Aku mencintai putri mu

"Tumben ibu masak banyak, ada acara apa?"

Lily meletakkan tasnya diatas meja, berjalan menuju lemari pendingin untuk megambil air.

Hari ini cukup melelahkan baginya yang sedang berbadan dua.

"Hanya ingin masak banyak saja, jarang-jarang kan ibu masak banyak," Jawab Odala sambil sibuk menyelesaikan masakannya.

Lily duduk dikursi makan, tangannya mengusap perutnya saat merasakan pergerakan kecil.

Lily tersenyum, tidak disangka hanya merasakan gerakan kecil dalam perutnya sudah membuatnya sangat bahagia.

"Kamu mandi dulu, sudah sore." Suruh Odala.

"Iya Bu, hari ini Lily merasa capek sekali." Katanya sambil mengusap punggung lehernya yang terasa pegal, belum lagi bagian belakang punggung bawah.

"Ya sudah sana mandi, nanti ibu panggil kalau sudah siap." Odala tersenyum, mengusap bahu putrinya.

"Iya Bu,"

Lily pun beranjak dan masuk kedalam kamar, hari ini memang sangat melelahkan, dan saat seperti ini Lily sering kali menangis seorang diri.

Ingin rasanya berbagi kesedihan dengan apa yang dia rasakan, menjalani kehamilan seorang diri tak mudah seperti yang dilihat, hatinya terasa nyeri, namun inilah keputusan yang dia ambil merawat dan akan melahirkan buah hatinya kedunia.

Setelah membersihkan diri, Lily yang merasakan lelah memilih duduk di atas ranjang dan bersandar, bagian punggung ia beri bantal agar terasa nyaman.

"Ya Tuhan, enak sekali," Gumamnya setelah menyandarkan tubuhnya.

Lily menghela napas, dan meraih sebuah buku diatas nakas.

Sebuah buku panduan ibu hamil dan beberapa cara merawat bayi yang baru lahir, bahkan ada tutorial cara melahirkan. Lily yang sedang membaca tak sadar sampai matanya terpejam. Hingga beberapa waktu lamanya terdengar pintu kamar yang terbuka.

Di ambang pintu Rigel berdiri dengan tatapan nanar. Kaki lebarnya berjalan masuk dengan hati-hati sebisa mungkin tak menimbulkan suara agar tak membuat Lily bangun.

Berdiri disisi tempat tidur, Rigel memandang wajah lelap Lily yang terlihat begitu lelah, dengkuran halusnya menandakan jika wanita itu sangat lelap.

Perlahan tubuh itu luruh, berjongkok disisi rajang.

Tak ada kata yang Rigel ucapkan, matanya terus memandang wajah dan perut Lily. Tangannya perlahan terangkat, dengan hati menyentuh perut besar Lily dan mengusapnya penuh kehati-hatian.

"Anakku," Gumam Rigel dengan kedua mata yang berkaca-kaca.

Bibirnya bergetar, susah sekali untuk menelan saliva saat dadanya terasa penuh sesak.

"Maafkan papa nak, sehat-sehat didalam sana," Gumamnya lagi dengan suara serak.

Lily tak merasa terganggu, mungkin karena tubuhnya yang begitu lelah. Tatapan Rigel tertuju pada kaki Lily yang terbuka, kaki itu terlihat bengkak membuat Rigel semakin terasa sesak.

"Kamu pasti begitu kesulitan," Katanya dengan tatapan bersalah.

Tubuhnya bangkit, menatap wajah wanita yang sejak dulu mengisi hatinya, Rigel mencondongkan tubuhnya menggapai kening Lily dan mengecupnya dalam dan lembut.

"Aku mencintaimu Lily," Bisik Rigel didekat telinga Lily.

Seperti mendengar di alam bawah sadarnya, sudut mata Lily mengeluarkan air mata, namun mata itu masih rapat terpejam, Rigel yang melihat hanya tersenyum pilu. Sungguh disaat seperti ini, dirinya ingin sekali memeluk wanita yang sedang mengandung anaknya itu, Rigel ingin sekali menebus kesusahan Lily di masa kehamilannya.

"Mana Lily?" tanya Odala saat melihat Rigel keluar dari kamar Lily seorang diri.

"Tidur, Lily sepetinya lelah sekali bibi." Katanya dengan senyum kecut.

Rigel selalu merasa sesak saat mengingat Lily.

"Yasudah, biarkan saja. Kita makan dulu." Odala duduk dikursi makan, wanita paruh baya itu menyiapkan makanan.

Sedangkan Dayana hanya duduk melihat interaksi keduanya yang tampak terlihat acuh apalagi bibi Odala, namun tindakannya justru sebaliknya.

Odala mengulurkan piring yang sudah terisi makanan, Rigel menyambutnya dengan senyuman. Ada rasa hangat yang mengalir dalam dirinya, meksipun pada waktu itu ia benar-benar takut.

"Bibi, akulah pria yang menghamili Lily."

Pengakuannya saat itu membuat Odala syok, Rigel rela berlutut didepan Odala hanya untuk meminta maaf dengan apa yang terjadi pada Lily.

"Aku menyukai Lily sejak kami bersama, dan rasa suka itu tubuh menjadi cinta sampai saat ini, maaf bibi tapi aku benar-benar mencintai putrimu."

Gaesss mbok ya di kasih rating bintang 🌟 5 apa kopi segala macem, sekarang sepi sekali penggemar Di NT🫢

Dan jangan lupa cari "SENJA KELANA" DI PIN-JOOOO🤣

Terpopuler

Comments

Ila Lee

Ila Lee

Alex kau kalah sebelum berperang regel lebin dulu menyatakan mencintai Lily kepada bibi odala

2025-02-21

0

nyonya

nyonya

Alex kalah jauh ma rigel,lily marah ibunya yg dideketin/Grin/

2025-01-11

0

Ani Basiati

Ani Basiati

lanjut

2024-10-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!