Tengah malam udara terasa begitu dingin, seolah menembus tulang membuat Lily terbangun dengan lemas.
Lily mengerjapkan matanya berulang kali, hingga saat nyawanya terkumpul, Lily menangis dalam diam.
Bayangan Rigel yang memaksanya melayani tentu saja membuatnya begitu sakit, sakit hati maupun fisik.
"Tuan apa yang anda lakukan!" Tubuh Lily diseret sepanjang lorong, lalu di hempasan masuk kesebuah kamar.
"Lily.." Suara berat Rigel tentu saja membuat sekujur tubuh Lily meremang.
Apalagi melihat keadaan Rigel yang sepertinya tak baik-baik saja.
"Tolong aku Lily, aku sedang-akh!" Rigel merasakan sekujur tubuhnya semakin panas, rasa sesak dibawah sana semakin membuatnya tersiksa.
"Lily aku mau kamu!"
Dengan cepat Rigel langsung menarik Lily keatas rajang, Rigel yang sudah dikuasi gairah tak peduli dengan jeritan permohonan Lily.
Kata-kata yang Lily lontarkan tak membuat Rigel berhenti, pria itu justru semakin blingsatan saat melihat keadaan Lily yang membuatnya semakin panas.
"Aku membencimu Rigel!" Isak Lily saat tubuhnya sudah di jamah oleh Rigel.
Tak ada rasa indah yang seperti orang katakan, yang ada hanya rasa sakit luar dalam yang di lakukan Rigel padanya.
Arrghh Lily!!
Teriakan Rigel diakhir pencapaian membuat Lily semakin deras menangis.
Cup
"Jangan membenciku Lily, aku menyayangimu." Rigel ambruk di samping tubuh Lily, pria itu memeluk Lily erat hingga tertidur.
*
*
Tengah malam yang biasanya cerah kini tiba-tiba diguyur hujan, seolah menandakan betapa berat dan hancur hidupnya malam ini, hujan yang turun sama seperti kedua matanya yang terus menjatuhkan air mata. Lily menangis didalam taksi yang ia tumpangi, menumpahkan semua rasa kecewa dan sakitnya, setelah ini Lily berjanji pada diri sendiri, tidak ada akan air mata untuk luka yang Rigel torehkan.
Hingga taksi berhenti di sebuah motel sederhana, mau pulang pun tidak mungkin, sekarang masih jam tiga pagi, dan Lily memutuskan untuk mencari penginapan, dan kebetulan Lily kenal dengan pemilik motel ini.
"Lily, ya ampun! Kamu benar-benar datang?" Luna mengajak Lily masuk setelah tadi sempat membaca pesan Lily jika sudah berada di depan motel.
"Luna, aku ingin istirahat, di mana kamar ku?"
"Tapi kamu kenapa Lily?" Luna yang melihat mata sembab Lily tentu saja bertanya, apalagi mata Lily masih merah dan menggenang air mata.
"Aku- aku-" Suara Lily tiba-tiba tersendat namun sebisa mungkin ia tahan agar air matanya tak tumpah.
"Ya sudah, kamu istirahat saja. Besok ceritanya." Luna membawa Lily menuju kamar yang masih kosong, kamar yang berbeda dari yang lain.
"Kamu bisa istirahat disini sampai kamu baikan, apapun masalahmu semoga kamu bisa melewatinya." Luna mengusap bahu Lily dan tersenyum.
"Terima kasih Luna," Lily membalas senyum sahabatnya itu.
Setelah menutup pintu, tubuh Lily merosot dibelakang pintu, tangisnya seketika pecah.
"Kamu jahat Rigel! Kamu melanggar janjimu!" Lily menangis meraung menumpahkan kesedihannya.
"Lily jangan sedih, Rigel janji Rigel akan menjaga Lily dan Rigel tidak akan menyakiti Lily." ucap Rigel saat melihat Lily menangis, tanpa sengaja Rigel mendorong Lily membuat Lily menangis, dengan rasa bersalah Rigel berjanji dalam hatinya untuk selalu menjaga Lily.
Drt...Drt...Drt...
Deringan ponsel yang terus berbunyi membuat Rigel yang masih terlelap merasa terganggu, pria yang masih tidur tertelungkup itu mulai bergerak.
"L-lily..." Panggilnya dengan suara serak.
Tangannya bergerak mencari Lily yang semalam ia peluk, namun tempat disisinya kosong, bahkan terasa dingin.
Dengan kepala yang masih pusing, Rigel membuka matanya, melihat kesamping dan ternyata memang kosong.
"Lily, di mana Lily," Gumamnya dengan panik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Ila Lee
regel kenapa buat Lily begitu tersakiti cepat kejar lily
2025-02-21
0
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
lily pergi rigel. cari dia sebelum terlambat
2024-09-23
0
꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂
kasihan lily menjadi korban akibat perbuatan licik biang kerok Xelia... semoga Rigel mau bertanggungjawab ke atas Lily....
2024-09-19
1