Bab 12 kekejaman Albert

Hari ini Laura dan Sintya memutuskan untuk kembali ke kota J dan Albert dengan wajah datarnya memilih mengantarkan wanita itu kembali ke negara nya. Pria itu tidak bisa ikut pulang dengan kedua gadis itu ke kota J karena ada yang harus di selesaikan oleh kedua pria itu.

"kalian langsung pulang ke kediaman kalian karena aku yakin jika tiba di sana pasti malam hari dan itu sangat berbahaya untuk kalian berdua sebagai perempuan" ucap Alber yang sedang menasehati kedua wanita itu agar selalu berhati-hati di jalan.

"tidak masalah tuan, disana sudah ada Satria yang akan menunggu kami dan untuk sebentar waktu kami akan menginap di tempat nya tuan, karena jarak rumahnya dan juga bandara itu sangat dekat" ujar Laura datar.

Albert langsung mengepalkan tangannya saat mendengar apa yang dikatakan oleh Laura tadi. kenapa wanita itu harus pulang ke rumah pria itu sih. Kalau begini dirinya bimbang antara tetap disini atau kembali ke kota J bersama kedua perempuan ini. tapi dirinya harus menyelesaikan masalah disini dulu setelah itu dia nya harus langsung terbang ke kota J untuk mengawasi gadisnya itu.

Jeremy yang berada di. samping Albert langsung menatap pria itu sinis, Jeremy bisa melihat jika pria yang berada di sampingnya itu sedang berusaha untuk menenangkan dirinya supaya tidak meledak di depan kedua wanita itu.

"kalau begitu kami pergi dulu tuan Albert dan tuan Jeremy, dan aku juga mengucapkan terimakasih kepada kalian karena sudah mau membantu ku mencari keberadaan papa ku" ucap Laura menunduk dan pergi dari hadapan kedua pria itu.

"ini bukan masalah yang sulit untuk ku, cuma takdir saja yang tidak mempertemukan nona dengan papanya nina" ucap Albert sok perhatian.

setelah kepergian kedua gadis itu, Jeremy langsung menatap kearah Sahabat nya sedang menatap kepergian kedua perempuan itu dengan tatapan tajamnya.

"sungguh kau sangat pandai dalam melakoninya peran mu Albert, kau berperang seakan-akan kau itu malaikat penolong untuk Laura padahal aslinya kau itu iblis bagi wanita itu, iblis yang akan menghancurkan nya Albert" ucap Jeremy terkekeh Sinis.

"bukannya untuk menari mangsa harus pura-pura baik dulu, untuk menaklukkan sesuatu itu harus terlihat sopan dan baik di depan calon tawanannya, karena jika kita langsung menunjukkan sikap asli kita yang ada mangsa kita tidak akan mau mendekat kearah kira dan yang paling parahnya mangsa akan takut kekada kita, Jeremy " Jeremy langsung tersenyum dan menggelengkan kepalanya mendengar ucapan dari sahabatnya itu.

"aku harap kau tidak akan pernah menyesal telah mempermainkan kepercayaan nona Laura Albert, karena aku bisa lihat jika nona Laura tipe wanita yang sangat tegas dan keras kepala dan mungkin jika kau melakukan kesalahan kau tidak akan pernah mendapatkan maaf dari nya Albert" Jeremy langsung meninggalkan Albert yang terdiam mendengar ucapan dari Jeremy.

"itu tidak akan pernah terjadi Jeremy, karena aku tidak akan melibatkan perasaan ku dalam permainan kali ini, Laura akan selamanya menjadi mainan ku dan aku tidak akan pernah menjadikan dirinya spesial dalam hidupku, bagiku dia hanya sekedar tawanan yang mengantikan ayahnya saja" batin Albert yang memilih pergi dari sana menyusul Jeremy yang baru saja meninggal dirinya.

......................

Setelah mengantarkan gadis itu ke bandara, Jeremy dan Albert memutuskan ke salah satu pulau yang dijadikan tempat tawanan bagi orang yang suka main-main dengan pria itu.

Sesampainya di sana, Albert dengan wajah dingin nya langsung masuk dengan menendang pintu yang ada di depan nya. bunyi keras akibat tendangan dari Albert membuat para anak buahnya terkejut dan mereka langsung berdiri dengan gagahnya menundukkan badannya memberi hormat kepada pria itu.

"selamat datang tuan Albert.... Tuan Jeremy" ucap pemimpin markas itu.

Dirinya sangat gugup dengan kedatangan Albert tanpa ada pemberitahuan dari pria itu maupun dari asistennya itu. Bahkan pria itu langsung menyuruh wanita sewaan nya untuk pergi dari sana karena bos nya tiba. Wanita itu terkesima dengan ketampanan yang dimiliki oleh Albert dan juga Jeremy. Hampir saja wanita itu menggoda Albert jika saja pria itu tidak mencegahnya.

"hanya demi bersenang-senang dengan wanita ini kau berani mengabaikan ku dan kau tidak tau kedatangan ku, Lucas" tanya Albert tajam menatap pria yang ada di depannya.

"maafkan saya tuan.... Saya benar-benar tidak tau jika anda datang ke markas ini" ucap Lucas menunduk.

"bersihkan bekas percintaan mu itu, kau sungguh menjijikan... Kau melakukan perbuatan itu di depan teman-teman mu, kau sengaja ingin mempertontonkan aksi gila mu itu di depan ketua semua hah" tanya Albert yang marah kepada Lucas.

"maafkan saya tuan, sa_ya akan membersihkan diri saya dulu tuan" ucap Lucas ketakutan dengan tatapan yang diberikan oleh pria yang berada di depannya itu.

"tunggu dulu...."Albert mulai mendekati pria yang ada di depannya itu.

"sekali ku lihat kau membawa jal***g ke markas ku, maka kau sebaiknya pergi dari hadapan ku, karena aku tidak ingin markas ku yang bersih ini ternodai dengan tingkah bejat kalian" tutur Albert dengan wajah tajam dan penuh peringatan nya.

"dan silahkan kau pergi dari depan ku dan temui aku di ruangan ku setelah kau membersihkan dirimu" perintah Albert yang langsung dituruti oleh pria itu.

"ku peringatkan kepada kalian semua yang ada di sini, tidak ada yang membawa jal**g ke tempat ini, jika kalian ingin memuaskan na**u kalian silahkan kalian main di luar jangan di tempatku, kalian paham kan maksud ku" ucap Albert tajam.

Mereka langsung mengangguk paham maksud dari tuan mereka itu dan Albert beserta Jeremy yang selalu berada di belakang nya memutuskan untuk ke ruang pribadi Albert yang ada di markas itu.

...****************...

"permisi tuan Albert" ucap Lucas menunduk karena tidak berani menatap pria yang ada di depannya itu.

"duduklah" perintah Albert dengan tatapan tajamnya.

"bagaimana keadaan pria tua itu" tanya Albert menatap dingin Lucas.

"dia selalu memberi memberontak ingin pulang tuan, tapi saya selalu mengancam dia untuk diam" jawab Lucas serius.

"bawa aku ke tempat pria itu" perintah Albert.

"mati tuan ikut saya sekarang" ucap Lucas mempersilahkan tuannya itu untuk mengikuti dirinya.

ketiga pria itu langsung menuju ke ruang tawanan yang di tempati oleh Marcus. Albert dengan wajah dinginnya langsung masuk ke dalam ruangan pria itu.

Marcus menatap bingung ke arah pemuda yang berada di depannya itu.

"siapa kau nak" tanya Marcus datar.

"kau tidak tau siapa aku tuan Marcus yang terhormat" tanya Albert sinis.

"aku adalah Albert Einstein Alexander, putra tunggal dari Juan Alexander dan Federline Alexander... Pria yang dulu kau tipu dan kau mengambil semua perusahaan yang Milik ayah ku sehingga kedua orang tua ku menjadi stres dan bunuh diri" jelas Albert dengan mata merahnya dan pria Marcus sangat terkejut dengan kenyataan yang dia dapatkan hari ini. Jika pria yang berdiri di depan nya itu putra tunggal dari keluarga Alexander.

Episodes
1 Bab 1 Amanah dari papa
2 Bab 2 Kedatangan Tuan Mafia
3 Bab 3 mencari identitas keluarga Marcus
4 Bab 4 Pertemuan pertama antara Laura dan Albert
5 Bab 5 Rencana licik Albert
6 Bab 6 rencana jahat Albert
7 Bab 7 berita buruk untuk Laura
8 Bab 8 kematian yang di palsukan
9 Bab 9 menjadi pahlawan untuk Laura
10 Bab 10 kekesalan Albert
11 Bab 11 antara perasaan dan dendam
12 Bab 12 kekejaman Albert
13 Bab 13 permohonan Marcus
14 Bab 14 kecemburuan Albert
15 Bab 15 Rapat pemegang saham
16 Bab 16 Ajakan nikah dari Albert
17 Bab 16 ajakan nikah dari Albert 2
18 Bab 18 Albert yang licik
19 Bab 19 rencana yang sesuai harapan
20 Bab 20 rencana ke pesta bersama
21 Bab 21 bertemu mantan pacar nya Albert
22 Bab 21 kebohongan Albert.
23 Bab 23 Albert marah.
24 Bab 24 Hari pernikahan Laura dan Albert
25 Bab 25 Sikap asli Albert
26 Bab 26 Gagal Malam Pertama
27 Bab 27 membuka topeng
28 Bab 28 nasehat Jeremy
29 Bab 29 jamuan makan malam bersama Albert
30 Bab 30 Laura menenangkan emosi Albert
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43 Albert cemburu
44 Bab 43
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 114
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 Amanah dari papa
2
Bab 2 Kedatangan Tuan Mafia
3
Bab 3 mencari identitas keluarga Marcus
4
Bab 4 Pertemuan pertama antara Laura dan Albert
5
Bab 5 Rencana licik Albert
6
Bab 6 rencana jahat Albert
7
Bab 7 berita buruk untuk Laura
8
Bab 8 kematian yang di palsukan
9
Bab 9 menjadi pahlawan untuk Laura
10
Bab 10 kekesalan Albert
11
Bab 11 antara perasaan dan dendam
12
Bab 12 kekejaman Albert
13
Bab 13 permohonan Marcus
14
Bab 14 kecemburuan Albert
15
Bab 15 Rapat pemegang saham
16
Bab 16 Ajakan nikah dari Albert
17
Bab 16 ajakan nikah dari Albert 2
18
Bab 18 Albert yang licik
19
Bab 19 rencana yang sesuai harapan
20
Bab 20 rencana ke pesta bersama
21
Bab 21 bertemu mantan pacar nya Albert
22
Bab 21 kebohongan Albert.
23
Bab 23 Albert marah.
24
Bab 24 Hari pernikahan Laura dan Albert
25
Bab 25 Sikap asli Albert
26
Bab 26 Gagal Malam Pertama
27
Bab 27 membuka topeng
28
Bab 28 nasehat Jeremy
29
Bab 29 jamuan makan malam bersama Albert
30
Bab 30 Laura menenangkan emosi Albert
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43 Albert cemburu
44
Bab 43
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 114
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!