Pukul tujuh malam, saat Odala ibu Lily pulang, wanita itu menatap putrinya dengan bingung.
"Sayang kamu dandan cantik ingin pergi kemana?" Tanya Odala saat melihat penampilan putrinya yang tampak cantik dan anggun, meskipun menggunakan sedikit riasan tipis Lily semakin terlihat cantik.
Wanita bernama Lily itu tersenyum, "Lily ada undangan pesta dari teman kampus Lily Bu, mungkin nanti Lily pulangnya kemalaman." Tuturnya sambil mendekati ibunya.
"Tapi-"
"Lily pergi sama Dayana Bu, teman Lily juga perempuan yang sedang merayakannya ulang tahun, ibu tenang saja ada Dayana." Jelas Lily.
Lily tahu jika ibunya begitu khawatir saat dirinya keluar malam. Terkadang Lily juga merasa bosan dan kesal namun Lily sadar jika semua yang Ibunya lakukan demi kebaikannya, mereka hanya tinggal berdua.
"Lily akan jaga diri, mungkin ini juga salam perpisahan untuk Lily, karena Lily akan melanjutkan pendidikan." Ucapanya lagi.
Odela masih terlihat berat melepaskan putrinya pergi malam-malam begini, tapi dirinya juga sadar jika Lily butuh sedikit kebebasan dan mungkin benar, ini juga sekaligus perpisahan Lily dengan teman-temannya.
Odela menghela napas, "Tapi kamu hati-hati ya, jangan jauh-jauh dari Dayana," Pesannya untuk putri semata wayangnya.
*
*
"Lily aku rasa pesta Daysi bukan hanya perayaan ulang tahun saja, aku dengar dia juga akan bertunangan." Ucap Dayana saat keduanya memasuki lobby hotel.
Pesta Daysi di adakan di gedung hotel Rose, hotel ternama di kota mereka, siapa yang tidak tahu Rose company. Rose company adalah salah satu bisnis keluarga Axellano.
"Oya..aku tidak tahu Dayana, tapi syukurlah Daysi sudah menemukan pendamping hidupnya." Lily ikut senang mendengarnya.
Mereka sampai didepan pintu besar ballroom. Didepan pintu banyak hiasan bunga dan tulisan jika akan pesta milik Daisy.
Saat masuk semua tamu harus menunjukan barcode yang sudah dikirim di ponsel masing-masing. Lily dan Dayana langsung masuk begitu selesai.
"Wow, ini sih benar-benar pesta mewah." Ucap Dayana dengan mata berbinar.
Buka hanya Dayana, Lily juga tampak terpukau melihat dekorasi yang Daisy pakai. Sungguh begitu indah.
"Itu Daisy, ayo kita ke sana," Dayana menarik tangan Lily untuk mendekati pemilik acara dan mereka akhirnya mengucapkan selamat dan memberikan kado.
"Terima kasih kalian sudah mau datang, dan kamu Lily, aku pikir kamu tidak akan datang, mengingat kamu tidak pernah mau datang ke pesta teman-teman," Daisy menatap Lily dengan senyumnya.
Lily membalas senyum, "Ini karena kamu orang spesial Daisy," Bukan Lily yang menjawab melainkan Dayana.
Ketiganya tertawa, "Omong-omong aku dengar pesta hari ini ada maksud lain? Bukan begitu Daisy?" Dayana memainkan matanya menggoda Daisy yang sudah terisipu.
"Ah, aku jadi malu," Katanya dengan senyum malu.
"Congratulations Daisy, may you always be blessed and happy." Lily memeluk temannya itu, begitu juga Dayana secara bergantian.
Setelah mengobrol sebentar, keduanya memisahkan diri hanya untuk sekedar megambil minum, karena sebentar lagi acara inti akan di mulai.
"Aku rasa semua wanita menginginkan apa yang terbaik, contohnya aku," Dayana menatap Lily dengan kekehan.
Lily menarik bibirnya tersenyum, "Semua tidak akan sama Dayana, suara saat pasti kamu akan mendapatkan yang terbaik." Lily mengusap bahu sahabatnya.
Obrolan mereka teralihkan saat sepasang tamu baru saja tiba, Lily dan Dayana sama-sama menatap lurus dimana sepasang kekasih berjalan anggun dan mesra di atas karpet merah.
"Tuan muda Rigel," Gumam Lily.
"Wow, bukankah mereka pasangan fenomenal musim ini." Ucap Dayana. "Tapi aku rasa Tuan muda tidak cocok dengan wanitanya." Lanjutnya lagi yang membuat Lily menatap Dayana dengan kening berkerut.
"Kenapa?"
Dayana tersenyum menyeringai, "Karena yang cocok aku rasa hanya seorang Lily Elizabeth."
Setelahnya Dayana tertawa lebar melihat reaksi Lily yang membulatkan matanya.
*
*
*
Pesta sudah dimulai sejak sepuluh menit yang lalu, seperti kata Dayana, Daisy memang merayakan hari lahir sekaligus bertunangan.
Tidak hanya teman kampus, tapi juga banyak kolega bisnis dari orang tua Daisy yang memang seorang pembisnis.
"Tuan muda terima kasih sudah mau datang ke acara ini," Daysi tersenyum senang didepan sepasang kekasih itu.
Xelia yang sejak tadi merangkul lengan Rigel tampak tak melepaskan nya, kesempatan agar semua orang bisa menatap mereka dengan kagum.
"Dan nona Xelia terima kasih juga,"
"Sama-sama kebetulan kami sedang tidak sibuk, jadi bisa menyempatkan datang ke pesta mu." Xelia yang menjawab.
Ehem
Rigel berdehem kecil, ia tampak tak nyaman dengan tangan Xelia yang sejak tadi memeluk lengannya, pasalnya sejak datang semua mata tertuju padanya hingga sekarang. Saat perdagangannya mengedar Rigel tak sengaja menemukan sosok yang dia kenal.
"Lily, dia juga di sini." Batinnya.
"Silahkan menikmati hidangan yang kami siapkan tuan muda dan nyonya." Daisy mempersilahkan tamu istimewanya.
"Baiklah, sekali lagi selamat," Kali ini Rigel yang bicara, dan kemudian berlalu menuju hidangan yang tersedia.
"Sayang, kita duduk disini saja, biarkan pelayan yang mengantar." Xelia menarik tangan Rigel untuk duduk dikursi tamu vip.
Xelia memanggil pelayan meminta pesanan agar diantar.
"Aku ke toilet sebentar sayang," Xelia berdiri tak lupa mengecup pipi Rigel membuat sang empu tak nyaman.
Xelia tersenyum miring melihat beberapa pasang mata menatapnya kearahnya dengan iri, Xelia ingin menunjukan jika pria tampan ini adalah miliknya.
Sedangkan Rigel, pandanganya kembali mengedar mencari sosok Lily yang ada di pesta itu, hingga pandanganya menemukan Lily yang sudah duduk di salah satu meja ujung dengan seorang pria.
"Siapa pria itu, lalu dimana teman wanitanya tadi," Gumam Rigel.
Rigel terus memperhatikan keduanya hingga tanpa ia sadari sudah berapa lama, Xelia pun sudah kembali dan membuat Rigel memutus pandangan itu.
"Pestanya sangat indah, tapi aku punya impian memiliki pesta lebih indah dari ini, dan semua itu kamu yang akan mewujudkannya sayang," Ucapan Xelia hanya mendapatkan senyum sekilas dari Rigel.
Tak lama pelayan mengantar apa yang Xelia pesan, wanita itu tersenyum tak lupa memberikan tips pada pelayan malam itu.
"Ayo bersulang, setelah ini aku masih banyak pekerjaan." Xelia mengulurkan tangannya sambil memegang gelas.
Ting
Bunyi dentingan kecil itu terdengar, Rigel langsung menghabiskan minumnya dengan tatapan lurus.
Xelia yang melihat tersenyum senang, wanita itu sedikit berbincang dengan Rigel yang entah sedang memikirkan apa.
Rigel melihat jika Lily sedang tertawa dengan pria yang tak di kenalnya, Lily terlihat berbeda malam ini dibanding yang dilihatnya sebelumnya, tampak cantik dan anggun bahkan Rigel melihat jika Lily lebih cantik dari pemilik pesta.
"Maaf saya mau ke toilet sebentar," Lily meminta ijin di tengah-tengah obrolan mereka, karena ingin menuntaskan hajatnya.
"Silahkan, perlu saya temani Lily?" Tawar pria itu.
"Ah, tidak perlu Dante, saya bisa sendiri." Lily tersenyum, matanya mengedar untuk mencari Dayana yang tadi pergi menemui teman lamanya. Namun gadis itu tak kunjung datang.
"Jika teman saya kembali, tolong sampaikan saya sedang berada di toilet." Pinta Lily sebelum pergi.
"Jangan khawatir,"
Lily berjalan di lorong yang lumayan sepi, wanita itu masuk kedalam bilik toilet wanita.
Di dalam ada dua wanita saat Lily masuk, hingga keduanya pergi tinggallah Lily sendirian.
Selang beberapa saat Lily sudah selesai wanita itu mencuci tangannya di wastafel, dan melihat riasan wajahnya yang ternyata masih sama. Lily hanya menambahkan pewarna bibir saja.
Cekle
"Astaga, Tuan muda!"
Lily begitu terkejut melihat Rigel yang berdiri didepan pintu.
"Tu-tuan sedang apa?" Ucap Lily dengan suara bergetar.
Melihat mata Rigel yang memerah dan deru napasnya yang memburu cukup membuat Lily ketakutan.
"Lily, ikut denganku!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Ila Lee
kenapa dengan regel MCM tidak suka dengan kekasihnya
2025-02-21
0
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
aneh..dia merasa gak suka dengan.kekasihnya tapi bersikap seperti musuhan kepada keluarganya pada saat itu..dia tau keluarganya gak suka tapi ttp.melanjutkan hubungannya karena sesuatu yang membuat Rigel bisa sukses sekarang..apa keluarga Rigel tdk mampu?
2024-10-03
1
Ita rahmawati
xelia toh yg ngasih obat 🤦♀️
2024-09-29
0