Pertemuan Tak Terduga 2

...»»————> Perhatian<————««...

...Tokoh, tingkah laku, tempat, organisasi profesi, dan peristiwa dalam cerita ini adalah fiktif dan dibuat hanya untuk tujuan hiburan, tanpa maksud mengundang atau mempromosikan tindakan apa pun yang terjadi dalam cerita. Harap berhati-hati saat membaca....

...**✿❀ Selamat Membaca ❀✿**...

Setelah film selesai, Puja, Tiara, dan Rama keluar dari bioskop dengan wajah yang penuh kegembiraan. Mereka berbagi tawa dan cerita tentang adegan-adegan favorit mereka. Saat mereka berjalan menuju pintu keluar mall, Puja tiba-tiba melihat seseorang yang sangat dikenalinya.

Puja berseru, "Ayah!"

Pratama, yang sedang berjalan di arah yang berlawanan, menoleh dan melihat putrinya. Wajahnya langsung berseri-seri, dan dia bergegas mendekati Puja.

Pratama tersenyum lebar, "Puja! Ayah tidak menyangka bisa bertemu kamu di sini!"

Puja berlari dan memeluk ayahnya dengan hangat. Pratama merasakan kebahagiaan yang luar biasa bisa bertemu putrinya tanpa disengaja.

Puja, "Ayah, kenalkan ini Tiara, sahabatku, dan ini Om Rama, omnya Tiara."

Pratama mengalihkan pandangannya ke Tiara dan Rama, lalu mengangguk sambil tersenyum.

Pratama, "Senang bertemu kalian. Terima kasih sudah menjaga Puja."

Namun, di dalam hati, Pratama merasa cemburu melihat Rama. Pikiran bahwa Rama mungkin dekat dengan Lula membuatnya tidak nyaman, meskipun dia sudah menikah dengan Rina. Terkadang, Pratama masih merindukan Lula dan merasa ada bagian dari hidupnya yang hilang.

Pratama, "Puja, kamu ke sini sama siapa? Ibu juga ikut?"

Puja, "Tidak, Ayah. ibu tidak ikut. Aku ke sini sama Tiara dan Om Rama."

Pratama merasa lega mendengar bahwa Lula tidak ikut. Rasa cemburunya sedikit mereda.

Pratama, "Kalau begitu, bagaimana kalau Ayah dan ibu Rina antar kamu pulang?"

Puja mengangguk setuju. "Boleh, Ayah."

Tiara dan Rama berpamitan, dan Pratama mengucapkan terima kasih kepada mereka sebelum membawa Puja ke mobilnya, di mana Rina sudah menunggu.

Tiara, "Puja, aku senang banget bisa nonton bareng kamu. Kita harus ulang lagi ya lain kali!"

Puja, "Iya, Tiara! Aku juga senang. Terima kasih sudah ngajak aku."

Rama, "Senang bertemu denganmu, Puja. Semoga kita bisa bertemu lagi."

Puja, "Terima kasih, Om Rama. Sampai jumpa lagi!"

Pratama, "Terima kasih, Tiara dan Rama, sudah menjaga Puja dan mengajaknya menonton. Aku sangat menghargai itu."

Rama (tersenyum), "Sama-sama, Pak Pratama. Senang bisa bertemu dengan Anda juga."

Tiara, "Sampai jumpa lagi, Om Pratama. Puja, sampai ketemu di sekolah!"

Setelah itu, Pratama dan Puja berjalan menuju mobil, di mana Rina sudah menunggu dengan senyuman.

Rina, "Hai, Puja! Senang bisa ketemu kamu lagi. Bagaimana filmnya?"

Puja, "Seru banget, Ibu Rina!"

...***...

Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba Pratama merasa ada dorongan mendesak untuk buang air kecil.

Pratama, "Rina, aku harus buang air kecil. Kita bisa singgah sebentar di rumah Lula?"

Rina tampak tak senang, tapi mengangguk setuju. Mereka pun tiba di rumah Lula. Pratama mengetuk pintu, dan Lula membukanya dengan senyum ramah, dan begitu senang ketika melihat putrinya.

"Hai sayang, kamu... Pulang diantar ayah?" tanya Lula, dan sedikit bingung.

"Iya kita berteman tak sengaja di mall, lalu aku ajak pulang bareng saja...." jawab Pratama sambil tersenyum, namun menhan diri ingin buang air kecil.

 "Aku harus buang air kecil, bisa pinjam toilet?" lanjut Pratama sudah tidak tahan.

Lula, "Tentu saja, masuklah."

Pratama segera menuju toilet, sementara Rina dan masuk ke ruang tamu sedangkan Puja pergi ke kamarnya.

"Aku pergi ke kamar ku ya, terimakasih ibu Rina sudah mengantar ku," ucap sopan Puja.

"Sama-sama," jawab singkat Rina.

Lula pun menghidangkan minuman untuk mereka dan duduk bersama Rina.

Lula (tersenyum): "Bagaimana kabar kalian? Rina, bagaimana kabarmu?"

Rina menatap Lula dengan pandangan dingin, namun Lula tetap tersenyum ramah. Meski begitu, Rina merasa tidak nyaman dan penuh kebencian, mengingat bahwa dialah yang berselingkuh dengan Pratama dulu.

Rina dengan nada sinis, "Kabar baik. Tapi Lula, aku ingin bicara sesuatu."

Lula, "Silakan, apa yang ingin kamu bicarakan?"

Rina, "Aku ingin kamu melarang Puja bertemu dengan Pratama. Dia sudah punya keluarga baru, dan kehadiran Puja hanya akan mengganggu hidup ku,"

Lula terdiam sejenak, merasa sakit hati mendengar permintaan Rina. Namun, dia berusaha tetap tenang.

Lula, "Aku hanya ingin yang terbaik untuk Puja. Aku tidak bisa melarang dia bertemu dengan ayahnya."

Rina merasa tidak puas dengan jawaban Lula, tetapi sebelum dia bisa berkata lebih lanjut, Pratama keluar dari toilet.

Pratama, "Sudah selesai. Terima kasih, Lula."

Rina dengan cepat-cepat, "Ayo kita pulang sekarang. Aku ingin segera memasak makanan favorit kita."

Pratama mengangguk meski hatinya terasa berat. Ketika dia melihat Puja turun dari tangga dan Lula, merasakan kerinduan yang dalam untuk bisa menghabiskan waktu bersama mereka. Namun, dia harus mengikuti Rina dan mereka pun berpamitan.

Pratama, "Terima kasih, Lula. Sampai jumpa lagi, Puja."

Puja, "Sampai jumpa, Ayah."

Setelah mereka pergi, Lula duduk terdiam di ruang tamu. Hatinya sakit mendengar permintaan Rina, tetapi dia tahu bahwa dia harus tetap kuat untuk Puja.

Beberapa saat kemudian, Puja mendekatinya dan memeluknya.

Puja, "Ibu! Aku bawa cup cake ini buat Ibu. Ini pemberian dari Om Rama."

Lula menerima cupcake itu dengan senyuman, meskipun hatinya masih terasa sakit. Namun, melihat kebahagiaan di wajah putrinya membuat semua rasa sakitnya terobati.

Kini Lula kembali tersenyum melihat perhatian dari putrinya. Dia merasa bersyukur bahwa Puja selalu memikirkan dirinya.

Lula, "Terima kasih, sayang. Bagaimana filmnya?"

Puja bersemangat, "Filmnya seru banget, Ma! Om Rama itu benar-benar baik. Dia selalu perhatian sama aku."

Lula merasa senang mendengar Puja bercerita tentang pengalamannya. Meski hatinya masih bimbang tentang perasaannya kepada Rama, dia tahu bahwa dia harus memprioritaskan kebahagiaan putrinya.

Lula: "Aku senang kamu bersenang-senang, Puja. Om Rama memang orang yang baik."

Malam itu, setelah Puja tidur, Lula duduk di ruang tamu dengan secangkir teh di tangannya. Dia merenungkan kejadian hari ini dan merasa campur aduk.

Dia tahu bahwa Rama adalah pria yang baik, tetapi dia juga tahu bahwa dia harus menjaga perasaan Aisyah dan Pratama.

...***...

Sementara itu, di rumahnya, Rama juga merenungkan hari itu. Pertemuannya dengan Pratama membuatnya merasa tidak nyaman, tetapi dia tahu bahwa dia tidak bisa membiarkan perasaan cemburu menguasainya. Dia harus bersikap profesional dan menghormati semua orang yang terlibat.

Rama berbicara pada dirinya sendiri, "Apa yang sebenarnya aku rasakan? Kenapa semua ini jadi begitu rumit?"

...***...

Di sisi lain, Pratama duduk di ruang tamu bersama Rina. Dia menceritakan pertemuannya dengan Puja dan betapa bahagianya dia bisa menghabiskan waktu bersama putrinya.

Namun, di dalam hatinya, dia masih merasakan kerinduan yang dalam kepada Lula.

Pratama, "Aku senang bisa bertemu Puja tadi. Rasanya seperti menghidupkan kembali momen-momen yang hilang."

Rina mengerti perasaan suaminya. Meski terkadang dia merasa cemburu, dia tahu bahwa Pratama selalu mencintai putrinya.

Rina berpura-pura senang, "Aku juga senang melihat kalian bahagia bersama. Puja sangat berarti bagimu."

Pratama mengangguk, mencoba menenangkan perasaannya yang bergejolak. Dia tahu bahwa dia harus menghormati keputusan Lula dan menjaga hubungan baik dengan Rina.

Pratama, "Terima kasih, Rina. Aku benar-benar bersyukur memiliki kamu." Dia tahu bahwa dia harus menjaga keluarganya bersama Rina, tetapi perasaan cintanya kepada Lula dan putrinya tidak pernah pudar.

...***...

Malam itu, masing-masing dari mereka merenungkan perasaan dan hubungan mereka. Mereka semua tahu bahwa jalan menuju kebahagiaan sering kali penuh dengan rintangan dan tantangan. Namun, mereka juga menyadari bahwa cinta dan pengertian adalah kunci untuk menghadapi segala hal.

Terpopuler

Comments

yetiku86

yetiku86

he..he...lupa ya Thor bukan ma, tapi Bu.🤭

2024-11-26

0

yetiku86

yetiku86

mantap lah othor 👍👍👍

2024-11-26

0

Amelia

Amelia

terus semangat ❤️👍

2024-08-01

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kebahagiaan
2 Awal Mula Konflik
3 Kenyataan Pahit
4 Menggapai Harapan Baru
5 Tantangan Baru
6 Puja Rindu Ayah
7 Kenangan yang Terulang
8 Menghadapi Tantangan dengan Kepala Tegak
9 Menghadapi Tuduhan dan Mencari Kebenaran
10 Pertemuan Tak Terduga
11 Liburan yang Berujung Konflik
12 Konflik di Tengah Kemenangan
13 Persahabatan yang Diuji
14 Malam yang Sunyi dan Pesan yang Tak Terjawab
15 Cinta yang Tak Terbalas
16 Pengorbanan untuk Sahabat
17 Pertemuan Tak Terduga 2
18 Jejak Cinta yang Terpendam
19 Hari Istimewa di Sekolah: Puja dan Puisi untuk Ibu
20 Harapan Dibalik Senyum, Tiara
21 Gelapnya Kebencian Rina
22 Rencana Jahat yang Digagalkan, Alvaro
23 Waspada!
24 Dibalik Sorotan Kisah Keberanian Puja
25 Kisah Kasih Disekolah
26 Pilihan Berat.
27 Fitnah dan Keraguan
28 Puja Menyembunyikan Kesedihannya
29 Rencana Alvaro
30 Pemulihan
31 Semua Lebih Baik
32 Kebenaran yang Terungkap
33 Akhir dari Penghianat 1
34 Rencana dan Konflik 1
35 Pertemuan yang Menguatkan di Pesta Om Rama
36 Pesta dan Rahasia Hati
37 Permainan Dimulai
38 Pencarian Kebenaran
39 Saat Kesempatan Mengungkapkan Rasa
40 Sahabat dalam Bahaya: Misteri Hilangnya Rekaman CCTV
41 Keberanian dan Cemburu yang Tersembunyi
42 Antara Popularitas dan Kesetiaan
43 Rencana Queen of King : Dilema dan Keputusan Impulsif
44 Pusat Perhatian dan Kerinduan yang Terpendam
45 Kepulangan yang Penuh Emosi
46 Bergelora di Persimpangan
47 Rencana dan Citra Diri
48 Puja Merekam dengan Diam-diam
49 Kemenangan
50 Intrik Tiara
51 Hari yang Menentukan
52 Menyusun Strategi di Tengah Kecurigaan
53 Bayang-bayang Pengkhianatan
54 Kekuatan di Balik Dukungan Sahabat
55 Kesadaran Tiara
56 Terpuruk dan Bangkit
57 Menjadi Budak Ratu
58 Ketegangan di Kantin
59 Kebingungan dan Obat Alvaro : Puja
60 Rencana dan Pengakuan
61 Hati yang Terkoyak
62 Tersudutkan!
63 Memanfaatkan Kesempatan dalam Ketakutan
64 Rencana Alex vs Puja & Tiara
65 Puja Merencanakan Sesuatu
66 Kekhawatiran
67 Dibalik Kunci Jawaban
68 Rencana dan Perasaan Alex
69 Manipulasi di Balik Layar
70 Duri dalam Persahabatan
71 Jatuh Cinta Pada Musuh
72 Terperangkap
73 Rahasia Terbongkar : Puja Mengetahui Perasaan Alex
74 Di Balik Wajah Alex
75 Psikopatik
76 Proses Hukum
77 Jejak Waktu dan Cinta
78 Dibalik Perayaan dan Sosok Rina
79 Kekuatan di Tengah Ketidak Pastian
80 Momen Kebersamaan yang Tak terlupakan
81 Pintu yang Tak Tertutup
82 PENGUMUMAN !! BOLEH BACA INI DULU SEBELUM BACA CERITA
83 Di Antara Rindu dan Rahasia
84 Mencari Jawaban di Tengah Perpisahan
85 Kesempatan yang Tertutup, Harapan yang Terbuka
86 Luka Lama yang Tak Pernah Sembuh
87 Kehancuran
88 Rasa yang Tersisa
89 Terungkap
90 Langkah Rina
91 Melawan Takdir Kelam
92 Pengorbanan
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Awal Kebahagiaan
2
Awal Mula Konflik
3
Kenyataan Pahit
4
Menggapai Harapan Baru
5
Tantangan Baru
6
Puja Rindu Ayah
7
Kenangan yang Terulang
8
Menghadapi Tantangan dengan Kepala Tegak
9
Menghadapi Tuduhan dan Mencari Kebenaran
10
Pertemuan Tak Terduga
11
Liburan yang Berujung Konflik
12
Konflik di Tengah Kemenangan
13
Persahabatan yang Diuji
14
Malam yang Sunyi dan Pesan yang Tak Terjawab
15
Cinta yang Tak Terbalas
16
Pengorbanan untuk Sahabat
17
Pertemuan Tak Terduga 2
18
Jejak Cinta yang Terpendam
19
Hari Istimewa di Sekolah: Puja dan Puisi untuk Ibu
20
Harapan Dibalik Senyum, Tiara
21
Gelapnya Kebencian Rina
22
Rencana Jahat yang Digagalkan, Alvaro
23
Waspada!
24
Dibalik Sorotan Kisah Keberanian Puja
25
Kisah Kasih Disekolah
26
Pilihan Berat.
27
Fitnah dan Keraguan
28
Puja Menyembunyikan Kesedihannya
29
Rencana Alvaro
30
Pemulihan
31
Semua Lebih Baik
32
Kebenaran yang Terungkap
33
Akhir dari Penghianat 1
34
Rencana dan Konflik 1
35
Pertemuan yang Menguatkan di Pesta Om Rama
36
Pesta dan Rahasia Hati
37
Permainan Dimulai
38
Pencarian Kebenaran
39
Saat Kesempatan Mengungkapkan Rasa
40
Sahabat dalam Bahaya: Misteri Hilangnya Rekaman CCTV
41
Keberanian dan Cemburu yang Tersembunyi
42
Antara Popularitas dan Kesetiaan
43
Rencana Queen of King : Dilema dan Keputusan Impulsif
44
Pusat Perhatian dan Kerinduan yang Terpendam
45
Kepulangan yang Penuh Emosi
46
Bergelora di Persimpangan
47
Rencana dan Citra Diri
48
Puja Merekam dengan Diam-diam
49
Kemenangan
50
Intrik Tiara
51
Hari yang Menentukan
52
Menyusun Strategi di Tengah Kecurigaan
53
Bayang-bayang Pengkhianatan
54
Kekuatan di Balik Dukungan Sahabat
55
Kesadaran Tiara
56
Terpuruk dan Bangkit
57
Menjadi Budak Ratu
58
Ketegangan di Kantin
59
Kebingungan dan Obat Alvaro : Puja
60
Rencana dan Pengakuan
61
Hati yang Terkoyak
62
Tersudutkan!
63
Memanfaatkan Kesempatan dalam Ketakutan
64
Rencana Alex vs Puja & Tiara
65
Puja Merencanakan Sesuatu
66
Kekhawatiran
67
Dibalik Kunci Jawaban
68
Rencana dan Perasaan Alex
69
Manipulasi di Balik Layar
70
Duri dalam Persahabatan
71
Jatuh Cinta Pada Musuh
72
Terperangkap
73
Rahasia Terbongkar : Puja Mengetahui Perasaan Alex
74
Di Balik Wajah Alex
75
Psikopatik
76
Proses Hukum
77
Jejak Waktu dan Cinta
78
Dibalik Perayaan dan Sosok Rina
79
Kekuatan di Tengah Ketidak Pastian
80
Momen Kebersamaan yang Tak terlupakan
81
Pintu yang Tak Tertutup
82
PENGUMUMAN !! BOLEH BACA INI DULU SEBELUM BACA CERITA
83
Di Antara Rindu dan Rahasia
84
Mencari Jawaban di Tengah Perpisahan
85
Kesempatan yang Tertutup, Harapan yang Terbuka
86
Luka Lama yang Tak Pernah Sembuh
87
Kehancuran
88
Rasa yang Tersisa
89
Terungkap
90
Langkah Rina
91
Melawan Takdir Kelam
92
Pengorbanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!