***
"Pak, boleh kah hari ini saya meminta ijin? hari ini Luna ada urusan penting. Luna berjanji akan mengganti hari ini dengan lembur dihari weekend nanti," ucap Luna pada seorang pria yang umurnya sudah lumayan tua, yang sedang berdiri di depan kasir tokonya. Pria itu merupakan pemilik toko tempat Luna bekerja paruh waktu.
"Yaampun Luna, tidak apa-apa, pergilah, jika memang urusannya sangat penting," jawab pemilik toko tersebut pada Luna, karena memang Luna sangatlah sopan saat berbicara.
Setelah mendapatkan ijin dari tempat ia bekerja, Luna segera pergi ke kantor polisi, dia tidak ingin masalah ini berlarut.
Setelah beberapa menit, Luna sampai di kantor polisi yang memang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat kerja paruh waktu Luna.
***
"Halo Pak, saya Luna. Saya memenuhi panggilan atas pelanggaran lalu lintas Pak," ucap Luna pada petugas yang ia jumpai di dalam kantor polisi itu.
"Halo Dik Luna, silahkan duduk. Saya akan cek terlebih dahulu ya mengenai kasus yang anda sebutkan," petugas itu merespon Luna dengan sangat baik dan juga ramah. Dia juga menyodorkan air minum pada Luna.
(Dipanggil Dik karena Luna masih memakai seragam sekolah)
Setelah beberapa saat,
"Baiklah, kita sudah menerima laporan dan telah cek kamera pengawas di tempat kejadian. Jadi, memang kecelakaan ini terjadi karena kamu kurang hati-hati. Karena kamu masih seorang pelajar, sebagai sanksi atas tindakan mu, kamu hanya akan diberikan hukuman bekerja di panti sosial dihari weekend selama satu bulan," petugas itu menjelaskan dengan sangat baik dan tegas, sesaat setelah dirinya menemukan berkas kasus milik Luna.
"Baik Pak, saya akan melakukannya dengan sungguh-sungguh," respon Luna dengan sangat sopan, Luna juga sudah merasa lega sekarang. Luna tadi berpikir jika sanksinya akan jauh lebih berat dari ini.
"Tetapi, dari pihak korban menyatakan kamu harus mengganti perbaikan mobilnya, nanti pengacara korban akan datang sebentar lagi," ucap petugas itu lagi.
***
Beberapa menit kemudian,
"Mari silahkan masuk ke ruangan berikut, pengacara korban sudah sampai," petugas itu menuntun Luna masuk kesebuah ruangan di dalam kantor polisi.
"Baik Pak, terimakasih ya," sahut Luna berterimakasih pada petugas yang ramah itu.
"Halo Luna Maria, Perkenalkan, saya pengacara bapak Grozav Winston Leeac, ingin memberikan berkas berikut," ucap seseorang yang Luna jumpai di ruangan itu.
Luna menerima berkas tersebut dan membacanya dengan teliti, dilihatnya jenis mobil yang tergores tadi dengan merek Bugatti La Voiture Noire.
Betapa tercengangnya Luna saat melihat harga perbaikan mobil itu sangat lah mahal, bahkan angkanya diluar diguaan Luna.
"Pak, apakah memang harga perbaikannya semahal ini?" tanya Luna hati-hati.
"Iya Dik Luna, harga perbaikannya bisa semahal itu karena memang mobilnya hanya ada 5 di dunia dan salah satunya yang memiliki mobil itu adalah klien saya. Jadi, untuk memperbaiki goresannya saja membutuhkan perawatan yang sangat khusus,"
"Klien saya ingin uangnya di transferkan ke rekening yang sudah tertera di bawah," jawab pria itu sembari menunjuk berkas yang sedang Luna genggam.
Luna sudah tidak dapat merespon lagi, entah sudah berapa lama pengacara yang berada dihadapannya itu berbicara. Tidak satupun pembicaraannya masuk ke dalam otak Luna, bahkan sampai pengacara itu pulang pun, Luna tidak menyadarinya.
Diperjalanan pulang, Luna berjalan begitu putus asa. Jangankan uang perbaikan mobil, uang sekolahnya saja susah dibayar, apalagi uang sebesar itu.
Saat Luna melewati sebuah jembatan terbersit di kepala Luna ingin melompat.
Tapi niatnya di urungkannya lagi, "Haha, kau pasti senang kan? aku bahkan hampir saja bunuh diri," lirih Luna sambil memandang ke langit.
Luna sudah kehabisan air mata. Semenjak kehilangan kedua orangtuanya, Luna sudah tidak pernah menangis, Luna sudah lama mengeraskan hati nya.
***
Di rumah paman Luna,
"Heh, kau sudah pulang rupanya. Mumpung kau sudah pulang, cepat persiapkan dulu kue dan makanan yang lainnya, malam ini Hani ulang tahun. Dia mengundang teman-teman sekolahnya, Bibi mau mendekor ruangan," ucapnya sesaat setelah Luna sampai di rumah.
"Baik Bi, akan Luna kerjakan," respon Luna menunduk dan dengan nada yang sangat sopan.
"Baiklah, mari kita menyibukkan diri. Aku ingin melupakan masalah ini walaupun hanya sesaat," benak Luna ingin menyibukkan dirinya. Setidaknya untuk melupakan masalahnya untuk sementara.
Segera Luna mengerjakan semua masakan yang memang sudah diuraikan. Luna memang terbiasa bekerja dengan sangat cepat dan tepat, jadi semua masakan yang bibinya suruh sudah selesai Luna kerjakan.
"Bibi, Luna sudah selesai mengerjakan semuanya, apakah Luna sudah bisa ke kamar dan membersihkan diri?" tanya Luna pelan saat dirinya sudah menyelesaikan tugasnya.
Mendengar itu, Bibinya hanya mengangguk. "Tapi nanti saat acara, turun kebawah dan bantu Bibi melayani di dapur," balas nya menuntut.
"Baik Bi," jawab Luna sembari berlalu ke lantai dua tempat kamarnya berada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
liberty
klien mu pelit amat...bs beli mobil...biaya servis minta ganti🙄...ya mmg salah luna sih tapi empati dikit lah
2024-02-03
0
Mawaddah Ihksan
jdi1
2023-04-20
1
Rokiyah Yulianti
Jangankan buat bayar ganti rugi, buat bayar spp sekolah aja bingung ya Lun
2023-02-23
0