Sambutan yang di buat untuk meyambut pun kini justru membuat ibu Rigel tampak Sedangkan Rigel sendiri hanya bisa menghadapi wajah jutek ibunya yang menunjukan ketidak sukaannya.
"Kamu terlalu berani Rigel," Ucap Ragella sambil mengendong putrinya yang baru genap berusia dua tahun itu.
Ragella melirik wanita yang dibawa adiknya itu dengan datar, Ragella juga tak menyukai wanita di sisi adiknya itu.
"Is there something wrong?" Ucap Rigel dengan mengangkat bahunya.
Ragella mendelikkan matanya, mendengar jawaban Rigel.
"Salah karena kamu membawa wanita seperti dia!" Ragella menahan kesal.
Gadis kecil di gendongan Ragella sibuk memakan cake di tangannya, namun saat adik dan kakak itu sedang tegang, justru terjadi sesuatu diluar dugaan.
"Aww..."
Xelia menjerit saat sebuah cake terbang megenai dadanya, sehingga membuat gaun ketat yang memiliki belahan dada rendah menjadi kotor.
"Xelia!" Pekik Rigel dengan wajah terkejut.
Namun Ragella justru tertawa melihat bagaimana wajah Xelia merah padam.
"Vorry saja tahu tanpa mengenal Rigel," Ucap Ragella sebelum pergi dengan wajah puas. Wanita itu menciumi pipi Vorry dengan gemas.
"Good girl, kerja yang bagus."
*
*
Rigel membawa Xelia ke kamar tamu, untuk membersihkan cake yang menempel di bajunya.
Saat keluar dari kamar, Rigel tersentak saat sosok wanita berdiri didepan pintu.
"Baju untuk teman Tuan muda," Lily mengulurkan pakaian ganti untuk Xelia. "Nyonya muda yang memberikan." Tambahnya lagi dengan kepala menunduk saat tatapan Rigel tak lepas darinya.
Rigel meraih pakaian yang diberikan Lily, tak ada jawaban dari Rigel, Lily pun memilih pamit dan pergi.
"Honey!!"
Teriakan Xelia dari dalam membuat Rigel tersadar, pria itu kembali masuk dan melihat Xelia yang menunjukan wajah masam.
"Kenapa keluarga mu memperlakukan ku sangat buruk!" Ucap Xelia dengan kesal.
Rigel hanya bisa membuang napas, dan mendekati Xelia.
"Jangan berpikir macam-macam, mereka hanya belum bisa menerima mu." Ucap Rigel sambil memberikan pakaian yang diberi Lily tadi.
"Lily..." Batin Rigel saat mengingat wanita itu.
"Pakailah, jika tidak ingin keluar dengan telanjang."
Xelia menghentakkan kakinya kesal saat melihat Rigel yang pergi.
*
*
Diluar Rigel menyapa beberapa rekan bisnis ayahnya, pesta tetap berlangsung, meskipun ibunya menunjukan tak sukanya saat dia datang tadi.
"Rigel, selamat untuk pencapaiannya," Ucap pria paruh baya dengan senyumnya.
Rigel membalasnya dengan senyum, "Terima kasih Tuan," Balasnya seadanya karena memang dia tak mengenal banyak relasi ayahnya itu.
"Kami tidak sabar melihat mu bergabung di perusahaan ayah mu, Rigel."
Rigel hanya mengulas senyum, tanpa mau menanggapi. Matanya sejak tadi sibuk memperhatikan pelayanan yang sedang hilir bekerja. Rigel mencari seseorang.
"Maaf, saya kesana dulu," Rigel memilih memisahkan diri. Dia tidak suka berbasa-basi dengan orang lain, Rigel cenderung tertutup. Pria itu tidak seperti kebanyakan yang orang lihat.
"Lily, tolong angkat nampan di ujung sana dan bawa kemari." Titah kepala pelayan.
Lily dengan senang hati melakukanya, wanita itu mengambil apa yang di perintahkan.
Nampan minuman yang lumayan besar dan berat cukup membuat Lily kesulitan, hingga saat dirinya berbalik sosok Rigel yang berdiri dibelakangnya membuat Lily terkejut membuatnya reflek hampir terjatuh.
Namun tangan kekar ikut menahan nampan yang di pegangannya, membuat Lily yang hampir merasakan jantungnya copot itu bernapas lega.
"Untung saja.." Gumam Lily dengan helaian napas lega.
"Terima kasih Tuan muda." Lily menundukkan wajahnya hormat.
Dari jarak yang tidak jauh beberapa orang melihat keduanya, Xelia dengan wajah menahan kesal, sedangkan Ragella dan ibunya dengan senyuman penuh arti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Ila Lee
cerita yg menarik lanjut thor
2025-02-21
0
Ita rahmawati
seru pasti nih
2024-09-29
0
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
rigel wanita pilihan. xelia kalah jauh kayaknya
2024-09-22
1