Kehamilan simpatik

"Bagaimana Dok?" tanya Samuel pada dokter yang baru saja memeriksa Rigel.

Rigel yang tubuhnya terasa lemas hanya bisa duduk bersandar di bahu ranjang.

"Semuanya stabil, tidak ada tanda-tanda kelainan."

"Memangnya aku homo yang punya kelainan!" Kesal Rigel menatap Ares dengan kesal.

Ares yang sebagai dokter tertawa, "Ya habis kau aneh."

Rigel berdecak kesal, "Sudahlah, kau memang tidak bakat jadi dokter. Buktinya kau tak menemukan penyakit dalam tubuh ku padahal aku hampir sekarat karena mual dan muntah." Katanya dengan nada mencibir.

Ares tak lain sahabatnya waktu sekolah. Jadi mereka sudah terbiasa akrab.

Ares menghela napas, menatap Rigel dengan tatapan yang komplek.

"Apa!" ketus Rigel saat melihat tatapan Ares tak berkedip.

"Gejala yang kamu alami seperti gejala kehamilan simpatik, di mana calon ayah yang mengalami gejala kehamilan yang sama seperti wanita hamil. Yang di namanya sindrom couvade." terang Ares.

"Ha-mil Tuan Rigel hamil!"

Bugh

"Jangan asal bicara!" Ketus Rigel dengan sebuah bantal melayang pada Samuel.

"Kamu bicara apa? Aku tidak mengerti. Lagu pula aku kan pria, mana bisa mengalami hal seperti itu." Ucap Rigel dengan tatapan kesal.

Ares memilih duduk di sofa yang tak jauh dari tempat Rigel rebahan.

"Coba di ingat-ingat, wanita mana yang sudah kamu titipkan benih, bisa jadi wanita itu sedang hamil."

Deg

Wajah Rigel menegang, mendadak ingatan dimana dirinya menghabiskan malam panas dengan Lily berputar di kepalanya. Malam itu dirinya yang memaksa Lily untuk melayani gairahnya. Rigel sendiri tidak tahu kenapa malam itu dirinya tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri, yang ia rasakan hanya ingin terpuaskan. Dan dalam pikiranya hanya ada wajah Lily, dan malam itu Rigel memutuskan untuk mencari Lily yang ternyata berada didalam toilet, tanpa perlawanan Rigel menarik paksa Lily. Dan terjadilah malam panjang itu.

"Tidak mungkin," Gumam Rigel dengan tatapan lurus. Wajahnya tampak terkejut namun kedua matanya tiba-tiba mengembun.

"Tidak mungkin Lily hamil," Gumamnya lagi.

"Lily siapa?" bisik Ares pada Samuel.

"Kalau tidak salah, anak salah satu pelayan di keluarga Tuan Rigel." Jawab Samuel membuat kepala Ares mengangguk.

"Sebaiknya kamu tanyakan padanya, jika dia benar hamil, dan kamulah yang mengalami ngidamnya." Terang Ares.

Rigel tak bisa berkata apapun, sampai Ares pergi pun pria itu hanya dengan tatapan sedih.

"Tuan-"

"Sam cari tahu di mana Lily berada, aku tidak mau tahu, kau harus menemukannya!"

Samuel yang hendak bicara dibuat diam, pria itu memilih untuk mengangguk.

"Baik Tuan!"

*

*

New York

Alex pagi-pagi sekali sudah datang di kediaman Lily, pria itu sengaja datang pagi untuk meminta sarapan pagi.

"Bibi, kalau begini terus aku akan membayar bibi untuk menyiapkan makan pagi ku, aku tidak akan keberatan jika setiap pagi aku harus datang kesini." Katanya sambil menyantap makanan yang Odala siapkan.

"Aku yang keberatan Alex, kau mengurangi jatah makan ku." Kesal Lily pura-pura cemberut.

Dayana santai menikmati makannya, sedengan Odala juga menikmati.

"Bibi lihatlah dia, pipi nya sudah chubby, badannya juga berisi tapi tidak mau berbagi makanan dengan ku." Alex menatap Odala dengan memelas.

Lily yang di katai mendelikkan matanya sebal.

Odala tersenyum, "Dia memang sedang masa pertumbuhan, biarkan saja kalau dia sudah gemuk tidak akan ada pria yang mau padanya."

Alek terkekeh, membuat Lily cemberut.

"Kalau tidak ada yang mau, masih ada Alex yang mau."

Terpopuler

Comments

Ila Lee

Ila Lee

lanjut thor

2025-02-21

0

Ani Basiati

Ani Basiati

lanjut

2024-10-03

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

waduh si alex mulai beraksi

2024-10-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!