3.Sarang Mafia

Bahama terus berbicara tanpa bisa dihentikan. Sedangkan Lou, hanya bisa mendengarkan tanpa komentar apapun. Karena Lou, sibuk dengan pikiran dan hatinya sendiri. Ucapan Bahama ada benarnya, jika dia hanya anak desa pasti simboknya tidak akan menemukan nama sebagus itu. Teka-teki tentang jati dirinya, masih sebuah misteri. Meskipun kini, dia bukan anak kecil lagi.

"Ada apa Lou?" tanya Bahama setelah berpidato banyak hal tanpa bisa dihentikan. Saat melihat ke arah sahabatnya yang tertunduk diam tanpa berkomentar apa-apa, barulah Bahama sadar. Bahwa pidatonya hanya angin lalu belaka.

"Kita ada di mana?" Lou malah balik bertanya setelah mengamati keadaan di sekitarnya. Bahama pun juga heran dengan tempat itu.

"Entahlah, Lou. Aku juga tidak tahu. Karena aku langsung pingsan begitu dua algojo itu menendang perutku," sahut Bahama sambil menggaruk-garuk kepalanya, ia mencoba mengingat kembali kejadian terakhir sebelum ia pingsan.

Lou terus mengamati tempat itu. Matanya tak lepas dari keadaan yang ada di sekelilingnya. Begitu pun dengan Bahama. Samar-samar Lou juga mengingat sesuatu sebelum dua algojo itu juga menendang tubuh rampingnya hingga pingsan.

"Sebelum pingsan, aku ingat samar-samar. Mereka menyeret kita keluar dan dibuang di pinggir jalan. Mungkin ada mobil yang lewat dan membawa kita kemari? Mungkinkah kita di penjara?"

Lou menatap waspada ke arah sahabatnya. Keduanya pun saling melotot dengan perasaan tak percaya. Rasa takut dan cemas pun menghantui pikiran keduanya. Terutama Lou, karena besok dirinya harus masuk kuliah. Jika tidak, bea siswa yang selama ini dia perjuangkan mati-matian akan musnah begitu saja.

"Kelihatannya ini sebuah menara. Kenapa tempat ini tidak asing lagi bagi kita Lou? Ini kan menara Universitas? Orang gila mana yang telah membawa kira kemari Lou??"

Mendadak Bahama terkejut dan juga kebingungan, begitu mendapati dirinya berada di dalam sebuah menara yang tinggi. Lou tetap tenang dan mengamati tempat itu dengan seksama. Lou pun mengetahui bahwa tempat itu bukan menara Universitas.

"Kau salah Bahama! Ini memang menara yang mirip dengan menara Universitas. Tapi cobalah lihat keluar! Sepertinya ini rumah yang mirip benteng!!" jawab Lou dengan tatapan tajam, untuk menguatkan sebuah argumentasinya di hadapan sahabatnya yang sedikit kebingungan. Namun, mendadak Bahama berbinar-binar kegirangan.

"Astaga!! Lou?! Matilah kita!!" pekik Bahama yang girang sekaligus ketakutan, expresinya yang kacau itu membuat Lou mengernyitkan dahinya dan menaikkan kedua alisnya karena tak mengerti dengan sikap yang ditunjukkan oleh sahabatnya itu.

Bahama kemudian tersenyum penuh kemenangan. Dia melihat keluar dari jendela menara. Sementara Lou yang masih bingung, tidak tahu harus bertanya apa. Jadi dia pun hanya menatap tajam ke sahabatnya itu.

"Kenapa?"

"Ini adalah tempat tinggal mafia yang barusan kuceritakan padamu, Lou!!" jawab Bahama dengan begitu antusiasnya sambil menggenggam kuat pundak Lou. Sedangkan Lou, langsung teriak histeris sangking kagetnya.

"Apaaa!!??"

Wajah tampan nan putih itu langsung berwarna merah karena rasa cemas, takut dan kecewa bercampur aduk. Sedangkan wajah Bahama, tersungging sebuah senyuman penuh kemenangan.

"Bagaimana Lou? Nasib baik kini berpihak kepada kita. Dengan begini, keinginanku untuk balas dendam bisa terwujud. Aku, tidak akan mundur lagi Lou!!"

"Aku tak segila dirimu! Tak akan kupertaruhkan hidupku untuk perasaan macam itu!! Sayangilah nyawamu!!"

Lou terkejut begitu mendapati ucapan balas dendam dari mulut sahabatnya itu. Lou langsung sadar, demi mencapai ambisinya Bahama tak akan segan lagi mengorbankan nyawanya dan juga sahabatnya.

"Dasar pecundang!! Jika kau tidak sepaham denganku, carilah sendiri keselamatanmu!!"

Bahama menudingkan jarinya ke arah Lou. Keduanya pun saling menatap tajam. Seperti dua macan yang hendak saling menerkam. Namun, kondisi tubuh keduanya sudah babak belur. Lou langsung membuang mukanya. Dia tidak sudi lagi memandang wajah Bahama yang berambisi balas dendam.

"Lebih baik aku mati, daripada kugadaikan hidupku di lembah hitam!!" jawaban tegas tanpa rasa takut keluar dari mulut Lou.

"Ingatlah simbokmu Lou! Tolong, ikuti aku jika kita mau selamat!! Setidaknya untuk saat ini, karena kita tidak punya pilihan lagi untuk bertahan hidup. Aku sedikit mengenal mafia itu Lou!!"

Bahama terus-terusan membujuk Lou agar bisa sepaham dengannya. Namun Lou tetap teguh dengan keputusannya. Di dalam hatinya, banyak hal yang masih ingin ia lakukan. Ia tidak mau mati secepat itu. Karena ia belum tahu rahasia dan misteri kelahirannya. Lou ingin sekali simboknya mau memberitahukan rahasia itu.

Misteri jati dirinya sepertinya sengaja di rahasiakan darinya. Setiap kali ia mencoba bertanya, simboknya hanya menjawab dengan tangisan. Semenderita itukah kelahiran dirinya bagi simboknya? Lou terus menatap Bahama, begitu sahabatnya itu mengungkit nama simboknya.

"Kau juga masih banyak rahasia yang ingin kau ketahui. Aku ingin menemukan ayahku. Apakah kau juga tidak ingin menemukan ibumu?" tanya Lou dengan wajah tegas dan penuh keyakinan, berharap pertanyaannya itu mampu mengubah keputusan Bahama.

"Jika kita berdua selamat dari tempat ini, barulah kita bisa mencari mereka, bodoh!! Jika kau bersih keras dengan keputusanmu, yang kau dapatkan hanya kematianmu!!"

"Tidak adakah jalan lain, selain mengabdikan diri menjadi anak buah mafia?"

Pertanyaan Lou terdengar putus asa, setelah Bahama mengatakan logikanya. Bahama pun menghela nafas panjang. Dia berusaha menemukan sebuah solusi. Meskipun belum tahu berhasil atau tidak.

"Kita hanya bisa berpura-pura menyetujui kemauan mereka. Kita berdua harus sama dalam berakting!"

Bisik Bahama yang mendekatkan mulutnya ke telinga Lou. Agar rencana yang ia buat, tidak ada yang mengetahuinya. Lou pun menatap ragu ke sahabatnya itu. Otak cerdasnya langsung menyangkal bisikan Bahama.

"Mafia itu tidak bodoh! Jika untuk membuktikan dirimu serius dan menyuruh membunuhku, bagaimana hah!?"

Ucapan Lou yang serius dan mendadak bagi Bahama, bagai tikaman belati tumpul. Meskipun tidak mampu melukai lebih dalam namun rasa sakitnya tak terkatakan. Ucapan Lou ada benarnya. Dan membuat Bahama kehilangan kata-kata.

"Kalian sudah sadar? Cepat jalan, bos ingin bertemu dengan kalian!!"

Pintu besi menara terbuka, dan muncul seorang pria kekar berparas seram berbicara dengan nada kasar dan memerintahkan keduanya berdiri dan keluar dengan segera. Lou mencoba memberanikan diri untuk membantah perintah itu.

"Huh!! Siapa yang ingin bertemu dengan bos kalian?? Cepat, keluarkan aku dari sini!!"

"Sttt...diam Lou!! Kalau masih sayang dengan nyawamu, diamlah!" bisik Bahama sambil menyenggol lengan Lou.

Namun, para algojo mafia itu terlanjur mendengar penolakan tegas Lou. Mereka pun menggeret paksa lengan Lou. Sedangkan Bahama dengan senang hati mengikuti mereka.

"Ugh!!"

Lou kesakitan, karena lengan yang disanggah kain itu ditarik dengan paksa oleh orang-orang yang berpenampilan rapi namun berwajah seram itu. Mereka memaksa kedua orang pesakitan itu untuk mengikuti perintahnya. Dari menara, menyusuri lorong melewati pintu rahasia. Di suatu ruangan yang mewah, bak tempat pertemuan para raja. Seseorang duduk tenang dan penuh wibawa layaknya seorang Kaisar duduk di kursi singgasananya. Mereka semua memberi hormat dengan khusyuk. Aura orang itu begitu menakjubkan.

.

Episodes
1 1.Dua Sahabat
2 2.Pertengkaran
3 3.Sarang Mafia
4 4. Pemberontakan
5 5.Buah Simalakama
6 6.Gudang Senjata
7 7.Namamu Tiger Ba
8 8.Patner Tiger Hou
9 9. Bibi Chan
10 10. Pembalasan Dendam
11 11.Cheff Hidup
12 12.Kasih sayang Ibu
13 13. Pembelaan Bibi Chan
14 14. Siapa Bibi Chan?
15 15.Perseteruan
16 16.Tidak Bisa Mundur Lagi
17 17.Cahaya Dan Bayangan
18 18. Nasib Lou Meiyer Antaga
19 19.Lou Sekarat
20 20. Sang Penolong
21 21. Lou Amnesia
22 22. Buih-buih Cinta
23 23. Bidadari Helena
24 24.Harapan
25 25. Masa Kritis
26 26.Saingan Muncul
27 27.Kecemburuan
28 28. Kecemasan Seorang Ibu
29 29. Kesedihan Bibi Chan
30 30. Kepedulian Tiger Hou
31 31. Nona Tercinta Elisabeth Eiger
32 32. Pertarungan Dua Master Terhebat
33 33. Dilema Pertarungan Dan Bahama
34 34. Pertolongan Master Kungfu
35 35. Penyelamatan Tiger Ba
36 36. Ingatan Sang Pewaris Antaga
37 37. Pertarungan Antara Hidup dan Mati
38 38.Ingatan Lou Kembali
39 39. Cinta Itu Indah
40 40. Siasat Licik Ibu Dida
41 41. Luput Dari Petaka
42 42. Helena Dalam Bahaya
43 43. Bunga Suci Yang Ternoda
44 44. Kemarahan Dan Penyesalan
45 45. Pindah Ke Kota
46 46.Luka Dalam Noda
47 47. Golongan Darah Langkah
48 48. Meraih Mimpi Sang Dewi
49 49.Duri Dalam Daging
50 50. Kehadiran Sang Dewi
51 51. Kecemburuan Dalam Kasih Sayang
52 52. Kisah Cinta Bersemi
53 53. Cinta Dalam Kepedihan
54 54.Munculnya Api Dendam
55 55. Kemunculan Sang Raja Antaga
56 56. Kerinduan Yang Terpendam
57 57.Penculikan Saksi Utama
58 58. Kemunculan Sang Naga Wanita
59 59. Kisah Masa Lalu part Violetta
60 60. Kisah Masa Lalu part Takdir Bicara
61 61. Kisah Masa Lalu part Tuan Muda Antaga
Episodes

Updated 61 Episodes

1
1.Dua Sahabat
2
2.Pertengkaran
3
3.Sarang Mafia
4
4. Pemberontakan
5
5.Buah Simalakama
6
6.Gudang Senjata
7
7.Namamu Tiger Ba
8
8.Patner Tiger Hou
9
9. Bibi Chan
10
10. Pembalasan Dendam
11
11.Cheff Hidup
12
12.Kasih sayang Ibu
13
13. Pembelaan Bibi Chan
14
14. Siapa Bibi Chan?
15
15.Perseteruan
16
16.Tidak Bisa Mundur Lagi
17
17.Cahaya Dan Bayangan
18
18. Nasib Lou Meiyer Antaga
19
19.Lou Sekarat
20
20. Sang Penolong
21
21. Lou Amnesia
22
22. Buih-buih Cinta
23
23. Bidadari Helena
24
24.Harapan
25
25. Masa Kritis
26
26.Saingan Muncul
27
27.Kecemburuan
28
28. Kecemasan Seorang Ibu
29
29. Kesedihan Bibi Chan
30
30. Kepedulian Tiger Hou
31
31. Nona Tercinta Elisabeth Eiger
32
32. Pertarungan Dua Master Terhebat
33
33. Dilema Pertarungan Dan Bahama
34
34. Pertolongan Master Kungfu
35
35. Penyelamatan Tiger Ba
36
36. Ingatan Sang Pewaris Antaga
37
37. Pertarungan Antara Hidup dan Mati
38
38.Ingatan Lou Kembali
39
39. Cinta Itu Indah
40
40. Siasat Licik Ibu Dida
41
41. Luput Dari Petaka
42
42. Helena Dalam Bahaya
43
43. Bunga Suci Yang Ternoda
44
44. Kemarahan Dan Penyesalan
45
45. Pindah Ke Kota
46
46.Luka Dalam Noda
47
47. Golongan Darah Langkah
48
48. Meraih Mimpi Sang Dewi
49
49.Duri Dalam Daging
50
50. Kehadiran Sang Dewi
51
51. Kecemburuan Dalam Kasih Sayang
52
52. Kisah Cinta Bersemi
53
53. Cinta Dalam Kepedihan
54
54.Munculnya Api Dendam
55
55. Kemunculan Sang Raja Antaga
56
56. Kerinduan Yang Terpendam
57
57.Penculikan Saksi Utama
58
58. Kemunculan Sang Naga Wanita
59
59. Kisah Masa Lalu part Violetta
60
60. Kisah Masa Lalu part Takdir Bicara
61
61. Kisah Masa Lalu part Tuan Muda Antaga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!