14. Siapa Bibi Chan?

Suasana ruangan tersebut berubah mencekam. Meskipun bukan suasana yang menakutkan, namun udara terasa pengap. Rasa-rasanya nggak bebas untuk bernapas. Bahama menatap Tuan Vengsier Eiger sejenak, lalu berpaling menatap ke Bibi Chan bergantian. Bahama nggak bisa menebak, apakah mungkin Sang Penguasa yang duduk tenang di kursi kebesaran nya ini mau mendengar permintaan seorang pembantu?

Sedangkan Handrille dan Tiger Hou hanya diam seribu bahasa. Mereka nggak berani menyela pembicaraan kedua orang penting itu. Sedikit banyak, Handrille yang merupakan kaki tangan nomer satu, tahu siapa itu Bibi Chan. Bagi Bos Besarnya, wanita setengah baya itu adalah nyawa keduanya. Yang tidak bisa diremehkan keberadaan nya dalam Organisasi Terbesar yang dipimpin oleh Sang Penguasa yang duduk tenang di singgasana nya.

"Apakah kau menyukai Tiger Ba, Chan Shu!" Tanya Tuan Vengsier Eiger kemudian, nadanya datar dan santai dengan lengan menopang pelipis kepala kanannya. Gaya beliau begitu santai dan tenang saat berhadapan dengan wanita seusianya yang dia panggil dengan sangat familiar dan bersahabat "Chan Shu".

"Ya, aku menyukainya Tuanku. Aku jamin, Tuanku tidak akan menyesali keputusan ini. Tiger Ba bisa menjadi bawahan andalan mu melebihi Handrille Versiger!!"

Jawab Bibi Chan, yang memiliki nama lengkap yang begitu indah...Chan Shu. Perkataan Bibi Chan membuat Handrille sanggup memicingkan mata dan mengangkat kedua alisnya, pertanda rasa syok sedang melanda hatinya, karena sedikit banyak wanita tua baginya itu sudah meremehkan nya dengan kehadiran Bahama Putra, partner barunya.

Sedangkan Tiger Hou yang dingin, terlihat cuek dan tetap memasang sikap waspada. Kejadian tadi yang baru dialami, nggak akan bisa terulang lagi. Dua orang disampingnya itu sudah menyerangnya bertubi-tubi tanpa dia tahu, kesalahan apa yang dia lakukan.

"HM.... bagaimana menurutmu Han??"

Tuan Vengsier Eiger malah balik bertanya kepada bawahan nomer satunya itu. Beliau menatap tajam kepada Handrille Versiger agar pria beringas itu memberi jawaban yang memuaskan baginya, tanpa ada ragu maupun kecurigaan tentang masalah itu.

"Keputusan mutlak ada di tanganmu Bos. Sebelum menyetujui permintaan Bibi Chan, lebih baik Bos mendengarkan dahulu laporan tentang misi percobaan yang Bos berikan padanya."

Jawaban panjang lebar yang keluar dari mulut Handrille membuat Bibi Chan mencibir nggak suka. Sedangkan Bahama langsung kebingungan, nggak tahu harus menjelaskan semua dari mana. Dia hendak menggaruk-garuk kepalanya, namun segera dilaser oleh Bibi Chan dengan tatapan tajam. Tatapan tajam Bibi Chan memberi isyarat kepada nya, bahwa jangan takut. Katakan saja apa adanya.

"Ucapan Han, ada benarnya. Laporan itu yang kutunggu. Jelaskan semua keberhasilan misi pertama mu itu Ba!!"

Kata Tuan Vengsier Eiger dengan tegas. Ucapannya hanya santai dihadapan Bibi Chan. Jika bicara dengan orang lain, sikap diktator nya muncul kembali. Bahama mengambil napas dalam-dalam untuk menguasai diri. Dan menghempaskan nya perlahan, agar dia mampu menguasai emosinya.

"Misi pertama ku berhasil, Bos. Aku sendiri yang menekan pemantik bom dahsyat itu. Gedung dan Club' Malam itu sudah hancur lebur."

Penjelasan ringkas Bahama ditanggapi dingin oleh Sang Penguasa yang duduk tenang di singgasana nya tanpa ekspresi suka maupun puas. Jantung Bahama berdegup kencang. Apakah mungkin penjelasan nya kurang detail? Apakah dia harus mengatakan semua situasinya? Mayat-mayat yang bergelimpangan dan memakan banyak korban terluka? Bahama nggak sanggup menceritakan itu semua. Handrille Versiger langsung bisa menangkap kegelisahan yang mendadak muncul pada wajah partner barunya itu. Sedangkan, Tiger Hou lagi-lagi bersikap dingin dan nggak peduli. Meskipun dia juga berada di lokasi. Nggak ada sepatah kata pun yang meluncur dari mulut diamnya yang dingin.

"Bagaimana Tiger Ba? Membunuh itu menyenangkan?? Mungkin untuk pertama kali perasaan yang muncul adalah rasa bersalah bukan?? Tenang saja, nanti kau akan terbiasa...."

Ucapan selanjutnya membuat hati Bahama bergetar. Bergetar karena gejolak amarah mendadak menguasai jiwanya. Dia marah, karena orang kejam yang duduk tenang di singgasana nya itu menganggap remeh nyawa orang. Baginya, membunuh seperti layaknya membunuh tikus. Mati-matian, Bahama menguasai emosinya. Jangan sampai ekspresi marahnya bisa dibaca siapa pun.

"Jangan bicara begitu, Tuanku. Dia masih awam soal itu. Wajar, bila Tiger Ba masih syok. Kumohon, maklumlah tentangnya...."

Bibi Chan berani menyela ucapan Tuan Vengsier Eiger, tanpa rasa takut sedikitpun. Sedangkan kedua pria di sampingnya hanya diam dan terkesan membiarkan diri Bahama diinterogasi oleh pimpinan tertinggi mereka. Tuan Vengsier Eiger menatap sejenak ke Bibi Chan, kesannya nggak mau menanggapi perkataan Bibi Chan.

"Kenapa diam, Tiger Ba? Masih syok ya? Jika benar begitu, rasa manusiawi mu belum sepenuhnya hilang. Jika seperti itu terus, kau nggak akan bisa menjadi yang kuharap kan."

Perkataan Tuan Vengsier Eiger tanpa perasaan. Bahama Putra terpaku diam. Dia menyembunyikan amarah yang menggelegak. Dia sudah nggak sabar menunggu saat itu tiba, yaitu saat balas dendam terhadap pria dingin berhati kejam dihadapan nya. Dengan senyum terpaksa, dia pun berakting.

"Ya, Bos! Mungkin ini hanya akibat syok sesaat saja. Jika sudah membunuh berkali-kali, aku akan terbiasa. Sesuai harapan Bos!! Tempat itu sudah dihancurkan!! Tapi.....maaf, aku telah kehilangan tiga orang. Mereka tertangkap dan bunuh diri Bos!!"

Bibi Chan sangat kaget mendengar penjelasan yang begitu detail dari mulut Bahama. Nah, ini dia teka-teki yang membuatnya penasaran sedari tadi. Kenapa wajah Bahama terus panik dan kebingungan. Akhirnya, teka-teki itu terungkap. Bahama ketakutan karena misinya dianggap gagal dan mendapat hukuman berat dari Tuannya.

"Tiger Hou??" Bibi Chan mendelik ke arah Tiger Hou yang sedari tadi bungkam seribu bahasa. Bahkan percakapan yang terjadi di ruangan itu seolah-olah bukan urusan nya.

"....." Tiger Hou hanya menatap dingin tanpa bicara, membuat Bibi Chan marah dan menggetakkan giginya untuk menahan diri. Jika saja bukan di ruangan Tuannya, Bibi Chan pasti sudah menyerang Tiger Hou habis-habisan. Handrille Versiger hanya tersenyum tersembunyi melihat tingkah dua orang tersebut. Lalu matanya fokus melihat ke wajah Bos nya.

"Tidak apa-apa, Tiger Ba. Mereka memang sudah tahu resikonya saat mereka masuk ke Organisasi ku. Siapapun yang bekerja padaku, harus siap mental. Karena kematian bisa datang kapan saja. Kau pun harus siap untuk itu. Mengerti Tiger Ba?!"

Sekali lagi, ucapan diktator tanpa perasaan yang dirasakan oleh Bahama, mengiris-iris kulitnya. Luka itu tidak berdarah, namun terasa sakit sampai ke ulu hatinya. Bahama ingin teriak, menumpahkan semua beban perasaan nya. Marah, pedih, sakit dan dendam, membuat hatinya nggak sanggup menampungnya. Ingin sekali dia lari dari dunia itu. Dan berteriak, ingin kembali ke masa lalu. Masa-masa kuliah yang tenang bersama Lou sahabatnya.

Bahama berusaha mati-matian menahan air matanya agar nggak keluar. Bayangan Lou yang dia buang ke jurang menari-nari di pelupuk matanya. Air mata itu nggak sanggup dia tahan lagi. Apalagi ketika telinganya dengan jelas mendengar jeritan kesakitan dan kematian dari ratusan orang yang berkumpul di dalam gedung besar itu. Bahama menitikkan air mata dihadapan pria kejam yang sudah menyuruhnya membunuh puluhan manusia dalam sekejap.

Episodes
1 1.Dua Sahabat
2 2.Pertengkaran
3 3.Sarang Mafia
4 4. Pemberontakan
5 5.Buah Simalakama
6 6.Gudang Senjata
7 7.Namamu Tiger Ba
8 8.Patner Tiger Hou
9 9. Bibi Chan
10 10. Pembalasan Dendam
11 11.Cheff Hidup
12 12.Kasih sayang Ibu
13 13. Pembelaan Bibi Chan
14 14. Siapa Bibi Chan?
15 15.Perseteruan
16 16.Tidak Bisa Mundur Lagi
17 17.Cahaya Dan Bayangan
18 18. Nasib Lou Meiyer Antaga
19 19.Lou Sekarat
20 20. Sang Penolong
21 21. Lou Amnesia
22 22. Buih-buih Cinta
23 23. Bidadari Helena
24 24.Harapan
25 25. Masa Kritis
26 26.Saingan Muncul
27 27.Kecemburuan
28 28. Kecemasan Seorang Ibu
29 29. Kesedihan Bibi Chan
30 30. Kepedulian Tiger Hou
31 31. Nona Tercinta Elisabeth Eiger
32 32. Pertarungan Dua Master Terhebat
33 33. Dilema Pertarungan Dan Bahama
34 34. Pertolongan Master Kungfu
35 35. Penyelamatan Tiger Ba
36 36. Ingatan Sang Pewaris Antaga
37 37. Pertarungan Antara Hidup dan Mati
38 38.Ingatan Lou Kembali
39 39. Cinta Itu Indah
40 40. Siasat Licik Ibu Dida
41 41. Luput Dari Petaka
42 42. Helena Dalam Bahaya
43 43. Bunga Suci Yang Ternoda
44 44. Kemarahan Dan Penyesalan
45 45. Pindah Ke Kota
46 46.Luka Dalam Noda
47 47. Golongan Darah Langkah
48 48. Meraih Mimpi Sang Dewi
49 49.Duri Dalam Daging
50 50. Kehadiran Sang Dewi
51 51. Kecemburuan Dalam Kasih Sayang
52 52. Kisah Cinta Bersemi
53 53. Cinta Dalam Kepedihan
54 54.Munculnya Api Dendam
55 55. Kemunculan Sang Raja Antaga
56 56. Kerinduan Yang Terpendam
57 57.Penculikan Saksi Utama
58 58. Kemunculan Sang Naga Wanita
59 59. Kisah Masa Lalu part Violetta
60 60. Kisah Masa Lalu part Takdir Bicara
61 61. Kisah Masa Lalu part Tuan Muda Antaga
Episodes

Updated 61 Episodes

1
1.Dua Sahabat
2
2.Pertengkaran
3
3.Sarang Mafia
4
4. Pemberontakan
5
5.Buah Simalakama
6
6.Gudang Senjata
7
7.Namamu Tiger Ba
8
8.Patner Tiger Hou
9
9. Bibi Chan
10
10. Pembalasan Dendam
11
11.Cheff Hidup
12
12.Kasih sayang Ibu
13
13. Pembelaan Bibi Chan
14
14. Siapa Bibi Chan?
15
15.Perseteruan
16
16.Tidak Bisa Mundur Lagi
17
17.Cahaya Dan Bayangan
18
18. Nasib Lou Meiyer Antaga
19
19.Lou Sekarat
20
20. Sang Penolong
21
21. Lou Amnesia
22
22. Buih-buih Cinta
23
23. Bidadari Helena
24
24.Harapan
25
25. Masa Kritis
26
26.Saingan Muncul
27
27.Kecemburuan
28
28. Kecemasan Seorang Ibu
29
29. Kesedihan Bibi Chan
30
30. Kepedulian Tiger Hou
31
31. Nona Tercinta Elisabeth Eiger
32
32. Pertarungan Dua Master Terhebat
33
33. Dilema Pertarungan Dan Bahama
34
34. Pertolongan Master Kungfu
35
35. Penyelamatan Tiger Ba
36
36. Ingatan Sang Pewaris Antaga
37
37. Pertarungan Antara Hidup dan Mati
38
38.Ingatan Lou Kembali
39
39. Cinta Itu Indah
40
40. Siasat Licik Ibu Dida
41
41. Luput Dari Petaka
42
42. Helena Dalam Bahaya
43
43. Bunga Suci Yang Ternoda
44
44. Kemarahan Dan Penyesalan
45
45. Pindah Ke Kota
46
46.Luka Dalam Noda
47
47. Golongan Darah Langkah
48
48. Meraih Mimpi Sang Dewi
49
49.Duri Dalam Daging
50
50. Kehadiran Sang Dewi
51
51. Kecemburuan Dalam Kasih Sayang
52
52. Kisah Cinta Bersemi
53
53. Cinta Dalam Kepedihan
54
54.Munculnya Api Dendam
55
55. Kemunculan Sang Raja Antaga
56
56. Kerinduan Yang Terpendam
57
57.Penculikan Saksi Utama
58
58. Kemunculan Sang Naga Wanita
59
59. Kisah Masa Lalu part Violetta
60
60. Kisah Masa Lalu part Takdir Bicara
61
61. Kisah Masa Lalu part Tuan Muda Antaga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!