Petunjuk dari Magus tidak memberi Enjelina waktu untuk beristirahat. “Tempat di mana matahari terbit pertama kali bagi keluargamu,” ia mengulang kata-kata itu berulang kali, mencoba mencari maknanya. Ia menyalakan laptopnya dan mulai mencari informasi tentang sejarah keluarganya, tetapi data yang tersedia tidak memberikan petunjuk konkret.
Pagi harinya, ia memutuskan untuk mengunjungi ayahnya, Nicholas Parker. Mungkin ia mengetahui sesuatu yang bisa membantu.
...****************...
Kediaman keluarga Parker terletak di daerah yang cukup terpencil, dikelilingi oleh taman yang luas dan pohon-pohon besar yang memberikan kesan teduh. Enjelina mengetuk pintu, dan beberapa saat kemudian, ibunya, Evelyn, membuka pintu dengan senyum hangat.
“Enjelina, masuklah. Ayahmu ada di ruang kerja,” ujar Evelyn, lalu memperhatikannya dengan cermat. “Kau tampak lelah, ada apa?”
“Aku hanya ingin bertanya sesuatu pada Ayah,” jawab Enjelina singkat.
Di ruang kerja, Nicholas sedang duduk di depan meja kayu besar dengan beberapa dokumen terbuka. Ia mendongak begitu melihat putrinya masuk.
“Ada sesuatu yang penting?” tanyanya, suaranya terdengar tegas seperti biasa.
Enjelina meletakkan amplop dari Magus di atas meja. “Ayah, apa yang Ayah tahu tentang Lucas Aldridge? Dan apa maksudnya dengan ‘tempat di mana matahari terbit pertama kali bagi keluarga kita’?”
Nicholas terdiam sejenak, menatap tulisan di amplop itu sebelum menghela napas panjang. “Lucas... dia adalah salah satu sekutu ibumu di masa lalu. Dia sangat dekat dengan kami, seperti keluarga sendiri. Tapi setelah sebuah insiden besar, dia menghilang. Aku tidak pernah tahu di mana dia berada setelah itu.”
“Dan soal tempat itu?” Enjelina mendesak.
Nicholas memandang Evelyn, yang baru saja masuk membawa teh untuk mereka. Evelyn menaruh nampan di meja, lalu duduk di kursi di samping Nicholas. Ia terlihat ragu-ragu, tetapi akhirnya berbicara.
“Tempat itu mungkin adalah villa keluarga kita di pinggir pantai timur,” katanya pelan. “Itu adalah tempat di mana aku dan Ayahmu pertama kali memutuskan untuk memulai kehidupan baru setelah meninggalkan masa lalu yang rumit. Lucas sering datang ke sana. Mungkin dia menganggap tempat itu sebagai simbol awal bagi kita.”
“Villa di pantai timur?” Enjelina mengingat-ingat. Ia pernah mendengar tentang tempat itu, tetapi belum pernah mengunjunginya. “Apakah ada sesuatu yang penting di sana?”
“Villa itu sudah lama kami tinggalkan,” Nicholas menjelaskan. “Tetapi jika Magus meninggalkan pesan seperti itu, maka dia pasti ingin kau menemukan sesuatu di sana.”
...****************...
Setelah mengantongi informasi itu, Enjelina segera mempersiapkan perjalanan ke villa keluarga di pantai timur. Kali ini, ia tidak pergi sendirian. Gregory, yang mengetahui perkembangan kasus, bersikeras untuk ikut.
“Aku tidak akan membiarkanmu pergi ke tempat terpencil seperti itu sendirian,” katanya. “Ini bisa jadi jebakan.”
“Kalau itu jebakan, aku bisa mengatasinya,” balas Enjelina sambil memasukkan barang-barangnya ke dalam tas.
“Aku tahu kau mampu menjaga dirimu, tapi ini bukan hanya soal kemampuan. Jika Magus benar-benar ingin kau menemukan sesuatu, aku ingin memastikan kau keluar dari sana dengan selamat.”
Akhirnya, Gregory dan Enjelina berangkat bersama, mengendarai mobil Gregory menuju villa keluarga Parker. Perjalanan memakan waktu beberapa jam, melewati jalanan yang berkelok-kelok dan pemandangan yang perlahan berubah menjadi garis pantai yang indah namun sepi.
Ketika mereka tiba, villa itu tampak megah meskipun terlihat sudah lama tidak terurus. Bangunannya masih berdiri kokoh, tetapi tanaman liar telah tumbuh di sekitarnya, memberikan kesan menyeramkan.
“Jadi ini tempatnya,” gumam Gregory sambil memandang bangunan itu dengan saksama. “Terlihat seperti tempat yang sempurna untuk rahasia kelam.”
Enjelina tidak menanggapi. Ia sudah melangkah maju, membuka pintu villa dengan kunci cadangan yang ia bawa dari rumah. Di dalam, ruangan itu gelap dan berdebu, tetapi aura nostalgia langsung menyelimutinya. Ia bisa membayangkan bagaimana tempat ini dulu menjadi bagian dari kehidupan keluarganya.
...****************...
Setelah memeriksa beberapa ruangan, mereka menemukan sebuah lemari tua yang terkunci di ruang tamu. Kunci yang menggantung di leher Enjelina, peninggalan ibunya, ternyata pas dengan gembok lemari itu. Di dalamnya, terdapat kotak kayu kecil dengan ukiran nama Evelyn Parker.
Ketika Enjelina membuka kotak itu, ia menemukan beberapa dokumen lama, foto keluarga, dan sebuah surat yang ditulis oleh Lucas Aldridge.
“Untuk Evelyn dan Nicholas,” bunyi pembukaan surat itu. “Jika kalian membaca ini, berarti rahasia yang selama ini kita lindungi mungkin mulai terungkap. Aku hanya berharap Enjelina tidak terlibat terlalu jauh dalam semua ini.”
Gregory membaca surat itu dari belakang bahu Enjelina, lalu berkata, “Apa maksudnya dengan ‘rahasia yang kita lindungi’? Apa ini berkaitan dengan Magus?”
Sebelum Enjelina sempat menjawab, sebuah suara gemerisik terdengar dari luar. Mereka segera bersiap, dan Enjelina menarik pistol kecil dari saku jaketnya.
“Mungkin kita tidak sendiri di sini,” gumam Gregory, menyiapkan senjata juga.
Mereka keluar dari villa dengan hati-hati, mencoba mencari sumber suara. Namun, ketika mereka sampai di halaman belakang, hanya ada angin laut yang berhembus dan suara ombak yang menghantam karang.
“Sepertinya dia sudah pergi,” kata Gregory, menurunkan senjatanya.
Enjelina mengangguk, tetapi firasatnya mengatakan bahwa ini baru permulaan. Rahasia masa lalu keluarganya mulai terbuka sedikit demi sedikit, tetapi bayang-bayang ancaman juga semakin dekat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments