Enjelina duduk di mejanya, menatap foto Lucas Aldridge yang ia bawa pulang dari lokasi kejadian. Foto itu, meski tampak biasa, menyimpan makna yang tidak sederhana. Ia mengenali ekspresi ibunya dalam foto itu—sama seperti ekspresi Evelyn setiap kali berbicara tentang sesuatu yang ingin ia sembunyikan.
Ia membuka laci mejanya, mengeluarkan sebuah jurnal kecil milik Nicholas Parker, ayahnya. Di dalamnya, ia menemukan catatan lama yang menyebutkan nama Lucas Aldridge, tetapi informasi yang tercantum sangat minim. Ayahnya hanya menulis bahwa Lucas adalah rekan lama yang pernah terlibat dalam sebuah kasus besar yang tidak pernah terpecahkan.
"Ayah, apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu?" gumam Enjelina.
Ketika ia masih merenungkan segala sesuatu, suara langkah kaki terdengar di luar kantornya. Pintu terbuka, dan Hellena Viandra masuk dengan membawa dua gelas kopi.
"Aku tahu kau belum makan apa pun sejak pagi," ujar Hellena sambil meletakkan kopi di meja.
"Terima kasih," balas Enjelina sambil tersenyum tipis.
Hellena duduk di kursi seberang meja dan menatap sahabatnya dengan penuh perhatian. "Kau terlihat gelisah. Apa ini tentang kasus Clarissa atau pembunuhan Grayson?"
"Keduanya," jawab Enjelina singkat.
Hellena menyilangkan tangannya. "Aku tahu kau selalu menyimpan semuanya sendiri, tapi kau harus belajar berbagi beban. Apa yang kau temukan?"
Enjelina menghela napas dan menunjukkan foto Lucas kepada Hellena. "Pria ini, Lucas Aldridge, adalah bagian dari masa lalu keluargaku. Tapi aku tidak tahu apa hubungannya dengan pembunuhan Grayson atau dokumen Clarissa yang hilang."
Hellena memeriksa foto itu dengan seksama. "Dia tampak... seperti seseorang yang menyimpan banyak rahasia."
"Dia memang menyimpan banyak rahasia," jawab Enjelina. "Dan aku harus mencari tahu apa itu sebelum semuanya terlambat."
...****************...
Sementara itu, Inspektur Brian Delano duduk di ruangannya, memeriksa laporan autopsi Arthur Grayson. Tidak ada tanda-tanda perlawanan, tetapi ditemukan zat kimia yang membuat korban tidak sadarkan diri sebelum ditusuk.
"Ini bukan pembunuhan impulsif," kata Brian kepada rekannya, Inspektur Matteo Sullivan, yang duduk di seberang meja.
"Setuju," balas Matteo. "Pelakunya tahu apa yang dia lakukan. Tapi aku tidak mengerti mengapa Lucas Aldridge menjadi tersangka utama. Apa motifnya?"
"Belum jelas," jawab Brian. "Tetapi berdasarkan bukti sementara, dia adalah satu-satunya yang terhubung dengan korban."
Matteo mengangguk pelan. "Aku akan menyelidiki hubungan antara Aldridge dan Grayson. Mungkin ada sesuatu yang terlewatkan."
Brian berdiri dan berjalan menuju jendela. "Kita tidak hanya menghadapi pembunuh di sini. Ada sesuatu yang jauh lebih besar, Matteo. Aku bisa merasakannya."
...****************...
Lucas Aldridge duduk di ruangan kecil yang penuh dengan peta dan dokumen. Di hadapannya, sebuah peti kecil yang terkunci rapat. Ia tahu bahwa di dalam peti itu terdapat sesuatu yang akan menarik perhatian banyak pihak, termasuk Magus.
"Aku tidak bisa membiarkan ini jatuh ke tangan siapa pun," gumam Lucas.
Pikirannya melayang ke masa lalu, ketika ia pertama kali bertemu dengan Evelyn Parker. Wanita itu adalah teka-teki yang sulit dipecahkan, tetapi juga satu-satunya orang yang pernah ia percaya sepenuhnya.
"Tidak seharusnya aku kembali," bisiknya, menatap foto Evelyn yang sudah mulai pudar.
Namun, sebelum ia sempat berbuat apa-apa, pintu ruangan terbuka, dan seorang pria dengan topeng masuk dengan tenang. Itu adalah Magus.
"Kau tidak bisa lari dariku, Lucas," ujar Magus dengan nada tenang tetapi mengancam.
Lucas berdiri, menghadapi pria itu dengan tatapan tajam. "Aku tidak akan membiarkanmu menyentuh Evelyn atau keluarganya."
Magus tertawa kecil. "Oh, Lucas. Kau tahu sebaik aku bahwa ini bukan hanya tentang Evelyn. Ini tentang apa yang dia simpan. Dan aku akan mendapatkannya, dengan atau tanpa bantuanmu."
Magus melangkah keluar, meninggalkan Lucas dalam keheningan yang menegangkan.
...****************...
Malam itu, Enjelina masih duduk di mejanya ketika pintu diketuk. Ia mengangkat kepalanya dan melihat Gregory Hart masuk dengan membawa sebuah berkas.
"Aku menemukan sesuatu yang mungkin menarik bagimu," kata Gregory sambil menyerahkan berkas itu.
Enjelina membukanya dan menemukan dokumen yang merinci beberapa kasus lama yang melibatkan Magus. Salah satu kasus tersebut mencantumkan nama Evelyn Parker sebagai saksi.
"Ini tidak mungkin," gumam Enjelina.
Gregory menatapnya dengan serius. "Aku tidak tahu apa hubungan ibumu dengan Magus, tetapi aku pikir kau harus mulai bertanya langsung kepadanya."
Enjelina mengangguk pelan, tetapi hatinya dipenuhi oleh keraguan. Apakah Evelyn, ibunya yang ceria dan penuh kasih, menyembunyikan sesuatu yang besar darinya? Dan jika iya, seberapa besar rahasia itu hingga melibatkan orang-orang seperti Magus dan Lucas Aldridge?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments