"Bibi Odala, apa dia masih mengingat ku?" Ucap Alex saat berada di bandara untuk menjemput ibu Lily.
"Tidak tahu, kamu kan dulu suka bandel dan ibu tidak suka sama kamu." Terang Lily dengan senyum membuat Alex terkekeh.
"Lily aku ingat saat kau tiba-tiba menangis karena disengat lebah, dan waktu itu Rigel lah yang paling panik tapi juga marah degan lebah itu, hingga ia menginjak lebah itu membabi buta." Alex bercerita mengenang masa kecil mereka.
Ya, Alexander Lemos adalah teman kecil Lily dan juga Rigel. Mereka berteman sejak di taman kanak-kanak, namun saat memasuki sekolah dasar Alex dan keluarganya pindah.
Mendengar cerita Alex membuat Lily tersenyum kecut, kenangan masa kecil mereka terlalu manis jika di ingat, namun Lily yang tak ingin mengingat masa itu lagi.
"Oya.. Omong-omong bagaimana Rigel sekarang, dia baru kembali dari Eropa bukan?" Tanya Alex yang memang juga mengikuti perkembangan bisnis.
"Um, dia baik-baik saja." Jawab Lily singkat.
Hingga suara dari pengeras suara yang mengingatkan jika kedatangan orang yang mereka tunggu-tunggu tiba.
Lily mencari keberadaan ibunya dan Dayana saat melihat beberapa orang keluar dari pintu gate. Hingga pandangan Lily menangkap sosok yang tentu saja dia kenal.
"Ibu, Dayana!" Pekik Lily sambil melambaikan tangannya, senyumnya yang lebar membuat Dayana dan Odala ikut tersenyum antusias.
"Oh.. Lily!" Jerit Dayana yang lebih dulu meraih meraih tubuh Lily untuk dipeluk.
"I miss you dear," Ucap Dayana dramatis.
Lily mendelikkan matanya dengan tawa, "Aku juga honey." Balas Lily tertawa.
Odala hanya tersenyum sambil geleng kepala, dan Lily melonggarkan pelukan Dayana lalu bergantian memeluk ibunya.
"Ibu, aku merindukan mu." Lily memeluk wanita yang sudah melahirkannya itu erat, ada genangan cairan bening di kedua matanya.
"Ibu juga nak, apa kabar?" Odala mengusap punggung putrinya sayang.
Lily memejamkan matanya, hingga setitik air mata jatuh membuatnya menahan isak.
"Tentu saja Lily baik Bu," Balasnya sambil mengusap air matanya sebelum melepaskan pelukannya.
Lily tersenyum menatap ibunya, hingga suara deheman seseorang membuat Lily menoleh.
"Ah, sepetinya kalian melupakan aku." Alex tersenyum tipis dengan kedua tangannya ia masukkan ke saku celana.
Odala tampak menyipitkan matanya menatap Alex, sedangkan Dayana menaikkan satu alisnya.
"Lily, kau punya peliharaan di sini!" Ucap Dayana menatap Alex naik turun.
"Aku!" Lily menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuknya, "Peliharaan apa?" Katanya lagi.
Dayana melipat kedua tangannya di dada dan menunjuk Alex dengan dagunya.
Lily yang paham menghela napas, "Ibu, ini Alex, Alexander Lemos. Ibu ingat?"
Odala tampak menelisik penampilan Alex naik turun.
Ehem
"Bibi, apa kau lupa anak kecil yang suka memberi makan kelinci sampai dia sembelit." Ucap Alex.
Odala mengerutkan keningnya, seperti sedang mengingat-ingat ucapan Alex barusan.
"Dan anak kecil itu kena jewer karena Lily terus menangis melihat kelincinya tak bisa bergerak karena memiliki perut buncit." Terangnya lagi.
Mata Odala membulat sempurna, jarinya menunjuk Alex.
"Kau anak nakal itu!" Ucap Odala tak percaya.
Alex tersenyum lebar dan mengangguk, "Ya, anak kecil nakal itu adalah aku." Katanya sambil merentangkan kedua tangannya lebar.
Odala meyambutnya dengan senang, wanita paruh baya itu menerima sambutan pelukan Alex dengan riang.
"Ternyata kau masih mengingat masa kecil itu, tapi aku tidak akan melupakan anak kecil nakal itu, karena dialah yang suka membuat tekanan darah ku naik." Ucap Odala diiringi dengan tawa renyah.
Lily hanya bisa menonton dengan bahagia, sedangkan Dayana menyenggol lengan Lily dan berbisik.
"Lily, kau terlihat semakin berisi."
Deg
Bibir yang tadinya tersenyum bahagia kini sirna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Ila Lee
jujur dengan ibu mu kalau sekarang lgi hamil anak regel Lily
2025-02-21
0
Tuti Tyastuti
lanjut mak
2024-09-29
0
Ita rahmawati
alex blm tau kah klo lily jamil
2024-09-29
0