15. Rencana Theresia

Vanessa berdiri di depan pintu rumah menunggu kepulangan kedua orang tuanya.

Dia sedikit heran bahwa kali ini kedua orang tuanya tidak meminta untuk dijemput lagi, bahkan tadi menelpon agar Vanessa tidak perlu menjemputnya padahal biasanya mereka berdua selalu meminta dijemput karena belum terlalu paham cara penggunaan kendaraan online di ibukota.

Lagi, orang tuanya bilang akan segera pulang, padahal hari masih sore, dan biasanya kedua orang itu mengotot buka sampai malam agar lebih banyak pembeli.

Beberapa saat berdiri, akhirnya sebuah mobil muncul di depan rumah dan Danu langsung turun membukakan pagar sehingga mobil tersebut masuk ke dalam parkiran rumah.

Vanessa mengangkat sebelah alisnya melihat mobil yang begitu mewah mengantar kedua orang tuanya dan lebih terkejut lagi saat pintu depan mobil terbuka dan yang turun ialah Iwan.

"Apa yang?" Vanessa kebingungan.

"Hari ini kami bertemu dengan temanmu di warung, jadi dia mengantar kami ke sini. Ayo cepat masuk, Ibu harus menyiapkan makan malam untuk kita semua," ucap Jayanti yang turun dari mobil sambil memegang sebuah buket bunga yang membuat Vanessa semakin kebingungan.

"Dari mana Ibu mendapat buket bunga itu?" Tanya Vanessa pada ibunya sambil mengikuti Jayanti memasuki rumah.

"Nak Iwan yang membawanya, Kau sangat beruntung bisa berteman dengan Nak Iwan, Ayo cepat ikuti Ibu ke belakang rumah, kita harus menyiapkan makan malam untuk berterima kasih padanya," ucap Jayanti.

"Tunggu! Kenapa berterima kasih padanya? Dan bagaimana bisa kalian diantar olehnya kemari?" Tanya Vanessa yang masih terus dalam keadaan bingung.

Iwan yang menyusul di belakang Vanessa sambil menenteng beberapa bawaan dari warung hanya bisa tersenyum dengan kebingungan Vanessa.

"Nanti Ibu ceritakan," kata Jayanti yang telah tiba di dapur, ia langsung membuka kulkas dan mengeluarkan bahan-bahan makanan yang disediakan di dalam.

Saat itu masih pukul 4 sore sehingga masih belum terlambat untuk menyiapkan makan malam.

Sambil membantu ibunya menyiapkan makan malam, Vanessa kemudian berkata, "Jadi apa yang terjadi sehingga kalian pulang begitu cepat?"

"Tadi ada beberapa preman yang datang ke warung mengacaukan warung kita," kata Jayanti sambil menghela nafas.

"Apa?! Preman?" Tanya Vanessa terkejut.

"Iya, untungnya ada temanmu yang membantu kita, kalau tidak, mungkin sudah terjadi sesuatu yang lebih buruk lagi dan katanya para preman itu sudah ditangkap. Ternyata mereka adalah preman-preman yang biasa berkeliaran di tempat itu membuat kekacauan dan memalak usaha-usaha orang lain. Tapi sekarang ibu merasa lega, katanya beberapa hari ke depan polisi akan berjaga di tempat kita untuk memastikan tidak ada lagi preman yang datang ke sana, semua ini berkat Nak Iwan," ucap Jayanti merasa sangat senang.

"Lalu,, Bagaimana caranya dia ada di warung?" Tanya Vanessa yang entah kenapa merasa curiga bahwa sebenarnya para preman itu ialah suruhan Iwan untuk mencari simpati Ayah dan Ibunya.

"Katanya dia hanya datang untuk menemui ayah dan ibu. Dia membawakan buket Bunga dan juga beberapa buah tangan, Dia anak yang sangat baik," ucap Jayanti.

"Y,, ya," Vanessa mengangguk kikuk.

Memang anak yang baik!

Sementara di ruang tamu, saat ini Danu dan Iwan sedang membicarakan tentang warung yang akan diperbaiki dalam beberapa hari kedepan.

"Biar aku yang mengatur semuanya, besok aku akan menyuruh orang-orang untuk datang memperbaikinya," ucap Iwan setelah mendengarkan keluh kesah Danu.

"Kira-kira berapa banyak biaya yang harus kuberikan padamu untuk mengatur semua perbaikan di warung?" Tanya Danu.

"Tidak perlu, aku akan berbicara dengan Vanessa nanti," kata Iwan.

"Ah iya, putriku lah Yang mengatur semuanya." Danu mengeluarkan beberapa lembar uang pecahan 100.000 dari sakunya lalu memberikannya pada Iwan, "kami hanya punya uang sebanyak ini, hasil berjualan hari ini. Tolong jangan katakan pada Vanessa tentang uang ini, katakan saja sisanya pada Vanessa," kata Danu yang jelas yakin putrinya tidak akan mau menerima uang darinya.

Iwan menatap uang di tangannya, dia tahu dia tidak mungkin mengembalikan uang itu atau itu akan melukai harga Dia pria paruh baya di hadapannya sehingga Iwan menyimpannya ke dalam saku.

"Paman Jangan khawatir, aku akan membicarakan ini dengan Vanessa," ucap Iwan.

"Terima kasih Nak Iwan," ucap Danu merasa lega.

"Saatnya makan," tiba-tiba suara Jayanti dari arah dapur membuat Danu langsung berdiri.

"Ayo kita makan malam," kata Danu membuat Iwan ikut berdiri hingga Mereka pun pergi ke ruang makan.

Iwan langsung disambut tatapan tidak senang Vanessa, namun tampak jelas Vanessa tidak bisa mengusirnya dari situ hingga membuat Iwan mengukir senyum tipisnya.

'Sudah kuduga,' ucap Iwan dalam hati yang sebelumnya tahu kalau Vanessa pasti tidak akan berani mengusirnya setelah Apa yang terjadi.

Maka Iwan duduk di samping Vanessa dan mereka pun makan malam bersama dengan menu-menu yang biasa dibuat oleh Jayanti untuk orang kaya di rumah mantan majikannya.

"Maaf kalau hanya bisa menyajikan makanan seperti ini, semoga cocok dengan lidah Nak Iwan," kata Jayanti sedikit malu dengan masakan yang ada di atas meja, tidak terlalu beragam Sebab Dia hanya masak berdua dengan putrinya dan putrinya juga tidak terlalu pandai memasak sehingga hanya seadanya saja.

"Ini sangat enak, aku menyukai masakan rumahan," kata Iwan menikmati makanan yang disajikan.

"Syukurlah kalau begitu, ngomong-ngomong Sudah berapa lama kalian berteman?" Tanya Jayanti.

Iwan menatap Vanessa, dia menunggu perempuan itu untuk menjawab namun Vanessa tampaknya tidak berniat untuk menjawabnya sehingga Iwanlah yang berkata, "Baru beberapa minggu ini."

"Aku harap kalian terus berteman, karena Vanessa tidak memiliki banyak teman gara-gara statusnya sebagai anak sopir dan pembantu yang membuat orang-orang menjauhinya," ucap Jayanti.

"Jangan khawatir, aku pasti akan terus berteman dengan Vanessa," kata Iwan membuat Jayanti merasa lega.

Maka mereka berbincang-bincang dalam makan malam hangat itu sampai akhirnya Iwan berpamit pulang dari rumah tersebut.

Begitu mobilnya keluar, Iwan terkejut mendapati sebuah mobil yang tampak familiar terparkir tak jauh dari rumah Vanessa.

'Itu seperti mobil yang biasa digunakan oleh Theresia,' ucap Iwan dalam hati sambil melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu dan tidak terlalu memikirkan mengenai mobil tersebut.

Tetapi tak diketahui oleh pria itu, Theresia yang berada dalam mobilnya menggertakkan giginya saat melihat mobil Iwan dengan plat nomor yang sama ternyata keluar dari rumah Vanessa.

"Sial!" Geram Theresia sambil berbalik menatap seorang pria yang duduk di sampingnya, "kau lihat 'kan, perempuan itu tidak tahu malu sekali! Pokoknya aku ingin kau mendekatinya dan buat dia jatuh hati padamu lalu hancurkan dia seperti Kau menghancurkan perempuan terakhir kali itu!" Tegas Theresia.

"Jangan khawatir, mereka target yang mudah," ucap sang pria sambil tersenyum.

Theresia pun mengeluarkan sebuah amplop tebal dari tasnya dan memberikannya pada pria di sampingnya hingga sang pria pun keluar dari mobil tersebut dan menaiki mobil yang terparkir di depan mobil milik Theresia.

Setelah selesai bertransaksi dengan sang pria, maka Theresia melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu sambil terus berpikir Bagaimana cara dia untuk meluluhkan hati Iwan.

'Selama ini aku sudah mencoba segala cara untuk meluluhkan hati Iwan, sengaja jual mahal, sengaja secara terang-terangan menyukainya dan sengaja melakukan tarik ulur, tapi semuanya tidak berhasil! Tapi bagaimana bisa anak pembantu dan sopir itu melakukannya dalam waktu yang begitu singkat?' gerutu Theresia dalam hati yang sangat terancam akan kehadiran Vanessa.

Terpopuler

Comments

Retno Palupi

Retno Palupi

itu bukan anak pembantu sembarangan tere

2024-09-27

0

vj'z tri

vj'z tri

ya ibu..Iwan akan baik baikkkkk sekalian dengan Vanessa ehm ...kan ada Iwan di balik bakwan ehhhh maksud nya iwak di balik bakwan 🤭🤭🥳🥳😘

2024-09-13

0

Tiara Bella

Tiara Bella

Vanessa SM Iwan aja GK MW dia ....apalg cwok bayarannya Theresia...

2024-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 1. Memilih menikahi anak pembantu
2 2. Keributan antara majikan dan pembantu
3 3. Bertekad untuk balas dendam
4 4. Taktik yang terbaca
5 5. Meninggalkan rumah majikan
6 6. Hari pernikahan
7 7. Vanessa bertemu Iwan di hotel
8 8. Calon istri Iwan
9 9. Ditolak di depan umum
10 10. Wajah Heryani tidak bisa disembuhkan
11 11. Kembali bertemu dengan majikan
12 12. Bertemu Iwan dan Theresia di salon
13 13. Terusi oleh anak pembantu dan sopir
14 14. Iwan menemui orang tua Vanessa
15 15. Rencana Theresia
16 16. Akan mempermalukan Vanessa di kompetisi
17 17. Babak penyisihan
18 18. Kalah telak
19 19. Mencari tahu hotel tempat Vanessa menginap
20 20. Rencana Arden dan Theresia
21 21. Selera yang tinggi
22 22. Mengerjai Vanessa
23 23. Sedikit minder pada Vanessa
24 24. Kemapuan Vanessa membuat marah
25 25. Tuan putri yang bodoh
26 26. Dijauhi semua orang
27 27. Drama bilik toilet
28 28. Kekacauan tim Mars
29 29. Berdamai
30 30. Minuman pereda mabuk dari Arden
31 31. Acak acak aku
32 32. Asisten Vanessa
33 33. Minuman beracun dikembalikan pada pemiliknya
34 34. Permainan penuh kegelisahan
35 35. Terangsang di tempat umum
36 36. Komentar di media sosial
37 37. Rupanya kau, Perempuan itu
38 38. penyakit Nyonya Mia kambuh
39 39. Sudah selesai
40 40. Ingin menjadi Raja
41 41. Pria bodoh
42 42. Keterlibatan Theresia
43 43. Bisikan Iwan mengganggu Indramayu
44 44. Memutus hubungan dengan Indramayu
45 45. Tamat
46 46. Bonchap
Episodes

Updated 46 Episodes

1
1. Memilih menikahi anak pembantu
2
2. Keributan antara majikan dan pembantu
3
3. Bertekad untuk balas dendam
4
4. Taktik yang terbaca
5
5. Meninggalkan rumah majikan
6
6. Hari pernikahan
7
7. Vanessa bertemu Iwan di hotel
8
8. Calon istri Iwan
9
9. Ditolak di depan umum
10
10. Wajah Heryani tidak bisa disembuhkan
11
11. Kembali bertemu dengan majikan
12
12. Bertemu Iwan dan Theresia di salon
13
13. Terusi oleh anak pembantu dan sopir
14
14. Iwan menemui orang tua Vanessa
15
15. Rencana Theresia
16
16. Akan mempermalukan Vanessa di kompetisi
17
17. Babak penyisihan
18
18. Kalah telak
19
19. Mencari tahu hotel tempat Vanessa menginap
20
20. Rencana Arden dan Theresia
21
21. Selera yang tinggi
22
22. Mengerjai Vanessa
23
23. Sedikit minder pada Vanessa
24
24. Kemapuan Vanessa membuat marah
25
25. Tuan putri yang bodoh
26
26. Dijauhi semua orang
27
27. Drama bilik toilet
28
28. Kekacauan tim Mars
29
29. Berdamai
30
30. Minuman pereda mabuk dari Arden
31
31. Acak acak aku
32
32. Asisten Vanessa
33
33. Minuman beracun dikembalikan pada pemiliknya
34
34. Permainan penuh kegelisahan
35
35. Terangsang di tempat umum
36
36. Komentar di media sosial
37
37. Rupanya kau, Perempuan itu
38
38. penyakit Nyonya Mia kambuh
39
39. Sudah selesai
40
40. Ingin menjadi Raja
41
41. Pria bodoh
42
42. Keterlibatan Theresia
43
43. Bisikan Iwan mengganggu Indramayu
44
44. Memutus hubungan dengan Indramayu
45
45. Tamat
46
46. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!