Selama kurang lebih sepuluh detik bibir kedua insan itu diam menyatu , hingga
entah siapa yang memulai , setelah mengambil nafas beberapa saat , kembali kedua bibir itu mulai saling menyapu satu sama lain.
Shendi memiringkan kepala ke samping hingga mulutnya sedikit terbuka. Lalu berlahan menjepit lembut bibir bawah Tiara dengan kedua bibirnya.
Mata keduanya terpejam. Saling menuangkan segala perasaan kedalam ciuman itu dan tidak ingin memikirkan hal lain. Selain menikmati ciuman dengan naluri mereka masing masing.
Mereka saling ******* dan saling mengulum bibir satu sama lain. Posisi Tiara yang berada dipangkuan Shendi membuat dia harus menunduk. Tangannya membelai wajah Shendi berlahan , Shendi menyambut dengan usapan lembut dipunggung Tiara sementara bibir mereka masih menyatu .Belaian tangan tiara turun ke leher Shendi.
Bahasa tubuh mereka menandakan bahwa mereka benar-benar begitu menikmati momen indah itu.
Shendi membuka mata dan melepaskan bibirnya dengan pelan. Menatap lekat wajah cantik Tiara .
Shendi bisa menangkap dari tatapan lembut Tiara bahwa gadis ini menginginkan lebih dari sekedar ciuman . Melanjutkan kesebuah aktifitas yang lebih intim dan personal.
Mungkin wajar karena Tiara menganggap Shendi adalah suaminya. Tiara punya hak untuk meminta itu. Tapi Shendi sadar apa hubungan mereka yang sebenarnya. Dan Shendi tidak sejahat itu untuk memenuhi hasrat Tiara. Meskipun dia juga menginginkannya.
" Besok pagi jadi ikut turun ??" Shendi mencoba mengalihkan perhatian.
Tiara mengangguk kaku.
"Aku sudah lapar , bagaimana jika kita makan mie kuah saja. Hujan hujan begini paling cocok makan mie dengan kuah panas, anak anak pasti juga suka," kata Shendi sambil menyelipkan rambut Tiara kebelakang telinga.
"Nanti... ," ucap Tiara dengan tatapan sendunya .Seolah ia menunggu Shendi membawanya ke tahap selanjutnya .
Namun Shendi ingin sampai disini saja, menolak secara halus dengan memundurkan sedikit kepalanya. Ia tidak ingin Tiara tersinggung.
"Sudah sayang , anak anak ada diluar ."
Tiara terlihat kecewa dengan penolakan Shendi.
Suara Yashinta dan Ramanda yang sedang bermain didepan tv , memang terdengar sampai kekamar ini karena jaraknya hanya beberapa meter saja. Tiara mengerti.
"Kau yang masak,"
ucap tiara sambil ujung jarinya menelusuri wajah Shendi.
"Kau yang cuci sayur," jawab Shendi sambil meraih jari Tiara , menggigit pelan ujung jari itu. Wajah Tiara merona.
Tiara tidak menyangka Shendi akan berbuat seperti itu. Ia buru buru menarik tangannya. Shendi tersenyum gemas melihat pipi Tiara. Wajah yang halus dan kenyal itu kini bukan lagi seperti kue mochi rasa greentea. Tapi berubah menjadi rasa stroberi.
Imut sekali.
Cup!
Satu kecupan mendarat di pipi Tiara. Shendi berharap semoga Tiara tidak merasa rendah diri atau kecewa dengan penolakannya.
"Baiklah... ," Tiara turun dari pangkuan Shendi , kemudian berjalan menuju pintu.
"Kalau dalam sepuluh menit kamu belum kebelakang. Lihat apa yang bisa aku lakukan dengan dapurmu.!!" ancam Tiara sebelum menghilang dibalik pintu.
"Hahhhhhhhhh... ."
Seolah Shendi melepaskan beban berat dipundaknya . Meraba jantungnya yang berdetak tidak seperti biasa. Ia heran kenapa hawa dikamar begitu panas padahal diluar sedang hujan lebat.
Mungkin Shendi belum paham bahwa ciuman penuh gairah yang baru saja dia lakukan bersama Tiara telah membakar 5 sampai 26 kalorinya per menit. Dan ciuman hot tadi berdurasi lebih dari 15 menit. Itu sama dengan 30 menit bersepeda tanpa istirahat.
"Ch... , fecucu , apaan itu!"
Dengan malas Shendi menuju kasur dan menjatuhkan tubuhnya dengan posisi tengkurap . Angannya melayang layang kembali pada kejadian beberapa menit yang lalu.
Tiara masih berdiri dibalik pintu kamar , mencoba mengatur nafasnya . Ia merasa heran dengan perasaannya sendiri. Kenapa seolah seperti baru pertama kali dirinya jatuh cinta. Tapi Shendi mengatakan bahwa mereka saling jatuh cinta ketika mereka masih remaja.
Lamunannya buyar ketika Sikembar yang bermain puzzel didepan tv memanggilnya.
"Ibu, kenapa bengong disitu??"
tanya Yas mengagetkan Tiara . Ia segera menguasai diri , memperlihatkan senyum manisnya pada sikembar , tidak ingin mereka merasa aneh saat melihatnya.
"Aa , Ayah kalian mau bikin mie kuah , siapa yang mau tunjuk jari??"
Sikembar kegirangan. Mie kuah adalah menu sederhana favorit Shendi dan sikembar. Mie telur dengan bumbu sederhana buatan sendiri. Dengan sayuran dan telur sebagai pelengkapnya.
Biasanya Shendi akan menyajikan begitu saja Mie tetap diatas wajan. Dan dia bersama sikembar akan makan bertiga secara bersama sama .
Tiara berjalan menuju ruang belakang. Sambil meraba dadannya. Detak jantungnya masih belum stabil.
Tuhan , inikah caramu
dengan menghapus ingatanku.
Agar aku jatuh cinta lagi,
dan lagi.
Pada suamiku.
***
Tadi pagi setelah simanis hilang dari pandangan. Tiara langsung menuju halaman samping. Ia berdiri memandang ke arah kandang. Dimana lebih dari seratus ekor kambing sedang menatapnya. Suara mengembek namun terdengar seperti auman ditelinga Tiara.
"Apakah mereka akan memakanku?"
Lebih aman ngumpulin telur telur dulu baru membersihkan kandang. Setelah terkumpul semua telur , yang pasti dibumbui dengan adegan adegan yang gak penting antara Tiara dengan ayam ayam yang gak terima telurnya dirampas. Tiara lalu meraih sekop yang bersandar didinding kandang. Dengan sikap waspada ia mulai melangkah mendekat pintu kandang.
Tercium bau kotoran kambing bercampur air seni membuat Tiara harus menutup hidungnya. Padahal kandang Shendi sudah termasuk kategori bersih . Karena setiap hari Raja tidak pernah lupa membersihkan dan seminggu sekali dilakukan penyemprotan.
Pakan untuk ternak juga bukan rumput melainkan pakan sentrat yang terbuat dari kulit kedelai dicampur bahan lainnya. Sehingga aroma kotoran tidak terlalu kuat. Shendi juga rutin mencampur herbal racikannya . Terbuat dari rempah rempah seperti jahe kunir dan lain lain. untuk menambah ***** makan dan kekebalan ternaknya. Semua hasil tanamannya sendiri.
Namun tetap saja bau khas mengganggu hidung Tiara yang lumayan peka.
Tiara memulai tugasnya. Dengan menggunakan sekop ia mencoba mengumpulkan kotoran . Baru beberapa menit tiba tiba Seekor kambing yang ukurannya agak besar mendekat , Membuat Tiara panik , ia segera berlari dan teriak keluar kandang.
Nafasnya terengah engah. Dengan emosi ia lempar sekop itu ke tanah.
"Aku bersumpah seumur hidupku tidak akan makan daging kambing ,dasar kambing mengagetkan saja !!"
Sikembar mendengar suara teriakan Tiara dari luar rumah. Mereka langsung bergegas menuju arah suara teriakan.
"Ibu , Ibu ngapain ?" Raman menghampiri Tiara yang sedang mengatur nafas.
" Ibu sudah lelah mengurus rumah dan juga kami , kenapa masih repot mengurusi kandang ?" ucap Yashinta.
Sikembar sebenarnya tahu bahwa ini rencana Shendi . Namun sejak beberapa hari lalu sikembar mulai tidak tega setiap Shendi mengerjai Tiara. Bahkan mereka berbalik memihak Tiara jika Shendi dan Tiara ribut hal sepele .
Beberapa hari yang lalu ketika tiba tiba Tiara mengucapkan kata I love you lalu mencium dan memeluk mereka. Sikembar merasakan kehangatan seorang ibu yang selama ini mereka tidak pernah rasakan. Kehangatan yang tidak mereka dapatkan pada kakak laki laki mereka.
"Nggak .. nggak , Ayah pergi ke kota bersama Raja. Dan dia akan marah pada ibu kalau kandangnya masih kotor !" diambilnya sekop itu lagi.
"Ini kan tugas Raja , Ibu.... tidak perlu repot repot membersihkan !" Yas menarik tangan tiara yang hendak masuk kandang lagi.
"Bagaimana kalau ibu membuat sarapan buat kita , apa ibu tidak lapar?"
Tiara berfikir sejenak, "Yah sudahlah , nanti saja dilanjutkan setelah sarapan. Toh ini masih terlalu pagi." Tiara berubah fikiran.
Ia menoleh ke arah sikembar
" Kalian ingin sarapan apa??"
"Sarapan yang biasa ibu buat saja. Roti tawar dengan telur mata keranjang!"
sikembar menjawab secara bersamaan.
Tiara hanya tersenyum kecil. Ia tahu dikembar bosan makan telur goreng. Namun hanya Itu keahliannya membuat sarapan. Itupun harus belajar berkali kali hingga ia berani membuatnya sendiri tanpa didampingi Shendi.
Tiara juga sudah bisa membuat mie instan seperti buatan Shendi. Walaupun rasanya sedikit berbeda. Entahlah Tiara tidak tahu mengapa , mie buatan Shendi jauh lebih enak.
Tiara meraih penggorengan yang menggantung di dinding dapur. Menyalakan kompor lalu mulai mengolesi penggorengan dengan Margarin. Shendi bilang jika memakai margarin , telurnya terasa lebih gurih dan anak anak lebih menyukainya.
Sesekali melihat kearah sikembar yang sedang berdiskusi entah apa itu. Kadang serius kadang tertawa. Membuat Tiara senyum senyum sendiri dengan tingkah mereka.
Sarapan sudah terhidang dimeja makan. Roti dengan selai kacang. Telur mata sapi , dan segelas susu.
"Apa yang kalian diskusikan ??" Tiara penasaran . Mengagetkan mereka berdua.
.
.
.
.
.
.
👉Sampai jumpa di part selanjutnya.😉
.👉Jangan lupa tinggalkan like . vote setelah membuka episode ini. 🙏
.👉Terima kasih dan sayang semuanya😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
🌛Dee🌜
l💙
2021-10-06
1
🌛Dee🌜
a💝
2021-09-29
0
🌛Dee🌜
a💗
2021-09-27
0