Moses terus menatap keceriannya Melati dan Chery. Ada rasa hangat mengalir lembut di dalam hatinya, ada deburan aneh di dalam dadanya yang membuat seorang Moses Elruno terbuai, dan seolah dia tidak ingin mengalihkan pandangannya sedetikpun dari Melati dan Chery.
Ray, menoleh ke arah tuannya. Ray tersenyum bahagia menatap tuannya yang sudah mau memperhatikan bayinya, putrinya.
Lama kelamaan Chery pun tertidur lelap, Chery sepertinya kelelahan, sehabis berjemur, mandi, minum susu, dan bercanda dengan Melati.
"Chery sudah tidur tuan" kata Melati setengah berbisik.
Moses langsung tersadar dari lamunannya dan berkata "oooo"
"Tuan, kalau mau menciumnya, tuan bisa membuka box bayinya" kata Melati, mencoba membuat Moses lebih dekat lagi dengan Chery.
"Aaah, mungkin lain kali" kata Moses langsung merona malu.
"Ayolah tuan, cium anak tuan, biar Chery bisa merasakan kasih sayang dari papanya, aahh, maafkan kelancangan saya tuan, jika ucapan saya kurang berkenan di hati tuan" kata Melati sopan.
"Tidak apa apa, kamu benar kok, cuma aku masih merasa canggung nih" kata Moses jujur.
Ray, akhirnya membuka sisi kiri box bayi tersebut, yang berada di sampingnya Moses persis.
"Silakan, tuan, kalau mau mencium Chery" kata Ray.
Moses tampak ragu, dia menatap secara bergiliran, Ray, dan Melati.
Ray dan Melati tersenyum lalu menganggukkan kepala mereka ke Moses Elruno.
Moses lalu membungkukkan badannya, lalu mencium pipi gembulnya Chery.
Lalu dia menegakkan kembali badannya, dan berkata "wanginya lembut, aku suka"
Raymond dan Melati pun tersenyum bahagia, lalu Raymond menutup kembali sisi kiri dari box bayi tersebut dan menguncinya.
"Kamu betah kan di sini?" tanya Moses kepada Melati.
"Karena Chery, karena senyumnya Chery, dan karena saya sudah mulai sangat menyayangi Chery, maka saya betah tinggal di sini, tuan" kata Melati sambil tersenyum ke arah Moses Elruno.
Senyumnya kenapa terlihat menyejukkan ya, sama seperti senyumannya Chery. Batin Moses, saat menatap senyumannya Melati.
"Tuan, maaf kita harus ke kantor nih, ada meeting hari ini" kata Ray.
"Hmm" Moses lalu melangkah pergi meninggalkan kamarnya Melati tanpa pamit sama Melati.
Ray, pamit kepada Melati, mengekor langkah tuannya, dan menutup kedua daun pintu kamarnya Melati dengan pelan.
Ray dan Moses dengan cepat sudah berada di dalam mobil mewahnya Moses, meluncur ke kantornya Moses.
Moses dan Ray langsung masuk ke dalam lift khusus begitu sampai di kantornya.
Ting
Lift terbuka di lantai 10, lantai yang hanya ada satu ruangan, yaitu ruangannya tuan Moses Elruno yang terhormat.
Ray, membukakan pintu untuk Moses. Mereka langsung kaget saat melihat Charlotte, salah satu kliennya Moses, yang juga merupakan teman minum dan teman tidurnya Moses, sudah duduk di atas sofa mewahnya Moses.
Moses langsung melangkah dengan santainya untuk duduk di kursinya, menghadap ke meja kerjanya dan langsung berkutat dengan berkas berkasnya, mempersiapkan semuanya, untuk meeting hari ini, tanpa menghiraukan keberadaannya Charlotte.
Charlotte nampak heran dengan tingkah lakunya Moses, biasanya kalau Moses bertemu dengan dirinya, langsung memberikan ciuman, kenapa kali ini tidak. Batin Charlotte.
Charlotte berdiri dari tempat dia duduk, melangkah mendekati Moses, dan tanpa malu sama Ray, dia langsung duduk di atas pangkuannya Moses.
saat Charlotte merangkulkan kedua lengannya di leher Moses dan hendak mencium Moses, Moses memundurkan kepalanya, menolak ciuman dari Charlotte.
"Kamu kenapa, Hon?" tanya Charlotte yang sudah terbiasa memanggil Moses dengan Honey.
"Bangun kamu dari pangkuanku, atau mau aku suruh Ray, menarikmu!?" kata Moses sambil menatap tajam mata Charlotte.
Charlotte langsung merasa bergidk dan bangkit berdiri dari pangkuannya Moses..
"Aku ke sini, membawa kabar baik, nanti malam ada pesta Hon, kamu mau jemput aku jam berapa?" tanya Charlotte dengan centilnya.
Moses terus menatap berkas berkasnya dan menjawab dengan santai "mulai detik ini, aku sudah tidak tertarik lagi dengan pesta, dan juga dirimu"
"Apa Hon?" tanya Charlotte.
Moses mulai melepas pandangannya dari berkas berkasnya dan menatap Charlotte "Pergilah, dan jangan temui aku lagi!"
"Hah, hei, bagaimana bisa seperti itu, kamu bilang ke aku kemarin kalau kamu akan jadikan aku sebagai wanita tetapmu, kamu lupa, hah!?" Charlotte mulai protes dan meninggikan suaranya.
"Kamu percaya perkataan dari seseorang yang tengah mabuk, hahahaha, dasar wanita bodoh, pergi kamu, dan jangan temui aku lagi!" kata Moses dengan santainya.
"Aku nggak mau" kata Charlotte sambil bersedekap.
"Terserah kamu, aku mau meeting dulu, sehabis meeting kalau kamu masih di sini, aku akan suruh satpam untuk menarikmu keluar" kata Moses sambil melangkah pergi meninggalkan Charlotte dan menuju ke ruang meetingnya.
"Dasar gila kau Moses Elruno, brengsek!!!" teriak Charlotte dengan lantangnya.
Charlotte tetap bertekad tidak akan pergi dari ruangannya Moses. Dia berniat menunggu Moses balik dari ruang meetingnya.
Meetingnya sangat lama dan membuat Charlotte pun ketiduran.
Saat Moses dan Ray kembali ke dalam ruangan kerjanya Moses, mereka berdua mengernyitkan dahi mereka, saat melihat Charlotte terlentang di atas sofa dengan dress ketat dan mininya.
Ray, langsung merasa canggung, Sebagai laki laki normal adalah wajar kalau dia secara spontan menelan salivanya pelan pelan saat melihat Charlotte terlentang dengan sangat seksinya.
Moses mendengus dengan sangat kesal. Moses langsung mendekati Charlotte dan berteriak dengan sangat lantang "Bangun kamu, wanita tidak tahu diri?"
Charlotte langsung kaget, membuka matanya, dan terduduk tegak, dia menatap Moses saat ini.
"Kamu, aahh, sial, aku lupa nama kamu, aish whatever, pergilah, keluar dari ruanganku, sekarang!" kata Moses dengan suara lantang dan sorot mata tajam langsung menunjuk ke arah pintu kantornya, mengusir Charlotte agar segera pergi dari kantornya.
Charlotte berdiri di depannya Moses persis dan langsung mencium bibirnya Moses.
Moses mendorong tubuhnya Charlotte dengan paksa, dan mundur ke belakang menjauhi Charlotte.
Moses mengusap berkali kali bibirnya dengan punggung tangannya dan berkata "dasar wanita gila, berani benar kamu menodai bibirku dengan bibir kotormu, keluar, atau aku akan panggil satpam!" kata Moses menatap Charlotte dengan tajam dan penuh amarah.
Charlotte langsung melangkah lebar untuk keluar dari ruangannya Moses. Tapi tiba tiba Charlotte mengerem langkahnya dan menoleh ke arah Moses, lalu berkata "dasar brengsek, aku berikan kamu kenikmatan, dan ini balasannya, bahkan kamu tidak ingat nama aku, brengsek!"
"Kalau kamu ingin kompensasi, kamu bicarakan saja sama Ray, asisten aku, dan pergilah, jangan temui aku lagi!" kaya Moses mulai lemas, dengan segala emosinya.
"Aku tidak butuh uangmu, cih!" Charlotte langsung dengan penuh emosi, membalikkan badannya dan kembali melangkah pergi untuk meninggalkan Moses Elruno selama lamanya.
Moses melangkah ke sofanya dan terduduk di sana.
Moses meletakan kepalanya di atas sofa.
"Ray, masih ada berapa banyak deretan wanita wanita yang pernah berkencan denganku, menyelesaikan dua orang saja, aku sudah merasa sangat capek dan lelah" kata Moses dengan suara lemas.
"Ada banyak tuan, biar saya saja yang menemui mereka satu persatu untuk memberikan kompensasi, dan meminta mereka untuk tidak menemui tuan lagi?" kata Raymond.
"Aaah, ide yang sangat bagus Ray, tapi kamu harus kuat iman, karena wanita wanitaku itu liar semuanya, hahahaha, jangan sampai kamu diperkosa sama mereka, hahahaha" Kata Moses sambil tertawa ngakak saat dia membayangkan seorang Raymond yang masih polos, menemui satu per satu wanitanya.
Semua wanitanya Moses bukanlah wanita sembarangan, mereka wanita kelas atas, banyak juga yang berprofesi sebagai seorang model, itu karena, Moses mempunyai bisnis yang bergerak di bidang automotive, jadi dia pun sering berkenalan dengan seorang model.
Kalau Moses tertarik maka Moses bersedia untuk diajak berkencan dengan model modelnya atau klien wanitanya. Moses, sebenarnya tidak pernah mengajak mereka berkencan, tetapi sang wanitanyalah yang menawarkan dirinya untuk diajak Moses berkencan.
Kalau Moses tertarik maka Moses akan mengiyakan, kalau enggak Moses akan langsung menolaknya.
"Aaah, baik tuan, Raymond akan berhati hati dan menjaga diri Raymond dengan sangat baik" kata Raymond kemudian.
"Ray, aku gagal menjaga baik baik bibir aku. Bibirku tadi habis aku pakai untuk mencium Chery, putriku, aku berniat menjaganya dengan sangat baik, tapi wanita ular tadi berhasil menodainya, cih!" Moses mendengus kesal dan kembali mengusap bibirnya dengan punggung tangannya.
"Hahahaha, nanti kan tuan bisa mencium Chery kembali, sebanyak yang tuan mau" kata Ray, yang mulai merasakan kehangatan dalam hatinya, saat melihat tuannya mulai menyayangi Chery.
"Kamu benar Ray, mulai hari ini, setiap aku berangkat kerja dan saat pulang dari kerja, aku akan mencium putri cantikku, aahhh, Ray, aku mulai merindukannya" kata Moses sambil tersenyum bahagia membayangkan wajah cantik Chery, bayi mungilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
kia
kangen cery apa yg ngasuh cerry😁😁
2023-02-01
1
rintob
rindu Cherry atau Melati.... wkwkwkwk
2021-09-01
3
Ilham
bagus perhatikan putrimu dannpengasuhmu bos berubah lah
2021-08-31
2