Puja Rindu Ayah

...»»————> Perhatian<————««...

...Tokoh, tingkah laku, tempat, organisasi profesi, dan peristiwa dalam cerita ini adalah fiktif dan dibuat hanya untuk tujuan hiburan, tanpa maksud mengundang atau mempromosikan tindakan apa pun yang terjadi dalam cerita. Harap berhati-hati saat membaca....

...**✿❀ Selamat Membaca ❀✿**...

Hari-hari berlalu, dan meskipun Puja mulai terbiasa dengan rutinitas baru tanpa kehadiran Pratama, ada saat-saat di mana kerinduan terhadap ayahnya terasa sangat kuat. Salah satu momen itu adalah ketika dia melihat anak-anak lain diantar oleh ayah dan ibu mereka ke sekolah.

Pagi hari di sekolah Puja...

Terlihat Puja berdiri di gerbang sekolah, dia melihat anak-anak lain yang diantar oleh ayah dan ibu mereka "Ayah, aku rindu Ayah..."

Puja berusaha untuk tetap tersenyum, meskipun hatinya terasa sedih. Dia menunduk dan berjalan menuju kelas, mencoba menyembunyikan perasaannya dari teman-temannya.

Saat jam pulang sekolah...

Puja berjalan keluar dari kelas dengan raut wajah yang murung.

Teman 1 kembali melihat Puja dan mulai mengolok-olok "Hei, Puja! Kenapa kamu selalu pulang sendirian? Ayahmu tidak peduli padamu, ya?"

Teman 2 tertawa ( hahaha ) sambil melakukan gerakan seperti kentut palsu dengan tangan di ketiak "Kasihan sekali kamu, Puja. Tidak ada yang menjemputmu."

Akan tetapi, Puja tetap berusaha menahan air mata "Aku... aku tidak sendirian..."

Teman-teman yang lain mulai berjalan dengan gaya kaku seperti robot, menirukan cara berjalan orang dewasa "Mungkin Ayahmu adalah robot dan tidak punya waktu untuk menjemputmu."

"Hahaha" mereka tertawa puas mengolok-olok Puja.

Teman 1 kembali menirukan gerakan mengemudi dengan tangan di udara "Atau mungkin dia terlalu sibuk mengemudi ke tempat lain!"

Mereka tidak berhenti terus mengolok-olok Puja.

Teman 2 tertawa lebih keras dan terlihat merasa puas "Ya, mungkin dia sedang sibuk bekerja dan melupakanmu."

Puja kini terdiam, air mata mulai mengalir.

Tiba-tiba, Tiara, anak Pak Guru Rafi, datang menghampiri Puja.

Tiara menarik tangan Puja dengan lembut "Ayo, Puja. Kita pulang bersama..."

Puja tersenyum lemah "Terima kasih, Tiara."

Teman 1 malah berbisik ke Teman 2 "Lihat, dia butuh orang lain untuk menjemputnya. Sungguh menyedihkan."

Teman 2 "Iya, kasihan sekali."

Tiara merasa tidak terima dengan perlakuan mereka kepada Puja. Tiara melangkah maju dengan tegas "Hei, kalian! Berhenti mengolok-olok Puja!"

Teman 1 terlihat terkejut "Kenapa? Kami hanya bercanda."

Tiara dengan nada serius "Ini bukan lelucon. Kalian tidak punya hak untuk membuatnya merasa buruk. Jika kalian terus mengolok-olok dia, aku akan melaporkan kalian kepada guru."

Teman 2 menjadi gugup "Kami tidak bermaksud jahat..."

Tiara kembali membalas dengan tegas "Kalau begitu, berhenti sekarang juga. Puja adalah temanku, dan aku tidak akan membiarkan kalian menyakitinya lagi."

Teman-teman Puja terdiam, merasa malu dan terintimidasi oleh ancaman Tiara. Mereka akhirnya pergi, meninggalkan Puja dan Tiara sendiri.

Tiara menarik tangan Puja dengan lembut "Ayo, Puja. Kita pulang bersama. Ayahku sudah menunggu."

Puja tersenyum lemah "Terima kasih, Tiara."

Di perjalanan pulang bersama Pak Guru Rafi dan Tiara...

Pak Guru Rafi, "Bagaimana hari ini di sekolah, Puja?"

Puja tersenyum tipis "Baik, Pak Guru. Terima kasih sudah menjemput aku lagi."

Tiara "Puja, setelah ini kita beli es krim, ya? Ayah sudah janji."

Pak Guru Rafi pun tersenyum "Iya, kita beli es krim dulu sebelum pulang."

Puja juga tersenyum lebih lebar "Benarkah? Terima kasih, Pak Guru."

Mereka berhenti di kedai es krim favorit anak-anak dan memilih rasa yang mereka sukai. Puja memilih rasa stroberi, sementara Tiara memilih cokelat. Mereka duduk di bangku taman sambil menikmati es krim mereka.

Pak Guru Rafi, "Puja, kamu suka es krim rasa apa?"

Puja tersenyum malu-malu "Aku suka stroberi, Pak Guru."

Pak Guru Rafi, "Bagus sekali. Aku juga suka stroberi. Rasa itu selalu mengingatkan aku pada musim panas yang cerah."

Tiara tertawa karena Ayahnya, "Ayah, kamu selalu bilang begitu setiap kali kita makan es krim."

Pak Guru Rafi juga ikut tertawa "Karena itu benar, sayang."

Setelah menikmati es krim, mereka bermain di taman. Puja merasa bahagia bisa bermain bersama Tiara. Mereka bermain ayunan, perosotan, dan berlari-lari di sekitar taman. Puja merasa beban di hatinya sedikit terangkat.

"Hahahaha" tawa mereka pun terdengar dengan ceria.

Sore hari, di rumah Tiara...

Tiara, "Puja, ayo kita kerjakan tugas sekolah bersama. Ayah bilang kita bisa bermain lebih lama jika tugasnya sudah selesai."

Puja tersenyum "Baiklah, Tiara. Ayo kita kerjakan tugasnya."

Pak Guru Rafi, "Kalian butuh bantuan, anak-anak?"

Tiara "Tidak, Ayah. Kita bisa melakukannya sendiri."

Pak Guru Rafi, tersenyum "Baiklah. Ayah akan menyiapkan teh manis untuk kita nanti."

Setelah menyelesaikan tugas sekolah, mereka bermain boneka di kamar Tiara. Mereka tertawa dan bercanda, menikmati waktu bersama.

Sore harinya, Pak Guru Rafi mengantar Puja pulang.

Di rumah Puja, saat Pak Guru Rafi mengantar Puja...

Lula membuka pintu dan tersenyum saat melihat Puja dan Pak Guru Rafi "Selamat sore, Pak Rafi. Terima kasih sudah mengantar Puja pulang."

Pak Guru Rafi, "Selamat sore, Bu Lula. Puja anak yang baik. Senang bisa mengantar dia pulang bersama Tiara."

Lula, "Silakan masuk dulu, Pak Rafi. Saya baru saja membuat teh manis."

Pak Guru Rafi, "Terima kasih, Bu Lula. Itu tawaran yang tidak bisa saya tolak."

Mereka masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu. Lula menyajikan teh manis dan beberapa kue.

Lula, "Bagaimana hari ini di sekolah, Puja?"

Puja tersenyum "Hari ini menyenangkan, Bu. Pak Guru dan Tiara sangat baik padaku."

Pak Guru Rafi, "Puja adalah anak yang kuat dan cerdas, Bu Lula. Dia akan menjadi wanita hebat seperti Ibunya."

Lula tersenyum penuh haru "Terima kasih, Pak Rafi. Dukungan Anda sangat berarti bagi kami."

Pak Guru Rafi, "Saya senang bisa membantu. Tiara juga senang punya teman baru."

Lula, "Saya juga senang Puja punya teman baik seperti Tiara."

Setelah beberapa saat berbincang dan menikmati teh...

Pak Guru Rafi, "Kami harus pulang sekarang. Terima kasih atas teh dan kue-kue ini, Bu Lula."

Lula, "Terima kasih kembali, Pak Rafi. Hati-hati di jalan."

Tiara, "Sampai jumpa, Puja. Besok kita main lagi, ya."

Puja tersenyum "Sampai jumpa, Tiara. Terima kasih, Pak Guru."

Setelah mereka pulang, Lula dan Puja duduk bersama di ruang tamu.

Lula memeluk Puja erat-erat.

Lula, "Ibu bangga padamu, sayang. Kamu sangat kuat dan berani."

Puja tersenyum kecil "Aku rindu Ayah, Bu."

Lula menghela napas "Ibu tahu, sayang. Tapi kita akan melalui ini bersama. Ibu selalu ada untukmu."

Puja pun memeluk Lula lebih erat "Aku sayang Ibu."

Lula kembali terharu "Ibu juga sangat sayang padamu, Puja. Kita akan selalu saling mendukung."

Dengan dukungan dari orang-orang di sekitarnya, Puja merasa lebih kuat dan mampu menghadapi rasa rindunya terhadap ayahnya. Kehadiran Pak Guru Rafi dan Tiara memberikan cahaya baru dalam hidup mereka, membawa kebahagiaan dan harapan di tengah kesulitan. Lula merasa bersyukur memiliki teman-teman yang peduli, dan dia bertekad untuk terus memberikan yang terbaik bagi Puja, meskipun tantangan terus datang.

Terpopuler

Comments

Winner

Winner

di bully dong sial mereka

2024-07-23

4

lihat semua
Episodes
1 Awal Kebahagiaan
2 Awal Mula Konflik
3 Kenyataan Pahit
4 Menggapai Harapan Baru
5 Tantangan Baru
6 Puja Rindu Ayah
7 Kenangan yang Terulang
8 Menghadapi Tantangan dengan Kepala Tegak
9 Menghadapi Tuduhan dan Mencari Kebenaran
10 Pertemuan Tak Terduga
11 Liburan yang Berujung Konflik
12 Konflik di Tengah Kemenangan
13 Persahabatan yang Diuji
14 Malam yang Sunyi dan Pesan yang Tak Terjawab
15 Cinta yang Tak Terbalas
16 Pengorbanan untuk Sahabat
17 Pertemuan Tak Terduga 2
18 Jejak Cinta yang Terpendam
19 Hari Istimewa di Sekolah: Puja dan Puisi untuk Ibu
20 Harapan Dibalik Senyum, Tiara
21 Gelapnya Kebencian Rina
22 Rencana Jahat yang Digagalkan, Alvaro
23 Waspada!
24 Dibalik Sorotan Kisah Keberanian Puja
25 Kisah Kasih Disekolah
26 Pilihan Berat.
27 Fitnah dan Keraguan
28 Puja Menyembunyikan Kesedihannya
29 Rencana Alvaro
30 Pemulihan
31 Semua Lebih Baik
32 Kebenaran yang Terungkap
33 Akhir dari Penghianat 1
34 Rencana dan Konflik 1
35 Pertemuan yang Menguatkan di Pesta Om Rama
36 Pesta dan Rahasia Hati
37 Permainan Dimulai
38 Pencarian Kebenaran
39 Saat Kesempatan Mengungkapkan Rasa
40 Sahabat dalam Bahaya: Misteri Hilangnya Rekaman CCTV
41 Keberanian dan Cemburu yang Tersembunyi
42 Antara Popularitas dan Kesetiaan
43 Rencana Queen of King : Dilema dan Keputusan Impulsif
44 Pusat Perhatian dan Kerinduan yang Terpendam
45 Kepulangan yang Penuh Emosi
46 Bergelora di Persimpangan
47 Rencana dan Citra Diri
48 Puja Merekam dengan Diam-diam
49 Kemenangan
50 Intrik Tiara
51 Hari yang Menentukan
52 Menyusun Strategi di Tengah Kecurigaan
53 Bayang-bayang Pengkhianatan
54 Kekuatan di Balik Dukungan Sahabat
55 Kesadaran Tiara
56 Terpuruk dan Bangkit
57 Menjadi Budak Ratu
58 Ketegangan di Kantin
59 Kebingungan dan Obat Alvaro : Puja
60 Rencana dan Pengakuan
61 Hati yang Terkoyak
62 Tersudutkan!
63 Memanfaatkan Kesempatan dalam Ketakutan
64 Rencana Alex vs Puja & Tiara
65 Puja Merencanakan Sesuatu
66 Kekhawatiran
67 Dibalik Kunci Jawaban
68 Rencana dan Perasaan Alex
69 Manipulasi di Balik Layar
70 Duri dalam Persahabatan
71 Jatuh Cinta Pada Musuh
72 Terperangkap
73 Rahasia Terbongkar : Puja Mengetahui Perasaan Alex
74 Di Balik Wajah Alex
75 Psikopatik
76 Proses Hukum
77 Jejak Waktu dan Cinta
78 Dibalik Perayaan dan Sosok Rina
79 Kekuatan di Tengah Ketidak Pastian
80 Momen Kebersamaan yang Tak terlupakan
81 Pintu yang Tak Tertutup
82 PENGUMUMAN !! BOLEH BACA INI DULU SEBELUM BACA CERITA
83 Di Antara Rindu dan Rahasia
84 Mencari Jawaban di Tengah Perpisahan
85 Kesempatan yang Tertutup, Harapan yang Terbuka
86 Luka Lama yang Tak Pernah Sembuh
87 Kehancuran
88 Rasa yang Tersisa
89 Terungkap
90 Langkah Rina
91 Melawan Takdir Kelam
92 Pengorbanan
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Awal Kebahagiaan
2
Awal Mula Konflik
3
Kenyataan Pahit
4
Menggapai Harapan Baru
5
Tantangan Baru
6
Puja Rindu Ayah
7
Kenangan yang Terulang
8
Menghadapi Tantangan dengan Kepala Tegak
9
Menghadapi Tuduhan dan Mencari Kebenaran
10
Pertemuan Tak Terduga
11
Liburan yang Berujung Konflik
12
Konflik di Tengah Kemenangan
13
Persahabatan yang Diuji
14
Malam yang Sunyi dan Pesan yang Tak Terjawab
15
Cinta yang Tak Terbalas
16
Pengorbanan untuk Sahabat
17
Pertemuan Tak Terduga 2
18
Jejak Cinta yang Terpendam
19
Hari Istimewa di Sekolah: Puja dan Puisi untuk Ibu
20
Harapan Dibalik Senyum, Tiara
21
Gelapnya Kebencian Rina
22
Rencana Jahat yang Digagalkan, Alvaro
23
Waspada!
24
Dibalik Sorotan Kisah Keberanian Puja
25
Kisah Kasih Disekolah
26
Pilihan Berat.
27
Fitnah dan Keraguan
28
Puja Menyembunyikan Kesedihannya
29
Rencana Alvaro
30
Pemulihan
31
Semua Lebih Baik
32
Kebenaran yang Terungkap
33
Akhir dari Penghianat 1
34
Rencana dan Konflik 1
35
Pertemuan yang Menguatkan di Pesta Om Rama
36
Pesta dan Rahasia Hati
37
Permainan Dimulai
38
Pencarian Kebenaran
39
Saat Kesempatan Mengungkapkan Rasa
40
Sahabat dalam Bahaya: Misteri Hilangnya Rekaman CCTV
41
Keberanian dan Cemburu yang Tersembunyi
42
Antara Popularitas dan Kesetiaan
43
Rencana Queen of King : Dilema dan Keputusan Impulsif
44
Pusat Perhatian dan Kerinduan yang Terpendam
45
Kepulangan yang Penuh Emosi
46
Bergelora di Persimpangan
47
Rencana dan Citra Diri
48
Puja Merekam dengan Diam-diam
49
Kemenangan
50
Intrik Tiara
51
Hari yang Menentukan
52
Menyusun Strategi di Tengah Kecurigaan
53
Bayang-bayang Pengkhianatan
54
Kekuatan di Balik Dukungan Sahabat
55
Kesadaran Tiara
56
Terpuruk dan Bangkit
57
Menjadi Budak Ratu
58
Ketegangan di Kantin
59
Kebingungan dan Obat Alvaro : Puja
60
Rencana dan Pengakuan
61
Hati yang Terkoyak
62
Tersudutkan!
63
Memanfaatkan Kesempatan dalam Ketakutan
64
Rencana Alex vs Puja & Tiara
65
Puja Merencanakan Sesuatu
66
Kekhawatiran
67
Dibalik Kunci Jawaban
68
Rencana dan Perasaan Alex
69
Manipulasi di Balik Layar
70
Duri dalam Persahabatan
71
Jatuh Cinta Pada Musuh
72
Terperangkap
73
Rahasia Terbongkar : Puja Mengetahui Perasaan Alex
74
Di Balik Wajah Alex
75
Psikopatik
76
Proses Hukum
77
Jejak Waktu dan Cinta
78
Dibalik Perayaan dan Sosok Rina
79
Kekuatan di Tengah Ketidak Pastian
80
Momen Kebersamaan yang Tak terlupakan
81
Pintu yang Tak Tertutup
82
PENGUMUMAN !! BOLEH BACA INI DULU SEBELUM BACA CERITA
83
Di Antara Rindu dan Rahasia
84
Mencari Jawaban di Tengah Perpisahan
85
Kesempatan yang Tertutup, Harapan yang Terbuka
86
Luka Lama yang Tak Pernah Sembuh
87
Kehancuran
88
Rasa yang Tersisa
89
Terungkap
90
Langkah Rina
91
Melawan Takdir Kelam
92
Pengorbanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!