12:30
Siang itu suasana rumah Kepala Desa tampak lenggang. Para penghuni sibuk dengan aktifitasnya masing masing. Salah satu istri Kepala Desa yang saat itu bertugas menjaga , terlihat menguap beberapa kali . Sepertinya sudah tak kuat lagi menahan kantuk. Dilihatnya tubuh gadis itu , tidak ada tanda tanda akan siuman.
"Hhhahhhh... !" menghela nafas panjang, " Nona cepatlah sadar , kau sudah pingsan dua hari apa tidak capek tidur terus?"
Gak ada reaksi, " ya sudah tidur saja terus aku bikin kopi dulu !" berjalan ke dapur dengan terus menguap.
Kepala Desa yang kebetulan baru pulang dari dinasnya. Berjalan mengendap endap ke ranjang tempat gadis itu terbaring.
W**ahhhh kebetulan sekali ga ada yang jaga.
Ia tampak jelalatan mengamati setiap lekuk tubuh gadis itu. Terdengar mulutnya berkali kali mengecap , tangan itu tak tahan untuk menyentuh. Dilihatnya sekitar, masih sepi.
Pelan pelan tangannya mulai menyentuh kaki jenjang gadis itu , lalu mengusapnya pelan.
"Oohhhh.. mulus sekali," ngeces .
Tangannya mulai naik ke atas lutut ,lalu tiba tiba.
H****ap!!
Tiba tiba ada yang mencengkeram pergelangan tangannya. Bukan main terkejutnya si Kepala Desa ketika tau siapa yang mencengkeram. Mata gadis itu melotot kearahnya.Dengan cepat gadis itu bangun dan tanpa diduga ia melancarkan serangan mematikan.
Memutar tubuhnya lalu dengan cepat mengayunkan kakinya tepat mengenai wajah bagian kanan si kepala desa. Tubuh Kepala Desa terhuyung ke belakang hingga terjatuh terbaring kelantai.
Darah menetes dari sudut bibirnya. Belum sempat mengelap gadis itu kembali melancarkan jurus mengunci, melintir tangan kebelakang mengikatnya dengan selang infus, kemudian menekan leher si kepala desa dengan lututnya.
"Mesum !!" teriak gadis itu.
Akhirnya si Kepala Desa mengerang kesakitan karena sama sekali tak bisa berkutik.
Flashback off
***
"Aga?" panggil Tiara.
Shendi mendekatkan wajahnya ke wajah tiara.
"Sayang ,kau biasa memanggilku sayang , apa kau lupa ?"
Hiiiii ...
Raja bergidik geli sambil mengusap tengkuknya. Sejak kapan masku ini jadi bucin.
Orang orang yang masih disitu juga ikutan baper melihat tingkah Shendi . Pasangan muda yang serasi bikin ngiri para jomblo dan para jablai.
"Sayang... ," tanpa ekspresi menatap sepasang mata milik Shendi. Shendi menyentil hidung Tiara gemas. cih !
"Ayo pulang, anak anak sudah menunggu ."
*J*uga banyak kejutan yang sedang menunggumu. haha ...
Shendi mengulurkan tangannya ,Tiara ragu ragu. Tapi pelan pelan ia menyambut uluran tangan itu juga.
Setelah mengucapkan terima kasih dan meminta maaf karena sudah membuat keributan. Shendi mengajak Tiara pulang . Tak lupa dia juga mengganti biaya pengobatan selama tiara dirawat.
Orang orang sudah bubar kembali kerumah masing masing. Hari ini lumayan mereka mendapat tontonan gratis. Kepala Desa mereka yang terkenal tukang mesum. Dapat bogem mentah berkali kali ,dan dipermalukan didepan warganya.
Tapi tanpa mereka semua sadari. Ada seseorang dengan tatapan mata yang begitu tidak senang memandang kepergian tamunya. Tersenyum sambil mengelus pipi kanannya. Tapi dibalik senyuman itu dia menyimpan sebuah amarah dan dendam yang begitu berapi api.
***
Masalah Dimulai.
"Apa ini!!" Tiara terkejut seakan tak percaya. "Apa rongsokan ini masih bisa dikendarai!?"
"Sayang bukankah kita setiap hari mengendarai simanis , kenapa sekarang bertanya seperti itu, nanti simanis ngambek lo," Shendi cemberut manja tangannya mengelus spion mobil.
Hhoooekkkk. Raja.
Belum sempat hilang rasa terkejutnya. Tiara sudah dikejutkan lagi dengan aroma yang tak sedap. Segera tiara menutup hidung , karena aroma itu benar benar bau. Matanya mencari sesuatu darimana sumber bau itu. Ketika pandangan tiara berhenti pada bagian belakang mobil. Sontak seketika matanya terbelalak dan reflek melompat ke gendongan Shendi. Untung Shendi bisa sigap menangkap tubuh tiara Sehingga tiara tak perlu jatuh.
Shendi ingin sekali tertawa dengan kelakuan tiara. Mana ada respon begini cuma gara gara lihat kambing. Tiara memeluk erat bahu Shendi sementara kedua kaki melilit tubuh . Bahkan tiara tidak berani melihat kearah kambing.
Y**a ya... kau Tuan Putri yang selalu berada dalam istana megah bersama pelayan pelayan setiamu . Tahumu hanya minum susu dan makan daging steak , tanpa tahu dari mana susu dan daging itu berasal.
Menyadari bahwa Tiara benar benar ketakutan. Shendi mencoba menenangkan.
"Itu hanya kambing gak akan gigit kok , dulu kan kamu suka menggendongnya." Tiara tak bergeming ,tangannya masih erat memeluk.
"Ok ok, aku bantu kamu masuk ya? " tak ada jawaban. Shendi tersenyum geli ,lalu membuka pintu mobil dan mendudukkan tubuh Tiara pelan pelan. Tiara menggeleng.
" Gak papa," kembali Shendi menenangkan, lalu menutup pintu mobil.
"Mas Shen, Dia itu hilang ingatan , tapi kenapa temperamen buruknya gak hilang sekalian . Mas , siap siap mungkin kamu akan menerima perlakuan yang lebih buruk dari minggu lalu" Raja berbisik.
"Diem lu," Shendi jengkel. "Duduk dibelakang" perintahnya. Raja hanya tersenyum mengejek.
Sepanjang perjalanan pulang Tiara terus menutup hidungnya dengan tangan kiri. Ia duduk dengan gelisah dan terlihat tidak nyaman. Tatapannya kemana mana , menyentuh sesuatu dengan tangan kanan, lalu menaruhnya kembali dengan perasaan jijik .
Shendi hanya tersenyum sinis memperhatikan tingkah tiara.
***
Flashback on
Shendi terkejut ketika tiba tiba ada sebuah mobil sport warna putih menyalipnya. Saking terkejutnya sampai sampai ia salah menginjak gas bukannya rem. Walaupun Shendi cepat menyadari dan buru buru memindahkan kakinya. Tapi tetap saja kecelakaan tak dapat dihindari. Akhirnya simanis mencium pohon juga , meskipun ga begitu keras tapi cukup untuk membuat bak belakang berantakan.
"Anj*ng!" Shendi mengumpat kearah mobil sport itu berlalu.
Raja mengelus dada memastikan jantungnya tidak copot. Shendi bergegas turun mengecek bagian belakang. Ia geram setelah mendapati barang dagangannya rusak parah. Keranjang keranjangnya sudah dalam posisi jatuh menyamping.Telur telur didalamnya semuanya jatuh dengan pasrah, bahkan sebagian ada yang terlempar ke aspal. Sepuluh ekor kambingnya tampak setres dan terus mengembik, ramai dan berisik.
Shendi langsung kembali masuk ke mobil dengan wajah geram, Raja yang bertanya apa semua baik baik saja tak dihiraukan.
Menghidupkan mesin lalu segera tancap gas.
"Ja pegangan yang kuat!!" katanya. Raja mengangguk tegang lalu menuruti perintah Shendi.
Walaupun badan Jalan itu cukup untuk dilalui dua mobil. Walaupun ini jalanan kampung yang masih terdapat sawah dikiri kanan jalan . Tapi tak seharusnya menyetir dengan kecepatan seperti itu. Bahaya kan kalau tiba tiba lewat anak anak atau emak emak.
Simanis melesat dengan kecepatan diatas rata rata , Raja bingung apa yang Shendi dikejar. Sedangkan mobil sport itu udah tak terlihat didepan. Lagi pula itu kan mobil sport . Mobil sport bung, masa mau dilawan dengan simanis.
Shendi tak pupus semangat. Ia tak terima hasil kerja kerasnya di sia siakan begitu saja.
Disamping memelihara kambing , Shendi juga memelihara ayam kampung. Ia menjual telurnya .Shendi juga melayani jika ada yang memesan ayam kampung.
Akhirnya terlihat didepan ada lampu merah, dan mobil sport itu sedang menunggu lampu hijau menyala. Shendi menambah kecepatan lalu menghentikan mobilnya tepat dibelakang mobil sport itu. Ia langsung turun dan berjalan menuju mobil sport. Diketuknya kaca mobil dengan kasar. Tak ada respon. Diketuknya lagi.
"Keluar gak lu !!" emosi karena tidak bisa melihat si pengemudi , karena kacanya gelap.
Mau diketuknya sekali lagi tapi akhirnya kaca mobil di turunkan juga. Sesaat Shendi terpesona dengan siapa yang duduk dibelakang kemudi. Ternyata Seorang gadis muda yang cantiknya belum pernah Shendi temukan dipasar senin ataupun pasar minggu.
Busyet apa dia artis ?
Wanita itu diam tanpa ekspresi , menunggu apa mau orang ini. Tapi yang ditunggu hanya melongo.
"Mau apa?" akhirnya gadis itu mulai bertanya.
Shendi tergagap, lalu segera menguasai diri.
" Hei , Nona kau sudah membuat aku celaka." gadis itu mengernyit tanda tak mengerti.
" Kau membuat aku celaka dan rugi besar nona!" kali ini Shendi berkata sedikit keras. Si gadis menoleh ke belakang , lalu mulai mengerti.
"Oohhh..."
Shendi tak percaya. "ohh?"
hah... ekspresi apa barusan ?
"Nona, bukankah seharusnya kau minta maaf?"
"Bukankah kau baik baik saja??" jawab gadis itu sambil memandang Shendi dari atas sampai kebawah. Shendi mulai kesal dengan sikap wanita ini yang menurut dia ga ada sopan sopannya.
"Tapi tidak dengan daganganku dan mobilku!"
" Mobil yang mana ya , kok aku cuma lihat rongsokan dibelakang," tertawa.
W**ah, wah, wanita ini benar benar.
"Hei Nona kalau ngomong yang benar , lagi pula ini jalan kampung bukan sirkuit." gadis itu tak dihiraukan.
Shendi mulai jengkel , " ngebut gitu emang jalan ini punya nenekmu!?"
Wanita itu malah dengan santai menyalakan mobil. "kalau iya, kenapa?" jawab si wanita sambil menutup kaca mobil.
Hoho apa aku gak salah denger .
Shendi menggedor pintu mobil tapi tak dihiraukan. "Hei buka nggak ?"
Shendi tak ingin kecolongan, dia segera berlari kedepan mobil sport itu sambil merentangkan tangannya.
"Lu minta maaf aja enggak malah nyelonong gitu saja."
"Kamu minggir atau mau aku tabrak!!" wanita itu kembali menurunkan kaca jendela .
Orang orang mulai penasaran apa yang terjadi. Sebagian pengendara bahkan ada yang berhenti sengaja untuk melihat keributan itu. Raja buru buru keluar dari mobil menghampiri Shendi.
"Mas udah deh. diliatin orang tuh," tapi Shendi menepis memberi isyarat pada Raja agar minggir.
"Setidaknya minta maaf kek , dan ganti kerugianku !!" Shendi berkata dengan emosi.
"Oohh.. ganti rugi," gadis muda itu kemudian menarik puluhan lembar pecahan seratus ribu dari tas kecilnya lalu keluar dari mobil dan menghampiri Shen.
"Nih!!" melempar uang itu kemuka Shendi, "dan menyingkir dari hadapanku dasar Rendahan!" menutup hidung dengan jari telunjuk lalu melangkah meninggalkan Shendi . Dikejauhan Raja terpana menyaksikan lembaran uang itu satu demi satu jatuh ke aspal.
Darah shen mendidih. Harga dirinya terasa jatuh terhempas ke jurang sedalam dalamnya. baru kali ini orang yang sama sekali tidak dia kenal menghina dia dengan melempar uang kemukanya. Bahkan Shendi tak peduli ketika uang uang itu kini terbang tertiup angin.
Dan apalagi itu tadi, dia menutup hidung. Apa aku sebau itu , mukanya merah padam. Dengan cepat diraihnya tangan gadis itu.
"Heii.. kurang ajar , beraninya menyentuhku dengan tangan kotormu !" berteriak gadis itu. Ia berusaha menarik tangannya, tapi shendi tidak mau melepaskan.
"Aku bukan pengemis Nona , aku cuma mau hakku!" tarik menarik pun terjadi. Gadis itu berusaha memakai jurus yang dikuasainya untuk melepaskan diri. Tapi bukan Shendi jika tak menyadari. Dengan satu gerakan dia masih bisa mendominasi.
"Kurang ajar apa kau tidak tahu siapa aku !" suaranya itu memekikkan telinga. Tapi Shendi tidak peduli , ia hanya ingin gadis itu minta maaf dan mengganti kerugiannya.
Karena saling mempertahankan diri, membuat keseimbangan tidak terjaga antara keduanya.
Sebelum Keduanya jatuh tiba tiba ada sebuah motor lewat dan karena keduanya tidak sempat menguasai diri. Akhirnya motor itu menyerempet mereka berdua. Mereka jatuh berguling beberapa kali. Hingga akhirnya berhenti dengan posisi Shendi berada diatas tubuh gadis itu.
Shendi terpaku ketika menyadari tubuh yang ada dibawahnya. Jaket kulit yang dipakai gadis itu tersingkap. sedangkan baju model kemben itu sedikit melorot karena baru saja ada acara tarik menarik dan berguling guling . Shen sempat melihat ada tato dengan dua inisial terukir di dada yang indah itu.
Entah berapa saat mata Shen tidak berpindah dari pemandangan segar didepannya. lalu tiba tiba.
plak !
Satu tamparan mendarat dipipi shendi.
"Dasar otak mesum , cepat menyingkir brengsek!!" mendorong tubuh Shendi yang lumayan berat.
.
.
.
.
.
.
.
.
Maaf ya kalau masih belum bisa menempatkan kata kata dengan pas. kasih semangat untuk melanjukan cerita ini. Terima kasih. 😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Yulia Sirril
cerita nya bagus Thor, semangat 👍👍👍👍
koreksi dikit, jarak rumah Shendi dan Raja, 200 meter kali ya, bukan 200 km.
2022-01-25
0
🌛Dee🌜
a❤️
2021-10-06
0
🌛Dee🌜
😅
2021-09-29
0