Bab 2 Kedatangan Tuan Mafia

Hari ini menjadi hari dimana Albert dan Jeremy berangkat ke kota J dimana perusahaan incaran nya berada. Pria itu sudah siap berangkat menggunakan pesawat pribadi nya Italia menuju ke kota J.

"Semua perlengkapan nya sudah siap, dan apa semua pengalihan kepemilikan disana sudah siap" tanya Albert menatap dan Ngin ketemu yang selalu berada di sampingnya itu.

"Semuanya sudah siap dan sekarang sudah waktunya kita untuk berangkat ke kota J tuan" ucap Jeremy tegas.

"Bagus, sekarang juga kita akan berangkat kesana, karena aku sudah tidak sabar untuk melihat bagaimana perusahaan yang selalu di beritakan oleh media bisnis internasional" ucap Albert dengan senyum smirknya.

Beberapa jam berada di dalam pesawat, akhirnya Albert dan Jeremy tiba di kota J. Kedua pria itu langsung turun dari pesawat pribadi nya dan selama berada di dalam pesawat, semua orang yang berada di bandara internasional yang ada di negara M langsung menatap kagum kearah kedua pria yang menggunakan kaca mata hitam itu. Sungguh tidak ada yang bisa menolak pesona dari Albert dan Jeremy yang di kenal sebagai mafia kelas kakap di negara nya.

Saat akan keluar dari bandara untuk menuju ke parkiran mobil yang sedang menunggu nya, tiba-tiba pria tampan itu melihat seorang perempuan yang sedang berdiri  di salah satu mobil yang sedang terparkir di sana dan tersenyum menunggu kedatangan seseorang. Albert terpesona dengan kecantikan yang dimiliki oleh gadis itu, walaupun gadis itu menggunakan kaca mata hitam, tetapi dia yakin jika gadis itu sangat cantik.

"Ada apa tuan" tanya Jeremy.

"Tidak ada" ucap Albert yang langsung masuk ke dalam mobilnya itu.

*****

Sedangkan di tempat lain, Laura sedang berdiri di depan mobilnya.

"Lama sekali sih" ucap Laura kesel karena lelah menunggu kedatangan kedua sahabatnya yang baru kembali dari Mexico setelah menyelesaikan tour nya disana.

Laura lebih memilih menunggu di parkiran bandara daripada masuk kesana dan harus berdesakan dengan orang-orang yang berada disana.

Tak lama kemudian, terlihat seorang laki-laki dan seorang gadis berjalan menuju tempat Laura berada.

"Heiiiii sahabat tercinta ku, akhirnya kita berjumpa lagi kan" ucap Shintya memeluk Laura erat. Kemudian Satria ikut memeluk Laura sahabat nya itu.

"Kalian darimana saja sih, aku tuh sudah cape nungguin kalian disingkat" ucap Laura yang mulai kesal dengan sahabatnya itu.

"Sorry ya kita tidak mengabari loe dulu tadi, soalnya ada sedikit masalah di perjalanan tadi jadinya pesawat harus mendarat dulu, sorry banget ya lau" ucap Shintya kembali memeluk sahabatnya itu.

"Oh ya, sebagai permintaan maaf gue dan dan Satria.... Kita ada hadiah ini untuk loe, dan gue yakin jika loe akan suka dengan hadiah yang gue berikan ini" ucap Shintya memberikan hadiah itu untuk sahabatnya.

"Terimakasih ya, ayok gue antar loe berdua pulang ke rumah masing-masing " ucap Laura mengajak temannya untuk ikut dengan nya.

Ketiga nya pun langsung masuk ke mobil milik Laura dengan Satria yang jadi supir kedua gadis itu.

"Oh ya lau, gue dengar dari bapak gue kalau loe mau mengambil alih kepemimpinan dari bapak loe ya" tanya Satria.

"Iya gitulah, loe tau sendiri kan kalau gue itu anak tunggal dari bapak gue, kalau bukan gue yang mewariskan kekayaan nya siapa lain yang akan menjadi ahli waris perusahaan bapak gue itu, dan kepada siapa lagi bapak gue mewariskan perusahaan jika bukan gue, mau menolak pun rasanya tidak bisa, papa gue sudah sangat percaya sama gue sih" ucap Laura lirih.

"Gue yakin loe bisa, oh ya.... Bilang saja bapak lie kalau gue ingin sekali bekerja di perusahaan papa loe, walaupun gue bisa bekerja di perusahaan papa gue, tapi kan gue malas kalau harus mengurus perusahaan papa gue, gue tuh mau mandiri loh, jadi tolong bilangin saja Om Marcus supaya mengizinkan gue bekerja di tempat nya ya" ucap Shintya memohon kepada Laura.

"Nanti loe bisa ke rumah gue aja, minta langsung saja papa gue, soalnya papa gue juga lagi ada di rumah sekarang " ucap Laura.

"Siap hari ini juga gue akan berangkat ke rumah loe.... Satria loe mau ikut kita gak" tanya Shintya menatap sahabatnya yang sedang menyetir mobil milik Laura.

"Lain kali aja deh, gue capek kalau sekarang pergi ke rumah Laura" ucap Satria.

"Ok lah kalau begitu." Ucap mereka berdua.

*****

Setelah mengantar Satria ke rumahnya, kedua cewek itu memutuskan untuk langsung pergi ke Mansion milik Marcus. Shintya memutuskan untuk menginap di Mansion milik Laura, karena kedua orang tuanya sedang berada di luar kota dan kedua orang tuanya menyuruh Shintya untuk menginap di Mansion sahabat mereka yaitu papanya Laura.

Saat akan menuju ke Mansion keluarga Kurniawan. Tiba-tiba kedua gadis itu melihat sebuah mobil yang sangat mencurigakan berdiri sedikit jauh dari gerbang utama Mansion milik Laura. 

"Siapa itu dan kenapa mereka berdiri di depan Mansion papa, apa mereka tamunya papa ya" tanya Laura kepada sahabatnya yang juga menatap curiga mobil itu.

"Lah iya kan, gue juga curiga sama mobil itu..... Lebih baik kita turun saja, gue takut jika terjadi sesuatu dengan papa gue" ucap Laura yang turun dari mobilnya, tak lama kemudian Shintya pun ikut turun menemani sahabatnya itu.

Kedua gadis itu pun memutuskan untuk menghampiri mobil itu dan mereka langsung mengetuk kaca mobil itu.

"Heiiiiii buka kacanya" teriak Laura dari luar mobil.

Orang yang berada di dalam mobil itu langsung menatap kearah kedua gadis itu yang sedang mengetuk kaca mobilnya.

Salah satu orang yang ada di dalam mobil itu tersenyum sinis melihat siapa yang berani mengetuk pintu itu. "Kita berjumpa lagi, dan ternyata kau lebih cantik jika tidak menggunakan kaca mata hitam itu" ucap pria yang berada di dalam mobil itu.

"Tuan bagaiman ini, apa kita harus membuka kaca mobil ini dan meladeni kedua gadis itu" tanya Jeremy kepada Albert yang duduk di samping nya.

"Biarkan saja dan langsung bawa mobil ini, jangan biarkan kedua gadis itu mengetahui identitas kita, karena aku yakin salah satu dari mereka memiliki hubungan kekeluargaan dengan Marcus " ucap Albert yang langsung di pahami oleh supir pribadinya.

Mobil itu pun meninggalkan kedua gadis itu itu yang sedang memaki-maki mereka.

"Dasar mobil gila, aku yakin jika mereka itu mata-mata dari musuhnya papa gue dan mereka ingin mengincar papa gue" ucap Laura marah.

"Tenang saja plat mobil nya dan juga ciri-ciri  dari mobil itu sudah gue hapal dalam kepala gue, tinggal kita lacak aja dari plat mobil nya" ucap Shintya tersenyum licik kearah Laura yang juga ikut tersenyum kearah sahabatnya itu, dia sedang menyusun rencana untuk mencari mobil beserta penghuni dari mobil yang sudah berani memata-matai papanya.

VISUAL TOKOH

Jeremy Firmansyah (asisten sekaligus temannya pak mafia)

Ganteng

Tegas

Kejam

Sinthya Lorenzo (temannya Laura)

Baik

Cantik

Bar-bar

Terpopuler

Comments

menhera Chan

menhera Chan

Membuncah

2024-08-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Amanah dari papa
2 Bab 2 Kedatangan Tuan Mafia
3 Bab 3 mencari identitas keluarga Marcus
4 Bab 4 Pertemuan pertama antara Laura dan Albert
5 Bab 5 Rencana licik Albert
6 Bab 6 rencana jahat Albert
7 Bab 7 berita buruk untuk Laura
8 Bab 8 kematian yang di palsukan
9 Bab 9 menjadi pahlawan untuk Laura
10 Bab 10 kekesalan Albert
11 Bab 11 antara perasaan dan dendam
12 Bab 12 kekejaman Albert
13 Bab 13 permohonan Marcus
14 Bab 14 kecemburuan Albert
15 Bab 15 Rapat pemegang saham
16 Bab 16 Ajakan nikah dari Albert
17 Bab 16 ajakan nikah dari Albert 2
18 Bab 18 Albert yang licik
19 Bab 19 rencana yang sesuai harapan
20 Bab 20 rencana ke pesta bersama
21 Bab 21 bertemu mantan pacar nya Albert
22 Bab 21 kebohongan Albert.
23 Bab 23 Albert marah.
24 Bab 24 Hari pernikahan Laura dan Albert
25 Bab 25 Sikap asli Albert
26 Bab 26 Gagal Malam Pertama
27 Bab 27 membuka topeng
28 Bab 28 nasehat Jeremy
29 Bab 29 jamuan makan malam bersama Albert
30 Bab 30 Laura menenangkan emosi Albert
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43 Albert cemburu
44 Bab 43
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 114
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 Amanah dari papa
2
Bab 2 Kedatangan Tuan Mafia
3
Bab 3 mencari identitas keluarga Marcus
4
Bab 4 Pertemuan pertama antara Laura dan Albert
5
Bab 5 Rencana licik Albert
6
Bab 6 rencana jahat Albert
7
Bab 7 berita buruk untuk Laura
8
Bab 8 kematian yang di palsukan
9
Bab 9 menjadi pahlawan untuk Laura
10
Bab 10 kekesalan Albert
11
Bab 11 antara perasaan dan dendam
12
Bab 12 kekejaman Albert
13
Bab 13 permohonan Marcus
14
Bab 14 kecemburuan Albert
15
Bab 15 Rapat pemegang saham
16
Bab 16 Ajakan nikah dari Albert
17
Bab 16 ajakan nikah dari Albert 2
18
Bab 18 Albert yang licik
19
Bab 19 rencana yang sesuai harapan
20
Bab 20 rencana ke pesta bersama
21
Bab 21 bertemu mantan pacar nya Albert
22
Bab 21 kebohongan Albert.
23
Bab 23 Albert marah.
24
Bab 24 Hari pernikahan Laura dan Albert
25
Bab 25 Sikap asli Albert
26
Bab 26 Gagal Malam Pertama
27
Bab 27 membuka topeng
28
Bab 28 nasehat Jeremy
29
Bab 29 jamuan makan malam bersama Albert
30
Bab 30 Laura menenangkan emosi Albert
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43 Albert cemburu
44
Bab 43
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 114
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!