Awan langsung menghubungi Melati melalui video call.
"Halo" Melati langsung melukis senyum di wajah cantiknya saat menatap wajah Awan di layar ponselnya.
"Maafkan aku tadi siang ya, Mell!?" kata Awan dengan wajah tulus.
"Aku sudah memaafkanmu, Wan" kata Melati tidak kalah tulusnya.
"Mel, kalau aku tiba tiba ingin menikahimu gimana?" tanya Awan secara tiba tiba.
"Wan, jangan bercanda, kita masih kuliah" kata Melati
"Kita bisa melanjutkan kuliah setelah kita menikah nanti" kata Awan dengan wajah serius.
"Maafkan aku, Wan, aku belum siap menikah" kata Melati tidak kalah seriusnya.
"Aku pengen menyelesaikan kuliahku dulu" tambah Melati.
"Huufft, oke kita bahas soal pernikahan nanti saja, emm, kamu kira kira ada waktu longgar kapan?" tanya Awan.
"Ada apa?" tanya Melati.
"Mama dan papa pengen ketemu sama kamu" jawab Awan sambil tersenyum lebar.
"Aku belum tahu, aku harus minta ijin dulu sama tuan Moses" Kata Melati.
"Oke, kamu ijin dulu sama tuan Moses, aku tunggu kabarnya ya" kata Awan.
"Iya" jawab Melati.
"Secepatnya, ya?!" kata Awan lagi.
"Iya" jawab Melati sambil tersenyum.
"Mel, aku pengen banget memeluk kamu saat ini, aku kangen banget sama kamu" kata Awan.
"Sudah deh, jangan lebay" kata Melati.
"Mel, kamu kok nggak pernah ngomong kangen sama aku?" tanya Awan kemudian.
"Hahahaha, masa harus ngomong, kan malu, Wan" kata Melati sambil tersenyum malu.
"Ngapain malu, aku kan pacar kamu?" jawab Awan heran.
"Pokoknya malu, titik" tambah Melati.
"Iya, iya, aku ngerti" kata Awan kembali mengalah.
"Chery sudah bobok?" tanya Awan.
"Sudah" jawab Melati.
"Ya sudah aku tutup dulu telponnya, istirahatlah, mmuuaahh" kata Awan dan langsung menutup sambungan teleponnya.
Melati tersenyum dan melanjutkan kembali mengetik tugas tugasnya.
Sementara itu Moses tengah berdiri di depan sebuah kaca besar, menatap bayangannya di dalam cermin itu.
Sangat sulit ternyata bagi seorang Moses Elruno untuk bertobat, untuk lepas dari bayang bayang masa lalunya. Anggur, cerutu, klub malam, dan wanita.
"Kamu yang paling mengerti aku" tunjuk Moses kepada bayangan dirinya sendiri yang nampak di dalam cermin tersebut.
"Banyak sekali godaan yang harus aku hadapi setiap harinya" kata Moses sambil berkacak pinggang di depan cermin.
"Hahahaha, memang paling cocok itu bersahabat dengan sebuah cermin, cermin menampakkan kelebihan kita tetapi tidak pernah protes karena iri dan tahu semua kelamahan kita tapi tidak pernah mencela, hahahaha, apa gue sudah gila, ya?" Moses tertawa geli melihat tingkahnya sendiri yang tampak konyol di dalam cermin itu.
Moses kemudian melangkah pergi meninggalkan cermin itu, meninggalkan bayangannya.
Moses mulai merebahkan diri di atas ranjang mewahnya.
Jam raksasa yang ada di pojok kamarnya berdenting sebanyak sebelas kali.
"Huufftt, jam segini mau ngapain gue, kalau dulu, jam segini gue masih asyik menikmati anggur dan wanita" gumam Moses.sambil meletakkan kedua telapak tangannya di bawah kepalanya.
"Kalau aku ke kamarnya Chery, nggak sopan juga" kata Moses kepada dirinya sendiri.
"Aaah, sial! aku belum bisa tidur nih" kata Moses mulai kebingungan.
Moses akhirnya bangun dan melangkah keluar dari kamarnya. Masuk kedalam lift dan turun ke lantai bawah.
Ting
Lift terbuka dan Moses melangkah menuju ke kamarnya Chery.
Moses nekat menuju ke kamarnya Chery, kalau ketukannya tidak dibalas, dia akan pergi.
Tok tok tok
Melati melangkah pelan sambil menyeret kaki kirinya yang masih memakai deker. Dia membuka pintunya dan langsung terkejut saat Moses berdiri dengan gagahnya di depan dia saat ini.
"Chery sudah tidur, tuan" kata Melati.
"Oooo, kamu kok belum tidur atau aku sudah membangunkan kamu, maaf?" tanya Moses.
"Aah, nggak kok tuan, saya belum tidur, saya masih mengerjakan tugas tugas kuliah saya, tuan" jawab Melati.
"Aku belum bisa tidur, bingung mau ngapain nih, heeee" kata Moses sambil nyengir.
"Anda bisa baca buku tuan, biasanya kalau saya sulit tidur, saya akan baca buku" kata Melati sambil tersenyum.
"Aahh, iya lagian ini sudah malam, kurang sopan juga kalau aku masuk ke kamar kamu" kata Moses, masih berdiri di ambang pintu kamarnya Melati.
"Hahaha, katakan saja kalau tuan butuh teman ngobrol saat ini, saya akan menemani tuan ngobrol, di situ" kata Melati sambil menunjuk ke arah satu set meja makan yang letaknya tidak jauh dari kamarnya. Tempat Melati biasanya makan.
Melati melangkah keluar dari kamarnya dan duduk di kursi makan tersebut, Moses mengikutinya.untuk duduk di depannya Melati.
"Kamu kalau tidur jam berapa?" tanya Moses.
"Tidak pasti tuan" jawab Melati.
"Chery kalau jam segini sudah tidur pulas ya? tanya Moses.
"Chery tidur itu jam sepuluh pagi, jam dua belas siang, jam lima sore, dan jam sembilan malam, tuan" jawab Melati
"Oooo" Moses menatap Melati dengan kagum. Melati ternyata benar benar sayang sama Chery, sampai hapal banget jam tidrinya Chery. Batin Moses.
"Tapi jam satu dini hari sama jam empat dini hari nanti, Chery akan bangun, tuan" jawab Melati.
"Hah?" Moses mulai merasa kasihan sama Melati. Berarti jam tidurnya Melati sangat kurang, dong. Batin Moses.
"Kamu kurang istirahat berarti, pantesan kamu terjatuh di kamar mandi kemarin, aku baca di internet, salah satu penyebab maag kambuh itu karena kelelahan" kata Moses.
"Iya, tuan, saya jujur sama tuan tapi, jangan pecat saya?!" kata Melati mulai nampak khawatir.
"Kenapa aku harus memecat kamu?" tanya Moses heran.
"Karena saya ini ringkih, maag saya gampang sekali kambuh kalau kecapekkan, saya takut kalau tuan akan mencari orang lain yang lebih sehat dan kuat dari saya untuk mengasuh Chery" kata Melati sambil menundukkan wajahnya.
"Saya mohon tuan, saya sangat menyayangi Chery, jangan pisahkan saya dengan Chery" kata Melati lirih dan masih menundukkan wajahnya.
"Jangan bodoh! aku nggak ada niat sedikitpun untuk memisahkan kamu dengan Chery" kata Moses dengan nada tegas.
Melati langsung mendongakkan kembali wajahnya dan tersenyum menatap Moses "terima kasih banyak, tuan"
"Hmm" jawab Moses.
"Kalau kamu menyayangi Chery, kamu juga harus pedulikan kesehatan kamu! jaga baik baik diri kamu, jangan sampai sakit, kalau kami sakit siapa yang akan mengasuh Chery!?" kata Moses.
"Baik tuan, saya janji akan menjaga baik baik kesehatan saya, saya akan makan dengan teratur supaya maag saya tidak kambuh" kata Melati.
"Dan jangan kelelahan!" tambah Moses.
"Baik tuan" kata Melati.
"Kamu ambil jurusan psikologi, ya?* kata Moses.
"Iya tuan" jawab Melati.
"Kamu pintar juga ya, bisa ambil jurusan itu dan dapat beasiswa" kata Moses.
"Kata mama saya, saya itu tidak pintar tapi rajin, tuan" kata Melati.
Moses hanya tersenyum merespon ucapannya Melati
"Emm, tidurlah! aku akan balik ke kamar, ingat, harus benar benar tidur!" kata Moses sambil berdiri dan berbalik badan meninggalkan Melati.
Melati tersenyum menatap punggungnya Moses. Tuan Moses ternyata baik, hangat, dan perhatian.
Melati akhirnya melangkah kembali menuju ke kamarnya. Dia akan benar benar tidur, untuk menuruti perintah tuannya tadi.
Moses kembali ke kamarnya dan merebahkan kembali tubuhnya di atas ranjang mewahnya. Moses tersenyum lebar dengan tanpa sadar.
Kenapa mengobrol dengan Melati membuat dia merasa nyaman dan hangat.
Moses mulai bisa memejamkan mata dan bisa tertidur dengan sangat pulas sambil melukiskan senyum di wajah tampannya.
Melati juga sama, tanpa dia sadari, dia merebahkan dirinya dan menyunggingkan senyum di wajah cantiknya saat dia sudah memejamkan mata lentiknya dan tertidur pulas.
Apa arti dari senyumnya Moses dan Melari?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
susi 2020
😘😘😘
2023-06-14
0
susi 2020
🥰🥰🥰
2023-06-14
0
Mommy Gyo
7 Like hadir lagi thor
2021-09-15
0