3. Bertekad untuk balas dendam

Saat Vanessa sadar dari pingsannya, perempuan itu mendapati dirinya berada di rumah sakit dengan ibunya duduk di hadapannya.

"Ibu," kata Vanessa mengejutkan perempuan bernama Jayanti yang sedang sibuk mengupas buah.

Jayanti langsung meletakkan pisau dan buah yang ada di tangannya dan mendekati Vanessa dengan cemas, "kau baik-baik saja? Apa kau merasa tidak nyaman?" Tanya sang ibu.

"Tolong bantu aku duduk," kata Vanessa membuat sang ibu dengan cepat membantu putrinya duduk, dan memperbaiki sandaran perempuan itu agar Vanessa bisa nyaman di tempat tidur.

"Ada yang tidak nyaman?" Tanya sang ibu sambil memegang tangan Vanessa dengan hangat.

"Apa yang terjadi pada 2 perempuan itu? Ibu sudah menghubungi polisi?" Tanya Vanessa yang tentunya tidak bisa membiarkan masalah tersebut, mereka harus melaporkan kekerasan itu pada polisi agar bisa diproses sesuai hukum yang berlaku.

Jayanti menggelengkan kepalanya, "jangan berkata seperti itu. Itu hanya salah paham biasa, jadi kita tidak perlu membawanya ke kantor polisi. Keluarga mereka sudah sangat baik pada keluarga kita hingga mempekerjakan ayah dan ibu untuk menafkahimu selama ini. Jadi tidak perlu--"

"Apa yang ibu katakan? Kalau seandainya aku mati gara-gara dipukul oleh perempuan itu, apakah ibu masih akan berkata seperti itu?" Gerutu Vanessa.

"Tidak baik berkata seperti itu. Saat ini ayahmu sedang berbicara dengan tuan, dia berusaha meminta maaf atas apa yang sudah kita lakukan. Yang bisa kita harapkan sekarang ialah kebaikan hati mereka untuk melupakan kejadian yang sudah terjadi dan membiarkan ayah dan ibu terus bekerja di sana agar keluarga kita tidak hidup di jalanan," kata Jayanti dengan penuh kecemasan keluarga mereka tidak akan bisa bertahan kalau dia dan suaminya berhenti bekerja.

Vanessa memutar bola matanya, "jadi ibu tetap ingin kembali ke keluarga itu dan bekerja di sana dengan perlakuan yang tidak baik?! Aku tidak setuju, mulai sekarang aku yang akan mencari nafkah untuk keluarga kita!" Tegas Vanessa.

"Memangnya apa yang bisa kau lakukan untuk mencari nafkah menggantikan ayah dan ibu?" Suara seorang pria yang baru saja memasuki ruangan membuat Vanessa terkejut.

"Sayang, apa kata Tuan? Mereka tidak memecat kita kan," tanya Jayanti pada suaminya dengan penuh kecemasan.

Kalau mereka dipecat dan diusir dari paviliun tempat tinggal mereka, maka mereka akan hidup di jalanan!

"Tuan masih bermurah hati pada kita, jadi kita masih diizinkan tinggal di paviliun. Meski begitu, setelah Vanessa keluar dari rumah sakit, dia tidak diizinkan pergi ke mana-mana, apalagi berkeliaran di sekitar rumah majikan, dan juga tidak diizinkan keluar dari paviliun!" Tegas pria bernama Danu membuat mata Vanessa melotot sempurna.

"Apa?" Vanessa tidak terima, "Kenapa bisa seperti itu?! Jelas-jelas merekalah yang telah salah, mereka membuat aku dan ibu pingsan, bahkan aku mendapat jahitan di kepalaku seperti ini gara-gara mereka! Seharusnya mereka yang meminta maaf pada kita!" Geram Vanessa kesal.

Sang ayah terkejut dengan ucapan putrinya, "Vanessa, kenapa kau jadi keras kepala begini? Kita bertiga bisaa hidup karena kemurahan hati Tuan, jadi--"

"Dan kita bisa mati karena kelakuan Nyonya dan Nona muda manja itu!" Tegas Vanessa melototi pria di hadapannya.

"Vanessa, bagaimana bisa kau bicara seperti itu pada ayahmu?" Tanya sang ibu rasa bingung nya. Biasanya Putri mereka tidak sekeras kepala itu.

Clek!

Tiba-tiba pintu terbuka memperlihatkan seorang pria yang datang bersama putrinya, itu adalah majikan ayah dan ibu Vanessa bersama putri mereka Heriyani.

"Tu,, tuan," Ayah Vanessa sangat terkejut dengan kedatangan kedua orang itu.

"Bagaimana kabarmu Vanessa?" Tanya sang pria bernama Regar sambil menatap Vanessa.

Vanessa menghela nafas panjang, "apa yang anda lakukan datang kemari? Apa Anda datang untuk mentertawakan saya setelah saya masuk rumah sakit gara-gara perbuatan Putri anda?" Tanya Vanessa membuat kedua orang tuanya langsung melotot menatap Vanessa dengan rasa tak percaya mereka.

Itu sangat tidak sopan.

Hal itu membuat Jayanti dan suaminya dengan panik menatap Regar untuk meminta maaf atas nama Putri mereka.

Tetapi mereka terkejut saat Regar malah tertawa, "ha ha ha... Aku tidak tahu kalau kalian memiliki Putri yang sangat pemberani sepertinya." Ucap Regar.

"I,, itu, Tolong maafkan putri saya."

"Tolong maafkan putri kami, Dia belum sadar total setelah apa yang menimpanya," kedua orang tua Vanessa berusaha memohon maaf atas nama Putri mereka.

"Bagaimana mungkin? Aku datang kemari untuk mengantar putriku meminta maaf padanya," ucap Regar sambil menatap putrinya membuat Hariyani sangat kesal.

'Ayah ini benar-benar mempermalukan aku! Masak aku di suruh minta maaf sama pembantu?!' gerutu Heriyani dalam hati.

"I,, itu tidak perlu. Kamilah yang pertama Putri Kamila yang bersalah sehingga menyulut amarah Nona muda, jadi Nona muda tidak perlu meminta maaf," usap Jayanti sambil membungkuk merasa begitu malu atas apa yang terjadi. Mana ada seorang majikan meminta maaf pada bawahnya?

"Tidak! Heriani harus minta maaf," kata Regar sambil menata putrinya.

"Maaf," ucap Heriyani dengan suara yang begitu ketus, Tentu saja dia tidak ikhlas minta maaf pada perempuan yang hanya anak pembantu dan sopir di keluarga mereka.

"Sebagai permintaan maaf Putriku, Aku akan mengabulkan satu permintaan mu, katakanlah Apa Yang Kau minta," ucap Regar sambil menatap Vanessa dengan hangat.

"Apa pun?" Tanya Vanessa dengan mata menyipit.

"Tentu saja!" Jawab Regar.

Ayah Vanessa menggelengkan kepalanya, "Itu tidak perlu, keluarga kami sudah cukup dengan menerima permintaan maaf dari Nona muda. Kebaikan keluarga kalian pada keluarga kami sudah sangat besar, jadi--"

"Aku meminta ayah dan ibuku dipecat," ucap Vanessa membuat semua orang terkejut.

Permintaan macam apa itu?

"Vanessa," sang ayah menatap putrinya, sebelum berbalik menatap Regar, "Tolong jangan dengarkan dia. Kepalanya masih rusak gara-gara--"

"Aku baik-baik saja, dan aku minta ayah dan ibuku dipecat! Atau kalau tidak, aku akan membawa masalah kekerasan ini ke kantor polisi!" Tegas Vanessa.

"Apa?!" Heryani terkejut, "beraninya kau mengancam Keluarga kami yang--"

"Ssst!!" Regar menatap putrinya dan menyuruh putrinya diam sebelum berbalik menatap Vanessa yang masih duduk santai di ranjang, "Tentu saja aku akan menuruti permintaanmu, tapi memecat Ayah dan ibumu bukanlah permintaan yang baik. Aku akan menerima permintaan yang baik dari mukena bukan permintaan yang akan merugikan kedua orang tuamu. Jadi kalau kau sudah memikirkannya baik-baik, kau bisa mendatangiku dan mengatakannya kapan saja," ucap Regar.

"Hah,," Vanessa menghela nafas kesal, Tentu saja dia tahu kalau itu tidak akan dikabulkan karena ayah dan ibunya bekerja di rumah itu dengan gaji yang paling sedikit diantara para pekerja lainnya.

Sehingga Vanessa dengan cepat memutar otaknya sebelum berkata, "kalau begitu berikan aku satu set alat gaming. Aku mau komputer keluaran terbaru dan peralatan-peralatan pendukung lainnya," ucap Vanessa.

'Aku harus mencari uang dari kompentisi game online dan membawa kedua orang tua ini keluar dari rumah orang-orang toxic ini!' ucap Vanessa dalam hati yang hendak menggunakan bakatnya mencari uang.

"Ah,, tentu saja. Kalau begitu aku akan menyuruh seseorang untuk segera menyiapkannya dan mengirimnya ke paviliun tempat tinggal kalian," kata Regar.

"Tolong pasang juga wi-fi di sana," ucap Vanessa.

"Tentu," jawab Regar.

Vanessa merasa puas, 'lihat saja, aku akan menggunakan kemampuanku sebagai gamer dan mendapatkan banyak uang untuk membawa pergi ayah dan ibuku, Lalu membalas perbuatan keluarga kalian!' geram Vanessa dalam hati.

Sementara Hariyani yang mendengar ucapan Vanessa, perempuan itu menahan tawanya, 'dasar bodoh, apa yang bisa kau lakukan? Sok-sok mau menjadi seorang gamer, memakai komputer saja tidak bisa,' ucap Heriyani dalam hati.

Terpopuler

Comments

Khairul Azam

Khairul Azam

haiiii jd orang jgn terlalu tunduk sama sesama, meski pun kita miskin tp kita jgn sampai merendahkan diri kita sendiri, salah ini ortunya vanessa, klo kita hanya mengalah ditindas jg mengalah jgn salahkan orang lain klo menginjak harga dirimu

2024-11-23

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

ho...ho...ho....dasar nona bodoh...tunggu aja pembalasan dr anak pembantu mu...

2024-10-12

0

Retno Palupi

Retno Palupi

lanjut

2024-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 1. Memilih menikahi anak pembantu
2 2. Keributan antara majikan dan pembantu
3 3. Bertekad untuk balas dendam
4 4. Taktik yang terbaca
5 5. Meninggalkan rumah majikan
6 6. Hari pernikahan
7 7. Vanessa bertemu Iwan di hotel
8 8. Calon istri Iwan
9 9. Ditolak di depan umum
10 10. Wajah Heryani tidak bisa disembuhkan
11 11. Kembali bertemu dengan majikan
12 12. Bertemu Iwan dan Theresia di salon
13 13. Terusi oleh anak pembantu dan sopir
14 14. Iwan menemui orang tua Vanessa
15 15. Rencana Theresia
16 16. Akan mempermalukan Vanessa di kompetisi
17 17. Babak penyisihan
18 18. Kalah telak
19 19. Mencari tahu hotel tempat Vanessa menginap
20 20. Rencana Arden dan Theresia
21 21. Selera yang tinggi
22 22. Mengerjai Vanessa
23 23. Sedikit minder pada Vanessa
24 24. Kemapuan Vanessa membuat marah
25 25. Tuan putri yang bodoh
26 26. Dijauhi semua orang
27 27. Drama bilik toilet
28 28. Kekacauan tim Mars
29 29. Berdamai
30 30. Minuman pereda mabuk dari Arden
31 31. Acak acak aku
32 32. Asisten Vanessa
33 33. Minuman beracun dikembalikan pada pemiliknya
34 34. Permainan penuh kegelisahan
35 35. Terangsang di tempat umum
36 36. Komentar di media sosial
37 37. Rupanya kau, Perempuan itu
38 38. penyakit Nyonya Mia kambuh
39 39. Sudah selesai
40 40. Ingin menjadi Raja
41 41. Pria bodoh
42 42. Keterlibatan Theresia
43 43. Bisikan Iwan mengganggu Indramayu
44 44. Memutus hubungan dengan Indramayu
45 45. Tamat
46 46. Bonchap
Episodes

Updated 46 Episodes

1
1. Memilih menikahi anak pembantu
2
2. Keributan antara majikan dan pembantu
3
3. Bertekad untuk balas dendam
4
4. Taktik yang terbaca
5
5. Meninggalkan rumah majikan
6
6. Hari pernikahan
7
7. Vanessa bertemu Iwan di hotel
8
8. Calon istri Iwan
9
9. Ditolak di depan umum
10
10. Wajah Heryani tidak bisa disembuhkan
11
11. Kembali bertemu dengan majikan
12
12. Bertemu Iwan dan Theresia di salon
13
13. Terusi oleh anak pembantu dan sopir
14
14. Iwan menemui orang tua Vanessa
15
15. Rencana Theresia
16
16. Akan mempermalukan Vanessa di kompetisi
17
17. Babak penyisihan
18
18. Kalah telak
19
19. Mencari tahu hotel tempat Vanessa menginap
20
20. Rencana Arden dan Theresia
21
21. Selera yang tinggi
22
22. Mengerjai Vanessa
23
23. Sedikit minder pada Vanessa
24
24. Kemapuan Vanessa membuat marah
25
25. Tuan putri yang bodoh
26
26. Dijauhi semua orang
27
27. Drama bilik toilet
28
28. Kekacauan tim Mars
29
29. Berdamai
30
30. Minuman pereda mabuk dari Arden
31
31. Acak acak aku
32
32. Asisten Vanessa
33
33. Minuman beracun dikembalikan pada pemiliknya
34
34. Permainan penuh kegelisahan
35
35. Terangsang di tempat umum
36
36. Komentar di media sosial
37
37. Rupanya kau, Perempuan itu
38
38. penyakit Nyonya Mia kambuh
39
39. Sudah selesai
40
40. Ingin menjadi Raja
41
41. Pria bodoh
42
42. Keterlibatan Theresia
43
43. Bisikan Iwan mengganggu Indramayu
44
44. Memutus hubungan dengan Indramayu
45
45. Tamat
46
46. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!