Ray, akhirnya nongol kembali di ruang tamu sambil membawa botol susu.
Ray, menghampiri Moses yang tengah duduk diatas sofa mewahnya sambil bersedekap.
"Ini tuan susunya" kata Ray sambil menyodorkan botol susunya ke Moses.
Moses mendongakan kepalanya, menatap Ray dengan sorot mata kesal "untuk apa kamu kasih aku botol susu ?"
"Untuk dikasih ke bayinya dong tuan, masak mau tuan minum?" jawab Ray tidak kalah kesalnya
"Enak aja, aku nggak tahu cara kasih dot ke bayi, kamu aja sana yang kasih dotnya" perintah Moses seenaknya.
"Saya juga tidak tahu caranya tuan, saya kan masih jomblo dan belum pernah menikah, apalagi punya bayi" jawab Ray kesal.
"Oooooeeeeekkk......oooooeekkkkk" bayi cantik tersebut mulai menangis.
"Aaaahhh, bawa pergi bayi itu Ray, berisik sekali!" perintah Moses sambil menutup telinganya.
"Tapi tuan, ini susunya, tuan kasih susunya nih, dia kayanya haus dan lapar, tuan" kata Ray sambil menyodorkan kembali botol susunya.
"Kamu kasih sana, berani ngebantah kamu, hah!" Moses mulai melotot dan berteriak.
"Iya, baik tuan, saya akan mencoba memberinya susu" jawab Ray sambil melangkah menuju ke keranjang bayi tersebut,
Pelan pelan Ray menaruh dot tersebut di bibir mungil bayi cantik itu, bayi itu langsung mengedot susu tersebut. Ray, terus memegangi botol susu tersebut, menunggu si bayi mengedotnya sampai habis.
Ray, menatap bayi tersebut. Cantik dan imut banget. Batin Ray.
Ray, melirik bosnya, tampaklah si bos yang kaku dan galak itu sedang menelepon seseorang melalui ponsel mewahnya.
"Halo, Cindy ya, kamu cepat ke rumahku, nggak pakai lama, aku tunggu!" Moses langsung memutus sambungan teleponnya.
Cindy adalah pacar tetapnya Moses, mereka sudah berhubungan cukup lama, dan Cindy harus memahami hobinya Moses yang suka berganti ganti cewek karena, Cindy sangat mencintai hartanya Moses, dia takut kalau dia protes akan hobinya Moses tersebut maka, Moses akan meninggalkannya.
Cindy seorang model lokal, belum begitu tenar, dan belum go internasional. Oleh karena itu dia merayu seorang Moses Elruno dan berhasil menjadi pacarnya seorang Moses Elruno selama tiga tahun belakangan ini. Cindy bertahan sekuat tenaga untuk terus berperan sebagai pacarnya Moses demi, harta, dia berharap suatu saat nanti, Moses akan menikahinya.
Bayi tersebut kembali tertidur setelah mengedot dan menghabiskan semua susunya.
Ray, menarik pelan botol susu tersebut dari hisapan bibir mungil bayi cantik itu.
Ray, menutup kembali botol susunya dan meletakkannya di atas meja.
Ray, mengelus pelan kening bayi itu.
Anak pintar, nggak rewel, dan imut. Batin Ray.
Selang setengah jam, Cindy pun nongol.
"Ada apa?" tanya Cindy sambil melangkah lebar mendekati Moses dan langsung duduk di sampingnya Moses.
Moses menoleh ke arah Cindy dan langsung memberikan morning kissnya untuk pacar seksinya itu.
Ray, hanya bisa menatap kelakuan bosnya dan menggeleng nggelengkan kepalanya.
"Kamu bawa pulang keranjang itu!" kata Moses setelah melepas morning kissnya.
"Keranjang itu?" tanya Cindy sambil bangkit berdiri dan melangkah mendekati keranjang yang ditunjuk sama Moses
Cindy melongok untuk melihat ke dalam keranjang tersebut "Hah, bayi?!"
"Bayi siapa ini?" tanya Cindy heran.
"Bayinya tuan Moses" jawab Ray dengan santainya.
Cindy langsung membalikkan badannya dan berkacak pinggang, melotot ke arah Moses "Kamu memang brengsek, kamu berjanji sama aku kalau kamu akan selalu berhati hati dan tidak akan pernah menghamili salah satu dari wanita wanitamu!!"
Cindy merasa kecewa, marah, dan cemburu saat ini. Kalau ada bayi maka, posisi dia akan kalah dengan ibu dari bayi ini. Otomatis Moses akan menikahi ibu dari bayi ini. Batinnya penuh amarah.
"Apa arti aku bagimu selama ini, hah?! aku selalu mendampingi kamu, selalu mengerti kamu, selalu setia sama kamu, dan ini balasannya, hah!?" teriak Cindy masih berkacak pinggang di depannya Moses.
'Nona, maaf jangan terlalu keras teriaknya! kasihan baby-nya" kata Ray.
Cindy menoleh ke Ray sambil mendengus kesal.
Moses langsung bangkit berdiri dan berkata "Belum tentu juga itu bayiku, aku sudah test DNA barusan, hasilnya keluar dua Minggu lagi, kita tunggu dulu hasilnya, jangan marah marah dulu ya, sayang"
Moses mendekati Cindy dan memeluk Cindy.
Moses mencoba menenangkan Cindy, mencoba merayu Cindy, dan bersikap manis sama Cindy saat ini karena, ada maunya.
Moses berharap, Cindy bersedia membawa bayi ini ke rumah Cindy lalu, merawatnya sampai, hasil test DNA-nya keluar.
Cindy melepaskan diri dari pelukannya Moses secara paksa.
Moses menatap Cindy dan dengan santainya berkata "tolong aku ya, bawa pulang bayi ini ke rumah kamu, rawatlah dia selama dua Minggu ini, sampai hasil test DNA-nya keluar!"
Cindy langsung melangkah pergi meninggalkan Moses, sambil berkata "urus saja sendiri!"
"Cindy!" teriak Moses.
"Tuan, jangan teriak teriak, anak tuan nanti terbangun, kasihan!" kata Ray.
Moses langsung melotot ke Ray.
Cindy terus melangkah meninggalkan Moses tanpa merespon teriakannya Moses.
"Aaahh, shit! terus bagaimana ini?" tanya Moses.
"Sebentar tuan, saya telepon sepupu saya dulu ya, siapa tahu dia punya teman yang mau bekerja sebagai pengasuh bayi ini" kata Ra, sambil duduk dan mulai menelepon sepupunya, memakai ponselnya.
"Halo, Rin, kamu punya teman yang butuh kerjaan nggak, ini ada lowongan sebagai pengasuh bayi, gajinya........." Ray menatap Moses, saat mengatakan soal gaji.
"Aku akan bayar dengan sangat besar, diatas rata rata gaji pengasuh pada umumnya" kata Moses, merespon tatapan penuh tanyanya Ray.
"Gajinya sangat besar" tambah Ray kemudian.
"Oke kak, nanti aku carikan, emm, kapan mulai masuk kerjanya?" tanya Rini, sepupunya Moses.
"Kalau bisa hari ini, kamu bawa ke sini kalau bisa secepatnya ya, paling lambat malam ini!" kata Ray, kemudian.
"Baik kak" Rini langsung menutup sambungan teleponnya.
"Sudah beres tuan" kata Ray sambil tersenyum lega menatap tuan mudanya.
"Ya sudah, aku mau ke kamar dulu " kata Moses dengan santainya.
"Tapi tuan, siapa yang jaga bayi ini?" tanya Ray.
"Ya kamu lah!" jawab Moses dengan santainya sambil bangkit berdiri hendak melangkah menuju ke kamarnya.
"Tuan, saya mau keluar dulu untuk membeli baju, popok, celana, dan keperluan bayi lainnya, nah yang jaga bayi ini siapa?" tanya Ray kemudian.
"Kamu ajak saja bayi itu!" kata Moses dengan santainya sambil melanjutkan langkahnya memasuki lift yang ada di dalam rumahnya, untuk menuju ke lantai 4, menuju ke kamarnya.
Ting
Lift terbuka dan dengan santainya Moses melangkah masuk lalu dengan segera menutup pintu liftnya.
"Aaarrggh derita seorang asisten ya, seperti ini, mirip sama derita anak tiri, tidak bersalah, tapi harus menanggung akibatnya, hiks hiks hiks" Ray mulai mewek.
Ray akhirnya menelepon kepala pengurus rumah tersebut melalui intern phone yang ada di atas meja, di samping sofa.
"Kamu, tolong ke ruang tamu secepatnya, ya!" perintah Ray.
Selang seperempat jam, kepala pengurus rumah tersebut nongol di ruang tamu.
"Ada apa tuan?" tanya Sri, kepala pengurus rumahnya Moses.
"Kamu tolong bersihkan sebuah kamar, tata dengan rapi dan bawa bayi itu ke kamar tersebut ya!" perintah Ray.
"Bayi, mana bayinya, tuan?" tanya Sri.
"Itu, di dalam keranjang itu" tunjuk Ray.
Sri melangkah mendekati keranjang yang ditunjuk sama Ray.
Sri langsung menenteng keranjang tersebut dan bertanya "maaf tuan, ini bayinya siapa?"
"Bayinya tuan Moses, kamu tolong jaga sebentar ya, aku mau keluar sebentar untuk, membeli beberapa keperluan bayi" jawab Moses.
"Baik tuan, tapi jangan lama lama ya, saya masih punya banyak pekerjaan" ucap Sri.
"Iya, aku usahakan secepatnya aku sudah balik lagi ke sini, dan kalau bayi itu nangis kamu bikinkan susu, emm susunya ada di dapur bersih situ, waktu bikin susu kamu gendong bayinya, jangan kamu tinggalkan sendirian di kamar, aku akan secepatnya pulang!" perintah Ray.
" Baik Tuan" jawab Sri.
Raymond langsung melangkah lebar menuju ke mobil dan langsung meluncur ke baby shop terdekat, untuk membeli beberapa keperluan bayi.
"Memang gila ya tuan Moses Elruno, selalu saja bertingkah seenaknya, kena batunya kan sekarang, ada salah satu wanitanya yang hamil dan mempunyai seorang anak, semoga dengan adanya bayi ini, tuan Moses bisa berubah untuk, tidak lagi keluar malam, mabuk mabukan, pergi ke klub malam, dan berganti ganti cewek" kata Ray, kepada dirinya sendiri sambil fokus menyetir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
kia
bintang 5 ,like , hadiah dikit, plus dah q favorit,,maaf ya kak jarang komen😁
2023-02-01
0
Elza Yunita
baru nyelapak kyknya seru..lucu jg liat tingkah ray....😋
2022-02-24
0
Titik pujiningdyah
like kak
2021-09-06
0