Moses telah masuk ke dalam ruang kerjanya. Ray, mengingatkan Moses untuk segera ke.ruang meeting. Moses pun meletakkan tas kerjanya dan menuju ke ruang meeting.
Selama meeting berlangsung, Moses terus menatap layar ponsel super mahalnya sambil sesekali mengulum senyum. Ray, nampak heran memperhatikan tingkah laku tuannya.
Moses memberikan keputusan yang brilian di akhir meetingnya. Walaupun dia nampak acuh tak acuh selama meeting berlangsung, tetapi kebijakan yang Moses ambil, selalu membuat semua karyawannya berdecak kagum akan kecerdasannya Moses Elruno. Ray mendekati Moses dan bertanya "tuan, maaf apa yang anda lihat di layar ponsel anda?"
Moses masih belum beranjak pergi dari ruang meetingnya. Moses tersenyum dan berkata "aku melihat Melati bercanda dengan bayiku"
sambil terus menatap layar ponselnya.
Ray langsung mengernyitkan dahinya.
"Ray, hubungi Sri! aku mau nanya kenapa di layar CCTV, melati tampak menangis" kata Moses tanpa melepas pandangannya dari layar ponsel mewahnya.
Ray, menyerahkan ponselnya kepada Moses saat ponselnya sudah terhubung dengan Sri.
"Halo, kenapa Melati menangis?" tanya Moses tanpa basa basi.
"Tadi, mbak Melati dan pacarnya berdebat cukup seru tuan, dan nampaknya pacar mbak Melati marah sama mbak Melati" kata Sri.
"Masalah apa?" tanya Moses.
"Masalah pekerjaannya mbak Melati sebagai pengasuhnya non Chery, tuan" jawab Sri.
"Memangnya kenapa?" tanya Moses.
"Pacarnya mbak Melati tidak suka kalau mbak Melati kecapekkan, kata pacarnya mbak Melati tadi, kalau mbak Melati terpeleset di kamar mandi bukan karena lantainya yang licin tapi karena, mbak Melati kecapekkan" jawab Sri.
"Setelah selesai menangis tadi, aku lihat dia menelepon seseorang memakai ponselnya, menelepon siapa dia?" tanya Moses.
"Menelepon ibunya mbak Melati, tuan" jawab Sri.
"Kamu tahu apa yang dibicarakan Melati ke ibunya?" tanya Moses.
"Emm, hanya obrolan biasa tuan, saling melepas rindu antara ibu dan putrinya. Tapi tuan, mbak Melati tidak mengatakan sama ibunya kalau, mbak Melati bekerja sebagai pengasuh bayi, di rumahnya tuan" jawab Sri.
"Oke, itu dulu, kamu tetap bantu tugas tugasnya Melati, jangan khawatir aku akan tambahi gaji kamu!" kata Moses dan langsung memutus sambungan teleponnya, lalu menyerahkan kembali ponselnya Ray, ke tangan pemilknya.
"Aku mau pulang, kamu urus semuanya ya" kata Moses dengan santainya.
"Hah? ini masih siang tuan, kenapa anda memutuskan untuk pulang?" tanya Ray heran.
Moses berdiri dan melangkah keluar dari ruang meetingnya tanpa menjawab sepatah kata pun pertanyannya Ray.
"Aaarrggh, sabaaarrr Ray" Kata Ray sambil mengacak ngacak rambutnya.
Ray, langsung mengejar tuannya yang tengah melangkah lebar menuju ke lift.
"Tuan, sebentar lagi akan ada tamu dari
PT. Global" kata Ray.
Moses mengerem langkahnya, menatap Ray, dan berkata "kamu bisa mengurusnya?"
Ray menggelengkan kepalanya dengan sangat cepat dan kencang.
"Re-schedule aja kalau gitu, atau kamu mundurkan jamnya!" Kata Moses dengan santainya dan kembali melangkah masuk ke dalam lift saat liftnya mulai terbuka.
"Tapi tuan" kata Ray masih mencoba mencegah kepulangannya Moses ke rumah.
Moses hanya menatap tajam ke Ray dan menutup pintu liftnya.
Moses mengendarai sendiri mobil sport super mahal miliknya. Sesampainya di rumah, Moses langsung naik ke kamarnya, untuk membersihkan diri karena kalau tidak bersih tidak akan diijinkan sama Melati untuk menyentuh atau mencium Chery.
Setelah selesai, Moses pun kembali turun menuju ke kamarnya Melati dan Chery.
Tok tok tok
Ceklek
Sri membukakan pintunya dan langsung kaget. Moses membuka kedua daun pintunya Melati lebar lebar dan menyuruh Sri untuk keluar dari kamarnya Melati.
Melati tengah duduk dan memberikan susu ke Chery.
Moses duduk di tepi ranjangnya Melati. Menatap Melati yang tengah mengajak ngobrol Chery sambil memegangi dot susunya Chery.
Setelah selesai ngedot, Chery tertidur sangat pulas, lalu dengan sangat hati hati, Melati menarik dot susunya Chery dari bibir mungilnya Chery.
Melati mencoba berdiri dan tanpa Melati duga, Moses membantu Melati untuk berdiri, Moses berkata maaf saat memegang bahunya Melati. Melati hanya menoleh sekilas ke Moses dan tersenyum, lalu merebahkan Chery ke dalam box.
Moses melepas tangannya dari bahu Melati dan duduk kembali di tepi ranjangnya Melati.
"Maaf, saat ini tuan tidak bisa ngobrol sama Chery, Chery kalau jam jam segini pasti bobok tuan" kata Melati sambil kembali duduk di atas kursi yang ada di sebelah boxnya Chery.
"Kamu mau istirahat juga ya, maaf kalau gitu aku keluar saja" Moses hendak bangun dari duduknya.
Tetapi ucapannya Melati mengurungkan niat Moses untuk pergi dari kamarnya Melati.
Melati berkata "kalau Chery tidur, saya belajar tuan, saya mengerjakan tugas tugas saya, yang dikirimkan oleh dosen pembimbing saya, via email" kata Melati sambil mencoba meraih laptopnya.
Moses membantu Melati mengambilkan laptopnya Melati dan meletakkannya secara langsung di atas pangkuannya Melati.
"Terima kasih tuan" kata Melati.
Moses kembali duduk di tempatnya semula.
Moses terus memperhatikan Melati yang tengah asyik mengetik dengan laptopnya.
Dia memang cantik, kenapa makin hari semakin terlihat cantik. Kata Moses di dalam hatinya, sambil terus memperhatikan Melati.
"Tuan, kenapa anda terus memandangi wajah saya, ada yang salah dengan wajah saya tuan?" kata Melati sambil menutup laptopnya.
"Jangan kepedean kamu, Cih! siapa yang memandangi kamu, aku melihat Chery kok" kata Moses mencoba mengelak.
"Oooo, begitu ya tuan, maafkan saya kalau begitu" kata Melati masih memangku laptopnya
"Sudah selesai tugasnya?" tanya Moses.
"Sudah tuan" jawab Melati.
"Kalau gitu temani aku makan siang ya, sekalian ada yang ingin aku omongkan sama kamu" kata Moses dengan santainya.
"Tidak bisa tuan" jawab Melati dengan cepat.
"Kenapa tidak bisa, kamu belum makan siang, kan?" tanya Moses heran.
"Chery tuan, siapa yang menjaganya kalau saya tinggal" kata Melati.
"Biar Sri yang jaga, Sri masuk ke sini, jaga Chery sebentar! kata Moses.
Sri langsung melangkahkan kaki masuk ke dalam kamarnya Chery dan Melati.
Moses bangkit berdiri, mengambil laptopmya Melati dari pangkuannya Melati dan menaruhnya di atas ranjangnya Melati, lalu berkata "kamu bisa berdiri sendiri?"
"Bisa tuan" jawab Melati sambil berpegangan pada boxnya Chery dan mulai berdiri.
Moses menyodorkan alat penyangganya Melati.
"Kamu jaga Chery, kita ada urusan sebentar!" kata Moses ke arah Sri.
Sri tersenyum dan menganggukan kepalanya.
Melati melangkah menuju ke meja makan yang berada tidak jauh dari kamarnya.
"Ngapain kamu ke sana?" tanya Moses.
"Makan siang kan, tuan?" tanya Melati tidak kalah herannya.
"Iya, benar, tapi tidak di situ, aku ajak kamu makan siang di luar" kata Moses dengan polosnya.
"Hah?" Melati langsung membeku menatap Moses.
"Malah bengong, ayok cepat, atau mau aku gendong?" kata Moses dengan santainya.
"Nggak perlu tuan, saya bisa jalan sendiri kok" kata Melati dan langsung mengikuti langkahnya Moses menuju ke mobil sport super mewahnya Moses.
Moses membantu Melati untuk masuk ke dalam mobil sportnya. setelah semua beres, Moses langsung meluncurkan mobil sport mewahnya ke sebuah restoran mewah favoritnya.
Mereka akhirnya duduk di dalam restoran mewah tersebut, Moses langsung memesan beberapa makanan enak dan bergizi.
"Ceritakan soal kehidupan kamu, aku pengen tahu lebih banyak soal kamu karena, kamu pengasuh bayiku, aku pengen lebih bisa mempercayai kamu untuk berada dekat dengan bayiku" kata Moses tanpa basa basi.
"Baiklah tuan, saya berumur dua puluh tiga tahun, anak tunggal dari orang tua saya, dan papa saya sudah meninggal tuan, saya hanya memiliki seorang mama saat ini dan saya sangat menyayanginya" kata Melati.
"Saya, bukan berasal dari keluarga yang kaya raya, mama saya hanyalah seorang sekretaris biasa dan beberapa tahun ke depan bertepatan dengan tahun kelulusan saya maka, mama saya akan pensiun dari pekerjaannya" kata Melati dengan sorot mata yang mulai meredup.
"Itulah kenapa, saya belajar dengan sangat giat supaya saya bisa lulus tepat waktu bahkan kalau bisa lebih cepat lagi, untuk meringankan beban mama saya" kata Melati.
Melati menghela napas panjang dan menatap Moses.
Moses bersedekap dan bersandar pada kursinya, lalu berkata "teruskan!"
"Saya, butuh kerja untuk membiayai biaya hidup saya sehari hari tuan, sebelum menjadi pengasuhnya Chery, saya bekerja sebagai guru privat dan karyawan di sebuah butik" Melati melanjutkan kisah hidupnya kembali.
"Saya bisa dipercaya tuan, anda boleh bertanya soal kepribadian dan kinerja saya sama bos saya, pemilik butik Cantik, tempat saya bekerja, sebelum saya menjadi pengasuhnya Chery" tambah Melati.
"Hmm, lanjutkan!" kata Moses.
"Saya jujur sama tuan, saya memiliki sakit maag yang lumayan parah tuan, itulah kenapa kemarin saya jatuh di kamar mandi sampai kaki saya terkilir, karena tiba tiba maag saya kambuh" kata Melati.
Melati mengatakan semuanya kepada Moses tanpa ada yang dia tutupi, dengan harapan, Moses mempercayainya, untuk tetap menjadi pengasuhnya Chery karena, Melati terlanjur jatuh hati sama Chery.
"Mulailah makan!" kata Moses saat makanan yang dia pesan sudah tertata rapi di atas meja.
"Lalu kenapa kamu bisa kena maag?" tanya Moses sambil menaruh beberapa makanan di atas piringnya.
"Iya karena, kuliah sambil bekerja benar benar menyita waktu saya tuan, terkadang saya lupa makan" jawab Melati.
"Kenapa maag kamu kambuh kemarin? apa kamu lupa makan?" tanya Moses.
Melati hanya tersenyum menatap Moses.
Melati tidak berani berkata jujur kali ini, kalau maagnya kambuh karena kecapekkan. Melati takut dipecat kalau dia mengatakan yang sebenarnya.
"Aku nggak akan biarkan maag kamu kambuh lagi" gumam Moses di sela sela dia mengunyah makanannya.
"Apa tuan?" tanya Melati.
"Nggak apa apa, makan saja, makan yang banyak, nggak perlu sungkan!" kata Moses.
Tiba tiba datang seorang cowok umurnya tidak jauh beda dengan Moses, duduk di mejanya Moses tanpa permisi dan berkata "Waaah, mainan baru kamu nih cantik dan imut banget, kalau nanti kamu sudah bosan, kamu kasih ke aku, ya"
"Jaga bicara kamu!" kata Moses menahan geram.
Melati langsung merinding ketakutan melihat sepasang mata dari laki laki tersebut yang terus menatapnya tanpa berkedip.
Laki laki tersebut lalu menoleh ke arah Moses dan berkata "wanita kamu sudah banyak, yang ini buat aku saja ya, sepertinya mainan kamu kali ini masih polos, pasti sangat manis rasanya"
Buuuukkkk
Moses langsung mendaratkan tinjunya di wajah tampan laki laki tersebut.
"Minta maaf sama dia!" kata Moses dengan tegas.
"Cih! nggak akan, untuk apa aku meminta maaf dari seorang wanita murahan macam dia" Kata laki laki tersebut sambil mengusap bibirnya yang berdarah akibat dari tinjunya Moses tadi.
Melati langsung berdiri dan melemparkan minumannya ke wajah laki laki tersebut.
Moses terkejut dengan sikapnya Melati.
"Jaga bicara kamu, asal kamu tahu aku bukan wanita murahan, aku juga bukan mainannya tuan Moses" Melati berteriak dengan sangat lantang di depan cowok laki laki tersebut.
Laki laki tersebut hendak meraih tangannya Melati sambil tersenyum sinis. Tetapi pundaknya langsung ditarik sama Moses.
"Mel, tunggu aku di dalam mobil, ini kuncinya!" Moses berkata sambil melemparkan kunci mobilnya Ke Melati.
Melati langsung melangkah pergi sambil menyeret kaki kirinya. Melati lupa membawa alat penyangganya.
Laki laki tersebut langsung menghadapi Moses, mereka langsung baku hantam, sampai membuat semuanya berantakan.
Beberapa pengunjung dari restoran dan semua karyawan restoran tersebut nampak ketakutan tetapi tidak ada yang berani melerai.
Laki laki tersebut adalah sepupunya Moses, namanya Alfa.
Saat Alfa sudah terkapar di atas lantai, Moses menelepon Ray untuk datang ke restoran tersebut. Untuk mengurus semua ganti rugi yang dia sebabkan dan mengurus Alfa sepupunya.
Selesai menelepon Ray, Moses duduk kembali sambil menunggu kedatangannya Ray.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Sweet chicie💞
alfa koq gitu si nilai melati ya,, babang Moses udah jatuh cinta ma melati ❤❤❤
2021-10-18
0
rintob
lanjut thor
2021-09-01
1
Ilham
sebelum janur kuning melengkung masih bisa di tikung bagus si bos dah sadar
2021-08-31
1