***
Saking lamanya Winston memeluk Luna membuat dirinya tertidur di pundak Winston.
"Haha dasar, gadis ini sungguh langka, bisa-bisanya dia tidur di waktu seperti ini," gumam Winston sembari menggendong Luna ala bridal style ke kasurnya.
Winston pun ikut berbaring di samping Luna, di dekapnya Luna dalam pelukannya.
"Sayang, malam ini aku akan berangkat keluar negeri selama satu minggu. Seandainya kau tidak ada ujian akhir, aku pasti sudah membawamu. Tolong jangan melakukan hal yang tidak kusukai selama aku tidak ada," bisik Winston ke telinga Luna. Lalu diambilnya ponsel Luna dan di simpannya nomornya di dalam.
***
Entah sudah berapa lama Luna tertidur, tapi Luna ingat tadi dia bersama Winston dan sekarang dia sudah di kasur sendirian.
Ada kehampaan dalam hati Luna, sekarang dia tidak suka terbangun dan tidak mendapati Winston disisinya.
"Hah, kau gila Luna, kau hanya simpanan. Kalian hanya memiliki hubungan yang saling menguntungkan, jangan berharap Lebih," ketus Luna pada dirinya sendiri.
Kring ... Kring ... Kring
"Selamat malam Luna manis," begitulah bunyi pesan yang Luna terima dari Rendi.
"Selamat malam Rendi," balas Luna karena memang Luna sudah menganggap Rendi sebagai temannya.
Saking senangnya Rendi mendapat balasan whatsapp dari Luna membuat Rendi langsung menelfon Luna.
"Hi Luna," ucap Rendi dengan nada yang terdengar sangat bahagia.
"Halo Rendi, ada apa?" balas Luna menanyakan mengapa Rendi menghubungi dirinya.
"Tidak, aku hanya merindukan mu hehe," ucap Rendi sembari tertawa.
"Gombal, kalo enggak ada apa-apa aku matiin yah, aku mau makan malam dulu," balas Luna ingin mematikan telepon itu. Karena memang dirinya sedang lapar.
"Yah, baru juga beberapa detik kita mengobrol, kau sudah langsung ingin mengakhirinya," jawab Rendi lesu.
"Maaf Rendi, aku kelaparan. Jadi harus makan, kamu mau temanmu ini mati kelaparan?" ucap Luna menjelaskan pada Rendi.
"Eh, nggak dong. Yaudah gih sana makan. Tapi nanti aku telfon lagi boleh kan? hehe,"
"Boleh sih, tapi enggak janji aku bisa angkat soalnya aku harus belajar. Kamu juga belajar lah, entar enggak lulus loh. Yaudah yaa, aku matiin bye,"
Setelah telfonnya dimatikan, Luna bergegas kebawah mencari makanan.
"Eh Nani ada makanan ga ya? aku lapar," ucap Luna sembari mengerucutkan bibirnya dan memegang perutnya.
"Eh nona Luna, ada Nona, sebentar ya Nani persiapkan," jawab Nani sopan pada Luna.
"Jangan panggil aku Nona kalo nggak ada Winston disini, panggil Luna aja kita kan temenan," balas Luna kurang senang dipanggil nona oleh Nani.
"Ba ... baiklah Nona, eh Luna," balas Nani sembari mempersiapkan makanan untuk Luna.
"Eh, Winston kemana Nani? kenapa dia tidak ada disini padahal sudah malam."
"Loh, Nona tidak diberitahu oleh Tuan? jika dia ke luar negeri hari ini. Sudah empat jam yang lalu Tuan berangkat," jawab Nani sedikit heran.
"Dasar, bahkan aku tidak diberitahu. Apakah aku sama sekali tidak di anggap olehnya? Nani saja tau. Aih," ketus Luna pelan.
"Iya Luna, tadi ngomong apa?" tanya Nani karena memang dia melihat Luna berbicara tapi sangat pelan.
"Eh tidak ada Nan, hahahaha. Makasih ya sudah mempersiapkan makanan untuk ku," balas Luna sambil memberikan finger heart ke Nani.
"Hehe baiklah, Nani melanjutkan aktifitas Nani dulu yah. Hari ini ada review para pelayan," balas Nani tersenyum.
"Oke Nani, semangat ya," balas Luna menyemangati.
"Terimakasih Luna," ucap Nani sembari berlalu.
"Huh, sepi sekali," keluh Luna sambil mengunyah makanannya.
Tring ... Tring ... Tring
Ponsel Luna berdering dan dilihatnya ada video call dari seseorang yang bernama 'SAYANG' di ponsel Luna.
"Hah sayang? gila! siapa ini?"
Luna memutuskan untuk tidak mengangkat video call tersebut karena dia merasa tidak mengenal nomor itu.
Beberapa menit kemudian muncul pesan di ponsel Luna. Sebelum Luna membuka pesan itu, dari layar ponselnya, Luna sudah bisa melihat isi pesan itu.
"Berani sekali kau tidak mengangkat video call dariku! kamu mau mati ya?" begitulah isi pesannya.
"******. Yang tadi itu Winston? kenapa ada nomornya di ponselku? terus kenapa namanya 'SAYANG'? huruf besar lagi semuanya," gumam Luna risau.
Dan segera Luna terperanjat saat dia menerima video call lagi dari 'SAYANG'.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Rokiyah Yulianti
Udah sayang sayangan aja neh si Winston haha
2023-02-24
0
Lusiana_Oct13
😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
2022-08-23
0
Mhimi Rahalus Rahakbauw
author jangan pake kata² keramat ini dong "Kau mau mati ya" kan jadi ingat novel "Menikahi jadi yg ke-2" heheeee🤣🤣🤣
2022-08-12
2