Rahasia

Lei Nan berjalan perlahan memasuki kediaman ayahnya, Lei Hu, dengan hati yang diliputi kebingungan. Selama setahun ini, ia merasa diabaikan oleh ayahnya, dan kini tiba-tiba ia dipanggil. Perasaan ganjil ini semakin kuat saat ia memasuki ruangan dan melihat wajah ayahnya yang terlihat serius.

"Lei Nan, mungkin kau marah kepada ayah karena tidak menyelamatkan ibumu?" ucap Lei Hu tiba-tiba, memecah keheningan yang baru saja terbentuk.

Lei Nan hanya bisa diam. Memang benar bahwa selama ini ia sangat kecewa dengan ayahnya karena merasa tidak pernah ada upaya untuk menyelamatkan ibunya yang diculik setahun yang lalu. Rasa sakit dan kekecewaan itu begitu mendalam sehingga kata-kata Lei Hu seakan-akan membuka luka lama.

"Ibumu sekarang dalam keadaan aman," lanjut Lei Hu.

Mendengar itu, Lei Nan merasa hatinya sedikit lega, namun kebingungan masih meliputi pikirannya.

"Jika ayah tahu mengenai keadaan ibu, kenapa tidak membawanya kembali?" tanya Lei Nan dengan nada yang sedikit menunduk, mencoba menahan emosi yang bercampur aduk.

"Lei Nan, ada hal yang masih belum bisa kamu ketahui," jawab Lei Hu. "Namun, jika dirimu mengikuti Pak Tua Feng, perlahan-lahan pertanyaanmu akan terjawab."

Lei Nan terkejut mendengar ucapan ayahnya. Pak Tua Feng adalah orang yang telah menyelamatkannya sebelumnya, dan sekarang ayahnya menyebut pria tua itu seolah-olah mereka memiliki hubungan yang erat.

"Maksud ayah?" tanya Lei Nan sekali lagi, suaranya penuh dengan keheranan.

"Kamu bisa kembali. Hanya itu yang ingin aku ucapkan," kata Lei Hu dengan suara yang tegas namun penuh makna.

"Apa maksud ayah? Kenapa aku harus menunggu!" Lei Nan mulai merasa marah. Emosinya yang selama ini tertahan mulai memuncak, dan ia merasa frustasi dengan jawaban yang tidak memuaskan dari ayahnya.

Sebelum Lei Nan semakin meledak, pandangannya tiba-tiba menjadi gelap, dan ia akhirnya pingsan. Di belakangnya, sosok pria yang sebelumnya menjemput Lei Nan muncul.

"Tuan, apakah memang aman membiarkan Tuan Muda menanggung misi ini?" tanya pria itu dengan nada khawatir.

"Huf... Aku sebenarnya tidak ingin mengirim anakku," jawab Lei Hu, "namun dalam darahnya mengalir darah dari istriku. Kamu pasti tahu apa yang aku maksud."

"Hamba mengerti, Tuan. Hamba pamit membawa Tuan Muda kembali ke kediamannya," kata pria itu, lalu menghilang membawa Lei Nan.

Tak lama kemudian, siluet lain muncul di ruangan itu. Siluet tersebut adalah pria yang sebelumnya menyelamatkan Lei Nan, yang tak lain adalah Pendekar Bulan Sabit, Yi Feng.

"Hahaha, anak dan ayah memang tidak ada bedanya," ucap Yi Feng sambil tersenyum.

"Pak Tua, dirimu terlihat sehat," ucap Lei Hu sambil tersenyum kembali.

"Apa kau yakin ingin aku membawanya?" tanya Yi Feng, matanya penuh dengan keseriusan.

"Itu satu-satunya jalan untuk anak itu. Sebelumnya aku tidak berharap banyak saat mendengar anak itu lumpuh, namun semenjak dia menunjukkan kekuatannya di arena, kita masih memiliki harapan," jawab Lei Hu dengan keyakinan.

"Lei Hu, apa kau tahu jika itu bisa merenggut nyawa putramu?" tanya Yi Feng sekali lagi, nada suaranya penuh kekhawatiran.

"Pak Tua, misi menyelamatkan ibunya bahkan lebih sulit dibandingkan apa yang kita rencanakan," jawab Lei Hu dengan tegas.

"Haaa, sudahlah. Aku besok fajar akan membawa anak itu bersamaku. Aku harap dirimu tidak terlalu memaksakan dirimu terlalu jauh," ucap Yi Feng dengan nada yang sedikit lembut namun tegas.

"Pak Tua, aku tahu tentang kondisi tubuhku lebih baik dibandingkan orang lain," jawab Lei Hu.

"Baiklah, aku pergi dulu," ucap Yi Feng yang kemudian menghilang dari tempat itu.

"Uhuk... semoga kondisiku masih bisa bertahan sampai hari yang ditentukan," kata Lei Hu, matanya sayu.

Di saat yang sama, Lei Nan sedang berada dalam mimpi buruknya, mengingat kenangan satu tahun yang lalu ketika ibunya diculik.

"Tolong, jangan bawa ibuku!" teriak Lei Nan dalam tidurnya, sebelum tiba-tiba terbangun dengan nafas terengah-engah.

Dia terkejut mendapati dirinya sekarang berada di tempat yang berbeda dan bergerak sangat cepat.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana mungkin aku berada di sini?" tanya Lei Nan kebingungan, mencoba memahami situasi aneh ini.

"Hahaha, nak, sepertinya kau sudah sadar," ucap seorang pria tua yang tak lain adalah Yi Feng.

"Apa yang terjadi? Bagaimana mungkin aku berada di sini?" Lei Nan bertanya lagi, masih dalam kebingungan.

"Hahaha, aku hanya membawamu saat dirimu tertidur," jawab Yi Feng dengan nada santai.

Setelah lama berjalan, Yi Feng akhirnya berhenti di dekat sebuah danau. Dia menurunkan Lei Nan yang sedari tadi memberontak.

"Baiklah, kita akan beristirahat di sini dan melanjutkan perjalanan besok pagi," ucap Yi Feng.

"Baik, Kakek," ucap seorang gadis yang tiba-tiba muncul, membuat Lei Nan terkejut.

Lei Nan melihat sekeliling dan menemukan gadis itu berdiri di atas pohon. Perlahan gadis itu turun dan berdiri di depan Lei Nan.

"Kau... bukankah kau lawanku sebelumnya?" ucap Lei Nan dengan ragu.

"Memang benar, aku lawanmu sebelumnya," jawab gadis itu.

Lei Nan segera mencerna semuanya. Gadis di depannya ini memanggil Yi Feng sebagai kakeknya, jadi gadis ini adalah cucu dari pria tua itu.

"Baiklah, sudahlah. Kalian bisa mengobrol dulu, aku akan mencari hewan untuk kita makan," ucap Yi Feng yang kemudian menghilang dari sana.

Beberapa menit berlalu dalam keheningan. Lei Nan merasa canggung karena tidak tahu apa yang harus ditanyakan. Ia mencoba memecah keheningan itu.

"Sebenarnya kita akan pergi ke mana?" tanya Lei Nan.

"Nanti kau akan tahu sendiri ke mana kita akan pergi," jawab gadis itu dengan nada tenang."Aku harus berbicara apa lagi, kau bodoh Yi Hua, ah......"batin Yi Hua.

Keheningan kembali menyelimuti suasana, sampai akhirnya Yi Feng kembali dengan seekor rusa di pundaknya.

"Baiklah, Yi Hua, potong rusa ini. Kakek akan membuat api," ucap Yi Feng.

"Baik, Kakek," jawab Yi Hua.

Lei Nan merasa canggung karena sejak tadi ia tidak melakukan apa-apa, hanya bisa duduk diam.

"Hahaha, nak, kenapa wajahmu sangat murung?" tanya Yi Feng kepada Lei Nan.

"Tidak,Tuan. Aku hanya masih mencerna semua kejadian barusan," jawab Lei Nan.

"Hahaha, panggil aku Pak Tua Feng saja. Ucapan guru nanti akan kau gunakan untuk calon gurumu," ucap Yi Feng.

Lei Nan hanya mengangguk, menyadari bahwa mungkin Yi Feng menyebut dirinya sebagai muridnya untuk menakuti perwakilan Sekte Sembilan Guntur agar tidak bertindak berlebihan terhadap keluarganya.

Malam itu, mereka habiskan di dekat perapian dengan udara dingin yang bertiup kencang. Mereka makan daging rusa dengan nikmat meskipun Lei Nan merasa daging itu sangat pahit. Namun, ia melihat wajah dua orang di depannya yang tidak menunjukkan ekspresi berbeda.

"Hahaha, memang benar aku tidak pandai memasak," ucap Yi Feng sambil tertawa.

Yi Hua hanya menggelengkan kepalanya dan tetap diam. Malam itu akhirnya mereka habiskan untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan esok pagi.

Ilustrasi Yi Hua

Terpopuler

Comments

Sang M

Sang M

Jgn kau cerita seorang sampah, lu Thor,!!!!!!! Sudah bosan cerita sampah truss..

2024-12-26

0

Ana Dasuki

Ana Dasuki

good

2025-01-10

0

XIAO WANG LIN TIAN

XIAO WANG LIN TIAN

cik naif terutama ayahnya rasanya kalo gue bisa bunuh orang hanya dengan tatapan gue tatap.juga ni orang sampeh mati

2024-11-28

2

lihat semua
Episodes
1 Rencana Pembunuhan
2 Lembah Petir
3 Dewa Petir Lei Tang
4 Kembalinya Sang Jenius
5 Cerita Satu Tahun Yang Lalu
6 Pertandingan Jenius Kota Bulan Perak
7 Jenius Keluarga Feng
8 Ayah Lei Nan
9 Pavilium Dagang
10 bab 10 Menyerap Rumput Petir 1000 tahun
11 Bab 11 Awal Pertandingan
12 Pertandingan 1
13 Pertandingan 2
14 pertandingan 3
15 Lei Nan dan Lei Wei
16 Pertandingan Menuju Final
17 Final
18 Pertarungan Terakhir
19 Perdebatan
20 Rahasia
21 8 Pisau Usang
22 Tes Masuk
23 Tes Terakhir
24 Masuk Aula Informasi
25 Serigala Hutan
26 Kematian Feng Hao
27 Misi Selesai
28 Besi Naga Es
29 Terobosan
30 Sang Matahari Hitam
31 Aula Tukar
32 Kitab Pisau Terbang Qi
33 Keberangkatan
34 Makam Kaisar Petir
35 Serangan Iblis Surgawi
36 Kaisar Petir
37 Pertararungan
38 Kekuatan Baru
39 Kristal Petir
40 Keluar Dari Makam Kaisar Petir
41 Tempat yang tidak di ketahui
42 Pendekar Bangau Es
43 Perdebatan
44 Pemuda sombong
45 Han Rong
46 Saudara
47 Penginapan
48 Wanita aneh
49 Melanjutkan perjalanan
50 Sampai di Kota Angrek
51 Dimulainya Lelang
52 Lelang I
53 Lelang II
54 Lelang III
55 Bertemu kembali dengan Yi Hua
56 Pertarungan dengan Pangeran Shen
57 Kebenaran
58 Iblis Surgawi
59 Guru Besar Yao Bai
60 Pertemuan dengan Zhang Wei
61 Alam Roh
62 Memasuki Alam Roh
63 Pertarungan Dengan Roh Singa Emas
64 Bertemu dengan Roh 10.000 tahun
65 Melawan Raja Roh Ular
66 Telur Roh
67 Keluar Dari Alam Roh
68 Pengawas tim Lei Nan
69 Yu Kai
70 Keukatan Lei Nan
71 Bandit Singa Merah
72 Pertemuan Kembali
73 Mei Ling
74 Masa Lalu Yang Kelam
75 Keputusan
76 Keberangkatan
77 Mahluk Demonic
78 Sampai Ke Pulau Teratai Putih
79 Bertemu Yao Bai
80 Pemimpin Demonic
81 Melawan Makluk Demonic
82 Sosok Pemimpin Demonic
83 Memulai pelatihan
84 Kembali Ke Pavilium
85 Pil Langit
86 Kembali ke Aula Informasi
87 kembali ke Aula Informasi
88 Tiba Di Aula Informasi
89 Pertandingan Perebutan Tahta
90 Formasi Sembilan Petir
91 Orang Tua Misterius
92 1 Bulan Kemudian
93 Hari Keberangkatan
94 Tuan Muda Clan Surgawi
95 Lubang Hitam
96 Melawan Ribuan Moster
97 Terobosan
98 Melanjutkan Perjalanan
99 Lei Yu
100 Tubuh Dewi Petir
101 Ibukota Kekaisaran Qin
102 Penginapan
103 Hari Turnamen
104 Sekte Sembilan Guntur
105 Sekte Bambu
106 Melawan Keturunan Qin
107 Hasil Yang Mengejutkan
108 Sosok Misterius
109 Peta Misterius
110 Kompetisi kedua
111 Pertandingan 2
112 10 Besar
113 Jiu Yang
114 kecurangan
115 Serangan
116 Sosok Pemimpin
117 Kekuatan Kristal
118 Mundur
119 Murid
120 Hari Pertama
121 1 Bulan
122 Cahaya di Ujung Tebasan
123 Pertemuan kembali
124 Menuju Perguruan Lonceng Emas
125 Memperbaiki Segel
126 penyerangan di mulai
127 kedatangan sosok bertopeng
128 Kembalinya sosok di masa lalu
129 Pertarungan Dengan Pendekar Inti Emas Akhir
130 Bangkitnya Sesuatu
131 Api Emas yang Terbangun
132 pengumuman
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Rencana Pembunuhan
2
Lembah Petir
3
Dewa Petir Lei Tang
4
Kembalinya Sang Jenius
5
Cerita Satu Tahun Yang Lalu
6
Pertandingan Jenius Kota Bulan Perak
7
Jenius Keluarga Feng
8
Ayah Lei Nan
9
Pavilium Dagang
10
bab 10 Menyerap Rumput Petir 1000 tahun
11
Bab 11 Awal Pertandingan
12
Pertandingan 1
13
Pertandingan 2
14
pertandingan 3
15
Lei Nan dan Lei Wei
16
Pertandingan Menuju Final
17
Final
18
Pertarungan Terakhir
19
Perdebatan
20
Rahasia
21
8 Pisau Usang
22
Tes Masuk
23
Tes Terakhir
24
Masuk Aula Informasi
25
Serigala Hutan
26
Kematian Feng Hao
27
Misi Selesai
28
Besi Naga Es
29
Terobosan
30
Sang Matahari Hitam
31
Aula Tukar
32
Kitab Pisau Terbang Qi
33
Keberangkatan
34
Makam Kaisar Petir
35
Serangan Iblis Surgawi
36
Kaisar Petir
37
Pertararungan
38
Kekuatan Baru
39
Kristal Petir
40
Keluar Dari Makam Kaisar Petir
41
Tempat yang tidak di ketahui
42
Pendekar Bangau Es
43
Perdebatan
44
Pemuda sombong
45
Han Rong
46
Saudara
47
Penginapan
48
Wanita aneh
49
Melanjutkan perjalanan
50
Sampai di Kota Angrek
51
Dimulainya Lelang
52
Lelang I
53
Lelang II
54
Lelang III
55
Bertemu kembali dengan Yi Hua
56
Pertarungan dengan Pangeran Shen
57
Kebenaran
58
Iblis Surgawi
59
Guru Besar Yao Bai
60
Pertemuan dengan Zhang Wei
61
Alam Roh
62
Memasuki Alam Roh
63
Pertarungan Dengan Roh Singa Emas
64
Bertemu dengan Roh 10.000 tahun
65
Melawan Raja Roh Ular
66
Telur Roh
67
Keluar Dari Alam Roh
68
Pengawas tim Lei Nan
69
Yu Kai
70
Keukatan Lei Nan
71
Bandit Singa Merah
72
Pertemuan Kembali
73
Mei Ling
74
Masa Lalu Yang Kelam
75
Keputusan
76
Keberangkatan
77
Mahluk Demonic
78
Sampai Ke Pulau Teratai Putih
79
Bertemu Yao Bai
80
Pemimpin Demonic
81
Melawan Makluk Demonic
82
Sosok Pemimpin Demonic
83
Memulai pelatihan
84
Kembali Ke Pavilium
85
Pil Langit
86
Kembali ke Aula Informasi
87
kembali ke Aula Informasi
88
Tiba Di Aula Informasi
89
Pertandingan Perebutan Tahta
90
Formasi Sembilan Petir
91
Orang Tua Misterius
92
1 Bulan Kemudian
93
Hari Keberangkatan
94
Tuan Muda Clan Surgawi
95
Lubang Hitam
96
Melawan Ribuan Moster
97
Terobosan
98
Melanjutkan Perjalanan
99
Lei Yu
100
Tubuh Dewi Petir
101
Ibukota Kekaisaran Qin
102
Penginapan
103
Hari Turnamen
104
Sekte Sembilan Guntur
105
Sekte Bambu
106
Melawan Keturunan Qin
107
Hasil Yang Mengejutkan
108
Sosok Misterius
109
Peta Misterius
110
Kompetisi kedua
111
Pertandingan 2
112
10 Besar
113
Jiu Yang
114
kecurangan
115
Serangan
116
Sosok Pemimpin
117
Kekuatan Kristal
118
Mundur
119
Murid
120
Hari Pertama
121
1 Bulan
122
Cahaya di Ujung Tebasan
123
Pertemuan kembali
124
Menuju Perguruan Lonceng Emas
125
Memperbaiki Segel
126
penyerangan di mulai
127
kedatangan sosok bertopeng
128
Kembalinya sosok di masa lalu
129
Pertarungan Dengan Pendekar Inti Emas Akhir
130
Bangkitnya Sesuatu
131
Api Emas yang Terbangun
132
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!