Temani periksa

Waktu tak terasa sudah berjalan cepat, Lily yang sedang mengenyam pendidikan kini menjalani hari-harinya dengan keadaan berbadan dua. Wanita cantik itu tak merasa kesulitan, mengingat kehamilannya menginjak usia 7 bulan. Bahkan Lily hanya beberapa hari merasakan mual dan muntah. Setelahnya ia sama sekali tak kesulitan menjalani hari-harinya.

Alex yang sejak awal memang menyukai Lily tak membuat pria itu mundur meskipun tahu keadaan Lily, hanya saja sampai sekarang baik Odala dan Alex tak tahu siapa pria yang sudah menitipkan benihnya pada Lily. Akan tetapi mereka tak mempermasalahkan hal itu, mereka tetap akan merawat dan menyayangi bayi yang akan Lily lahirkan.

"Hati-hati." Alex membantu Lily keluar dari mobil.

"Aku tidak jompo Alex, aku hanya-"

"Hamil! Ya...ya..ya... terserah." Ucap Alex dengan nada masa bodo.

Lily hanya tersenyum, meskipun begitu ia menerima uluran tangan Alex.

"Ini kali ketiga kau datang menemaniku." Ucap Lily saat keduanya berjalan sejajar disebuah lorong rumah sakit.

"Jika aku tahu lebih awal, pasti aku sudah ke tujuh kalinya." Ucap Alex sambil tersenyum.

Lily ikut tersenyum, kehamilannya yang sudah besar membuat jalanya lamban, namun pria disampingnya selalu sabar untuk menyamai langkah Lily.

"Lex, Miss Gea-"

"Bukan siapa-siapa, berapa kali aku jelaskan." Jawab Alex datar.

Lily menghela napas, "Tapi dia sepertinya benar-benar tulus lex."

Kini Alex yang menghela napas kasar, langkah kaki pria itu terhenti membuat Lily ikut berhenti.

Alex menatap Lily yang juga menatapnya, kedua tangannya ia masukkan kedalam saku.

"Apa aku harus bersama orang lain lebih dulu dan kamu mau sama aku? Jika iya maka aku akan melakukanya." Ucap Alex dingin dengan tatapan intens menatap Lily.

"Bu-bukan begitu Lex, aku hanya-" Lily pun serba salah, niatnya untuk mengingatkan Alex agar mau membuka hati untuk wanita lain. karena bagaimana pun ia tak bisa menerima Alex di antara dirinya dan Rigel. Karena anak yang dia kandung adalah anak Rigel dan mereka adalah sahabat.

"Sudahlah, aku tidak memaksa mu menerima ku saat ini, berada di sisiku sudah cukup membuatku senang." Ucap Alex sambil mengambil tangan Lily untuk di genggamnya.

Hari ini adalah jadwal Lily periksa, dan Alex yang selalu menemani wanita hamil itu. Lily tidak menyuruh, tapi Alex sendiri yang selalu ingin tahu semua tentang Lily.

"Selamat sore nyonya Lily." Sapa dokter wanita ramah.

Lily tersenyum dan membalas sapaan dokter wanita itu, keduanya duduk saling berhadapan dengan dokter tersebut.

"Sore dok, seperti yang sudah dijadwalkan hari ini kami akan melihat jenis kelaminnya." Ucap Alex dengan senyum mengembang.

Lily bisa melihat pancaran bahagia dari kedua mata Alex, meskipun bayi yang ia kandung bukan milik Alex. Tapi pria itu selalu exticed jika menyangkut dengan bayinya.

Di bandara internasional Jhon F Kennedy. Dua pria menarik kopernya dan berjalan menuju mobil jemputannya.

"Silahkan sir." Ucap supir sambil membukakan pintu.

"Hotel xxx." Ucap salah satu pria yang duduk di samping kursi kemudi.

"Baik."

Mobil melaju membelah kota, pria yang duduk dikursi penumpang tampak sedang menghubungkan seseorang.

"Halo, aku sudah sampai di tempat tujuan."

"Oh.. astaga, sorry aku lupa." Jawab pria diseberang dengan kekehan kecil.

"Setelah ini aku akan datangi penginapan mu, aku sedang temani istri periksa kandungan." Balas Alex dalam pesan.

"Istri.."

YA ALLAH, SIBUK BENER DI DUNIA RL 😭😭😭MAAF KEUN SAYANG ❤️❤️❤️❤️

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***