Siena bertindak di luar alur cerita! hukuman perubahan alur cerita akan di Terima.
Siena merasa senang kasus ini akan segera berakhir, wanita itu akan menunjukkan dimana para korban mereka di tahan, Siena tidak ingin ada korban lagi. Namun Siena tidak paham mengapa tiba-tiba saja muncul suara aneh jika dia merubah alur cerita dan akan mendapatkan hukuman.
Hukuman apa? alur cerita? memang nya aku tidak boleh merubahnya?
"Siena selanjutnya serahkan saja padaku, kamu bisa kembali..."
brugh!
Tubuh Siena perlahan lemas dan kesadaran nya perlahan hilang, Siena pun jatuh tidak sadarkan diri tanah.
"Siena!" teriak Damian panik.
Siena tidak tahu mengapa tubuh nya tiba-tiba merasa lemas seperti ini, sebelum nya semua baik-baik saja, Siena hanya bisa mendengar suara Damian yang terus memanggilnya namun Siena tidak bisa menjawab apapun, bahkan membuka mata nya saja sulit.
Aku pingsan?
Semua berubah gelap seketika, Siena berusaha kerasa membuka mata nya namun saat dia membuka mata yang dia lihat dia berada di tempat yang tidak asing.
"Aku mati lagi?" kaget Siena ingat tempat dia berada sekarang adalah akhirat.
"Tidak. Kamu tidak mati lagi," ucap nya dengan sedih.
"Lalu apa yang terjadi padaku? kenapa aku tiba-tiba bisa disini?" tanya Siena panik sebab dia sedang dalam momen keren mengungkapkan kasus pembunuhan gila tapi dia malah pingsan di tengah jalan.
"Kamu kena penalti."
"Ha? kenapa?" tanya Siena bingung.
"Kamu merubah jalan alur cerita berlebihan, itu sebab nya beberapa dewa lain yang tahu langsung mengirimkan mu penalti agar tidak bertindak merusak alur cerita," beritahu dia dengan nada sedih karena lupa memberitahu Siena.
Siena terkejut karena dia pikir Siena bisa merubah alur sesuai yang dia inginkan, Siena tidak ingin hidup nya kali ini berjalan dengan alur cerita yang sangat buruk baginya.
"Jika aku tidak bisa memperbaiki hidup ku disini lalu mengapa kamu mengirimkan ku?" tanya Siena kesal.
"Maaf ini salah ku, aku akan meminta mereka menghentikan aksi mereka karena aku juga tidak ingin Siena berakhir dengan kematian, aku akan memperbaiki masalah ini," ujar nya dengan tegas.
Siena menghela nafas, kali ini dia hanya bisa menurut saja, Siena tidak akan mau hidup nya berjalan sesuai alur cerita nya. Siena tidak ingin kehidupan kedua nya berakhir mati muda lagi, kematian adalah hal paling menakutkan bagi Siena.
"Aku boleh tanya sesuatu sebelum aku kembali?" tanya Siena.
"Silahkan saja."
"Menurut mu aku bisa membuat Damian jatuh cinta pada ku?" tanya Siena yang sejujurnya tidak yakin dia bisa melakukan nya.
Di kehidupan sebelum nya sebagai Karin, dia hanya fokus bekerja saja mencari banyak yang untuk hidup nya, dia belum pernah merasakan perasaan jatuh cinta sama sekali.
"Jahat sekali kamu bertanya hal sepele itu kepada Dewa yang masih jomblo ini," seru nya sedih.
"Memang nya dewa bisa menikah?" seru Siena sinis.
"Entahlah, ini seperti kutukan bagi ku," ujar nya sedih.
"Kehidupan kali ini juga kutukan untuk ku?" tanya Siena penasaran.
"Tidak. Kehidupan ini kesempatan untuk membuat hidup mu jauh lebih baik dari sebelumnya," beritahu dia.
"Sekarang kamu harus kembali, kamu sudah tidur terlalu lama."
Perlahan semua nya berubah gelap, Siena merasa hembusan nafas hangat di sebelah nya, karena terkejut Siena langsung membuka mata nya lagi, yang dia lihat wajah seorang pria tampan yang sedang tertidur di samping nya, posisi kedua nya sangat dekat.
Wah baru buka mata langsung di suguhkan pemandangan seperti ini sangat sempurna, tapi pasti cuma mimpi.
Siena menutup mata nya lagi lalu membuka nya namun tetap saja yang dia lihat tidak berubah sama sekali.
"Kyaaaaaaa!!" teriak Siena kaget.
"Kamu sudah bangun Seina?" tanya Damian yang terbangun dari tidur nya.
"Ke-kenapa kamu tidur di sebelah ku?" tanya Siena panik dengan wajah memerah.
"Kamu tiba-tiba pingsan malam itu, Seluruh tabib aku panggil untuk memeriksa mu tapi katanya keadaan mu baik-baik saja, tapi kamu tidak sadarkan diri selama tiga hari," ucap Damian menjelaskan dengan nada khawatir.
"Tiga Hari?" kaget Siena merasa dia hanya tidur sebentar tapi ternyata dia malah sudah tiga hari tidak sadarkan diri.
Penalti sialan.
Damian memperhatikan wajah Siena kemudian dia menempel kan telapak tangan nya di kening Siena seperti sedang kondisi tubuh Siena.
"Apa yang kamu lakukan?" tanya Siena dengan datar.
"Kamu tidak demam tapi kenapa kamu tiba-tiba bisa tidur tiga hari?" heran Damian.
Siena sulit menjelaskan jika dia kena hukuman dari dewa karena merusak alur cerita berlebihan, jika Siena jelaskan pun Damian yang sebagai tokoh utama pria tidak akan percaya pada nya, mungkin dia akan di anggap tidak waras.
"Aku harus memanggil tabib lagi, kamu tunggu sebentar," ucap Damian lalu melangkah keluar.
"Kenapa suara serak? mata nya juga sembab, Jangan-jangan dia sedih karena aku tidak mati?" gerutu Siena kesal.
.................
Beberapa tabib yang di panggil dari kuil suci langsung memeriksa keadaan Siena, mereka sudah memeriksa sangat teliti sambil di awasi langsung oleh Damian, tentu saja wajah para tabib terlihat sangat pucat seperti mayat.
"Keadaan Duchess Siena sehat, dia hanya butuh istirahat saja," beritahu salah satu tabib dengan nada gemetaran.
"Benarkah? lalu apa penyebab Siena tidak sadarkan diri tiga hari?" tanya Damian dengan tegas, lebih tepat nya seperti sedang mengancam.
"I-itu kami belum tahu Duke," jawab nya gelagapan.
"Kalian tabib tidak becus, kalian mau masuk penjara menyusul tabib lain nya?" ancam Damian marah.
Siena yang mendengar itu langsung melebar kan mata nya terkejut.
"Apa yang kamu lakukan Damian? aku baik-baik saja, jangan ancam para tabib seperti itu!" tegur Siena kesal.
"Nyonya Duchess tolong selamatkan teman kami yang di penjara!"
"Damian!" Siena menatap sinis Damian yang terlihat membuang muka nya ke arah lain.
Setelah pemeriksaan selesai para tabib di bebaskan dan di perbolehkan pulang, Siena juga tidak menyangka jika beberapa tabib sudah di tahan karena di anggap tidak becus memeriksa keadaan nya. Siena merasa sangat menyesal sudah membuat para tabib itu mendekam di penjara sampai dia bangun.
"Kenapa kamu masih disini?" tanya Siena kesal karena setelah semua orang pergi dari kamar, Damian masih di kamar nya.
"Terima kasih sudah membantu ku menyelesaikan kasus pembunuhan, lain kali aku tidak mengizinkan mu melakukan nya lagi," ucap Damian tegas.
"Kenapa? kamu takut aku mati? kamu kan tidak peduli pada istri mu ini," tanya Siena heran.
"Benar. Aku tidak peduli kamu mati, tapi keluarga mu akan menganggap ku sebagai pembunuh."
Keluarga?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments