Bab 11 antara perasaan dan dendam

Di pagi hari, Albert perlahan membuka kedua matanya dan dia langsung melihat kearah Laura yang masih tertidur tepat di samping dirinya. Perlahan senyuman licik pria itu pun terbit dan dia mengecup bibir Laura sebentar.

"Sangat manis dan aku sangat menyukai nya, sebentar lagi bibir ini sepenuhnya menjadi milikku sayang" bisik Albert di telinga wanita itu.

Albert langsung melepaskan pelukannya dari tubuh Laura dan perlahan pria itupun bangun dan berdiri menatap kearah Laura.

"Terimakasih kau sudah membuat tidur ku nyenyak sayang, biasanya aku paling tidak bisa tidur terlalu lama karena sungguh itu membuatku sakit kepala, tapi hari ini aku sangat bahagia karena berada di dekat mu bisa membuat aku bisa tertidur dengan damai nya, terimakasih sayang" bisik Arkan pelan karena dia tidak ingin membangunkan wanita itu dan melihat nya yang berada di kamarnya.

Albert perlahan mulai keluar dari kamar milik Laura dan tanpa sengaja dirinya berpapasan dengan Jeremy yang sedang menatap dirinya santai.

"Kau dari mana saja Albert, apa kau baru saja keluar dari kamar Laura, tuan Albert yang terhormat" tanya Jeremy datar.

Jeremy

"Iya, memangnya apa urusan dengan mu hah, lagipula hari ini menjadi hari yang sangat menyenangkan bagi ku Jeremy, kau tau tidur ku begitu nyenyak saat berada di sampingnya dan bahkan aku sudah merasakan bagaimana manisnya bibir mungil wanita itu dan aku rasa itu akan membuatku candu" cerita Albert yang terlihat sangat bahagia.

"Awas jika nanti kau jatuh cinta dengan wanita yang kau sebut tawanan mu itu tuan Albert" ucap Jeremy lagi yang menatap Albert dengan perasaan herannya.

"Itu tidak mungkin, karena jika aku melihat wajahnya, aku seperti sedang melihat wajah Marcus yang berani menghabisi seluruh keluarga ku" ucap Albert tajam.

Jeremy hanya diam saja saat Albert mengatakan hal seperti itu. Dia tidak yakin jika Albert tidak akan jatuh cinta kepada Laura, karena sekarang saja pria itu mulai mencari informasi dan juga melakukan berbagai cara untuk bisa mendapatkan perhatian dari Laura.

*****

Sedangkan di dalam kamar, Laura mulai membuka kedua matanya dia melihat sekeliling kamar itu yang terlihat sangat asing di matanya.

"Ini dimana" batin Laura yang belum sadar jika dirinya berada di Mansion milik Albert.

Seketika dirinya baru sadar jika dia berada di Mansion milik Albert. Dia kembali memeriksa pakaian dan dia bisa bernafas dengan lega saat melihat pakaian masih utuh.

"Syukurlah dia tidak berbuat macam-macam kepada ku, sebaiknya aku mandi dulu saja karena hari ini aku harus kembali ke kota J. Aku tidak mungkin bisa berlama-lama dengan orang yang belum aku kenal, karena aku tidak ingin terlalu bergantung dengan pria itu dan untuk urusan pencarian papa aku serahkan semuanya kepada anak buah papa yang ada disini, karena aku yakin jika ada yang sedang mereka sembunyikan dari ku" ucap Laura menatap datar kearah cermin yang ada di depannya itu.

Laura memutuskan untuk masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Sedangkan di luar kamar terlihat Albert yang sedang menunggu Laura untuk mengajak wanita itu sarapan bersama. Sedangkan Sintya sudah bergabung dengan Jeremy di meja makan.

"Dimana wanita itu, jika bukan Laura maka akan ku habisi wanita itu karena sudah membuang waktu sarapan pagi ku yang sangat berguna ini" tutur Albert menatap datar pintu kamar Laura yang ada di hadapannya itu.

Tak lama kemudian terlihat Laura keluar dari kamar nya dan menatap Albert yang duduk di atas sofa yang berada tepat di depan kamar milik Laura.

"Sedang apa kau disini tuan? Apa kau sedang menunggu ku tuan" tanya Laura tang membuat Albert langsung menatap dalam kearah wanita yang berada di depannya.

Albert sangat terpesona dengan kecantikan yang ada pada wanita yang berada di depannya itu.

"Oh rupanya kau sudah keluar nona Laura, kalau begitu sebaiknya kita langsung makan saja, aku sedang tidak menunggu mu nona, aku hanya sedang duduk saja di depan kamar mu" Dista Albert yang tidak mungkin mengatakan jika dirinya sedang menunggu gadis yang berada di depannya itu.

******

Sedangkan di meja makan terlihat Jeremy yang sedang menatap Sintya dengan wajah datarnya itu. Sedangkan Sintya terlihat santai saja dengan memainkan sendok yang yang ada di atas piring nya, sungguh suasana seperti ini membuat dirinya bosan.

"Dimana teman mu itu nona, sungguh teman mu itu sudah sangat membuang waktu berharga kami..... Bahkan tuan Albert sendiri ya g turun tangan untuk mencari keberadaan teman mu itu nona" tanya Jeremy.

Sintya langsung menatap datar kearah pria yang berada di depannya itu, lalu Sintya kembali memalingkan wajahnya pria yang berada di depan nya, sungguh pria itu sangat membuat nya kesal.

"Jika waktu mu terbuang karena menunggu sahabat ku, sebaiknya kau makan saja sendiri dan langsung pergi dari hadapan ku sekarang juga..... Sungguh kehadiran mu disini membuat aku kesal saja" jawab Sintya dengan nada acuh nya.

Jeremy langsung melotot saat mendengar ucapan dari Sintya yang begitu acuh dan menyakitkan untuk dirinya.

"Mulut mu itu nona, ingin sekali aku merobek mulutmu yang berbisa itu" ucap Jeremy yang sangat kesal dengan wanita yang ada di depannya itu yang sedang menatap diri nya acuh.

Tak lama kemudian terlihat Albert turun dengan Laura yang berada di depannya, kedua orang itu terlihat begitu serasi bagaikan pengantin baru yang baru saja menikah kemarin dan Sintya langsung menatap sahabatnya dengan wajah berbinar nya. 

"Ayo duduk di samping ku Laura" ajak Sintya kepada sahabatnya.

Laura tersenyum dan duduk disamping  sahabatnya dan itu membuat Albert sedikit kesal.

"Kalian bisa tukar posisi sekarang, biarkan Laura duduk di samping ku saja, dan kau duduk di samping Laura, nona Sintya" perintah Albert yang lebih penekanan.

Sintya yang mendengar perintah dari Albert langsung menukar posisi dengan Laura dan menyuruh Laura untuk duduk di samping Albert. Dia tau jika pria itu ingin dekat dengan sahabatnya Laura.

"Tuan maafkan sahabat saya ini, karena sahabat saya yang kama bersiap-siap membuat waktu berharga anda dan sahabat anda jadi terbuang percuma dan aku sangat senang kalian berada di sini sekarang, sungguh aku tidak betah berada lama-lama di samping seseorang yang membuat ku kesal " ujar Sintya melirik sinis kearah pria yang berada di depannya.

Sedangkan Jeremy langsung menatap tajam kearah wanita yang sedang mengadukan semua ucapannya tadi kepada Albert yang juga sedang menatap dirinya tajam.

"dasar wanita pengadu" batin Jeremy kesal.

Episodes
1 Bab 1 Amanah dari papa
2 Bab 2 Kedatangan Tuan Mafia
3 Bab 3 mencari identitas keluarga Marcus
4 Bab 4 Pertemuan pertama antara Laura dan Albert
5 Bab 5 Rencana licik Albert
6 Bab 6 rencana jahat Albert
7 Bab 7 berita buruk untuk Laura
8 Bab 8 kematian yang di palsukan
9 Bab 9 menjadi pahlawan untuk Laura
10 Bab 10 kekesalan Albert
11 Bab 11 antara perasaan dan dendam
12 Bab 12 kekejaman Albert
13 Bab 13 permohonan Marcus
14 Bab 14 kecemburuan Albert
15 Bab 15 Rapat pemegang saham
16 Bab 16 Ajakan nikah dari Albert
17 Bab 16 ajakan nikah dari Albert 2
18 Bab 18 Albert yang licik
19 Bab 19 rencana yang sesuai harapan
20 Bab 20 rencana ke pesta bersama
21 Bab 21 bertemu mantan pacar nya Albert
22 Bab 21 kebohongan Albert.
23 Bab 23 Albert marah.
24 Bab 24 Hari pernikahan Laura dan Albert
25 Bab 25 Sikap asli Albert
26 Bab 26 Gagal Malam Pertama
27 Bab 27 membuka topeng
28 Bab 28 nasehat Jeremy
29 Bab 29 jamuan makan malam bersama Albert
30 Bab 30 Laura menenangkan emosi Albert
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43 Albert cemburu
44 Bab 43
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 114
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 Amanah dari papa
2
Bab 2 Kedatangan Tuan Mafia
3
Bab 3 mencari identitas keluarga Marcus
4
Bab 4 Pertemuan pertama antara Laura dan Albert
5
Bab 5 Rencana licik Albert
6
Bab 6 rencana jahat Albert
7
Bab 7 berita buruk untuk Laura
8
Bab 8 kematian yang di palsukan
9
Bab 9 menjadi pahlawan untuk Laura
10
Bab 10 kekesalan Albert
11
Bab 11 antara perasaan dan dendam
12
Bab 12 kekejaman Albert
13
Bab 13 permohonan Marcus
14
Bab 14 kecemburuan Albert
15
Bab 15 Rapat pemegang saham
16
Bab 16 Ajakan nikah dari Albert
17
Bab 16 ajakan nikah dari Albert 2
18
Bab 18 Albert yang licik
19
Bab 19 rencana yang sesuai harapan
20
Bab 20 rencana ke pesta bersama
21
Bab 21 bertemu mantan pacar nya Albert
22
Bab 21 kebohongan Albert.
23
Bab 23 Albert marah.
24
Bab 24 Hari pernikahan Laura dan Albert
25
Bab 25 Sikap asli Albert
26
Bab 26 Gagal Malam Pertama
27
Bab 27 membuka topeng
28
Bab 28 nasehat Jeremy
29
Bab 29 jamuan makan malam bersama Albert
30
Bab 30 Laura menenangkan emosi Albert
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43 Albert cemburu
44
Bab 43
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 114
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!