Saat ini, Vanessa sedang berada di depan komputernya dengan jari-jarinya melaju di atas keyboard secara cepat memainkan sebuah game yang baru saja dirilis oleh sebuah perusahaan ternama.
Para gaming diundang untuk mencoba game tersebut dan sekaligus mengadakan sebuah kompetisi pembukaan sebagai perayaan peluncuran game tersebut.
Dengan tema persenjataan dan kombinasi taktik, vanessa berhasil menyelesaikan babak pengenalan game yang sebelumnya telah di steel memiliki tingkat yang levelnya 3 kali lebih susah dari babak pengenalan yang sebenarnya.
"SELAMAT! ANDA MENJADI SALAH SATU ORANG YANG TERPILIH UNTUK MENGIKUTI BABAK BERIKUTNYA!"
Sebuah tulisan di layar komputer membuat vanessa tersenyum lalu dia menekan tombol enter dan melihat sebuah papan daftar para gamer yang berhasil menyelesaikan babak pengenalan dengan poin sempurna.
Hanya gamer dengan poin sempurna yang bisa melanjutkan ke babak berikutnya dan hanya ada 25 orang yang berhasil melakukannya dari segala belahan dunia.
Tetapi yang membuat Vanessa terkejut ialah sebuah nama yang tertera di sana.
Heriyani, yang merupakan mantan Nona Muda Vanessa dan keluarganya.
"Woh,,, si jallang Ini juga ikut? Dia pasti sangat terkejut saat kami bertemu di sana. Dan aku harus memberikannya kejutan Yang pantas. ,,," Vanessa tersenyum mengejek sebelum akhirnya mengisi sebuah formulir yang telah disiapkan oleh penyelenggara.
Pertandingan tersebut akan ditayangkan secara live di saluran YouTube milik perusahaan peluncur game yang sekaligus menjadi promosi game tersebut.
Sehingga semua peserta akan berkumpul di sebuah lokasi yang telah disiapkan di Kyoto Jepang.
Karena acaranya masih beberapa minggu lagi dan para peserta dipersilahkan mempersiapkan diri serta melakukan latihan sebanyak-banyaknya untuk mengenali fitur-fitur game, maka Vanessa menutup komputernya setelah mendaftar dan memilih untuk keluar mencari udara segar.
Vanessa mengendarai mobilnya, hanya sebuah mobil BMW berwarna putih yang ia kendarai menuju jalanan kota.
Setelah beberapa saat, Vanessa melewati warung makan milik Ayah dan Ibunya dan melihat tempat itu cukup ramai sehingga Vanessa tidak ingin mengganggu mereka dan melajukan mobilnya menuju sebuah salon kecantikan.
'Akan bagus kalau aku dipijat hari ini,' ucap Vanessa dalam hati.
Maka Vanessa langsung memasuki salon tersebut dan mendaftar untuk melakukan beberapa treatment di tempat tersebut termasuk treatment perawatan wajah.
Setelah selesai mengisi formulir dan melakukan pembayaran, Vanessa diantar ke sebuah ruangan yang membuat Vanessa terkejut saat mendapati seorang pria duduk di ruang tunggu tersebut sambil membaca sebuah majalah.
'kenapa aku harus bertemu dengan pria ini lagi?' gerutu Vanessa dalam hati kini berpikir untuk meninggalkan tempat itu.
Tetapi setelah memikirkan jumlah uang yang telah Ia bayarkan di tempat itu, maka sangat sayang untuk meninggalkannya begitu saja hingga Vanessa akhirnya duduk di salah satu sofa di sana yang membuat Iwan tersenyum meletakkan majalahnya di atas meja.
"Kau di sini juga? Sepertinya ini takdir kita kembali bertemu di saat yang tidak terduga ini." Ucap Iwan memulai pembicaraan.
Vanessa menahan nafasnya dengan kesal, sebelum akhirnya meraih sebuah majalah dan membacanya dengan tenang seolah-olah tidak mendengar ucapan pria di hadapannya.
Tetapi meski saat itu dia terlihat membaca majalah, namun sebenarnya Vanessa kebingungan, 'ini kan salon khusus untuk perempuan, Kenapa dia ada di sini?' ucap Vanessa dalam hati.
Pada saat Vanessa sementara berpikir, dia terkejut saat tiba-tiba saja pria dihadapannya berpindah duduk di sampingnya membuat Vanessa mengangkat kepalanya menatap pria itu.
"Apa yang coba kau lakukan sekarang?" Gerutu Vanessa dengan tatapan tajamnya diarahkan pada pria di sampingnya.
"Iwan!" Tiba-tiba suara seorang perempuan keluar dari ruang ganti membuat Vanessa beralih menatap perempuan itu.
"Ah,, Theresia, kenalkan ini Vanessa. Perempuan yang sudah merebut hatiku," ucap Iwan secara blak-blakan membuat Theresia sangat terkejut hingga Theresia mengepal kuat tangannya.
"Ck," Vanessa tidak tahan lagi, dia berdiri Sambil memandangi Iwan dengan kesal, "rokok saja punya filter, apa mulut seorang pria terkenal tidak bisa diberi filter?" Gerutu Vanessa sebelum berbalik pergi meninggalkan tempat itu karena mood yang sudah tidak bisa diperbaiki lagi.
Iwan yang melihat itu langsung bergerak untuk mengejar Vanessa namun lengannya tiba-tiba ditahan oleh Theresia.
"Tidak usah mengejarnya," kata Theresia sambil menempelkan dadanya pada lengan Iwan.
Iwan yang merasakan sesuatu yang kenyal menempel di lengannya pun menjadi begitu risih, dia berbalik untuk mendorong perempuan itu namun pandangannya malah tertuju pada belahan jubah yang dikenakan oleh Theresia memperlihatkan dua benda menonjol sedang memanggil untuk disentuh.
Theresia menyadari arah tatapan Iwan sehingga dia tersenyum berpura-pura tidak tahu, "kalau kau sangat menginginkannya, jangan terlalu terang-terangan mengejarnya. Kadangkala Perempuan malah risih dengan pria yang terlalu bersemangat."
"Baiklah," Iwan menarik lengannya, "Sekarang aku sudah mengantarmu ke sini, Jadi lakukan perawatanmu di sini karena aku punya pekerjaan lainnya!" Tegas Iwan sebelum berbalik pergi meninggalkan tempat itu.
Theresia tersenyum konyol melihat kepergian Iwan yang terlalu terburu-buru, Tentu saja dia tahu kalau pria itu berusaha mengejar Vanessa sehingga Theresia mengikuti Iwan.
Pada saat tiba di luar, mobil Vanessa telah menghilang dan Iwan berdiri dengan wajah yang sedikit kesal.
'Jadi dia benar-benar menyukai perempuan tadi? Padahal jelas-jelas aku lebih cantik darinya!' Gerutu Theresia dalam hati yang merasa harga dirinya terluka gara-gara Apa yang terjadi.
Theresia langsung mengeluarkan ponselnya dan segera menghubungi seseorang untuk mencari tahu seluruh informasi mengenai Vanessa.
Setelah selesai memerintah orang itu, maka Theresia menutup panggilan teleponnya sambil berbalik memasuki salon tersebut, 'aku harus memberi pelajaran pada perempuan itu sebelum dia berani bertindak untuk semakin merebut hati Iwan,' ucap Theresia dalam hati. Ia merasa bahwa sikap penolakan Vanessa tadi hanya akal-akalan Vanessa untuk membuat Iwan semakin penasaran padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
LinLin
selalu ada pelakor
2024-10-13
0
Shinta Dewiana
waduh tambah musuh lagi ni vanesa
2024-10-12
0
vj'z tri
ayok yang belum segera merapat ke "Agen Rahasia jadi Menantu Bodoh "lagi seru seru nya sama ke "Istri Berbahaya Tuan Muda " don't Miss it 💃💃💃💃
2024-09-12
0