PERINGATAN KERAS
Seperti kurang yakin jikalau seorang wanita yang turun meski wanita itu adalah pekerjaannya. Koji menghentikan Akira yang hendak membuka pintu mobil. “Tetap di dalam,” pinta pria berambut pirang itu dengan tegas.
Akira tak bisa melawannya walaupun dia ingin. Koji segera turun dari mobilnya, mengancingkan jas hitamnya lalu berjalan menghampiri orang-orang sialan yang memberikan tatapan menantang dengan pisau yang mereka bawa.
“Aku tidak ada urusan denganmu SIALAN! Kami hanya menginginkan wanita itu.” Kata asisten Sota Akanishi yang dengan beraninya mendongak seraya menunjuk ke arah Koji dengan pisau yang dia bawa.
Dari dalam mobil, Akira sudah menebaknya bahwa mereka adalah kelompok orang-orang yang datang ke pelabuhan waktu itu.
“Berurusan dengannya itu berarti menjadi urusanku juga.” Balas Koji santai dengan kedua tangannya di dalam saku celana.
Asisten Sota terlihat kesal dan marah, oh, apakah pria itu tak tahu bahwa dia adalah bos dari Akira sekaligus pria tanpa ampun yang seharusnya menjadi ancaman besarnya.
“AKU TIDAK ADA URUSAN DENGANMU!” pria itu melempar pisaunya ke arah Koji. Hendak menghindar namun Akira dengan cepatnya menangkis pisau tadi dengan tongkat besi kecil sehingga pisau tersebut terlempar entah kemana.
Tentu saja Koji terkejut termasuk kesal karena perintahnya dilanggar begitu saja. Padahal dia sendiri bisa menghindari lemparan tadi, namun Akira yang cukup terpancing emosian, pada dasarnya wanita itu tak bisa bersikap tenang.
Meski tatapan Koji yang terlihat marah, namun kedua orang tadi sama-sama menoleh ke arah pria yang tertawa lantang sembari berkacak pinggang. “Yang benar saja!” gumam pria itu berjalan lebih dekat tanpa rasa takut, menatap lekat ke arah Koji bukannya Akira.
“Hey, ingin ku beritahu sesuatu— ” Bruggh! Akira langsung menyerangnya dengan menusukkan tongkat yang dia pegang tepat di perut pria tadi hingga sontak pria itu terdorong ke belakang. “YEAAAAAAAA!!!” teriak kekesalan asisten Sota hingga anak buahnya yang lain mulai ikut menyerang.
Akira dengan cepat menyerang balik orang-orang tadi tanpa rasa takut. Dan Koji.... pria itu sengaja diam karena itulah caranya menghukum bodyguard nya itu yang sudah berani menolak perintah nya. Koji masih berdiam diri dengan tangan yang masih sama, sedangkan Akira sibuk menghabisi orang-orang tadi hanya dengan tongkat sepanjang lengannya.
Saat asisten Sota mulai kembali berdiri dan mengeluarkan pistolnya hendak menyerang Akira dari belakang, Koji dengan sigap menyerangnya dengan tangan kosong.
Pria itu bertarung sengit sampai Koji berhasil mengangkat tubuh pria tadi dan membuatnya berdiri saling membelakangi hingga tangan kiri Koji menjambak rambut asisten Sota dari belakang tanpa menengoknya, pria pirang itu langsung menarik kepala pria malang itu dan mematahkannya dengan bahu kirinya. Krakk!
“Aakkkhh—”
Tentu saja pria itu langsung meninggal dalam posisi mendongak di bahu Koji dengan kedua mata sipitnya melotot dan memerah.
Bersamaan dengan Akira yang baru saja menghabisi orang terakhir sehingga wanita itu langsung melihat ke arah bos-nya yang baru saja berbalik badan sehingga pria yang dia bunuh langsung terjatuh ke tanah.
Kontak mata mereka saling beradu pandang, napas Akira memburu hingga peluh membasahi wajahnya. Koji berjalan menghampirinya tanpa berpaling, menatap tegas dengan kerutan di kedua alisnya.
Biasanya pria itu akan memberikan tamparan keras kepada anak buahnya yang berani melanggar perintahnya namun kini, pria itu langsung meremas rambut belakang kepala Akira dan mendekatkan wajahnya hingga wanita itu mendongak menatap lekat wajah bosnya dalam jarak dekat.
“Jika sekali lagi kau berani melanggar perintahku, aku tidak akan segan menamparmu.” Tegas Koji menakan suaranya di setiap kalimat yang keluar dari mulutnya itu.
Akira tak membalasnya dan hanya diam sampai Koji melepaskannya kembali dan berbalik melangkah ke arah mobil. Sedangkan Akira hanya menatap punggung kekar pria tampan itu.
...***...
“Oi!” panggil Tomi yang baru saja mampir di gudang container rahasia milik kelompok Koji. Kairi yang selalu sibuk dengan jual-beli barangan ilegal, tentu saja pria itu harus stay di depan layar komputer.
“Aku pikir siapa. Ada sesuatu, kau selalu saja mampir!" sindir Kairi terkekeh kecil namun juga serius.
Tomi berdiri di sampingnya sambil ikut mengamati layar komputer. “Bagaimana dengan identitas wanita itu? Sudah ketemu?” tanya Tomi yang nampak serius hingga berkerut alis.
“Aku sudah meretas semuanya, tapi aku tidak mendapatkannya. Dia sangat sulit dilacak.” Jelas Kairi ikut kesal karena baru pertama kali dia gagal mencari informasi seseorang apalagi seorang wanita.
Tomi bertambah heran. “Aku juga sudah mencarinya tapi datanya tidak ditemukan.” Ujar Tomi mulai menyalakan api kecil di cerutunya.
Kairi menoleh ke temannya. “Kenapa kau ingin tahu tentangnya? Bukankah kau sudah punya calon?” tanya Kairi keheranan.
Tomi seketika memukul pelan kepala Kairi. “Damare (Diam).” Asap mengepul di ruang dengan cahaya terbatas.
“Ini perintah dari tuan Koji." Lanjut Tomi berjalan pergi. Dia merupakan tipe pria setia dengan satu wanita, tidak mungkin jikalau di selingkuh, toh calon istrinya tak kalah cantik dan dia merupakan seorang wanita asal Berlin.
Kairi mengangkat bahunya dan tak mau melanjutkan pencariannya mengenai informasi identitas dari bodyguard barunya Koji.
.
.
.
Mobil baru saja berhenti, dan tentunya membuat para pelayan di sana sedikit terkejut melihat keadaan mobil yang sangat parah.
“Buang mobil itu, dan beli yang baru.” Pinta Koji kepada salah satu penjaga Mansion nya sebelum dia melangkah melewati pintu.
Akira yang masih berjalan perlahan serta terus mengamati kepergian tuannya, wanita itu akhirnya ikut masuk tanpa sempat mengatakan maaf.
Namun, ketika dia masuk, seorang pelayan paruh baya memanggilnya dari arah dapur, walaupun jaraknya lumayan jauh dari keberadaan Akira. Wanita cantik dengan setelan jas hitam itu memilih menghampirinya.
Pelayan Aiko memberikan segelas minuman segar kepada Akira. “Minumlah! Ini membuat tubuhmu segar kembali.” Ucap Aiko dengan manis.
Akira memperhatikan sejenak minuman tersebut, lalu menerimanya dengan senang hati. “Terima kasih!” ucapnya tersenyum tipis.
Melihat Akira, Aiko seakan tahu bahwa wanita di depannya itu sangat melewati masa beratnya kehidupan seakan-akan Aiko tahu bahwa sesuatu besar membuat seorang Akira menjadi berubah.
“Pertahankan senyuman mu itu. Kau sangat terlihat cantik dan ceria ketika tersenyum.” Ujar Aiko merasa seperti melihat anak perempuan yang sudah meninggal.
“Tersenyum tidak bisa membuat seseorang menutupi kesedihannya. Tapi aku akan mencobanya, tersenyum hanya kepada orang-orang seperti mu, Bibi.” Jelas Akira kembali tersenyum hingga meneguk minuman sedikit lalu pamit pergi.
Sementara di kamar seorang pria pemilik Mansion. Terdengar suara shower gemericik menyentuh lantai keramik hitam. Koji mengusap kepalanya dari depan ke belakang sembari mendongak hingga air mengenai wajah tampannya.
Namun ingatan nya malah mengingat akan ciuman mendadak dari seorang mata-mata ilegal, seorang wanita yang sangat memancarkan kilat di mata indahnya. -‘Matanya sangat mirip dengannya.’ Batin Koji saat ia mengingat kembali akan mata bodyguard barunya. Namun—
(“Koji, aku mohon...”)
Pria itu langsung membuka kedua kelopak matanya hingga mata birunya nampak terkejut ketika suara seorang wanita yang sama selalu masuk ke ingatannya.
...°°°...
Hai guyss!!!!! Sorry hanya bisa update 1 padahal kemarin GK update. But, it's okay, saya akan update setiap hari jika tidak ada kendala. Dan iya..... Mohon dimengerti bahwa alur cerita ini akan penuh plot twist yang membuat kalian melotot tak percaya 😁
Jangan lupa tinggalkan jejak semangatnya!!!!!
Thanks and See Ya ^•^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Asri
sambil mikir ni..
tadi ada clue cewek rambutnya belah tengah,,udah yakin izumi..
lha tp lihat visual di ig mirei juga belah tengah rupanya..ya wes lah tak nikmati aja ceritanya 😄
2025-01-14
1
Nurwana
kayaknya Izumi yang disukai Koji.
2024-12-01
1
Nur Bahagia
cewe nya jangan2 Jessica 🤔
2024-10-29
1