Merajuk oh merajuk

Drtttt...Drttt...

Ponsel Zoe bergetar di nakas sebelah ranjang milik Ben.

Pemilik ponsel dan pemilik ranjang sedang berciuman dengan lembut dan saling me-lu-mat.

Tangan Ben yang memang terbiasa untuk mengecek dibawah inti Zoe saat mereka terbakar gairah untuk mengecek apa sudah siap dimasuki malah ditahan oleh tangan sang wanita.

"Ingat, Ben. Aku masih datang bulan" lirih Zoe dengan nafas yang masih tersenggal senggal.

Ben meringis malu, kenapa dia sampai lupa padahal baru beberapa jam tadi diberi tau.

"Hehe, maaf. Udah gak tahan" ucap Ben sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Lalu karena ciuman mereka berhenti, fokus Ben yang sedang malu teralihkan ke nakas dan melihat ponsel Zoe bergetar.

"Sayang, ponselmu bergetar" ucap Ben membuat Zoe sadar jika saat ini dia masih istri Nior dan tinggal dirumah orang tuanya.

"Astaga, Ben! Jam berapa sekarang! Bisa bisa aku diwawancara sama ayah dirumah!" seru Zoe langsung turun dari ranjang dan mengambil ponselnya

Benar saja nama ayah yang terlihat di layar ponsel tersebut.

Ben menghela nafas kasar karena wanita yang sebenarnya sudah jadi istri tapi masih belum bisa ia miliki sepenuhnya. Akibat nikahin anak orang tanpa restu keluarga, eaak 🤭🤣

bukan hanya restu keluarga saja yang belum didapat, masalahnya si pengantin wanita juga gak tau kalau dinikahi sama Ben hahaha..

Ben yang terlihat kesal dan Zoe yanb terlihat panik saat akan mengangkat panggilan ayahnya itu.

"Halo ayah" sapa wanita itu terlebih dahulu.

"Kamu dimana? Jam berapa sekarang? Mentang mentang suaminya lagi di Perancis kamu malah enak pulang malam gak tau jam" sahut Lio yang sudah marah.

"Iya iya ayah, ini aku lagi main di rumah Windi. Dia lagi pulang ke Tuscany. Maaf tadi aku terlalu bahagianya ketemu dia lagi, lupa ngabarin orang rumah" bohong Zoe tapi dia tau kalau memang Windi sedang ada dirumah orang tuanya karena mereka besok akan bertemu.

"Untung aja Windi lagi mudik kesini" batin Zoe.

"Hmmm, awas ya kalau kamu bohong apalagi kesalahan 4 tahun mu terulang lagi! Ayah beneran tidak rela keturunan Fredo masuk ke keluarga kita mangkanya ayah nikah kan kamu sama Nior, tidak ada kesempatan lagi untukmu macam macam dengan Si Bentut itu!" ucap Lio sungguh sungguh sangat membenci apapun yang berhubungan dengan musuhnya, seperti ada dendam yang belum terbalaskan.

"Ayah, tenang aja, aku udah jadi istri Nior pasti akan setia demi kehormatan keluarga kita" bohong Zoe lagi dan kali ini Ben begitu jengah mendengarnya.

"Pulang sekarang! Sebelum jam 11 malam, kamu harus dirumah!" perintah Lio yang tidak bisa dibantah putrinya.

"Iya ayah" sahut Zoe menurut lalu panggilan pun diputus oleh sang ayah.

Zoe pun menatap Ben yang juga menatapnya dengan dingin.

"Oh, ya ya. Kamu sekarang istri seorang Junior Vaile ya, akan setia dengan suamimu itu, hahahahaa" suara Ben yang terdengar menyindir dan penuh kekesalan.

Zoe yang merasa bersalah juga mengatakan kesetiaan didepan Ben tadi tidak tau harus berkata apa lagi.

"Maafkan aku, sayang. Ayahku selalu tidak bisa dibantah" sahut Zoe lembut menyadari jika Ben sedang marah.

Zoe pun berusaha menyentuh pipi Ben namun tangannya ditahan oleh si pria.

"Pulang lah. Aku tidak ingin kamu mendapatkan masalah dari ayahmu dan suamimu" ucap Ben dingin lalu ia berdiri dan berjalan keluar kamarnya terlebih dulu.

Zoe serba salah. Ia hanya bisa menghembuskan nafas panjang karena perasaannya yang campur aduk. Lalu berjalan keluar kamar dan berniat menyusul kekasihnya yang sedang merajuk.

Ternyata Ben sudah mengambil mobil Zoe untuk ia antar pulang. Meskipun sedang kesal namun dia tidak tega membiarkan wanita yang ia cintai itu keluar hutan sendiri meskipun tidak jauh dari jalan utama.

Bibir Zoe pun merekah alias tersenyum melihat sikap perhatian Ben meskipun pria itu sedang ngambek.

"Masuklah! Keburu jam 11 lewat!" seru Ben lalu Zoe langsung berlari ke mobil dan masuk.

"Love you!" ucap Zoe frontal.

"Apa? Gak denger" sahut Ben bohong karena ingin denger kata cinta dari Zoe lagi biar ngambeknya hilang.

"I love youuuu, my Ben Jamin Fredo!" seru Zoe lalu mengecup pipi pria itu.

Cup!

Wajah Ben langsung sumringah dan udah gak ngambek lagi.

"Gitu dong sayang, jangan ngambek soal kata kata ku ke ayah yaa. Kamu kan tau kondisi ku gimana, yang harus selalu kamu tau, bahwa aku sangat menyayangimu" ungkap Zoe lagi malah membuat Ben puas.

"I know! Tadi cuma kerjain kamu kok hahaha" canda Ben malah bikin Zoe memukul lengannya.

"Dasar sang pengoda!" celetuk Zoe namun dengan tertawa juga.

Ben pun menjalankan mobil Zoe menuju dekat rumah wanita itu , meskipun dia belum tau baliknya naik apa. Ben pikir belakangan yang penting udah nganter sang kekasih.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***