Bab 4 Pertemuan pertama antara Laura dan Albert

Laura dan Sintya langsung melangkah ke ruangan rapat untuk memperkenalkan diri nya di hadapan para petinggi perusahaan. Laura duduk di kursi yang biasanya di tempati oleh papa nya selama masih menjabat menjadi CEO di perusahaan miliknya itu, tetapi hari ini perusahaan itu akan di tempati oleh putri nya yaitu Laura Monica Kurniawan.

"Selamat pagi semua" ucap Monica dengan wajah datarnya. Di temani oleh Sintya yang selalu ada untuk dirinya.

"Selamat pagi nona Laura" ucap mereka semua. Laura tersenyum singkat melihat sapaan dari mereka semua.

"Baik lah, disini saya tidak lama-lama.... Saya hanya ingin menyampaikan bahwa mulai hari ini saya yang akan mengambil alih perusahaan papa saya ini, dikarenakan ada suatu hal yang membuat papa saya harus ke luar negeri, sehingga perusahaan ini untuk sementara waktu akan di serahkan kepada saya, jadi saya meminta kerja sama sari kalian semua nya, jika saya salah tolong ingatkan saya ya, karena saya juga masih sangat awam dalam mengatasi hal seperti ini, jadi saya meminta bantuan dari kalian semua" ucap Laura membungkuk.

Semua orang yang ada di sana ikut membungkuk memberi hormat kepada pemimpin baru mereka.

Setelah rapat menyelesaikan rapat penyambutan pemimpin baru, Laura yang diikuti oleh sahabatnya di belakang nya langsung melangkah ke ruangan nya.

Gadis itu langsung masuk ke dalam ruangan ayahnya dan langsung menuju kursi dimana sang ayah duduk.

"Apa agenda kita hari ini Shin" tanya Laura menatap sahabatnya yang sudah menjadi tangan kanan nya.

"Pertemuan dengan perusahaan sepatu yang buka di kota ini, tetapi perusahaan nya sudah sangat berkembang di kota ini Laura" lapor Shintya.

"Baiklah kita akan pergi sekarang " ucap Laura yang bangun dari tempat duduknya dan langsung kembali keluar dari ruangan itu.

Shintya selalu setia mengikuti Laura kemanapun gadis itu pergi.

Laura dan Shintya langsung keluar dari kantor untuk melakukan meeting bersama pemilik perusahaan dari toko sepatu yang sedang naik daun itu.

Beberapa menit kemudian, Laura dan Sintya tiba di tempat yang sudah di janjikan. Kedua gadis itu langsung masuk ke dalam tempat pertemuan itu.

"Mereka dimana" tanya Laura.

"Sebentar lagi mereka akan tiba nona" ucap Sintya berusaha formal karena ini masih berlaku jam kerja untuk mereka berdua.

Tak lama kemudian, terlihat beberapa orang berpakaian hitam masuk ke dalam ruangan itu, dan di belakang pria berbaju hitam terlihat seorang pria yang memiliki wajah tegas dan sangat tegap keluar dari kerumunan orang berbaju hitam itu. Laura hanya menatap biasa saja kearah pria itu, beda lagi dengan pria itu yang menatap Laura dengan tatapan penuh artinya. Bahkan tanpa mereka sadari kedua bibir pria itu mengeluarkan senyum kecilnya. Tidak ada yang tau jika pria yang berpakaian serba hitam itu sedang tersenyum.

Pria itu dan asistennya langsung menghampiri Laura dan Sintya dengan berbagai ekspresi nya. Jika Laura menatap pria itu dengan wajah datarnya, beda lagi dengan Sintya yang menatap kedua pria itu dengan berbinar-binar, bahkan gadis itu sudah tebar pesona kearah pria itu.

"Apa kau yang bernama tuan Albert pemilik perusahaan sepatu yang sedang naik daun itu" tanya Laura datar.

Pria itu tersenyum miring, "benar sekali nona, perkenalkan nama saya Albert Einstein Alexander, sedangkan yang disebelah saya ini Jeremy Firmansyah asisten saya..." Ucap Albert yang masih menjabat tangan gadis yang ada di hadapannya itu. Bahkan ada tatapan pria itu tidak berhenti menatap gadis yang ada di depannya itu.

"Saya Laura Monica Kurniawan dan ini sahabat saya Sintya Lorenzo, saya yang mengantikan tuan Marcus untuk melakukan rapat dengan perusahaan milik anda tuan" ucap Laura yang berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan Albert.

"Maaf tuan bisakah kau melepaskan tangan mu dulu" ucap Laura yang berusaha melepaskan tangannya.

"Oh maafkan saya" ucap Albert yang mulai melepaskan tangan laura.

"Jadi kau siapanya tuan Marcus nona" tanya Albert.

"Aku putri dari tuan Marcus, jadi mulai sekarang papa saya mempercayakan perusahaan nya untuk saya, jadi jika anda ingin melakukan sesuatu katakan saja kepada saya" ucap Laura menatap dalam kedua bola mata tajam yang sedang menatap dirinya.

Albert langsung melirik kearah Jeremy yang juga menatap dirinya.

"Jadi ini putri yang disembunyikan oleh Marcus dari media, ternyata gadis yang aku lihat beberapa hari yang lalu adalah putri ati Marcus, dia sangat cantik dan sepertinya aku mulai tertarik dengan gadis itu, bukannya lebih menyenangkan jika aku mengambil perusahaan nta dan juga putrinya itu" ucap Albert dalam hati.

"Baiklah nona, jadi gimana apa yang akan kita lakukan sekarang" tanya Albert menatap dalam kedua manik indah itu.

"Sebelum nya papa saya sudah menerima proposal kerja sama antara perusahaan papa saya dan perusahaan anda... Jadi sesuai kesepakatan yang terjalin antara papa dan perusahaan anda, mulai hari ini kita bisa melakukan kerja sama dengan antara dua perusahaan kita" ucap Laura menatap Albert yang masih berfokus ke arah dirinya.

"Baiklah kalau begitu, mulai hari ini perusahaan saya dan perusahaan Kurniawan Company mulai menjalin hubungan kerjasama dan semoga kerjasama ini dapat menguntungkan kedua belah pihak" ucap Albert yang kembali menyodorkan tangan nya kearah Laura. Laura langsung menerima jabatan tangan dari pria itu.

"Senang berkerjasama dengan anda nona Laura" ucap Albert sedikit tersenyum kearah gadis yang berada di depannya itu.

"Terimakasih" ucap Laura langsung melepaskan tangan dari pria itu.

"Kalau begitu kami minta izin terlebih dahulu.... Karena ada hak yang harus saya kerjakan di luar sana, saya permisi dulu tuan Albert dan sekretaris Jeremy" ucap Laura yang langsung pamit kepada pria itu.

Shintya langsung ikut dengan laura setelah berpamitan dengan kedua laki-laki itu yang masih menatap kepergian mereka. "Apa anda tertarik dengan putri Marcus" tanya Jeremy kepada tuannya itu.

"Seperti yang kau lihat Jer, sepertinya menyenangkan bisa mendapatkan hati putri dari Marcus itu, dan bukannya akan sangat menguntungkan jika kita mendapatkan perusahaan sekaligus putri dari Marcus kan, itu akan sangat menguntungkan buat kita" ucap Albert tersenyum licik kearah Jeremy yang tersenyum kearah tuan nya itu, karena dia tau apa yang sedang direncanakan oleh tuannya ini.

Setelah pertemuan dengan Albert dan Jeremy, Laura dan Shintya langsung pergi dari tempat meeting itu.

"Loe lihat tidak tatapan pria itu kepada loe tadi" tanya Sintya menatap sahabatnya itu.

"Kenapa" tanya Laura yang fokus mengemudi mobilnya.

"Dia terlihat tertarik dengan loe deh" ucap Sintya.

"Itu tidak mungkin sekali, kita baru ketemu tadi jadi buang pikiran mu itu kalau dia suka sama gue, karena itu hanya taktik dia saja ingin mengelabui kita kan, itu semua taktik bisnis saja" ucap Laura yang kembali fokus kearah jalan yang sedang dilewati nya itu.

Episodes
1 Bab 1 Amanah dari papa
2 Bab 2 Kedatangan Tuan Mafia
3 Bab 3 mencari identitas keluarga Marcus
4 Bab 4 Pertemuan pertama antara Laura dan Albert
5 Bab 5 Rencana licik Albert
6 Bab 6 rencana jahat Albert
7 Bab 7 berita buruk untuk Laura
8 Bab 8 kematian yang di palsukan
9 Bab 9 menjadi pahlawan untuk Laura
10 Bab 10 kekesalan Albert
11 Bab 11 antara perasaan dan dendam
12 Bab 12 kekejaman Albert
13 Bab 13 permohonan Marcus
14 Bab 14 kecemburuan Albert
15 Bab 15 Rapat pemegang saham
16 Bab 16 Ajakan nikah dari Albert
17 Bab 16 ajakan nikah dari Albert 2
18 Bab 18 Albert yang licik
19 Bab 19 rencana yang sesuai harapan
20 Bab 20 rencana ke pesta bersama
21 Bab 21 bertemu mantan pacar nya Albert
22 Bab 21 kebohongan Albert.
23 Bab 23 Albert marah.
24 Bab 24 Hari pernikahan Laura dan Albert
25 Bab 25 Sikap asli Albert
26 Bab 26 Gagal Malam Pertama
27 Bab 27 membuka topeng
28 Bab 28 nasehat Jeremy
29 Bab 29 jamuan makan malam bersama Albert
30 Bab 30 Laura menenangkan emosi Albert
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43 Albert cemburu
44 Bab 43
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 114
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 Amanah dari papa
2
Bab 2 Kedatangan Tuan Mafia
3
Bab 3 mencari identitas keluarga Marcus
4
Bab 4 Pertemuan pertama antara Laura dan Albert
5
Bab 5 Rencana licik Albert
6
Bab 6 rencana jahat Albert
7
Bab 7 berita buruk untuk Laura
8
Bab 8 kematian yang di palsukan
9
Bab 9 menjadi pahlawan untuk Laura
10
Bab 10 kekesalan Albert
11
Bab 11 antara perasaan dan dendam
12
Bab 12 kekejaman Albert
13
Bab 13 permohonan Marcus
14
Bab 14 kecemburuan Albert
15
Bab 15 Rapat pemegang saham
16
Bab 16 Ajakan nikah dari Albert
17
Bab 16 ajakan nikah dari Albert 2
18
Bab 18 Albert yang licik
19
Bab 19 rencana yang sesuai harapan
20
Bab 20 rencana ke pesta bersama
21
Bab 21 bertemu mantan pacar nya Albert
22
Bab 21 kebohongan Albert.
23
Bab 23 Albert marah.
24
Bab 24 Hari pernikahan Laura dan Albert
25
Bab 25 Sikap asli Albert
26
Bab 26 Gagal Malam Pertama
27
Bab 27 membuka topeng
28
Bab 28 nasehat Jeremy
29
Bab 29 jamuan makan malam bersama Albert
30
Bab 30 Laura menenangkan emosi Albert
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43 Albert cemburu
44
Bab 43
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 114
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!