12. Bertemu Iwan dan Theresia di salon

Saat ini, Vanessa sedang berada di depan komputernya dengan jari-jarinya melaju di atas keyboard secara cepat memainkan sebuah game yang baru saja dirilis oleh sebuah perusahaan ternama.

Para gaming diundang untuk mencoba game tersebut dan sekaligus mengadakan sebuah kompetisi pembukaan sebagai perayaan peluncuran game tersebut.

Dengan tema persenjataan dan kombinasi taktik, vanessa berhasil menyelesaikan babak pengenalan game yang sebelumnya telah di steel memiliki tingkat yang levelnya 3 kali lebih susah dari babak pengenalan yang sebenarnya.

"SELAMAT! ANDA MENJADI SALAH SATU ORANG YANG TERPILIH UNTUK MENGIKUTI BABAK BERIKUTNYA!"

Sebuah tulisan di layar komputer membuat vanessa tersenyum lalu dia menekan tombol enter dan melihat sebuah papan daftar para gamer yang berhasil menyelesaikan babak pengenalan dengan poin sempurna.

Hanya gamer dengan poin sempurna yang bisa melanjutkan ke babak berikutnya dan hanya ada 25 orang yang berhasil melakukannya dari segala belahan dunia.

Tetapi yang membuat Vanessa terkejut ialah sebuah nama yang tertera di sana.

Heriyani, yang merupakan mantan Nona Muda Vanessa dan keluarganya.

"Woh,,, si jallang Ini juga ikut? Dia pasti sangat terkejut saat kami bertemu di sana. Dan aku harus memberikannya kejutan Yang pantas. ,,," Vanessa tersenyum mengejek sebelum akhirnya mengisi sebuah formulir yang telah disiapkan oleh penyelenggara.

Pertandingan tersebut akan ditayangkan secara live di saluran YouTube milik perusahaan peluncur game yang sekaligus menjadi promosi game tersebut.

Sehingga semua peserta akan berkumpul di sebuah lokasi yang telah disiapkan di Kyoto Jepang.

Karena acaranya masih beberapa minggu lagi dan para peserta dipersilahkan mempersiapkan diri serta melakukan latihan sebanyak-banyaknya untuk mengenali fitur-fitur game, maka Vanessa menutup komputernya setelah mendaftar dan memilih untuk keluar mencari udara segar.

Vanessa mengendarai mobilnya, hanya sebuah mobil BMW berwarna putih yang ia kendarai menuju jalanan kota.

Setelah beberapa saat, Vanessa melewati warung makan milik Ayah dan Ibunya dan melihat tempat itu cukup ramai sehingga Vanessa tidak ingin mengganggu mereka dan melajukan mobilnya menuju sebuah salon kecantikan.

'Akan bagus kalau aku dipijat hari ini,' ucap Vanessa dalam hati.

Maka Vanessa langsung memasuki salon tersebut dan mendaftar untuk melakukan beberapa treatment di tempat tersebut termasuk treatment perawatan wajah.

Setelah selesai mengisi formulir dan melakukan pembayaran, Vanessa diantar ke sebuah ruangan yang membuat Vanessa terkejut saat mendapati seorang pria duduk di ruang tunggu tersebut sambil membaca sebuah majalah.

'kenapa aku harus bertemu dengan pria ini lagi?' gerutu Vanessa dalam hati kini berpikir untuk meninggalkan tempat itu.

Tetapi setelah memikirkan jumlah uang yang telah Ia bayarkan di tempat itu, maka sangat sayang untuk meninggalkannya begitu saja hingga Vanessa akhirnya duduk di salah satu sofa di sana yang membuat Iwan tersenyum meletakkan majalahnya di atas meja.

"Kau di sini juga? Sepertinya ini takdir kita kembali bertemu di saat yang tidak terduga ini." Ucap Iwan memulai pembicaraan.

Vanessa menahan nafasnya dengan kesal, sebelum akhirnya meraih sebuah majalah dan membacanya dengan tenang seolah-olah tidak mendengar ucapan pria di hadapannya.

Tetapi meski saat itu dia terlihat membaca majalah, namun sebenarnya Vanessa kebingungan, 'ini kan salon khusus untuk perempuan, Kenapa dia ada di sini?' ucap Vanessa dalam hati.

Pada saat Vanessa sementara berpikir, dia terkejut saat tiba-tiba saja pria dihadapannya berpindah duduk di sampingnya membuat Vanessa mengangkat kepalanya menatap pria itu.

"Apa yang coba kau lakukan sekarang?" Gerutu Vanessa dengan tatapan tajamnya diarahkan pada pria di sampingnya.

"Iwan!" Tiba-tiba suara seorang perempuan keluar dari ruang ganti membuat Vanessa beralih menatap perempuan itu.

"Ah,, Theresia, kenalkan ini Vanessa. Perempuan yang sudah merebut hatiku," ucap Iwan secara blak-blakan membuat Theresia sangat terkejut hingga Theresia mengepal kuat tangannya.

"Ck," Vanessa tidak tahan lagi, dia berdiri Sambil memandangi Iwan dengan kesal, "rokok saja punya filter, apa mulut seorang pria terkenal tidak bisa diberi filter?" Gerutu Vanessa sebelum berbalik pergi meninggalkan tempat itu karena mood yang sudah tidak bisa diperbaiki lagi.

Iwan yang melihat itu langsung bergerak untuk mengejar Vanessa namun lengannya tiba-tiba ditahan oleh Theresia.

"Tidak usah mengejarnya," kata Theresia sambil menempelkan dadanya pada lengan Iwan.

Iwan yang merasakan sesuatu yang kenyal menempel di lengannya pun menjadi begitu risih, dia berbalik untuk mendorong perempuan itu namun pandangannya malah tertuju pada belahan jubah yang dikenakan oleh Theresia memperlihatkan dua benda menonjol sedang memanggil untuk disentuh.

Theresia menyadari arah tatapan Iwan sehingga dia tersenyum berpura-pura tidak tahu, "kalau kau sangat menginginkannya, jangan terlalu terang-terangan mengejarnya. Kadangkala Perempuan malah risih dengan pria yang terlalu bersemangat."

"Baiklah," Iwan menarik lengannya, "Sekarang aku sudah mengantarmu ke sini, Jadi lakukan perawatanmu di sini karena aku punya pekerjaan lainnya!" Tegas Iwan sebelum berbalik pergi meninggalkan tempat itu.

Theresia tersenyum konyol melihat kepergian Iwan yang terlalu terburu-buru, Tentu saja dia tahu kalau pria itu berusaha mengejar Vanessa sehingga Theresia mengikuti Iwan.

Pada saat tiba di luar, mobil Vanessa telah menghilang dan Iwan berdiri dengan wajah yang sedikit kesal.

'Jadi dia benar-benar menyukai perempuan tadi? Padahal jelas-jelas aku lebih cantik darinya!' Gerutu Theresia dalam hati yang merasa harga dirinya terluka gara-gara Apa yang terjadi.

Theresia langsung mengeluarkan ponselnya dan segera menghubungi seseorang untuk mencari tahu seluruh informasi mengenai Vanessa.

Setelah selesai memerintah orang itu, maka Theresia menutup panggilan teleponnya sambil berbalik memasuki salon tersebut, 'aku harus memberi pelajaran pada perempuan itu sebelum dia berani bertindak untuk semakin merebut hati Iwan,' ucap Theresia dalam hati. Ia merasa bahwa sikap penolakan Vanessa tadi hanya akal-akalan Vanessa untuk membuat Iwan semakin penasaran padanya.

Terpopuler

Comments

LinLin

LinLin

selalu ada pelakor

2024-10-13

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

waduh tambah musuh lagi ni vanesa

2024-10-12

0

vj'z tri

vj'z tri

ayok yang belum segera merapat ke "Agen Rahasia jadi Menantu Bodoh "lagi seru seru nya sama ke "Istri Berbahaya Tuan Muda " don't Miss it 💃💃💃💃

2024-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 1. Memilih menikahi anak pembantu
2 2. Keributan antara majikan dan pembantu
3 3. Bertekad untuk balas dendam
4 4. Taktik yang terbaca
5 5. Meninggalkan rumah majikan
6 6. Hari pernikahan
7 7. Vanessa bertemu Iwan di hotel
8 8. Calon istri Iwan
9 9. Ditolak di depan umum
10 10. Wajah Heryani tidak bisa disembuhkan
11 11. Kembali bertemu dengan majikan
12 12. Bertemu Iwan dan Theresia di salon
13 13. Terusi oleh anak pembantu dan sopir
14 14. Iwan menemui orang tua Vanessa
15 15. Rencana Theresia
16 16. Akan mempermalukan Vanessa di kompetisi
17 17. Babak penyisihan
18 18. Kalah telak
19 19. Mencari tahu hotel tempat Vanessa menginap
20 20. Rencana Arden dan Theresia
21 21. Selera yang tinggi
22 22. Mengerjai Vanessa
23 23. Sedikit minder pada Vanessa
24 24. Kemapuan Vanessa membuat marah
25 25. Tuan putri yang bodoh
26 26. Dijauhi semua orang
27 27. Drama bilik toilet
28 28. Kekacauan tim Mars
29 29. Berdamai
30 30. Minuman pereda mabuk dari Arden
31 31. Acak acak aku
32 32. Asisten Vanessa
33 33. Minuman beracun dikembalikan pada pemiliknya
34 34. Permainan penuh kegelisahan
35 35. Terangsang di tempat umum
36 36. Komentar di media sosial
37 37. Rupanya kau, Perempuan itu
38 38. penyakit Nyonya Mia kambuh
39 39. Sudah selesai
40 40. Ingin menjadi Raja
41 41. Pria bodoh
42 42. Keterlibatan Theresia
43 43. Bisikan Iwan mengganggu Indramayu
44 44. Memutus hubungan dengan Indramayu
45 45. Tamat
46 46. Bonchap
Episodes

Updated 46 Episodes

1
1. Memilih menikahi anak pembantu
2
2. Keributan antara majikan dan pembantu
3
3. Bertekad untuk balas dendam
4
4. Taktik yang terbaca
5
5. Meninggalkan rumah majikan
6
6. Hari pernikahan
7
7. Vanessa bertemu Iwan di hotel
8
8. Calon istri Iwan
9
9. Ditolak di depan umum
10
10. Wajah Heryani tidak bisa disembuhkan
11
11. Kembali bertemu dengan majikan
12
12. Bertemu Iwan dan Theresia di salon
13
13. Terusi oleh anak pembantu dan sopir
14
14. Iwan menemui orang tua Vanessa
15
15. Rencana Theresia
16
16. Akan mempermalukan Vanessa di kompetisi
17
17. Babak penyisihan
18
18. Kalah telak
19
19. Mencari tahu hotel tempat Vanessa menginap
20
20. Rencana Arden dan Theresia
21
21. Selera yang tinggi
22
22. Mengerjai Vanessa
23
23. Sedikit minder pada Vanessa
24
24. Kemapuan Vanessa membuat marah
25
25. Tuan putri yang bodoh
26
26. Dijauhi semua orang
27
27. Drama bilik toilet
28
28. Kekacauan tim Mars
29
29. Berdamai
30
30. Minuman pereda mabuk dari Arden
31
31. Acak acak aku
32
32. Asisten Vanessa
33
33. Minuman beracun dikembalikan pada pemiliknya
34
34. Permainan penuh kegelisahan
35
35. Terangsang di tempat umum
36
36. Komentar di media sosial
37
37. Rupanya kau, Perempuan itu
38
38. penyakit Nyonya Mia kambuh
39
39. Sudah selesai
40
40. Ingin menjadi Raja
41
41. Pria bodoh
42
42. Keterlibatan Theresia
43
43. Bisikan Iwan mengganggu Indramayu
44
44. Memutus hubungan dengan Indramayu
45
45. Tamat
46
46. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!