***
Sehabis makan dan minum obat, Luna langsung tidur terlelap. Sedangkan Tuti dan Nani sudah sedari tadi kembali ke ruangan mereka.
Sudah beberapa jam Winston berkutik dengan pekerjaan nya di ruangan kerja, Winston benar-benar lupa waktu jika Ia sedang dalam mode serius dalam pekerjaan.
Dilihatnya jam sudah menunjukkan angka 11:38 malam. "Wah, sudah hampir tengah malam ternyata, sebaiknya aku bergegas tidur," gumam Winston segera kembali ke kamar nya.
Dia menjumpai Luna yang sudah terlelap di ranjangnya, segera Winston masuk kedalam selimut yang sama dengan Luna.
Ditarik nya badan Luna yang berada di ujung tempat tidur agar menghadap kepada tubuhnya, dipandangi nya Luna dengan lekat.
"Kau sangat cantik, lugu tapi lemah, apa yang harus kulakukan padamu?" dibelainya rambut Luna dan mendekap kan Luna ke dalam pelukan nya.
Winston sangat suka dengan wangi tubuh Luna, wanginya sangat lembut seperti wangi seorang bayi, hal itu membuat Winston sangat nyaman dan akhirnya ikut terlelap untuk mengistirahatkan tubuh nya sejenak.
***
Tepat pukul 05:00 pagi Luna terbangun dari tidur nya, betapa terkejutnya Luna saat menemukan dirinya memeluk Winston dengan sangat erat.
Dengan gerakan yang cepat, Luna bergerak menjauh dari Winston. "Astaga Luna, apa yang sedang kau lakukan? dasar Mesum!" celoteh Luna dalam hati.
Tapi sebelum benar-benar beranjak, Luna melihat wajah Winston sejenak, dipandangi nya wajah yang tampan itu.
"Benar-benar sangat tampan, saat tidur pun dia bisa setampan ini," tapi segera ia tepis kekaguman nya, Luna sadar betul posisi nya. Dia berbeda dari pria yang berada di samping nya ini.
"Luna kau tidak boleh memiliki perasaan padanya, punya hak apa kau menyukai nya. Sadari lah posisi mu. Kau hanya simpanan," decak Luna dalam hati.
Entah sedari kapan Luna merasakan sakit jika menyinggung posisinya di samping pria itu, karena memang kata simpanan benar-benar menyinggung martabat Luna.
Tapi tidak apa-apa, lagian hidup memang punya hukum timbak-balik. Jika menerima ya, harus juga memberi. Itu sudah menjadi hukum alam yang tidak dapat terelakkan.
Setelah menenangkan pikirannya, Luna pun beranjak dari ranjang dan segera bersiap-siap menuju sekolah.
Luna pergi ke sekolah pagi sekali sekitar jam 06:15, Luna tidak ingin merepotkan Winston. Dia juga merasa malu berjumpa lagi dengannya pagi ini, karena mengingat betapa eratnya Luna memeluk Winston saat bangun tadi.
Luna berangkat menggunakan kendaraan online, dalam waktu 15 menit Luna sudah sampai di sekolahnya. Karena memang tadi jalanan masih sangat sepi, jadi dia tidak terhalang oleh kemacetan.
Kebetulan jam masuk sekolah Luna adalah pukul delapan pagi,
"Jadi masih 1 jam 30 menit lagi ya aku menunggu?" keluh Luna dalam hati.
Segera Luna pergi ke salah satu tempat duduk di dekat kelas nya. Dia duduk disana dan tidur di atas meja dengan dilapisi tas sekolahnya.
"Luna, sudah kuduga kau akan masuk hari ini," sahut seseorang dari ujung dan mulai mendekat ke arah Luna.
Dilihatnya Pria itu. "Siapa ya?" balas Luna.
Hal itu membuat pria itu sedikit kesal,
"Halo Luna namaku Rendi, kita sudah berjumpa setidaknya 254 kali sejak dari kelas 1 dulu, bahkan aku hampir setiap hari mengirimi surat untuk bertemu dengan mu sepulang sekolah,"
"Dan kita bahkan sudah berkenalan hampir 10 kali, ditambah yang sekarang sudah 11 kali," balas Rendi tegas. Mengingatkan Luna agar lain kali Luna mengingat wajah dan namanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
liberty
saking gemesnya gak dikenali...dihitung pula berapa kalinya...gabut bngt 😅
2024-02-04
0
Rokiyah Yulianti
Si Rendi sampe detail bgt itu ngitungnya haha
2023-02-23
0
Yulvita Darnel
apakah setiap jumpa Luna di hitung ya Rendi hingga tau jumlah pertemuannya.😂😂😂
2023-02-09
1