Mobil warna hitam mengkilat memasuki halaman Rumah besar. Barisan pelayan segera memperbaiki sikap berdiri mereka. Tegang , takut dan entah apa lagi. Samy membuka pintu mobil ketika mobil sudah berhenti didepan mereka. Membungkuk kepada majikannya. "Selamat datang Tuan" Samy menyapa. Diikuti para pelayan yang berdiri dibelakang.
"Hemm... ," Anthony keluar dari mobil, berdiri mengamati sekitar sambil mengancingkan jasnya. Dua asisten Anthony berjumlah dua orang ikut keluar. Mereka adalah orang orang kepercayaan Anthony. Dimanapun Anthony Tsang berada , disitu pasti ada mereka berdua.
Anthony memandang Samy, " Apa ada kabar terbaru tentang keberadaan Aubery??" melangkah memasuki Rumah. Dua asisten dan Samy mengikuti dari belakang .
"Sejauh ini belum ada Tuan, detektif dan beberapa orang yang saya sebar masih melacak jejak nona , laporan masih sebatas sebelum nona menghilang."
"Kamu sudah menyelidiki kantor polisi setempat?"
"Sudah Tuan, tidak ada laporan adanya kecelakaan ataupun berita penemuan orang dengan ciri ciri seperti nona."
"Kenapa putriku lenyap begitu saja , bahkan mobilnya. Dimana putriku!?"
Anthony langsung menuju ruang baca. Melemparkan tubuhnya pada kursi putar dibalik meja kerja. Dua pengawal berdiri menunggu didepan pintu .Wajah tuanya terlihat lelah dan setres. Dipijitnya sendiri pelipisnya sambil memejamkan mata.
Tuan Besar , maaf...
"Sekarang jelaskan bagaimana perkembangannya??" berkata Anthony dengan masih memejamkan matanya. Mengatur nafas , Samy mulai menjelaskan .
"Dari pantauan Cctv kota, dua hari yang lalu pada jam dua siang mobil Nona menuju kota B didaerah selatan.
Setelah memasuki kota B , team mulai kesulitan karena cctv yang terbatas didaerah itu," Samy mulai menjelaskan.
"Untuk apa dia keluyuran sampai kesana , dan kenapa kau tidak mengikutinya?" Anthony merasa heran.
"Selama ini Nona tidak pernah mau, Tuan. Apalagi Nona selalu begini jika moodnya kurang bagus. Keluar membawa mobil sendiri. Jika dilawan Nona akan semakin memberontak." bela samy.
"Sekitar sepuluh hari yang lalu ada laporan bahwa Nona pernah bersitegang dengan seorang pemuda di lampu merah disebuah desa dipinggir kota B," Samy kembali menjelaskan.
Anthony terkejut dengan penjelasan Samy. Sungguh tak habis pikir , apa yang dilakukan Aubery didesa kecil daerah pinggiran dikota B. Aubery yang manja dan Kungjie Peng pergi ke daerah seperti itu.Anthony mengusap keningnya sambil tertawa heran.
"Dua hari ini tidak ada laporan kecelakaan didaerah itu. Namun... , CCTV kota belum menangkap rekaman bahwa Nona sudah kembali memasuki kota A. Jadi saya pastikan Nona masih ada disekitar kota B " Samy melanjutkan.
Anthony hanya menghela nafas panjang ,disandarkan kepalanya pada sandaran kursi.
"Tuan, kenapa kita tidak minta bantuan Polisi mungkin... ," kata kata Sam terjeda.
"Apa kau gila Sam ,kau tau berapa jumlah pesaingku , mereka bisa memanfaatkan situasi ini jika mereka tau. Bahkan jika Aubery tidak ada kabar beberapa hari aku yakin mereka akan segera mencari tau!!" Anthony merasa sangat gusar , memijit kembali pelipisnya.
"Aku hanya punya dia Sam , hanya Aubery hartaku yang paling berharga."
"Maafkan saya Tuan, saya tidak menyangka dampak yang terjadi jika kita melapor Polisi," Samy menyesal . Andai selama ini dia lebih tegas untuk tidak membiarkan Aubery pergi sendiri. Tapi, ahh semuanya sudah terlanjur. Nona Aubery menghilang.
drrrttt...
Hp Samy bergetar, dirabanya saku kemejanya, lalu memeriksa siapa yang sedang menelfonnya . Ditatapnya anthony ,"Tuan , apakah boleh saya mengangkat sebentar?"
Anthony mempersilahkan.
Setelah beberapa saat berbicara dengan seseorang diseberang sana , Sam kembali kepada Anthony.
" Tuan baru saja ada laporan , beberapa saksi mengatakan bahwa selama ini sering melintas mobil sport warna putih menuju puncak bukit SS, bukit yang berada diujung kota B. Kemungkinan memang Nona sering pergi kesana."
"Puncak bukit SS ...!" Anthony kembali terkejut, "Bahkan dia sampai kesana!!" menggeleng tak percaya.
"Benar Tuan, dipuncak bukit ada sebuah danau kecil, namanya danau Bulan. Rupanya selama ini Nona sering pergi kesana ketika suasana hatinya sedang buruk . Penduduk sekitar danau juga mengatakan bahwa sering melihat mobil Nona terparkir dipinggir danau."
Anthony kembali di buat tak percaya . Ia tertawa , kenyataan bahwa ternyata begini sisi lain dari putrinya , seketika tawa itu kembali berubah menjadi senyum pahit.
Aubery sesering itukah pergi kesana untuk menenangkan diri. Apakah dia setertekan itu . Tempat yang sangat jauh dari pusat kota B. Bisa dikatakan masuk daerah pinggiran.
Dibalik sikapnya yang arogan dan sesuka hati.
Ini mungkin juga kesalahannya karena jarang menemuinya, jarang memberi kasih sayang kepada putrinya. Ia sangat takut terjadi sesuatu padanya hingga menerapkan banyak aturan kepada putrinya. Bahkan sampai dia hanya memiliki beberapa teman saja. Anthony kembali bingung, lalu apa yang harus dia lakukan kepada putri satu satunya.
"Perintahkan orang orangmu untuk mengawasi daerah sekitar bukit SS , dan jangan lupa , desa sekitar juga. Periksa semua dan jangan lewatkan bahkan satu lubang semut sekalipun. Pastikan tiap satu jam sekali ada laporan masuk padaku, apapun itu!" ucap Anthony menekankan. Samy mengangguk mengerti.
"Sam, jangan kecewakan aku," tatapan Anthony seperti memohon . Samy merasa semakin bersalah , semua ini kesalahnya .
Nona, dimana kau berada.
Samy meninggalkan Anthony di ruang baca. Entah berapa lama Tuannya berada disana dan sedang mengerjakan apa. Samy tidak ingin tahu. Dua asistennya juga berada didalam. Hingga matahari hampir terbenam Anthony baru keluar ruangan.
Anthony berjalan ke ruang depan menuju halaman . Berhenti sejenak lalu memutar tubuhnya mencari keberadaan Samy.
"Aku akan membereskan A.T, kamu jangan kuatir. mereka berdua akan mengatasinya," melirik kepada kedua asistennya.
" Satu lagi Sam, aku tidak ingin publik mengetahui kabar menghilangnya putriku," terjeda.
"Aku sudah mencari orang untuk menekan jika ada media yang memuat tentang putriku, tugasmu buat kamuflase agar seolah putriku baik baik saja, terserah apapun caramu."
"Baik Tuan," jawab Samy membungkuk hormat.
Anthony yang sudah melangkah beberapa langkah kembali berhenti. "Aku tidak menginap disini, kamu cukup berikan laporan padaku tiap satu jam sekali , berikan kabar yang bagus Sam. Aku percaya padamu," Anthony kembali berjalan keluar pintu lalu menuju mobilnya yang berada di depan. Samy merasa terharu dengan ucapan Tuan Besar barusan.
Tuan jarang pulang ketanah air jadi meskipun kepulangannya kali ini tanpa agenda. Tapi Samy yakin Tuan tetap memiliki jadwal yang padat. Ahhh kehidupan para bisnisman.
***
Ditempat lain.
"Nih !!" Riki menaruh puluhan gepok uang pecahan seratus ribuan diatas meja. " Kerja kamu bagus, kamu pantas dapat lebih," lanjutnya sambil tersenyum senang.
Dihadapan Riki, seorang pemuda yang lumayan tampan sedang duduk menghisap rokoknya. Bermain dengan asap yang berhembus keluar dari mulut berbentuk lingkaran lingkaran. Ia hanya merespon Riki dengan gaya coolnya.
"Thanks bro??"
"Jadi kamu yakin nih, gak perlu memastikan dulu , padahal aku belum mendengar berita kematiannya lo," lanjutnya.
"Yakin deh , turun dari bukit dengan rem blong , kalau gak mati ya koma !"
"Heh,... aku gak nyangka kamu lebih licik daripada aku. Kamu gak perlu susah susah mengotori tanganmu. Tinggal uang yang berbicara , semua beres," Oscar tersenyum.
Diraihnya gepokan uang yang dilempar Riki tadi lalu menciumi aromanya.
"Tapi baguslah, cewek sombong emang pantes dikasih pelajaran," berubah dengan senyum licik.
"Tapi keluarga Tsang masih santai saja tuh , seperti tak terjadi apa apa dengan pewaris tunggalnya," Oscar menatap Riki.
"Sementara biarin dulu , hari ini Anthony Tsang tiba ketanah air . Setahuku sih, Anthony sangat jarang mengunjungi Au. Jika bukan karena terjadi sesuatu yang sangat besar , mana mungkin seorang Anthony Tsang buru buru terbang meninggalkan segala urusannya di Hongkong," Riki berpikir sejenak.
Oscar kembali tersenyum sinis, " sampai kapan mereka bisa menyembunyikan," ingatanya kembali menerawang kejadian beberapa tahun silam.Seketika senyumnya menghilang.
.
.
.
***
23.11
Kembali ke puncak bukit Y. Tiara mengusap perutnya , beberapa kali terdengar suara teriakan cacing cacing didalam sana minta jatah makan.
"Aaaaa... , kenapa jam segini perutku pada ribut sih" Aubery melihat jam yang tergantung didinding. Terdengar ia mengeluh lagi ketika melihat jarum jam lalu kembali merebahkan tubuhnya dikasur. Ia ingin tidur tapi matanya tak bisa terpejam.
Dua hari ia pinsan, dua hari dia juga tidak mendapat asupan makanan. Hanya mengandalkan infus yang tadi siang baru di lepas ketika Kepala Desa mesum itu hendak menggerayanginya.
Dan tadi ketika makan malam. Ia sama sekali tidak menyentuh hasil masakan Shendi. Entahlah, perasaannya aneh saja melihat Mie sebanyak itu dalam satu panci besar. Dan harus makan bersama sama tanpa menggunakan piring. Mana ada cara makan seperti itu, Jadi Tiara memilih menahan laparnya lalu pergi kembali ke atas.
Tiara mengingat kejadian tadi siang , ia sangat sebal berani beraninya simesum itu menyentuhnya. Untunglah dia menguasai jurus dasar mematikan lawan .
Kemudian ingatannya beralih ketika Aga menghampirinya sambil mengucapkan .
T****entu saja bukti ini hanya aku sebagai suaminya yang mengetahui .
Wajahnya tiba tiba terasa panas. Tiara menutupi mukanya lalu berguling guling dikasur.
kok keren sih , beneran dia suamiku ?
"A.T ?"
"Aga dan Tiara , apa dia juga punya tato ini juga?" Tiara meraba bagian tatonya. Tiba tiba.
Kr****uuuuukkkk ... kruuukkkkk ...
Perutnya kembali berteriak bahkan lebih nyaring dari sebelumnya .
"Aaaaaaacchh... , aku udah gak tahan!"
.
.
.
.
.
.Bersambung🤗
***
.
.
.kungjie peng:/ penyakit tuan putri (bahasa kantonis)
👍Part ini udah selesai gaesss... , penasaran gak hari hari nona besar selanjutnya.
👍jangan lupa like.
👍 thanks 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
🌛Dee🌜
a🌸
2021-10-06
0
🌛Dee🌜
a🤎
2021-09-29
0
🌛Dee🌜
a🧡
2021-09-27
0