Bab 7 berita buruk untuk Laura

Albert menatap kedua mata gadis yang sedang menatap nya itu.

"jangan seperti itu ya nona Laura, aku datang kesini bukan untuk mengganggu mu nona Laura, aku datang kesini hanya untuk bertemu dengan mu nona, karena ada yang harus aku katakan kepada mu nona" ucap Albert datar.

"benarkah, kalau begitu silahkan ikut saya ke ruangan saya tuan Albert" Laura mengajak Albert untuk ikut dengan nya ke ruangan nya itu.

Albert dengan senyum sinis nya mulai melangkah untuk mengikuti Laura yang menyuruhnya untuk ke ruangan nya.

Setelah kepergian Albert dan juga Laura ke ruangan milik wanita itu. Tiba-tiba Shintya datang dengan terburu-buru. tanpa sengaja wanita itu menabrak Jeremy yang ada di hadapannya dan pria itu akan masuk ke dalam kantor milik Laura.

"eh maafkan saya tuan Jeremy" ucap Sintya yang meminta maaf terlebih dahulu kepada pria itu.

Jeremy menatap datar wanita yang ada di depannya itu. "punya mata itu di pake Nina, jangan asal nabrak aja.... bagaiman jika tang anda tabrak itu anak kecil dan tubuh anda yang besar ini menimpa anak kecil itu, pasti anda akan di tuntut oke ibunya kan, jadi sekarang anda harus lebih berhati-hati lagi ya, jangan asal nabrak aja" ucap Jeremy yang mulai memberi sedikit nasehat kepada wanita itu.

Sintya menatap heran kepada pria yang ada di hadapannya itu. padahal masalah yang terjadi diantara mereka itu tidak besar-besar kali kan, tapi kenapa pria yang ada di hadapannya itu malah membuat masalah ini jadi semakin besar ada apa dengan pria itu sebenarnya.

"maaf sebelumnya pak, ada apa dengan anda ini? masalah kita itu tidak terlalu berat loh, masalah kita itu hanya karena saya tidak sengaja menabrak anda, ini kenapa anda semakin memperlebarkan masalah yang terjadi dengan kita ya, apa anda waras pak" tanya Sintia sinis.

"apa kamu bilang tadi, kamu pikir masalah yang terjadi diantara kita ini kecil hah... Lihat apa yang ada di tangan saya" tunjuk Jeremy ke tangan nya.

Sintya langsung menatap kearah tangan pria yang ada di hadapannya itu.

"lihat saya sedang membawakan datang penting perusahaan saya dan juga beberapa barang penting yang tidak boleh rusak sedikit pun, jika tadi kamu nabrak saya dan barang yang saya bawa ini jatuh dan rusak gimana? Apalagi kalau barang ini tidak bisa diselamatkan sama sekali yang ada nanti akan bermasalah dengan perusahaan saya kan" ucap Jeremy yang tidak kalah kesalnya dengan wanita yang ada di hadapannya itu.

"saya kan sudah minta maaf tuan, kenapa tuan marah-marah sama saya, lagipula saya pun tidak sengaja menabrak anda tuan, jadi anda tidak perlu marah-marah seperti itu kepada saya tuan" ujar Sintia yang tidak mau kalau dengan pria yang ada di hadapannya ini.

"memang susah berbicara dengan otak batu seperti kamu ini, tidak punya sopan santun dan tak bertanggung jawab sama sekali" ujar Jeremy yang langsung pergi dari hadapan wanita yang ada di hadapannya itu

Sintya menatap tajam kearah Jeremy yang sudah pergi dari hadapan nya. "dasar pria gila...... aku bersumpah jika suatu saat nanti kau akan memiliki pasangan yang cerewet dan gila seperti ku" ucap Sintia marah dan tiba-tiba terdengar suara petir yang sangat nyaring.

"apa sumpah gue di dengar sana tuhan ya?" tanya Sintia dalam hati dan memilih untuk pergi dari sana untuk menemui sahabatnya sekaligus bos tempat dia bekerja.

...****************...

Sedangkan di ruangan lain terlihat Laura Dudu di depan Albert yang sedang menatap dirinya intens. bahkan Albert sama sekali tidak memalingkan wajah ya dari Laura yang sedang menyiapkan beberapa berkas untuk bahan presentasi hari ini.

"silahkan tanyakan apa yang ingin anda tau tentang perusahaan ini tuan, karena aku tidak ingin jika nanti anda menyesal bekerja sama dengan perusahaan yang saya pimpin sekarang" Laura mulai mempersilahkan Albert untuk menanyakan apapun yang membuat pria itu ragu ataupun hal yang membuat pria itu masih ingin tau tentang perusahaan milik keluarga Laura.

"kau sangat cantik jika serius seperti itu nona...." ujar Albert yang sedang mencoba untuk menggoda Laura yang sedang menatap dirinya datar.

"aku bukan karena ingin mengetahui apapun tentang perusahaan ini nona, karena perusahaan mu ini sudah menjadi target ku selama ini" Albert sengaja memancing Laura yang sedang menatap dirinya, Albert ingin mengetahui bagaimana reaksi wanita yang ada di hadapannya ini mengetahui jika perusahaan nya menjadi target dari pria yang ada di hadapannya itu.

"maksud mu aks tuan Albert" tanya Laura datar

"aku tidak bermaksud apapun nona Laura, aku mengatakan jika perusahaan mu ini sudah menjadi incaran ku cukup lama karena aku begitu tertarik untuk bekerja sama dengan perusahaan besar anda ini nona.... Saya cukup tertarik dengan perusahaan anda ini nona... Dan saya yakin sekali jika perusahaan ini akan memberikan perusahaan keuntungan yang besar bagi perusahaan saya nanti" ucap Albert sinis.

"iya..... Semoga apa yang kau ucapkan itu sesuai dengan yang ada di hati ku tuan, karena aku tidak mengenal mu sebelumnya dan aku tidak tau bagaimana cara mu menjalankan bisnis tuan" jawab Laura menatap dalam ke bola mata milik Albert. Dan Albert sangat menyukai tatapan yang diberikan Laura kekada nya ini, karena tatapan wanita itu sungguh membuat dirinya terpesona dan jatuh cinta.

"kau tidak perlu meragukan ku nona Laura, kemampuan ku dalam berbisnis sangat jauh dari pada dirimu ini" ucap Albert sombong.

Laura tersenyum saja mendengar ucapan dari pria yang berada di hadapannya ini. saat akan membereskan berkas nya kembali. tiba-tiba ponselnya berbunyi dan tertera nama salah satu bodyguard papanya Laura yang menghubungi wanita itu.

"ada apa" tanya Laura datar.

"..........."

"APA, kenapa ini bisa terjadi kepada papa" tanya Laura terkejut dan tanpa sadar kedua matanya mulai mengeluarkan air matanya.

"tidak mungkin.... tidak mungkin papa meninggal secepat itu, aku yakin jika papa masih baik-baik saja kan, ku mohon jangan pernah bohongi aku" ucap Laura yang mulai terisak.

"........."

"baiklah aku akan langsung berangkat kesana hari ini aku akan berangkat ke sana" jawab Laura lirih dan langsung menutup panggilannya.

"ada apa nona" tanya Albert khawatir.

"papa saya tuan... Papa saya mengalami kecelakaan dan sampai sekarang tidak ditemukan jasadnya sama sekali" jawab Laura mulai menangis.

Albert yang melihat kesedihan yang dialami gadis itu langsung membawa tubuh Laura ke dalam pelukannya. Dia menepuk pelan pundak Laura memberikan semangat kepada gadis itu yang sedang berduka. tapi di balik tembok rasa khawatir nya tersimpan senyuman licik di bibir pria itu.

Episodes
1 Bab 1 Amanah dari papa
2 Bab 2 Kedatangan Tuan Mafia
3 Bab 3 mencari identitas keluarga Marcus
4 Bab 4 Pertemuan pertama antara Laura dan Albert
5 Bab 5 Rencana licik Albert
6 Bab 6 rencana jahat Albert
7 Bab 7 berita buruk untuk Laura
8 Bab 8 kematian yang di palsukan
9 Bab 9 menjadi pahlawan untuk Laura
10 Bab 10 kekesalan Albert
11 Bab 11 antara perasaan dan dendam
12 Bab 12 kekejaman Albert
13 Bab 13 permohonan Marcus
14 Bab 14 kecemburuan Albert
15 Bab 15 Rapat pemegang saham
16 Bab 16 Ajakan nikah dari Albert
17 Bab 16 ajakan nikah dari Albert 2
18 Bab 18 Albert yang licik
19 Bab 19 rencana yang sesuai harapan
20 Bab 20 rencana ke pesta bersama
21 Bab 21 bertemu mantan pacar nya Albert
22 Bab 21 kebohongan Albert.
23 Bab 23 Albert marah.
24 Bab 24 Hari pernikahan Laura dan Albert
25 Bab 25 Sikap asli Albert
26 Bab 26 Gagal Malam Pertama
27 Bab 27 membuka topeng
28 Bab 28 nasehat Jeremy
29 Bab 29 jamuan makan malam bersama Albert
30 Bab 30 Laura menenangkan emosi Albert
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43 Albert cemburu
44 Bab 43
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 114
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 Amanah dari papa
2
Bab 2 Kedatangan Tuan Mafia
3
Bab 3 mencari identitas keluarga Marcus
4
Bab 4 Pertemuan pertama antara Laura dan Albert
5
Bab 5 Rencana licik Albert
6
Bab 6 rencana jahat Albert
7
Bab 7 berita buruk untuk Laura
8
Bab 8 kematian yang di palsukan
9
Bab 9 menjadi pahlawan untuk Laura
10
Bab 10 kekesalan Albert
11
Bab 11 antara perasaan dan dendam
12
Bab 12 kekejaman Albert
13
Bab 13 permohonan Marcus
14
Bab 14 kecemburuan Albert
15
Bab 15 Rapat pemegang saham
16
Bab 16 Ajakan nikah dari Albert
17
Bab 16 ajakan nikah dari Albert 2
18
Bab 18 Albert yang licik
19
Bab 19 rencana yang sesuai harapan
20
Bab 20 rencana ke pesta bersama
21
Bab 21 bertemu mantan pacar nya Albert
22
Bab 21 kebohongan Albert.
23
Bab 23 Albert marah.
24
Bab 24 Hari pernikahan Laura dan Albert
25
Bab 25 Sikap asli Albert
26
Bab 26 Gagal Malam Pertama
27
Bab 27 membuka topeng
28
Bab 28 nasehat Jeremy
29
Bab 29 jamuan makan malam bersama Albert
30
Bab 30 Laura menenangkan emosi Albert
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43 Albert cemburu
44
Bab 43
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 114
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!