Tenaganya seperti anak muda. Dilihat dari fisik dan kemampuan berlarinya, ilmu bela diri Si Kakek terlihat mumpuni.

"Di mana Helena??" Tanyanya begitu tiba di tempat sang cucu yang memiliki sebuah nama nan indah...'Helena'.

"I...i...itu Kakek!! Penuh luka dan darah, Lena nggak berani mendekat!!"

Jawaban yang sangat gugup dan ketakutan ditunjukan oleh Helena, sambil menunjuk ke tempat Lou terkapar tak berdaya. Sang Kakek pun memicingkan mata, dan menaikkan kedua alisnya. Beliau mengamati situasi yang terjadi di sekitarnya. Beliau menyelidiki, apakah semalam terjadi perampokan atau pembunuhan di tempatnya? Itu mustahil, karena tempatnya jauh dari pemukiman.

"Sepertinya dia belum mati...."

Sang Kakek mendekati Lou dan memeriksa denyut nadinya. Meskipun denyut nadi yang Kakek rasakan pada pergelangan tangan Lou sangat lemah. Sang Kakek dengan sigap mengangkat badan Lou dan dipindahkan ke tempat yang teduh dan datar.

"Apakah kita harus menolong dia, Kek?" Tanya Helena dengan wajah cemas dan ketakutan.

"Ya!! Bantu Kakek membawa keranjang itu. Biar Kakek sendiri yang menggendongnya sampai ke gubuk kita!"

Tanpa bicara lagi, Sang Kakek langsung menggendong tubuh kurus Lou. Sang Kakek agak kewalahan, meskipun kurus....tubuh Lou sangat tinggi. Sehingga kaki panjangnya kewalahan Kakek pegang. Helena bergegas mengikuti kakeknya dari belakang. Dengan mengerahkan ilmu meringankan tubuh, Sang Kakek melesat menggendong tubuh Lou sampai gubuknya.

Sesampainya di gubuk, tubuh Lou dibaringkan di atas ranjang sederhana yang terbuat dari bambu. Kakek berusaha memberi pertolongan pertama, dengan menotok nadinya untuk menghentikan pendarahan pada tubuh Lou. Lagi-lagi Sang Kakek mengernyitkan dahinya. Melihat tubuh putih pemuda itu penuh luka memar.

"Jangan-jangan, dia perampok Kek?" Tanya Helena penuh curiga, meskipun ada keraguan yang tersirat pada wajahnya saat melihat wajah tampan pemuda tersebut.

"Jika pun benar....tugas kita hanyalah menolongnya. Tolong, ambilkan air hangat. Biar Kakek bersihkan lukanya...."

Jawab Sang Kakek dengan sabar dan menyuruh cucunya membawakan sebaskom air hangat. Tanpa membantah perintah Sang Kakek, Helena bergegas ke dapur mengambil air panas yang dicampur air sumur. Sambil menunggu cucunya datang membawakan air hangatnya, Sang Kakek melepas semua baju Lou yang compang-camping.

"Pemuda yang tampan. Ada tanda lahir Agung pada dadanya. Takdirnya, bukan orang biasa! Dia memiliki takdir sebagai Sang Pewaris Sejati. Mungkinkah dia adalah Tuan Muda Yang Terbuang?"

Gumam Sang Kakek sambil berusaha merobek baju compang-camping Lou. Meskipun agak kesulitan melepaskan bajunya, akhirnya Sang Kakek berhasil dan menyelimuti tubuh telanjang Lou dengan kain sarung miliknya.

"Maaf Kek, menunggu lama. Helena harus masak airnya dulu. Nih...."

Kata Helena begitu datang sambil membawa sebaskom air hangat dan secarik kain untuk membasuh luka-luka Lou. Sang Kakek pun mengangguk dan menyuruhnya meletakkan baskom air itu di dekatnya. Helena pun menurut, sambil sesekali melirik ke wajah Lou yang pucat dan tak sadarkan diri.

"Buatkan bubur....jika dia siuman, ada makanan yang siap dia makan. Helena mau kan?"

Lagi-lagi perintah muncul dari mulut Sang Kakek. Helena agak melotot, karena agak jengkel mendapati kakeknya yang bertubi-tubi memerintah nya. Walau kesal, Helena nggak bisa menolak perintah itu. Wajah tampan nan putih, membuat Helena sanggup melaksanakan perintah Sang Kakek. Hati Helena sudah terpikat oleh wajah tampan Lou Meiyer Antaga.

"Ba...baiklah, Kek. Helena akan buatkan bubur yang paling lezat. Kakek juga pasti mau kan?" Goda Helena sambil mendekatkan wajahnya.

"Kakek juga lapar. Apapun yang Helena buat, Kakek pasti memakannya. Asal jangan ditaruh racun di dalamnya. Hehehe."

Balas Sang Kakek sambil terkekeh menggoda balik godaan cucu cantiknya yang kini usianya menginjak Delapan belas tahun. Helena pun langsung mendelik kaget, karena nggak biasanya si kakek bicara begitu.

"Bukan racun Kakek. Sekalian saja, bisa ular yang baru kutemukan kumasukkan ke kopi Kakek. Weee....."

Helena nggak mau kalah, sebelum pergi ke dapur dia masih sempat mengibuli si kakek. Sang Kakek pun terbahak sambil membersihkan tubuh Lou. Darah segar maupun yang kering, menghilang dari tubuh itu. Kini, yang ada hanya bekas luka goresan, lebam dan memar di sekujur tubuh Lou. Kakek sampai menggeleng-gelengkan kepalanya lagi.

"Siapa yang tega menyiksamu seperti ini, anak muda? Sungguh kejam!!"

Sang Kakek berusaha menghentikan pendarahan pada luka baru Lou. Mungkin, saat Lou jatuh ada batu lancip atau pohon yang rantingnya tajam menancap pada tubuhnya. Sehingga menciptakan luka baru yang agak dalam. Kakek mengambil beberapa daun ramuan dan menggerusnya. Setelah lembut, ramuan tersebut ditempelkan pada luka-luka pemuda yang terbaring tak sadarkan diri itu.

"Bagaimana keadaan nya, Kek? Apakah kita bisa menyelamatkan nya?" Tanya Helena yang baru keluar dari dapur dan membawakan semangkuk bubur panas untuk kakeknya.

"Hanya Tuhan yang bisa menyelamatkan nya. Kakek hanya berusaha, semoga ada keajaiban terjadi. Luka-lukanya sudah terinfeksi semua. Kita telat menemukan dirinya."

Jawaban Sang Kakek membuat Helena sedih. Gadis belia nan cantik itu duduk di sisi ranjang. Di samping badan Lou yang tak sadarkan diri. Dia membantu Sang Kakek membersihkan tubuh Lou. Dengan perlahan, tangannya mengusap tubuh itu dengan kain air hangat. Sementara Sang Kakek yang kelaparan, sedang asyik menikmati bubur panas yang dia bawakan.

"Jangan mencintainya, cucuku. Dia bukan jodohmu. Dia adalah Naga yang akan mengubah takdirnya."

Ucapan Sang Kakek, membuat Helena terhenyak. Dengan tatapan tajam dan ada rasa tak percaya, dia menatap Sang Kakek tanpa berkedip. Bibir Helena bergetar, dia ingin menanyakan sesuatu namun tenggorokan nya seperti tercekik. Sehingga kata-kata yang ingin dia ucapkan, sulit keluar. Hatinya seperti bendungan air. Siap dimuntahkan, namun sulit keluar. Seperti rasa yang tertekan, oleh ucapan kakeknya sendiri!!

Episodes
1 1.Dua Sahabat
2 2.Pertengkaran
3 3.Sarang Mafia
4 4. Pemberontakan
5 5.Buah Simalakama
6 6.Gudang Senjata
7 7.Namamu Tiger Ba
8 8.Patner Tiger Hou
9 9. Bibi Chan
10 10. Pembalasan Dendam
11 11.Cheff Hidup
12 12.Kasih sayang Ibu
13 13. Pembelaan Bibi Chan
14 14. Siapa Bibi Chan?
15 15.Perseteruan
16 16.Tidak Bisa Mundur Lagi
17 17.Cahaya Dan Bayangan
18 18. Nasib Lou Meiyer Antaga
19 19.Lou Sekarat
20 20. Sang Penolong
21 21. Lou Amnesia
22 22. Buih-buih Cinta
23 23. Bidadari Helena
24 24.Harapan
25 25. Masa Kritis
26 26.Saingan Muncul
27 27.Kecemburuan
28 28. Kecemasan Seorang Ibu
29 29. Kesedihan Bibi Chan
30 30. Kepedulian Tiger Hou
31 31. Nona Tercinta Elisabeth Eiger
32 32. Pertarungan Dua Master Terhebat
33 33. Dilema Pertarungan Dan Bahama
34 34. Pertolongan Master Kungfu
35 35. Penyelamatan Tiger Ba
36 36. Ingatan Sang Pewaris Antaga
37 37. Pertarungan Antara Hidup dan Mati
38 38.Ingatan Lou Kembali
39 39. Cinta Itu Indah
40 40. Siasat Licik Ibu Dida
41 41. Luput Dari Petaka
42 42. Helena Dalam Bahaya
43 43. Bunga Suci Yang Ternoda
44 44. Kemarahan Dan Penyesalan
45 45. Pindah Ke Kota
46 46.Luka Dalam Noda
47 47. Golongan Darah Langkah
48 48. Meraih Mimpi Sang Dewi
49 49.Duri Dalam Daging
50 50. Kehadiran Sang Dewi
51 51. Kecemburuan Dalam Kasih Sayang
52 52. Kisah Cinta Bersemi
53 53. Cinta Dalam Kepedihan
54 54.Munculnya Api Dendam
55 55. Kemunculan Sang Raja Antaga
56 56. Kerinduan Yang Terpendam
57 57.Penculikan Saksi Utama
58 58. Kemunculan Sang Naga Wanita
59 59. Kisah Masa Lalu part Violetta
60 60. Kisah Masa Lalu part Takdir Bicara
61 61. Kisah Masa Lalu part Tuan Muda Antaga
Episodes

Updated 61 Episodes

1
1.Dua Sahabat
2
2.Pertengkaran
3
3.Sarang Mafia
4
4. Pemberontakan
5
5.Buah Simalakama
6
6.Gudang Senjata
7
7.Namamu Tiger Ba
8
8.Patner Tiger Hou
9
9. Bibi Chan
10
10. Pembalasan Dendam
11
11.Cheff Hidup
12
12.Kasih sayang Ibu
13
13. Pembelaan Bibi Chan
14
14. Siapa Bibi Chan?
15
15.Perseteruan
16
16.Tidak Bisa Mundur Lagi
17
17.Cahaya Dan Bayangan
18
18. Nasib Lou Meiyer Antaga
19
19.Lou Sekarat
20
20. Sang Penolong
21
21. Lou Amnesia
22
22. Buih-buih Cinta
23
23. Bidadari Helena
24
24.Harapan
25
25. Masa Kritis
26
26.Saingan Muncul
27
27.Kecemburuan
28
28. Kecemasan Seorang Ibu
29
29. Kesedihan Bibi Chan
30
30. Kepedulian Tiger Hou
31
31. Nona Tercinta Elisabeth Eiger
32
32. Pertarungan Dua Master Terhebat
33
33. Dilema Pertarungan Dan Bahama
34
34. Pertolongan Master Kungfu
35
35. Penyelamatan Tiger Ba
36
36. Ingatan Sang Pewaris Antaga
37
37. Pertarungan Antara Hidup dan Mati
38
38.Ingatan Lou Kembali
39
39. Cinta Itu Indah
40
40. Siasat Licik Ibu Dida
41
41. Luput Dari Petaka
42
42. Helena Dalam Bahaya
43
43. Bunga Suci Yang Ternoda
44
44. Kemarahan Dan Penyesalan
45
45. Pindah Ke Kota
46
46.Luka Dalam Noda
47
47. Golongan Darah Langkah
48
48. Meraih Mimpi Sang Dewi
49
49.Duri Dalam Daging
50
50. Kehadiran Sang Dewi
51
51. Kecemburuan Dalam Kasih Sayang
52
52. Kisah Cinta Bersemi
53
53. Cinta Dalam Kepedihan
54
54.Munculnya Api Dendam
55
55. Kemunculan Sang Raja Antaga
56
56. Kerinduan Yang Terpendam
57
57.Penculikan Saksi Utama
58
58. Kemunculan Sang Naga Wanita
59
59. Kisah Masa Lalu part Violetta
60
60. Kisah Masa Lalu part Takdir Bicara
61
61. Kisah Masa Lalu part Tuan Muda Antaga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!