Rendi Anggara
Di sekolah Luna.
***
Mendengar penjelasan dari Rendi, membuat Luna merasa sangat bersalah.
"Maaf ya, aku tidak ingat," balas Luna menunduk. Luna kembali mengingat-ingat, karena memang ada yang sering menyapa dirinya di sekolah ini. Tapi setiap pria itu mengajaknya mengobrol, Luna langsung menunduk dan pergi. Karena memang dulu Luna tidak ingin punya teman, mungkin itulah alasannya kenapa Luna tidak ingat dengan Rendi.
"Sudahlah Luna lupakan saja, yang penting nanti kedepannya kau akan ingat dengan ku," balas Rendi tersenyum pada Luna.
"Baiklah Rendi, lain kali aku akan mengingat mu," balas Luna karena memang pria ini sopan tutur katanya.
"Jadi apa salahnya berteman dengan dia, toh dalam waktu dekat aku juga akan lulus dan mungkin tidak akan bertemu lagi," gumam Luna dalam hati.
"Luna, boleh pinjam ponsel mu sebentar?" tanya Rendi yang sedari tadi sudah duduk di dekat Luna.
"Untuk apa Rendi?" balas Luna menyelidik.
"Anggap saja sebagai permintaan maafmu padaku," respon Rendi bercanda.
"Wah, pria ini sedikit narsis juga ya," gumam Luna sembari memberikan ponselnya pada Rendi.
Tiba-tiba dengan sangat cepat, Rendi mengambil foto selfienya dengan Luna. Dan langsung mengetikkan sesuatu di ponsel tersebut.
"Nih ponsel mu, misi sudah selesai," ucap Rendi sembari menyerahkan ponsel itu ke pemiliknya.
Luna masih bingung dan membeku atas sikap Rendi tadi. Dia belum pernah diperlakukan seperti ini oleh orang lain.
Dilihatnya ponselnya, dan Luna melihat di whatsappnya sudah tertera nama Rendi. Dan sudah terkirim pula foto selfie mereka tadi ke nomor Rendi itu.
"Biar kamu nggak lupa lagi Lun, jadi aku langsung foto saja dengan mu. Jadi sewaktu-waktu kamu melupakan ku, aku ada bukti nyata dengan menunjukkan foto ini," balas Rendi terkekeh, sambil menunjukkan layar ponselnya yang sudah terpampang foto mereka tadi.
Benar, Rendi langsung mengganti homescreen ponselnya dengan foto yang baru saja Rendi ambil.
Tidak terasa waktu berlalu dengan cepat. Rendi orangnya asyik banget diajak ngobrol, seorang Luna yang pendiam pun dibuatnya tertawa terpingkal-pingkal.
Rendi merasa sangat bersyukur berangkat pagi hari ini, buktinya dia sekarang sedang mengobrol dan bercanda dengan orang yang sudah ditaksirnya sejak menginjakkan kaki di sekolah ini.
***
Diwaktu yang bersamaan mansion Winston.
Winston terbangun dari tidurnya dan sudah tidak menemukan Luna di ranjang. Segera Winston ke ruang kerjanya dan cek cctv. "Kemana gadis ini pergi?" ucap Winston sambil membuka komputernya.
Winston sesaat lupa bahwa Luna adalah seorang pelajar. Ya tentu saja Luna kesekolah.
Saat menonton layar yang didepannya, tiba-tiba Winston tersenyum bahagia saat melihat sepanjang malam Luna memeluk tubuhnya dengan sangat erat. Bahkan tidak melepaskannya sedetik pun.
Tanpa sadar Winston mengelus dadanya, "Tadi malam dia tidur di sini, seharusnya aku tidak tidur agar bisa merasakan nya," gumam Winston.
"Haha, betapa Lucu nya dia," tawa Winston benar-benar membuat pelayannya kebingungan. Karena memang sedari tadi pak Roni sudah di ruangan itu membersihkan ruangan kerja Winston.
"Lihatlah ekspresi nya, dia langsung menghindar secepat kilat," Winston masih berbicara sendiri, dia merasa sangat terhibur dengan ulah Luna yang terlihat dari layar komputernya itu.
Ada getaran manis di dada Winston saat melihat Luna memandanginya beberapa saat sebelum bergegas bersiap kesekolah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Rokiyah Yulianti
Chanyeol my bias
2023-02-23
0
Eni Ristian
ya ngampuunn babang caplang kesayangan akuuuhh 😍😍😘
2022-11-02
1
Amel Munthe
pasti winston cemburu lihat foto rendy dan luna nantinya,, 😂😂😂
dah itu winston krbakaran jenggot 😅😅😅
2022-09-13
0