Rengekan si brondong

"Kemana aja????" Al Jovano bukanya salam saat begitu melihat panggilan ke 30 nya di angkat oleh Zia.

"Walaikumsalam." Ucap Zea sembari mengelap peluh di wajahnya.

"Ya maaf, assalamualaikum! " Kata Al Jovano kesal, hari ini hari liburnya hari yang paling dia tunggu karena bisa melakukan panggilan dengan bebas dan lama tanpa tugas di kampus dan pekerjaannya.

"Ckkk Zee, please lah handphone kamu tu bukan pajangan. Hari libur susah di hubungin kamu ngapain sih???" Cerocos pemuda yang membuat Zea mengelus dada, status mereka tidak jelas namun sikap over protektif Al Jovano padanya udah melebihi orang tuanya.

"Aku lagi ama sanja, kenapa sih bawel banget. Besok aku mau tanding jadi lagi banyak latihan." Jawab Zea kemudian minum air putih karena hausnya.

"Ya tapi kabari dong. Aku kan khawatir." Cerocos Al Jovano lagi.

"Ya Ampun. Al, khawatir kenapa??" Tanya Zea sambil bersandar di kursi dan meluruskan kakinya.

"Takut kamu lagi jalan sama cowok lain... ini kan hari minggu." Jawab Al Jovano cemberut.

"Kagak. Tuh, lihat Sanja sama aku, hari mingguku sama dia. Cowok tu banyak pada mandiin kuda." Ucap Zea sambil mengarahkan kamera pada groom yang sedang merawat kuda-kuda Zea.

Al Jovano tersenyum masam, lalu meminta Zea mengembalikan fokus kameranya pada Zea, "Ckkk Udah percaya. Kangen kamu tau. fokusin kameranya ke muka kamu." Ucap Al Jovano.

Zea kembalilan kameranya pada wajahnya, Zea tersenyum jujur cerewetnya Al Jovano kadang membuat dirinya menunggu, sejujurnya sebelum berlatih tadi dirinya menunggu panggilan Al Jovano, namun karena malu dan tak mau memulai duluan dirinya memilih untuk berlatih kuda untuk lomba esok hari.

"Kapan Lombanya??? " Tanya Al Jovano.

"Besok." Jawab Zia.

"Ckkk coba aku di sana, pengen lihat." Ucap Al Jovano.

"Doain aja. Besok banyak yang tanding se-Indonesia." Kata Zia.

"Semoga juara ya. Kalau dapet juara nikah sama aku ya?" Kata Al Jovano nyengir.

"Ish, nikah mulu. Kuliah yang bener."Tegur Zea pada brondongnya.

"Eh udah dulu ya, ada tamu tuh, teman aku yang mau ikut latian bareng. " Kata Zea.

"Cewek apa cowok?" Tanya Al Jovano lalu Zea menjawab dengan mengarahkan pada tamu yang di maksud.

"Zeee kenapa laki-laki? "

Tuttttt

Zea menutup panggilan karena teriakan Al Jovano, Zea yakin Al Jovano akan mengirimi banyak pesan padanya setelah mengetahui tamunya laki-laki dan lumayan tampan di mata perempuan.

\*

Di atas kuda Zea melompat dengan indah dan terampilnya, di belakang Zea menyusul Abyan teman atlit berkuda yang baru-baru ini sering berlatih di stable nya.

Abyan sering meminta Zea untuk mengajarinya trik melompat dan nafas yang baik saat berkuda, menurut Abyan Zea sangat lihai dan pandai bermain bersama kuda-kudanya.

Selesai berlatih Zea mengajak kudanya masuk ke kandang, tak lupa wanita itu memberikan rumput dan minum untuk kuda kesayangannya.

Di belakang Abyan menatap Zea penuh memuja, laki-laki yang sudah bekerja di perusahaan sebagai menejer itu sering meluangkan waktu berkuda, siapa sangka saat memutuskan pindah ke stable ini justru bertemu dengan wanita berjilbab yang sangat cantik dan multitalenta.

Sejak saat itu, Abyan tak bisa mengalihkan pandanganya pada Wanita itu, setiap hari libur terasa berarti dengan datang dan berlatih bersama.

"Zea." Panggil Abyan sambil menatap tubuh yang terlihat lelah di hadapannya.

"Ya, kenapa?? " Zea menoleh sambil mengusap peluhnya sehingga nampak menawan di mata Abyan.

"Yang telfon tadi siapa kamu??? Kayaknya kalian akrab sekali." Tanya Abyan penasaran.

"Owh, itu adik dari saudara iparku. Al namanya." Jawab Zea.

"Kalian nampak dekat sekali, aku pikir pacar kamu." Kata Abyan.

"Aku tak minat pacaran." Jawab Zea lalu melepas sepatu berkudanya.

Abyan tersenyum sambil menatap Zea, dalam hati dirinya bersyukur gadis pujaannya belum punya pacar.

"Kalau menikah?" Tanya Abyan masih terus menatap Zea yang sibuk melepas sepatunya.

"Apa lagi menikah. Aku tak berminat sama sekali." Jawab Zea mantap.

Abyan mengerutkan keningnya, wanita berjilbab seperti ini mengapa tak berminat untuk menikah, apakah gerangan yang membuat Zea tak mau pikirnya.

"Kenapa kamu tak ingin menikah?" Tanya Abyan pada akhirnya.

"Sepertinya kita tidak terlalu dekat untuk membahas mengenai diriku ya. Maaf aku bersih-bersih dulu, jika butuh apa-apa kamu bisa hubungi Mang Ibenk dia ketua groom nya." Ucap Zea tak nyaman dengan arah obrolan Abyan, jujur satu-satunya laki-laki yang nyaman di ajak bicara hanya Al Jovano menurutnya, meski anak itu sering membuat dirinya kesal tapi hanya pada brondong itu dirinya nyaman berbicara.

"Ah. Maaf jika aku banyak bertanya. " Abyan cukup kecewa dengan sikap Zea yang menutup diri, Abyan pikir Zea wanita yang mudah menerima laki-laki karena semua pekerja di stable ini nyaris semua laki-laki, kecuali di bagian official.

Zea berlalu tanpa menjawab permohonan maaf Abyan, Zea tak ingin laki-laki terlalu dekat dengan dirinya, memberi ruang sama saja memberi kesempatan mereka untuk semakin dekat.

Abyan bangkit dari duduknya dan menemui karyawan yang sedang memandikan kuda, ternyata dia adalah Mang Ibenk ketua groom nya.

"Mang Ibenk. Udah lama kerja di sini?? " Tanya Abyan.

"Lumayan sejak Stable ini masih kecil dan hanya punya beberapa kuda Mas." Jawab Mang Ibenk.

"Wah, berarti udah kenal Zea sejak dulu ya. " Kata Abyan.

"Mang Ibenk tau gak Zea udah punya pacar atau calon belum?? " Tanya Abyan pura-pura tak tau.

"Mbak Zea mah orangnya seperlunya kalau sama kita-kita mah. Kita juga kerja ya kerja aja gak mau kepo." Jawab Mang Ibenk sambil menyisir rambut kuda itu agar mudah di kepang.

"Masa gak keliatan gitu deketnya sama siapa gitu Mang.? " Abyan masih penasaran.

"Mbak Zea dulu sering kesini sama anak cowok sih masih SMA tapi denger-denger sekarang udah kuliah di Korea." Jawab Mang Ibenk.

Abyan mengangguk, tapi ada tanda tanya di benaknya, jika masih kuliah berarti masih di bawah usianya dong, pikirnya.

"Mas Abyan suka ya sama Mbak Zea??? " Tanya Mang Ibenk sambil tersenyum.

"Emang Mas Abyan belum punya pacar atau istri gitu?? " Tanya Mang Ibenk malah balik penasaran.

"Belum Mang. Belum laku. " Jawab Abyan malu-malu.

"Hahaha kalah sama saya yang tampang pas-pasan begini istrinya udah dua." Tawa Mang Ibenk mengejek Abyan.

"Astagaa. Dua??? yang bener Mang??? " Tanya Abyan tak percaya.

"Hahaha becanda Mas, satu aja gak habis mau dua." Jawab Mang Ibenk lalu membawa kudanya ke kandang, meninggalkan Abyan yang menatap Zia keluar dari ruangannya dengan gamis dan hijabnya.

"Masya Allah. Cantiknya. " Puji Abyan terpesona pada Zea yang nampak berbeda setelah berganti busana.

\*

Habis baca jangan lupa Subscribe dulu ya... 🤗

Alhamdulillah bisa up lagi...

Yuk jangan lupa like, komen dan dukungannya ya... 🙏🙏😍😍

Terpopuler

Comments

david 123

david 123

semoga Zeea ttp Pd suara hatix menunggu Al...

2025-01-10

0

ken darsihk

ken darsihk

Al ... banyak saingan mu yng mendekati Zea 😂😂😂

2025-02-17

0

Yulay Yuli

Yulay Yuli

kayanya zea setia

2024-11-04

1

lihat semua
Episodes
1 Zea
2 Di kolam renang
3 Bandara
4 Cincin KW
5 Kepergian Al
6 Rengekan si brondong
7 Kejutan
8 Di Rumah Bunda
9 Keputusan Zea
10 penyesalan
11 Berubah
12 Cidera
13 Seruang
14 Ketika Abyan datang
15 Labil
16 Seperti Mimpi
17 Taman
18 Pulang.
19 Korea
20 Di Kampus
21 Pembuktian
22 Terapi Ala Zea
23 Panggilan dari Oma
24 Mulai Sibuk
25 Ngambek
26 Balasan Rindu
27 Di kafe tepi pantai
28 Hari yang berat.
29 Baikan
30 Kedatangan Alpha
31 Bertemu
32 Drama
33 Malam hari di kampus
34 Operasi
35 Sadar
36 Aneh
37 Cek Up
38 Kedatangan Kim Nana
39 Hasil DNA
40 Kejutan malam hari
41 Keputusan Al
42 Tamparan Untuk Alpha
43 Kelahiran
44 Zea.
45 4 Tahun Kemudian
46 Titipan untuk Alpha
47 Shafa
48 Dua cerita
49 Tawaran Alpha
50 Shafa tak pulang
51 Rumah Sakit
52 Permintaan Alpha
53 Shalatnya Alpha
54 pengumuman
55 Dua kisah
56 cemburu
57 Hadiah dari Zea
58 Dua kisah
59 Tragedi
60 Sadar
61 Jawaban Shafa dan Godaan Zea
62 Dukungan Zea
63 Desakan Papa
64 Kejutan
65 Udah nikah
66 Rasa yang berbeda
67 Tidur bersama
68 Pagi yang indah
69 Di kantor
70 Kado dari Al Jovano
71 Waktu berlalu
72 Paginya AlShaf
73 Alze & Alshaf
74 Kantor Alpha
75 Aku mencintaimu
76 menghadiri resepsi
77 Zea
78 Titisan Al Jovano dan Zea
79 Khalid dan khalida
80 Desakkan Oma Alpha
81 Cek kesuburan
82 Curhatan Alpha
83 Sekian
84 Pengumuman Al shaf
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Zea
2
Di kolam renang
3
Bandara
4
Cincin KW
5
Kepergian Al
6
Rengekan si brondong
7
Kejutan
8
Di Rumah Bunda
9
Keputusan Zea
10
penyesalan
11
Berubah
12
Cidera
13
Seruang
14
Ketika Abyan datang
15
Labil
16
Seperti Mimpi
17
Taman
18
Pulang.
19
Korea
20
Di Kampus
21
Pembuktian
22
Terapi Ala Zea
23
Panggilan dari Oma
24
Mulai Sibuk
25
Ngambek
26
Balasan Rindu
27
Di kafe tepi pantai
28
Hari yang berat.
29
Baikan
30
Kedatangan Alpha
31
Bertemu
32
Drama
33
Malam hari di kampus
34
Operasi
35
Sadar
36
Aneh
37
Cek Up
38
Kedatangan Kim Nana
39
Hasil DNA
40
Kejutan malam hari
41
Keputusan Al
42
Tamparan Untuk Alpha
43
Kelahiran
44
Zea.
45
4 Tahun Kemudian
46
Titipan untuk Alpha
47
Shafa
48
Dua cerita
49
Tawaran Alpha
50
Shafa tak pulang
51
Rumah Sakit
52
Permintaan Alpha
53
Shalatnya Alpha
54
pengumuman
55
Dua kisah
56
cemburu
57
Hadiah dari Zea
58
Dua kisah
59
Tragedi
60
Sadar
61
Jawaban Shafa dan Godaan Zea
62
Dukungan Zea
63
Desakan Papa
64
Kejutan
65
Udah nikah
66
Rasa yang berbeda
67
Tidur bersama
68
Pagi yang indah
69
Di kantor
70
Kado dari Al Jovano
71
Waktu berlalu
72
Paginya AlShaf
73
Alze & Alshaf
74
Kantor Alpha
75
Aku mencintaimu
76
menghadiri resepsi
77
Zea
78
Titisan Al Jovano dan Zea
79
Khalid dan khalida
80
Desakkan Oma Alpha
81
Cek kesuburan
82
Curhatan Alpha
83
Sekian
84
Pengumuman Al shaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!