MegaBox mall.
Ting !
Lift telah sampai dilantai 42. Begitu pintu lift terbuka, kita langsung bisa melihat logo A.T terpampang besar dibelakang meja resepsionis. Para karyawan sudah sibuk dengan tugas masing masing .Berhenti sesaat untuk menyapa Bosnya yang baru tiba.
Aubery berjalan menuju kantornya tanpa sedikitpun menghiraukan karyawannya yang menyapa. Hanya Samy yang mengikuti dari belakang membalas dengan senyum , sesekali dengan lambaian tangannya.
Tanpa memperhatikan, Aubery asal melempar tas mungilnya. Tapi Samy sudah hafal kebiasaan Nonanya ,dengan cekatan menangkap tas itu. lalu mengantungnya disudut ruangan Aubery.
Aubery langsung melemparkan tubuhnya disofa. Merilekskan tubuhnya sesaat.
"Emm??"tangannya menengadah pada Samy.
Sam paham, lalu dibukanya tab yang sedari tadi dibawanya. Scroll kebawah dan kebawah setelah menemukan yang dicarinya lalu menyerahkan pada Aubery.
"Ini akun yang selalu aktif mengunggah info dan foto Anda non, itu foto kemarin lusa ketika sedang berlatih berkuda ," terang Sam.
Aubery mengeja nama akun itu.
" Auloveyou 4ever , Lumayan." Senyum Aubery mengembang, Sam ikut tersenyum bahagia.
" Lihat Sam, dia mengambil gambar dengan posisi yang tepat," Aubery menunjuk lalu memperlihatkan gambar gambar dirinya dilayar ,"aku terlihat lebih kurus kan?"
"Benar nona , Anda juga terlihat keren. Like juga mencapai sepuluh juta lebih setiap memuat foto baru tentang anda."
"Oh ya ? , mereka sudah bekerja keras, apa aku sebaiknya memberi hadiah kepada pembuat situs pribadi ini ?" dikembalikan tablet iku kepada Sam , "atau kudatangi saja rumahnya."
"Emmm.... sebaiknya jangan dulu non."
"Kenapa, aku cukup bekerja disini tanpa perlu repot membuat situs pribadiku , penggemarku sudah melakukan semua untuk aku."
" Takutnya akan timbul rumor atau gosib yang kurang baik , bukankah Nona tidak suka ada gosib tentang anda?"
Aubery berpikir sejenak , "Mmmm... benar juga , kalau gitu ingatkan aku untuk memberi penghargaan kepadanya."
Samy mengangguk.
"Masih ada satu lagi non," lalu menyerahkan satu buah majalah remaja, membuka halaman dimana artikel tentang Aubery dimuat disitu.
Raut muka Aubery berubah, dia tidak senang. Karena tabloid itu sedang membuat rumor tidak benar atas dirinya. Dilemparkannya tabloid itu ke muka Sam dengan kesal. Namun Sam dengan cepat menghindar.
Anda suka sekali melempar barang Non. Tapi tolong jangan kemuka saya . Ini muka bukan meja.
"Tuntut tabloid itu Sam!!" Aubery memulai Emosinya, "bisa bisanya sembarangan menulis berita tentangku !"
"Baik Non , saya akan menyuruh pengacara keluarga mengurusnya," memungut tabloid yang tergeletak dilantai.
"Urus mereka dengan benar, agar selanjutnya tidak ada yang berani asal bergosib tentangku."
Aubery bangkit dari duduknya,lalu berjalan menuju meja kerjanya. Membuka beberapa dokumen dan file yang menumpuk diatas meja. Melihat sekilas lalu menutupnya kembali.
"Aku akan memeriksanya lagi nanti."
"Oh ya, setengah jam lagi rapat, suruh mereka memberi ide ide yang bagus. Kalau tidak pastikan besok mereka menyerahkan surat pengunduran diri. Aku ingin peluncuran parfum musim ke enam lebih sukses dari yang sebelumnya."
"Baik non. saya akan menyampaikan pada mereka."
"Pergilah lakukan tugasmu, aku mau video call papa," ucap Aubery sambil membuka komputernya.
Sam mengangguk lalu berjalan meninggalkan ruangan. Menutup pintu lalu sibuk dengan tugasnya .
_______________________________
Aubery sebagai brand ambassador untuk produknya sendiri.
***
13:25 pm
Tak terasa jam makan siang hampir habis. Tapi ruang rapat masih tertutup. Suara marah dan teriakan Aubery masih terdengar sampai luar ruangan. Sesekali diikuti suara meja yang digebrak. Bisa dibayangkan bagaimana wajah wajah mereka yang didalam. menahan rasa lapar dan masih harus menerima makian dan umpatan dari bosnya.
Sam yang menunggu diluar ruangan hanya bisa menghela nafas panjang. Sambil sesekali menggelengkan kepala , dilihatnya jam ditangan.
Non,apa kau tidak capek teriak teriak terus.
"Brakk.!!!"
Pintu terbuka dengan keras, Sam terkejut bukan main. Dielusnya dadanya sendiri sambil mengumpat dalam hati.
Sialan bikin aku kaget saja.
Aubery berjalan dengan cepat keluar dari ruang rapat. Masih terdengar omelan panjang pendek dari mulutnya. Sekilas Sam mencuri pandang kedalam ruang rapat sebelum dia mengikuti Aubery kembali ke ruangannya.
Benar benar kasihan wajah wajah kelaparan itu , harus kena semprot seperti ini setiap hari. Belum lagi Ruang rapat itu sudah hampir sama berantakan dengan kamar nona. Kertas kertas dan map berserakan dimeja maupun dilantai.
"Dasar mereka batu semua , tidak berguna , lap sap !!"
M**asih lanjut lagi marahnya ?
" Apa mereka tidak malu makan dari gajiku, sedang kerja saja tidak ada yang becus!?"
Emosi Aubery masih belum reda. Nafasnya memburu, " apa yang ada di otak mereka cuma makan dan makan?!" melirik kearah Samy.
"Sam?!" bentak Aubery diikuti gebrakan meja. Dia tambah jengkel karena sepertinya Sam tidak mempedulikannya.
"Non ,saya mendengarkan Anda."
"Kalau gitu kasih respon dooong...!" Aubery tersungut, "kesal...!"
"Apa sebaiknya Anda makan siang dulu Non , baru nanti dipikirkan la.. , " terputus kalimat Samy.
"Kau juga...?!"Aubery keburu memotong kalimat Sam, "otakmu juga isinya cuma makan dan makan saja."
"Lihat perutmu kau hampir mirip b*bi ," sambil pandangannya mengarah ke perut Sam yang memang sedikit buncit akhir akhir ini.
Aubery bangkit dari duduknya menghampiri Sam. Menadahkan tangan dihadapan Sam,
"kunci mobil !"
Sam merogoh saku celananya lalu ragu ragu menyerahkan kunci itu.
"Iihh ... lama banget !" Aubery merampas kunci itu lalu pergi menuju pintu.
"Non mau kemana , saya temani."
" *E**msai lah* , makan sendiri sana. Aku jengkel kau hanya bahas makan saja ," Aubery berlalu tanpa menghiraukan sam.
H**hhhh.... salah lagi.
Aubery melaju mobilnya menjauh dari pusat kota. masuk kedalam lingkungan pedesaan yang tidak begitu padat penduduk. Melintasi jalan yang kiri kanannya hamparan sawah dan perbukitan . Menuju kesebuah tempat yang sering dia kunjungi selama ini . Sebuah danau kecil yang terdapat diatas bukit . Ketika suasana hatinya sedang kesal atau ketika dia sudah tidak menemukan ide. Dia sering menyetir sendiri ketempat ini. Menikmati lingkungan yang masih asri. Aroma air danau yang menenangkan , kadang Aubery sampai tertidur karena sensasi menenangkan yang dia rasakan.
Tidak ada yang tau , bahkan Sam tidak tau kemana Aubery pergi. Dia akan melapor kepada tuan besar bahwa nona Aubery pergi keluar dan suasana hatinya sedang tidak baik. Lalu kembali melapor ketika nona sudah pulang dalam keadaan selamat.
Khawatir , tentu saja. Tapi Sam memilih menuruti kemauan nonanya, karena paham jika disela , nonanya akan semakin menggila.
Jam sudah menunjuk ke angka 5. Dilihat sekelilingnya sudah mulai sepi.
Aubery memutuskan untuk pulang karena dirasa mood dia sudah membaik . Lalu berjalan menuju mobilnya.
"Hmmmmmppp ... , ahhhhhh," menarik nafas dalam dan melepaskan pelan pelan.
Ia masuk kedalam mobil lalu menghidupkan mesinnya.
Pelan mobil sport itu memutari danau lalu mulai menuruni bukit.
Jalan sudah mulai gelap , sebelah kanan jalan berderet pohon tinggi terkena sorot lampun mobilnya dan kiri jalan terlihat jurang yang sudah tak terlihat karena hari sudah mulai malam.
Tiba tiba Aubery sadar remnya tidak berfungsi. Diinjaknya berkali kali sepertinya tidak respon . Mobilnya terus menuruni jalan perbukitan itu. Aubery mulai panik ketika ia tak segera menemukan handphonenya.
Lalu tiba tiba dari sorot lampu mobilnya entah b*bi hutan atau kera tiba tiba saja melintas didepannya. Membuat Aubery terkejut dan panik hingga dia membanting setir kearah jurang.
Mobil sport putih itu meluncur bebas kebawah tanpa hambatan. Melintasi semak dan belukar. Aubery tak berani membuka matanya . Dia hanya merasakan berkali kali tubuhnya menghantam dan terlempar ketiap sisi dalam mobil. Sampai dia tidak ingat apa apa lagi.
***
Sementara dirumah besar , Samy mondar mandir didepan pintu utama. Sesekali menengok ke gerbang depan. Diremasnya handphone ditangannya dengan kuat.
Yah, Samy mulai kawatir . Tidak biasanya nonanya belum pulang jam segini. Aubery juga tidak bisa digubungi.
Samy mencoba lagi, "Nona kumohon , angkat telfonnya."
Tut tut tut ...
Tidak tersambung. Sam mulai panik lagi ,dia berusaha menelfon teman teman Aubery. Siapa tahu nona bersama mereka.
Para pelayan bergerombol diruang depan , ada yang gelisah ada yang panik dan ada yg hanya mondar mandir bingung harus bagaimana.
"Siapa lagi yang harus aku hubungi , hanya ini teman teman Nona yang aku tahu ," gumam Samy.
"Non Lara, sudah."
"Non Fiona, sudah."
"Non Elain,sudah."
"Den Satria,sudah."
"Den Riki, ... "
Sam ragu ragu ,"Nona tidak begitu suka dengan den Riki , mana mungkin nona bersamanya sekarang."
"Tidak ada salahnya mencoba."
Sam memulai panggilan. Tak berapa lama.
"Halo den Riki , ini dengan asisten Aubery ,apa Anda bersama non... ," terputus.
H**hahhhh... apa apaan , aku belum selesai bertanya sudah dijawab Tidak !
Samy memandangi hpnya.
Aneh ...
Sudah jam sebelas ,rasa takut sudah menjalari tubuh Sam. Lututnya mulai lemas . Saatnya Dia harus melapor pada tuan besar.
Dikumpulkan kekuatannya , mengatur nafasnya. Lalu mulai menekan sebuah nomer. Tubuhnya gemetar lalu diletakkan hp nya dekat telingan.
"Tuan, Nona belum kembali."
***
.
.
.
.
.Bersambung🤗
.
.
.lap sap :/ sampah (bahasa kantonis)
.emsai lah:/ tidak usah (bahasa cantonis)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
🌛Dee🌜
a🌺
2021-10-06
0
🌛Dee🌜
x😀
2021-09-29
0
🌛Dee🌜
a💕
2021-09-27
0