5 bulan kemudian.
Kini Albert benar benar di buat pusing, entah ke mana pergi nya Jihan, sehingga semua orang suruhan nya tak bisa menemukan keberadaan wanita itu.
" Jihan, di mana kau berada," batin Albert.
" aku begitu sangat merindukan mu," batin nya lagi.
" sungguh hati ku benar benar sangat merindukan mu, aku begitu rindu sentuhan dan perhatian mu," batin Albert lagi.
flashback on..
Setelah Jihan menerima diri nya, Albert rasa nya menemukan kebahagiaan lagi,
wajah Jihan mengingat kan nya pada almarhumah ibu nya, wajah dan kelembutan Jihan benar benar membuat seorang Albert luluh.
" sayang, apa hari ini kita jadi keluar," ucap Albert pada Jihan
" iya tuan, kita akan keluar malam nanti," ucap Jihan, Albert tersenyum dan melumat bibir wanita itu.
" tuan, apa kau akan seterusnya bersama ku," ucap Jihan.
" tentu saja, aku akan selalu berada di samping mu hingga maut yang memisahkan nya," ucap Albert.
" bagaimana dengan tawaran ku?, apa kau sudah siap menikah dengan ku," ucap Albert lagi.
Albert sudah beberapa kali membujuk Jihan untuk menikah dengan nya, tapi wanita itu masih belum siap, dan ingin menikmati masa masa muda nya, yah walaupun dia dan Albert sudah sejauh ini melangkah tapi dia tetap kekeuh pada pendirian nya untuk tidak menikah terlalu cepat.
Albert terus saja meyakinkan Jihan, jika dia akan menjadikan Jihan seorang ratu di istana nya nanti, tapi Jihan tetap pada pendirian nya.
" aku belum siap tuan, biarkan aku menikmati masa muda ku dulu, jika aku sudah siap, aku akan menjawab nya," ucap Jihan.
" tapi bagaimana kalau kau sampai mengandung anakku," ucap Albert.
"itu tidak akan terjadi, aku akan menggunakan pil KB," ucap Jihan.
" jangan menggunakan pil itu, aku justru ingin kau secepat nya hamil dan mau menikah dengan ku," ucap Albert lagi.
Jihan hanya terkekeh dan mencubit perut Albert" aku masih nyaman menjadi simpanan mu," kekeh Jihan yang membuat Albert ikut tertawa.
Flashback off.
" kalian benar benar bodoh, hanya mencari seorang wanita saja kalian tidak bisa, aku tidak mau tau kalian harus tetap mencari keberadaan nya, aku ingin dia secepat nya di temukan," teriak Albert.
" tuan, tenangkan diri anda, kami semua sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi kami juga belum menemukan tanda tanda keberadaan nona Jihan," ucap Jhon
" aku tidak mau tau, jika kalian tak bisa menemukan nya, aku pasti kan kalian semua kehilangan pekerjaan," teriak Albert.
Semua orang pun akhirnya terdiam, kemarahan Albert begitu sangat berbahaya, pria itu akan melakukan apapun ketika diri nya sedang marah.
" baiklah tuan, kami akan segera melanjutkan pekerjaan kami, kami berjanji akan segera menemukan keberadaan nona Jihan," ucap Jhon
Albert terus saja Tak fokus mengerjakan pekerjaan nya, dia terus saja memikirkan Jihan yang entah ke mana pergi nya.
.....
" Merry,kamu yang sabar yah, doakan ibu mu semoga dia tenang di alam baru nya," lirih Jihan
Selama pulang ke kampung, penyakit ibu Merry semakin keras dan itu membuat Merry benar benar putus asa, hingga genap 5 bulan kemudian sang ibu pergi meninggalkan nya untuk selamanya.
" Jihan, kamu harus istirahat, kasian Bayi yang ada di dalam kandungan mu jika kau kelelahan," ucap Merry.
" aku tidak apa-apa Merry, aku kuat kok," ucap jihan.
" yasudah, jika ibu di makam kan kau tinggal di rumah saja, jangan ikut nanti kamu bisa kelelahan," ucap Merry yang di angguki oleh Jihan
Yah setelah di nyatakan hamil, awal nya jihan benar benar frustasi, apalagi mengingat jika ayah yang ada di dalam kandungan nya itu akan segera menikah dengan wanita lain, Jihan ingin menggugurkan kandungan nya itu, tapi mengingat bayi itu tak bersalah, jadi Jihan dengan segenap hati menerima kehadiran anak itu dan akan merawat nya.
mungkin dengan kehadiran bayi itu bisa mengurangi sedikit kerinduan nya terhadap Albert, pria yang dia cintai.
Setelah jasad ibu Merry di kebumikan semua orang pun kembali ke rumah nya masing-masing. Bahkan kini Merry juga sudah kembali dari makam ibu nya.
dan kini tinggal lah Merry dan Jihan, kedua wanita itu sekarang sama sama yatim piatu.
" Jihan mungkin lusa baru kita bisa buka cafe nya" lirih merry.
" iya tidak apa-apa," ucap jihan.
.....
" tuan saya baru saja menerima telfon dari mansion, nyonya sedang sakit ,dan anda di minta untuk segera ke mansion" ucap Jordan.
" kata kan pada orang yang menghubungi mu, bahwa aku sedang sibuk," ucap Albert.
" tapi tuan , dia adalah ibu anda," ucap Jordan.
" tepatnya ibu sambung,Jordan. "ucap Albert.
" dengar baik-baik Jordan, ibuku sudah meninggal, dan aku tidak peduli pada wanita tua itu," ucap Albert lagi penuh penekanan.
Jordan mengangguk dan segera pergi dari hadapan bos nya.
" cihhh, dia pikir aku akan pulang dan menangisi nya" lirih Albert.
" aku tau, kau hanya menginginkan perusahaan ku, kau ingin membuat perusahaan ini jatuh ke tangan anakmu," batin Albert.
tok
tok
tok
" masuk,"ucap Albert.
ceklet, pintu terbuka dan masuk lah seorang pria yang tak lain adalah saudara tiri nya.
" eh ,maaf mengganggu mu kak, tapi ayah baru saja menelepon ku, dia menyuruh mu untuk pulang dan menginap di rumah, kau sudah begitu lama tak pernah pulang dan ayah merindukan mu, lagi pula ibu juga sedang sakit, " lirih pria itu yang sebenar nya sangat takut pada Albert.
" tidak, aku tidak akan pulang," ucap Albert mengalihkan pandangan nya.
" tapi kak, ayah menyuruh ku untuk membujuk mu, jika kau tidak pulang ayah juga melarang ku untuk pulang, " lirih nya.
" kenapa?,"ucap Albert.
" aku tidak tau kak, aku mohon pulang lah walau hanya sehari saja,"
" baiklah, kembali lah ke ruangan mu," ucap Albert.
seketika senyum pria itu terukir. " baiklah kak, terima kasih, aku akan menunggu kedatangan mu" ucap pria itu dan segera berlalu dari hadapan Albert.
" hahh, dia memiliki sifat yang berbeda dari ibu nya, aku tau dia pria yang baik, hanya saja ibu nya yang sangat gila akan kekuasaan, " batin Albert...
....
pukul 7 malam. kini Albert sudah bersiap untuk ke mansion, bahkan Albert meminta Jordan untuk ikut bersama nya.
sesampainya di mansion, Albert langsung masuk ke dalam, terlihat sang ayah yang duduk di ruang keluarga sendiri.
" ayah," lirih Albert
pria paruh baya itu menoleh dan menatap kehadiran putra nya.
" nak, akhirnya kau pulang juga, ayah benar merindukan mu. " lirih tuan Alex. dan memeluk tubuh putra nya.
" bagaimana kabar mu, apa kau baik baik saja" ucap Alex.
" seperti yang ayah lihat " ucap Albert.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments