Ketika Abyan datang

Di Rumah Sakit.

Abyan dan Tata datang ke Rumah Sakit untuk menjenguk Zea, Abyan memaksa Tata untuk menemaninya karena dirinya tak ingin canggung saat mengobrol bersama Zea.

Mereka masuk ke ruangan yang di jelaskan perawat padanya, karena kemarin begitu Zea masuk Ruang Operasi dan Kean datang mereka langsung pulang.

"Ass... Assalamualaikum? Eh Mbak Zea ternyata satu ruangan sama Mas Al? " Tata terkejut begitu pula dengan Abyan.

"Walaikumsalam." Jawab Zea dan Al Jovano kompak.

"Hay, Gimana kondisi kamu? " Tanya Abyan sambil menaruh bunga di sisi Zea.

"Ehm, Baik. " Jawab Zea sekedarnya.

"Lain kali naik kudanya jangan kaya gitu dong, bahaya. " Nasehat Abyan pada Zea.

Al Jovano mengepalkan tangan geram, melihat Zea mendapat perhatian seperti itu dari laki-laki lain. Al Jovano semakin kesal saat melihat bunga itu di sisi Zea, Zea juga tak menolak pemberian Abyan.

"Ekhm." Al Jovano berdehem agar Zea sadar ada dirinya.

"Eh iya, sampai lupa kenalan." Tanya Abyan menatap Al Jovano lalu melangkah dan mengalami Al Jovano.

"Al." Jawab Al Jovano singkat dan dingin.

"Emm, ngomong-ngomong situ siapa Zea ya? Adik laki-lakinya ya?? " Tanya Abyan risi dengan tatapan Al Jovano padanya.

"Calon suami! " Jawab Al Jovano tajam, Abyan terkejut tapi kemudian tertawa, rasanya tidak mungkin sekali anak ingusan dan tampang sok oppa-oppa Korea kaya begitu calon suami Zea.

"Kenapa ketawa lucu?? Apa gak percaya?? " Al Jovano makin kesal dan judes.

Abyan menghentikan tawanya lalu menatap Zea, dia ingat betul jika Zea pernah berkata jika tak tertarik pacaran dan tak ingin menikah.

"Gak usah lihat calon istri gue ampe kaya gitu! " Tegur Al Jovano, rasanya hawa di rumah makin panas saat Abyan terus berada di ruangan itu.

"Astaga, Cukup deh bercandanya. " Kata Abyan masih tak percaya.

"Zee! " Al Jovano menatap Zea kesal, namun Zea justru tersenyum sambil mengangkat bahunya, Zea masih kesal karena Al Jovano masih belum mengutarakan niatnya kembali, tapi tiba-tiba saat ada Abyan baru mengatakan jika dia calon suaminya.

Sementara Tata hanya bingung menatap bergantian suasana yang aneh menurut dia, seperti ada suhu cinta dan cemburu yang panas di ruangan itu.

Tata tau betul Al Jovano bukan adik dari Zea, bahkan Tata pernah tak sengaja dengar pria yang terbaring itu sempat memaksa menikah dengan Zea waktu itu.

"Tata, Abyan, aku mau istirahat, kalian balik aja ya." Kata Zea kemudian memejamkan matanya.

"Baik Mbak." Tata paham jika kehadiran Abyan tak di inginkan, tatapan Zea sekilas seolah memberikan perintah pada dirinya untuk membawa Abyan keluar.

"Owh, Ok. Cepat sembuh, kita balik. " Ucap Abyan lalu keluar bersama Tata.

Tinggalah Zea dan Al Jovano berdua di ruangan itu. Al Jovano duduk bersedekap sambil menatap Zea yang pura-pura memejamkan mata.

"Ckkk, udah pura-pura tidurnya!"

"Kenapa sih gak mau ngakuin aku? "

"Kamu udah berubah perasaanya? Cepet banget move on nya!"

"Ah.Zee!! " Al Jovano uring-uringan namun ingin menghampiri Zea kondisinya tak karuan.

"Ckk.Bawel! Emang coba situ siapa gue?? " Hah?? " Tanya balik Zea kesal pada Al Jovano.

Al Jovano diam jujur dirinya baru tersadar jika kemarin dirinya sudah menolak Zea dan memilih mundur dari lamarannya.

"Tuh kan! Tadi bilang calon suami sekarang gagu. Au ah capek." Zea memunggungi Al Jovano kesal.

"Zee." Al Jovano frustasi, kesal dengan kondisinya kesal juga dengan semua hal yang tak sesuai ekspektasinya.

"Kamu bertapa dulu sana. Pikir baik-baik perasaan kamu. Kalau udah berani melamar lagi bangunin! " Ucap Zea masih memunggungi Al Jovano.

Al Jovano meraup wajahnya, wanita keras kepala itu benar-benar menguji hatinya, namun lidah Al Jovano terasa kelu, rasanya perasaan insecure pada dirinya masih saja lebih kuat.

Sementara Zea masih menutup matanya pura-pura, perasaannya saat ini tak karuan, antara kesal bercampur rasa senang. Kesal karena Al Jovano masih tak mengakui perasaannya dan tak mau menyatakan kembali lamarannya.

***

Up dikit ya... Maaf baru nyut-nyutan kepalanya, mohon yang sudah baca tinggalkan jejaknya ya🤗🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

david 123

david 123

sedih...rasa cinta masih ada,tp merasa diri rendah karena kondisi kesehatan..sabar Al..cinta ..ada di depan mata..

2025-01-10

0

ken darsihk

ken darsihk

Aq masih di sini thorrr

2025-02-19

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

knp sekarang Al jd pengecut gitu kmrin menggebu gebu di kasih celah mslan rendah diri..ayo Al tunjukin klu lsmu serius jangan smp kehilngan kesempatan lg..

2024-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 Zea
2 Di kolam renang
3 Bandara
4 Cincin KW
5 Kepergian Al
6 Rengekan si brondong
7 Kejutan
8 Di Rumah Bunda
9 Keputusan Zea
10 penyesalan
11 Berubah
12 Cidera
13 Seruang
14 Ketika Abyan datang
15 Labil
16 Seperti Mimpi
17 Taman
18 Pulang.
19 Korea
20 Di Kampus
21 Pembuktian
22 Terapi Ala Zea
23 Panggilan dari Oma
24 Mulai Sibuk
25 Ngambek
26 Balasan Rindu
27 Di kafe tepi pantai
28 Hari yang berat.
29 Baikan
30 Kedatangan Alpha
31 Bertemu
32 Drama
33 Malam hari di kampus
34 Operasi
35 Sadar
36 Aneh
37 Cek Up
38 Kedatangan Kim Nana
39 Hasil DNA
40 Kejutan malam hari
41 Keputusan Al
42 Tamparan Untuk Alpha
43 Kelahiran
44 Zea.
45 4 Tahun Kemudian
46 Titipan untuk Alpha
47 Shafa
48 Dua cerita
49 Tawaran Alpha
50 Shafa tak pulang
51 Rumah Sakit
52 Permintaan Alpha
53 Shalatnya Alpha
54 pengumuman
55 Dua kisah
56 cemburu
57 Hadiah dari Zea
58 Dua kisah
59 Tragedi
60 Sadar
61 Jawaban Shafa dan Godaan Zea
62 Dukungan Zea
63 Desakan Papa
64 Kejutan
65 Udah nikah
66 Rasa yang berbeda
67 Tidur bersama
68 Pagi yang indah
69 Di kantor
70 Kado dari Al Jovano
71 Waktu berlalu
72 Paginya AlShaf
73 Alze & Alshaf
74 Kantor Alpha
75 Aku mencintaimu
76 menghadiri resepsi
77 Zea
78 Titisan Al Jovano dan Zea
79 Khalid dan khalida
80 Desakkan Oma Alpha
81 Cek kesuburan
82 Curhatan Alpha
83 Sekian
84 Pengumuman Al shaf
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Zea
2
Di kolam renang
3
Bandara
4
Cincin KW
5
Kepergian Al
6
Rengekan si brondong
7
Kejutan
8
Di Rumah Bunda
9
Keputusan Zea
10
penyesalan
11
Berubah
12
Cidera
13
Seruang
14
Ketika Abyan datang
15
Labil
16
Seperti Mimpi
17
Taman
18
Pulang.
19
Korea
20
Di Kampus
21
Pembuktian
22
Terapi Ala Zea
23
Panggilan dari Oma
24
Mulai Sibuk
25
Ngambek
26
Balasan Rindu
27
Di kafe tepi pantai
28
Hari yang berat.
29
Baikan
30
Kedatangan Alpha
31
Bertemu
32
Drama
33
Malam hari di kampus
34
Operasi
35
Sadar
36
Aneh
37
Cek Up
38
Kedatangan Kim Nana
39
Hasil DNA
40
Kejutan malam hari
41
Keputusan Al
42
Tamparan Untuk Alpha
43
Kelahiran
44
Zea.
45
4 Tahun Kemudian
46
Titipan untuk Alpha
47
Shafa
48
Dua cerita
49
Tawaran Alpha
50
Shafa tak pulang
51
Rumah Sakit
52
Permintaan Alpha
53
Shalatnya Alpha
54
pengumuman
55
Dua kisah
56
cemburu
57
Hadiah dari Zea
58
Dua kisah
59
Tragedi
60
Sadar
61
Jawaban Shafa dan Godaan Zea
62
Dukungan Zea
63
Desakan Papa
64
Kejutan
65
Udah nikah
66
Rasa yang berbeda
67
Tidur bersama
68
Pagi yang indah
69
Di kantor
70
Kado dari Al Jovano
71
Waktu berlalu
72
Paginya AlShaf
73
Alze & Alshaf
74
Kantor Alpha
75
Aku mencintaimu
76
menghadiri resepsi
77
Zea
78
Titisan Al Jovano dan Zea
79
Khalid dan khalida
80
Desakkan Oma Alpha
81
Cek kesuburan
82
Curhatan Alpha
83
Sekian
84
Pengumuman Al shaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!