Cincin KW

Di Mobil.

Zea tak ingin menoleh ke sampingnya, dimana Al Jovano tengah duduk di sisinya, Al Jovano bukannya pulang namun justru masuk ke mobilnya dan bersandar sembari menatap dirinya terus menerus.

"Zee. I love you." Ucap Al Jovano sudah berapa kali bibir itu berucap selama di dalam mobil namun Zea tak menjawab sama sekali selain pipinya yang semakin memerah.

Zea malu karena ketahuan menangisi Al Jovano saat akan pergi keluar negeri, Zea semakin malu saat Jantung dan pipinya tak mau mengikuti perintah pikirannya untuk bersikap seperti biasanya.

Zea makin tak karuan saat Al Jovano meraih jarinya dan memasangkan sesuatu di jari kelingkingnya, "Ayo kita menikah???" Kata Al Jovano serius membuat Zea terkejut dan mengurangi kecepatannya.

"Aku tak sanggup jika kita jalani hubungan jarak jauh tanpa status dan ikatan yang jelas." Ucap Al Jovano lagi membuat Zea bingung.

"Aku di sana selama 4 tahun, lama sekali. Ayo menikah dan ikut denganku." Ucap Al Jovano yang justru membuat Zea tertawa di tempatnya.

"Konyol. Sukses dulu. Layakkan dulu dirimu. baru lamar dengan benar ke orang tuanya Al. itu sikap pria." Kata Zea.

"Kamu mau ajak aku. Emang mudah hidup di luar negeri tanpa uang??? Kamu masih di biayai orang tuamu loh." Kata Zea membuat Al Jovano tersenyum kecut, nyatanya memang dirinya belum memiliki pekerjaan tetap.

"Ya udah. Ini hanya Cincin couple murahan dari pasar malam, tapi bukan itu poinnya, Cincin ini ikatan sederhana dari kita. Aku mau kamu ingat ini, selama aku tinggalkan ku mohon hanya mengingat aku saja. Tunggu aku layak!" Kata Al Jovano serius.

"Ckkk Udah ah, serem. Kamu tau gak ikatan itu bukan mainan. Kamu 4 tahun di sana, usiaku udah tua, saat kau kembali usiaku udah 30 tahun, sementara kamu baru 23 tahun. Aku udah keriput kamu masih seger aja, malu aku bayanginya. " Tolak Zea panjang lebar.

Al Jovano menarik nafas kesal bercampur gemes pada wanita di sisinya itu, apa susahnya berkata iya dan mengakui perasaanya yang sebenarnya.

Al Jovano menyematkan cincin Couple itu di jarinya juga, Al Jovano yakin suatu saat batu di hati Zea akan mencair seiring berjalannya waktu.

Zea menatap Cincin berukir namanya itu, gini kali ya rasanya di kamar anak kecil, di saat orang-orang dilamar pakai cincin berlian dirinya justru memakai cincin berbahan besi.

"Kenapa??? Cincinnya jelek??? " Tanya Al Jovano saat melihat Zea menatap Cincin di jari manisnya itu.

"Hahaha Iya lebih keren dikit napa. " Canda Zea sambil menyetir menuju Kebun bunganya.

"Itu udah lain loh di banding yang lain, seusia kamu di lamar pakai cincin begitu. Coba yang lain, pasti cincin berlian." Ucap. Al Jovano yang di jawab tawa Zea, ada laki-laki yang begitu pede seperti Al Jovano pikirnya.

"Jadi kita jadian??? " Tanya Al Jovano kemudian.

"Yang bilang iya siapa?? " Jawab Zea kembali pada setelan semua.

"Astagaaa. Masih gengsi juga, nah itu kenapa cincinnya tetap di pakai??? " Al Jovano kesal dengan sikap Zea yang seperti ini.

"Cincinnya bagus. Antik. Aku suka. " Jawab Zea asal, membuat Al Jovano tersenyum mengejek.

"Punya calon istri wanita dewasa memang ujian. Gengsinya setinggi Gunung Semeru. Mau bilang Iya tapi malu." Kesal Al Jovano.

"Pengen gigit rasanya." Kata Al Jovano lalu menggigit jaketnya sendiri kesal.

Zea bukan tersinggung justru tertawa, "Kesal pengen marah tapi gak tega??? Jangan ya dek ya." Kata Zea mengikuti kata-kata yang lagi banyak di aplikasi tok tok.

Al Jovano memejamkan matanya, sumpah dunianya jungkir balik cuma gara-gara perawan tua disisinya ini. Sayangnya hatinya udah mentok sama prawan tua selalu gengsi menanggapi perasaanya itu.

\*

Di kamar.

Seharian tadi Zea benar-benar menghabiskan waktu bersama Al Jovano, pemuda ceria yang konyol dan selalu tak lelah melamarnya itu kini sudah pulang di jemput orang tuanya.

Saat ini Zea berbaring sembari memeluk gulingnya, semua hal yang terlalui bersama Al Jovano seperti putaran film di memori dan matanya.

"Astaghfirullah. Aku pasti sudah gila sungguhan. Masa iya aku beneran suka sama Al. " Pikir Zea sembari menatap cincin kw pemberian Al Jovano siang tadi.

Zea merenung, wanita yang sudah sama-sama dewasa menikah dengan laki-laki yang dewasa, mapan dan lebih segalanya dari Al Jovano saja Zia banyak merasakan kepedihan, Kak Intan juga harus melewati banyak drama dalam rumah tangganya, apakah ini akan berhasil, mengingat Al Jovano bahkan masih terlalu muda untuk memahami pahitnya kehidupan.

Zea menyayangkan juga jika masa depan Al Jovano akan terenggut karena mencintainya dan menikah dengan dirinya. Saat nanti Al Jovano masih gagah dirinya pasti sudah tidak menarik dan kemungkinan besar dirinya akan di tinggalkan.

Namun Zea ingat bagaimana perhatian manis dan ungkapan perasaan Al Jovano padanya begitu nyata dan membuat hatinya berdebar-debar setiap saat dekat, Zea bingung langkah apa yang akan dia jalani setelah ini dan selanjutnya.

✉️"Assalamuallaikum. Udah tidur yang??? " Pesan dari Al Jovano.

✉️"Waalaikumsalam, belum baru bersiap."Balas Zea.

✉️ "Ok. Mimpi indah ya, love you. Jangan lupa besok aku berangkat jam 9!! " Pesan dari Al Jovano lagi.

✉️"Ehmmm. ya." Balas Zea pipinya memerah.

Zea jadi teringat Mama Al Jovano saat bertemu tadi, ketika Al di jemut di rumahnya, wanita itu begitu ramah dan lemah lembut, "Titip Hati Al ya... " Pesan Mama Hany tadi membuat Zea tersenyum dan bersemangat.

Zea memejamkan mata berharap akan cerita untuknya yang lebih baik dan bahagia, Zea memeluk guling dan berdoa esok hari dimana Al Jovano berangkat ke Korea, semoga esok dirinya bisa menemui tanpa beban sesak di dadanya.

\*

...please ya jangan lupa jejaknya para pembaca... 🙏🙏🙏❤...

Terpopuler

Comments

Yulay Yuli

Yulay Yuli

cie...cie...ada yg jatuh cinta nih...jadi ikut senyum² bacanya 😍😍😍

2024-11-04

1

david 123

david 123

malu tp mau itu nyata.,..ya..tapi hati yg berbicara semoga Jd nyata juga he..he...

2025-01-10

0

ken darsihk

ken darsihk

Semangat Zeaaa
Cinta bilang cinta Zeaaaa

2025-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Zea
2 Di kolam renang
3 Bandara
4 Cincin KW
5 Kepergian Al
6 Rengekan si brondong
7 Kejutan
8 Di Rumah Bunda
9 Keputusan Zea
10 penyesalan
11 Berubah
12 Cidera
13 Seruang
14 Ketika Abyan datang
15 Labil
16 Seperti Mimpi
17 Taman
18 Pulang.
19 Korea
20 Di Kampus
21 Pembuktian
22 Terapi Ala Zea
23 Panggilan dari Oma
24 Mulai Sibuk
25 Ngambek
26 Balasan Rindu
27 Di kafe tepi pantai
28 Hari yang berat.
29 Baikan
30 Kedatangan Alpha
31 Bertemu
32 Drama
33 Malam hari di kampus
34 Operasi
35 Sadar
36 Aneh
37 Cek Up
38 Kedatangan Kim Nana
39 Hasil DNA
40 Kejutan malam hari
41 Keputusan Al
42 Tamparan Untuk Alpha
43 Kelahiran
44 Zea.
45 4 Tahun Kemudian
46 Titipan untuk Alpha
47 Shafa
48 Dua cerita
49 Tawaran Alpha
50 Shafa tak pulang
51 Rumah Sakit
52 Permintaan Alpha
53 Shalatnya Alpha
54 pengumuman
55 Dua kisah
56 cemburu
57 Hadiah dari Zea
58 Dua kisah
59 Tragedi
60 Sadar
61 Jawaban Shafa dan Godaan Zea
62 Dukungan Zea
63 Desakan Papa
64 Kejutan
65 Udah nikah
66 Rasa yang berbeda
67 Tidur bersama
68 Pagi yang indah
69 Di kantor
70 Kado dari Al Jovano
71 Waktu berlalu
72 Paginya AlShaf
73 Alze & Alshaf
74 Kantor Alpha
75 Aku mencintaimu
76 menghadiri resepsi
77 Zea
78 Titisan Al Jovano dan Zea
79 Khalid dan khalida
80 Desakkan Oma Alpha
81 Cek kesuburan
82 Curhatan Alpha
83 Sekian
84 Pengumuman Al shaf
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Zea
2
Di kolam renang
3
Bandara
4
Cincin KW
5
Kepergian Al
6
Rengekan si brondong
7
Kejutan
8
Di Rumah Bunda
9
Keputusan Zea
10
penyesalan
11
Berubah
12
Cidera
13
Seruang
14
Ketika Abyan datang
15
Labil
16
Seperti Mimpi
17
Taman
18
Pulang.
19
Korea
20
Di Kampus
21
Pembuktian
22
Terapi Ala Zea
23
Panggilan dari Oma
24
Mulai Sibuk
25
Ngambek
26
Balasan Rindu
27
Di kafe tepi pantai
28
Hari yang berat.
29
Baikan
30
Kedatangan Alpha
31
Bertemu
32
Drama
33
Malam hari di kampus
34
Operasi
35
Sadar
36
Aneh
37
Cek Up
38
Kedatangan Kim Nana
39
Hasil DNA
40
Kejutan malam hari
41
Keputusan Al
42
Tamparan Untuk Alpha
43
Kelahiran
44
Zea.
45
4 Tahun Kemudian
46
Titipan untuk Alpha
47
Shafa
48
Dua cerita
49
Tawaran Alpha
50
Shafa tak pulang
51
Rumah Sakit
52
Permintaan Alpha
53
Shalatnya Alpha
54
pengumuman
55
Dua kisah
56
cemburu
57
Hadiah dari Zea
58
Dua kisah
59
Tragedi
60
Sadar
61
Jawaban Shafa dan Godaan Zea
62
Dukungan Zea
63
Desakan Papa
64
Kejutan
65
Udah nikah
66
Rasa yang berbeda
67
Tidur bersama
68
Pagi yang indah
69
Di kantor
70
Kado dari Al Jovano
71
Waktu berlalu
72
Paginya AlShaf
73
Alze & Alshaf
74
Kantor Alpha
75
Aku mencintaimu
76
menghadiri resepsi
77
Zea
78
Titisan Al Jovano dan Zea
79
Khalid dan khalida
80
Desakkan Oma Alpha
81
Cek kesuburan
82
Curhatan Alpha
83
Sekian
84
Pengumuman Al shaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!