Labil

"Zea, Ash... Ak.. Aku... " Kata Al Jovano terbata-bata sambil memegangi dadanya.

"Al, kamu kenapa?? " Zea panik saat Al terlihat kesakitan sambil meremas dadanya sendiri.

"Zee, shhh To.. Tolong..." Ucap Al Jovano terbata-bata lagi dengan wajah terpejam.

Zea kesulitan saat ingin bangun, dalam posisi seperti ini rasanya marah pada dirinya sendiri saat tak bisa bangkit dan menolong Al Jovano.

"Alll, kamu kenapa??" Zea berkaca-kaca lalu menggeser kakinya hendak turun dan bangun namun saat Zea berusaha bangkit Al Jovano memanggil namanya lagi.

"Zee, Ashhh, lihat ini. "Kata Al Jovano pelan dan seolah berputus asa.

Zea menoleh dan betapa kesalnya Zea saat tau apa yang di lakukan Al Jovano terhadap dirinya. Benar-benar menyebalkan sikap bocah yang sudah meramaikan hatinya itu.

Al Jovano membuat simbol hati dengan dua jarinya setelah puas meremas dadanya sendiri dengan ekspresi sakaw, ternyata sikapnya tadi hanya akal-akalan Al Jovano untuk membuat dirinya bersuara setelah aksinya mogok bersuara tadi.

"Alllllll!!! gak lucu tau! Aku udah panik beneran tadi. "

"Bisa gak sih bercandanya jangan bawa-bawa malaikat maut. "

"Aku gak mau kehilangan kamu!

Umpat Zea lalu melempar bantalnya ke Al Jovano geram, seandainya brondongnya itu tak sakit mungkin bukan hanya bantal yang Zea lempar pada Al Jovano.

"Lha serius sakit rasanya tau, memendam rasa cinta padamu. Aku lelah terus berpura-pura, Aku sadar tak bisa membiarkan dirimu meninggalkan aku. " Jujur Al Jovano sambil tersenyum hangat.

"Dasar!! udah sadar sekarang??? kemarin-kemarin kemana?? amnesia sesaat gara-gara jatuh??? " Umpat Zea yang di jawab cengiran oleh Al Jovano.

"Al, sumpah kenal kamu itu udah kayak naik roller coaster, kamu udah kacau kan kehidupan dan hatiku jadi tidak karuan, seandainya kamu beneran mundur kayaknya aku bakal benci pada semua laki-laki! " Kata Zea sambil menghela nafas berat.

Al Jovano juga sama menghela nya. "Kenal kamu juga udah buat hidupku tidak karuan, Buat aku berjuang, jatuh, bangun, minder, bangkit sampai sekarang." Jawab Zea.

Keduanya pun terdiam mendalami perasaannya masing-masing, sebenarnya apa sih yang mereka inginkan sesungguhnya dalam hubungan ini, pikir mereka dalam diamnya.

"Zee, emang kamu beneran bisa menerima keadaanku saat ini? " Tanya Al Jovano pada Zea pada akhirnya.

"Sama kaya kamu yang bisa menerima aku meski tua, aku pun menerima kamu, ya meski sejujurnya aku minder dengan perbedaan usia kita. " Jujur Zea.

"Kalau gitu, apa kamu siap ikut aku ke Korea? " Tanya Al Jovano tanpa melihat ke Zea.

'Ehm, berat sih, kamu tau sendiri aku punya banyak bisnis di sini. Kalau yang penting kita halal dulu gimana? Anggap aja pacaran Halal. Kamu cuti dulu aja sampai kaki kamu sembuh, terus kalau udah sembuh kamu bisa lanjut kuliah lagi." Kata Zea.

"Kalau aku pindah kuliahnya di Indonesia aja gimana? " Al Jovano menawarkan diri.

"Sayang." Jawab Zea.

"Makasihh." Al Jovano tersenyum jahil.

"Ckkkk kuliah kamu di Korea yang sayang bukan kamunya!! " Zea memutar kedua matanya malas, Al Jovano hanya tertawa ngakak.

"Tapi sayang aku juga kan??? " Ejek Al Jovano sambil mengedipkan matanya.

"Kagak!! " Aku Zea bohong.

"Kagak salah?? " Balas Al Jovano lagi.

"Serius ih, jadi becandaan, kamu maunya gimana?? " Zea kesal sambil menatap Al Jovano cemberut.

"Iya, pengennya dekat terus kaya gini, jadi males deh kuliah ke sana." Kata Al Jovano ikut cemberut.

Zea menarik nafas berat, susah juga mengambil jalan tengahnya, "Ya udah deh, aku temenin ambil S2 sekalian di sana. " Putus Zea.

"Serius??? " Al Jovano berbinar, rasanya pengen selebrasi tapi apalah daya jadi hanya bisa ber hore-hore di tempatnya.

Zea pun tersenyum sambil mengangguk, lucu melihat tingkah Al Jovano yang seperti itu nampak sekali jika dirinya akan punya suami bocah.

"So? kapan kita nikah? " Tanya Zea.

"Besok." Jawab Al Jovano cepat.

"Ishhhh, kagak masa iya kita ijab pakai baju rumah sakit sama gelang infus sih??? " Zea terkejut dan tak setuju sementara Al Jovano justru cengar-cengir membayangkannya.

\*

Sore hari di Rumah Sakit.

"Mama, Kita mau nikah besok. " Kata Al Jovano mengagetkan Mama hany dan Bunda Mutia yang baru tiba di ruangan itu.

"Apa??? " Mama dan Bunda sama kompaknya.

"Kita sepakat mau menikah. " Ulang AlJovano.

"Benar begitu Zea? " Tanya Bunda Mutia memastikan.

"Ya pengen nikah sih bun, tapi gak besok juga kali, masa iya nikah di rumah sakit. " Jawab Zea malu-malu.

"Ya ndak papa sih kalau cuma yang penting sah, nanti untuk walimahnya nunggu kalian sehat, dari pada berdua terus begini, ya meski kadang ada Bunda sama Mama tapi kan lebih banyak gak adanya. "Bunda Mutia justru mendukung.

"Gimana Jeng Hany?? " Tanya Bunda Mutia pada Mama Al Jovano.

"Aku sih ikut aja jeng, cuma ya kaya kurang sakral gitu kalau di Rumah Sakit. " Jujur Mama Hany.

"Udah sakral loh Ma, coba kita udah kaya pasangan sejati loh, baju couple begini, infus juga couple mana perbanan kaki semua. Mana ada yang menikah kaya begini coba, unik tau. " Sanggah Al Jovano.

"Ckkk itu mah cuma akal-akalan kamu aja biar bisa pegang-pegang Zea sekarang kan??? " serang Mama Hany menatap anaknya tajam.

Al Jovano nyengir, jujur berdua selama beberapa hari begini, terus melihat bagaimana setiap harinya Zea di rumah sakit, wajha bantal, wajah cantik, wajah sedih, wajah cemberut, wajah bahagia semuanya terlihat selama beberapa hari ini, makin membuat Al Jovano tak tahan jiwa lelakinya, Al Jovano makin jatuh pada pesona perawan tuanya.

"Bun???" Mohon Al Jovano ikut-ikutan memanggil dengan sebutan Bunda.

"Kita musyawarah dulu ya sama para Ayah. " Putus Bunda Mutia yang di setujui Mama Hany, Al Jovano hanya bisa membuang nafas pasrah.

"Sabarrrr" Ucap Zea.

Al Jovano cemberut lalu menutup wajahnya dengan selimut, Mama Hany dan Bunda Mutia juga Zea hanya saling pandang dan geleng kepala.

Mama Hany hanya bisa mengelus Zea, melihat Al Jovano yang labil dan sering berubah-ubah perasaan dan sikapnya, Mama Hany berharap seandainya nanti menikah Al Jovano bisa tetap setia dan tidak labil lagi.

\*

Pengen di semangatin... pengen jejak para pembaca yang banyakkkk baget... 😍

Makasih semuanya, Sehat-sehat selalu ya🤲🤲🤲🌷🌷🌷

Terpopuler

Comments

david 123

david 123

keren...satu hati to menikah,yg penting halal ya Al

2025-01-10

0

Dhafitha Fitha Fitha

Dhafitha Fitha Fitha

wkwkwkwkwkkw

2025-03-14

0

Nita Anita

Nita Anita

🌹🌹🌹🌹🌹

2025-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Zea
2 Di kolam renang
3 Bandara
4 Cincin KW
5 Kepergian Al
6 Rengekan si brondong
7 Kejutan
8 Di Rumah Bunda
9 Keputusan Zea
10 penyesalan
11 Berubah
12 Cidera
13 Seruang
14 Ketika Abyan datang
15 Labil
16 Seperti Mimpi
17 Taman
18 Pulang.
19 Korea
20 Di Kampus
21 Pembuktian
22 Terapi Ala Zea
23 Panggilan dari Oma
24 Mulai Sibuk
25 Ngambek
26 Balasan Rindu
27 Di kafe tepi pantai
28 Hari yang berat.
29 Baikan
30 Kedatangan Alpha
31 Bertemu
32 Drama
33 Malam hari di kampus
34 Operasi
35 Sadar
36 Aneh
37 Cek Up
38 Kedatangan Kim Nana
39 Hasil DNA
40 Kejutan malam hari
41 Keputusan Al
42 Tamparan Untuk Alpha
43 Kelahiran
44 Zea.
45 4 Tahun Kemudian
46 Titipan untuk Alpha
47 Shafa
48 Dua cerita
49 Tawaran Alpha
50 Shafa tak pulang
51 Rumah Sakit
52 Permintaan Alpha
53 Shalatnya Alpha
54 pengumuman
55 Dua kisah
56 cemburu
57 Hadiah dari Zea
58 Dua kisah
59 Tragedi
60 Sadar
61 Jawaban Shafa dan Godaan Zea
62 Dukungan Zea
63 Desakan Papa
64 Kejutan
65 Udah nikah
66 Rasa yang berbeda
67 Tidur bersama
68 Pagi yang indah
69 Di kantor
70 Kado dari Al Jovano
71 Waktu berlalu
72 Paginya AlShaf
73 Alze & Alshaf
74 Kantor Alpha
75 Aku mencintaimu
76 menghadiri resepsi
77 Zea
78 Titisan Al Jovano dan Zea
79 Khalid dan khalida
80 Desakkan Oma Alpha
81 Cek kesuburan
82 Curhatan Alpha
83 Sekian
84 Pengumuman Al shaf
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Zea
2
Di kolam renang
3
Bandara
4
Cincin KW
5
Kepergian Al
6
Rengekan si brondong
7
Kejutan
8
Di Rumah Bunda
9
Keputusan Zea
10
penyesalan
11
Berubah
12
Cidera
13
Seruang
14
Ketika Abyan datang
15
Labil
16
Seperti Mimpi
17
Taman
18
Pulang.
19
Korea
20
Di Kampus
21
Pembuktian
22
Terapi Ala Zea
23
Panggilan dari Oma
24
Mulai Sibuk
25
Ngambek
26
Balasan Rindu
27
Di kafe tepi pantai
28
Hari yang berat.
29
Baikan
30
Kedatangan Alpha
31
Bertemu
32
Drama
33
Malam hari di kampus
34
Operasi
35
Sadar
36
Aneh
37
Cek Up
38
Kedatangan Kim Nana
39
Hasil DNA
40
Kejutan malam hari
41
Keputusan Al
42
Tamparan Untuk Alpha
43
Kelahiran
44
Zea.
45
4 Tahun Kemudian
46
Titipan untuk Alpha
47
Shafa
48
Dua cerita
49
Tawaran Alpha
50
Shafa tak pulang
51
Rumah Sakit
52
Permintaan Alpha
53
Shalatnya Alpha
54
pengumuman
55
Dua kisah
56
cemburu
57
Hadiah dari Zea
58
Dua kisah
59
Tragedi
60
Sadar
61
Jawaban Shafa dan Godaan Zea
62
Dukungan Zea
63
Desakan Papa
64
Kejutan
65
Udah nikah
66
Rasa yang berbeda
67
Tidur bersama
68
Pagi yang indah
69
Di kantor
70
Kado dari Al Jovano
71
Waktu berlalu
72
Paginya AlShaf
73
Alze & Alshaf
74
Kantor Alpha
75
Aku mencintaimu
76
menghadiri resepsi
77
Zea
78
Titisan Al Jovano dan Zea
79
Khalid dan khalida
80
Desakkan Oma Alpha
81
Cek kesuburan
82
Curhatan Alpha
83
Sekian
84
Pengumuman Al shaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!